Title : Fast Love(r)

Author : Nodame

Cast : Kim Jaejoong, Jung Yunho, Kim Junsu, Park Yoochun

Genre : Fluff (?), Angst (?), Romance (?)

Diclaimer : DBSK punya saia.. *ditendang readers


Slurrrrrppppp..

Sluuurrrpppp..

Jung Yunho masih menatap lawan bicaranya dengan dingin, sementara mulutnya sibuk menyedot jus tomat yang sudah habis di dalam gelasnya. Orang di depannya ini malah asyik berceloteh tanpa menghiraukan aura kebosanan yang Yunho tunjukan.

".. aku senang sekali bisa bertemu denganmu.." Yunho berkedip perlahan, pikirannya mencoba mencerna kalimat sederhana yang sepertinya menandakan kalau pertemuan mereka hampir di akhiri. Syukurlah Yunho tidak akan lama lagi pulang ke rumah dan tidur, lalu dengan cepat dia akan melupakan pertemuan dengan teman baru nya ini. Tapi sebelum itu…

"apa benar kau seorang namja?" Yunho menjauhkan gelas kosongnya, namja didepannya menghela nafas, dia bosan pada Yunho yang sangat terlihat meragukan identitasnya sebagai 'namja'.

"tentu saja… memangnya kau mau lihat 'punya ku' agar kau percaya?"

"heh?" Yunho melotot, dia sedikit berharap juga kalau namja didepannya ini akan mengatakan hal yang seperti itu, tapi.. apa namja ini serius akan memperlihatkannya pada Yunho? Yunho menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"aku namja… kau lihat? Aku tak punya dada"

Yunho tidak sempat mengelak saat namja ini menarik tangannya dan meletakannya di dada kirinya. Blush! Muka Yunho berubah semerah tomat.

"a-a-a-a-ku tahu.." Yunho menarik tangannya kembali ke atas meja.

"aku punya dua tiket taman bermain, kau mau menemaniku kesana?" Yunho melihat dua tiket tidak jauh dari tangan halusnya. Yunho kembali menatap namja yang sempat ia kira yeoja itu dengan bingung. Harus kah dia menolak? Yang benar saja, baru pertama kali bertemu langsung berkencan? Tunggu, kencan? Yunho kembali memikirkannya, mereka berdua itu namja. Apa ini masih bisa di sebut 'kencan' ?

"aku mohon…" puppy eyes no jutsu. Yunho selalu menamakannya demikian, mungkin akibat dia sering menonton anime naruto. 'ukkhh… mati aku..' batin Yunho. Lawan bicaranya ini mengeluarkan aura 'minta di kasihani lalu di bawa pulang untuk di pelihara' atau harus di tambahkan dengan penjelasan 'di masukan ke dalam saku lalu di mandikan?'

Blush!

Muka Yunho memerah akibat pikiran pervertnya sendiri, Yunho menutup mulutnya. Kulit wajahnya terasa panas.

"aku tidak bisa.."

"wae?"

"mianhe.. Jaejoong ssi.. aku.. ada urusan keluarga.."

"ah.. sayang sekali.." namja yang di panggil Jaejoong itu terlihat kecewa dan sedih. Sungguh Yunho merasa aneh, dia tidak tega membuat wajah yang tadi ia pikir menyebalkan berubah menjadi sedih, wajah yang tadi penuh tawa walau ia sendiri merasa bosan berubah menjadi ingin menangis. Jantung Yunho berdebar tidak jelas, tentu saja tidak jelas.. Yunho mungkin masih bisa mengerti apa arti debaran itu kalau saja orang di depannya ini adalah yeoja.. tapi.. dia.. namja. Apa debaran ini masih sama artinya saat orang itu adalah 'berjenis' sama dengannya?. Hati Yunho masih berusaha melawan adanya rasa aneh itu.

"bagaimana kalau besok?" Jaejoong masih berusaha rupanya.

"eh.. eumm aku tidak tahu.." mata Yunho beralih memandang keluar jendela. Bertemu mata dengan Jaejoong membuat jantungnya semakin berdebar.

"baiklah" Jaejoong tersenyum "berikan nomor ponselmu.. biar aku bisa menghubungimu besok"

DEG.

Sumpah demi dewa jashin (?) itu kalimat biasa, tetapi jantung Yunho serasa berhenti berdetak sekian detik. Yunho menatap mata Jaejoong yang jernih, bening dan menghanyutkan. Seolah Yunho sedang berenang di dalam matanya yang tajam.

===xXx===

Yunho selesai membaca komik Naruto yang baru dia beli sepulang dari café tadi sore. Pikirannya melayang sejenak, Kim Jaejoong.

Tok tok tok

"Yunho.. ayo turun.." ibu Yunho membujuk Yunho. Ini sudah yang keempat kali, namun Yunho masih diam tidak menjawab. Dia pura-pura tidur dan tidak perduli.

"ibu mohon yun.. ini sudah ke lima kalinya dia datang dan kau tidak mau menemuinya.. ibu mohon yun.." Yunho tak bergeming.

Tap.. tap… tap tap tap

Langkah itu menjauh, Yunho yakin kalau ibunya kembali menyerah dengan sifat keras kepalanya. Yunho turun dari tempat tidur menuju layar laptopnya yang menyala, dia membuka akun twitternya yang sudah beberapa bulan ini menjadi tempat curahan hatinya, dia tidak memiliki banyak teman dan dia tidak peduli, bukan untuk berteman dia memiliki twitter, ini lebih untuk mencurahkan segala kata-kata yang tidak bisa dia keluarkan didunia nyata. Dan dari sini juga dia bertemu dengan kim Jaejoong,

Tangannya masih diam di keyboard, dia sendiri bingung ingin menulis apa, pikirannya sedang melayang entah kemana.

Park Jungsoo, calon ayah tirinya. Sudah berkali-kali ibunya ingin mereka berkenalan, tetapi Yunho masih belum bisa dan belum ingin bertemu dengannya, ibunya pernah bercerita kalau ia punya anak yang seumuran dengan Yunho, mungkin saja mereka bisa menjadi saudara yang rukun.

UknowJung Gelap.

Ambigu, itulah ciri khas tweet Yunho. Dia tidak ingin orang lain bisa membaca situasinya secara langsung, dia tidak berminat dengan filosofi atau jurusan bahasa nantinya, pribadinya memang tertutup.

KimJJ keluarlah… bulan sedang bersinar terang RT UknowJung Gelap.

UknowJung di tempatku mendung.. RT KimJJ keluarlah… bulan sedang bersinar terang RT UknowJung Gelap.

KimJJ kalau begitu.. nyalakanlah lampu! RT UknowJung di tempatku mendung..

Yunho tersenyum kecut, selain hatinya yang memang gelap dan sunyi. Rupanya lampu kamarnya pun memang dia matikan, juga jet audio yang urung dia nyalakan.

UknowJung Akanku nyalakan nanti :-) RT KimJJ kalau begitu.. nyalakanlah lampu

Yunho tidak tertarik untuk meneruskan berbincangannya, dia membuka tab baru untuk browsing komik online Naruto yang baru. Selain ia koleksi komiknya Yunho memang rajin meng-update koleksi komik di dalam hardisk miliknya. Atau membaca fanfiksi Naruto juga sering dia lakukan,

KimJJ UknowJung bagaimana besok? Kau bisa kan?

10 minuets ago

UknowJung tentu.. RT KimJJ UknowJung bagaimana besok? Kau bisa kan?

Mungkin besok park jungsoo akan datang kembali, Yunho merasa lebih baik dia menghindari orang itu sesering mungkin.

KimJJ baiklah.. kita bertemu jam 10, ok? RT UknowJung tentu.. RT KimJJ UknowJung bag

UknowJung hn.. RT KimJJ baiklah.. kita bertemu jam 10, ok?

KimJJ kau tidak bekerja besok? RT UknowJung hn.. RT KimJJ baikla

UknowJung tidak.. kau? RT KimJJ kau tidak bekerja b

KimJJ aku tidak sabar besok :-) RT UknowJung tidak

===xXx===

Yunho berdiri tidak jauh dari Jaejoong, menunggu ia selesai dengan telfonnya.

"ne.. aku akan baik-baik saja.. ne.. saranghae.." pik, Jaejoong menutup telfonnya. "ah, Yunho.. kau sudah datang? Kau mengagetkanku hahahaha" Jaejoong merangkul bahu Yunho yang sedikit lebih tinggi darinya, padahal dia yakin kalau Yunho itu lebih muda darinya.

"pacarmu?" tanya Yunho saat Jaejoong menggandeng lengan kekar Yunho yang tampak jelas karena Yunho hanya memakai kaus tanpa lengan. Yah cuaca hari ini memang panas, sedang kan Jaejoong memakai baju lengan panjang, dia tidak ingin kulit putihnya terbakar.

"heumm… bukan.. adikku" Jaejoong menatap Yunho, dia tersenyum saat menyadari bahwa ekspresi yang Yunho tunjukan adalah ekspresi cemburu. Padahal dia berbohong, Jaejoong memang baru saja menelfon kekasihnya.

"ayo.. aku ingin main.." Jaejoong terkekeh, dia gembira bisa bermain bersama dengan Yunho. Jaejoong menarik tangan Yunho menuju wahana Jet Coaster.

Yunho tidak peduli?

Biasanya memang seperti itu, tetapi kali ini, bermain bersama Jaejoong membuatnya sering merona, saat Jaejoong memeluknya di rumah hantu, memegang tangannya dengan erat saat naik Jet Coaster, berlari memeluknya saat seorang badut mengejarnya.

"hahahahaha.. hahah.. badut bodoh! Gyaaaa~~~"

GREB..

Lagi-lagi Jaejoong memeluknya, ini sudah ketiga kalinya Jaejoong mengerjai badut berpakaian donald bebek. Menarik kepalanya atau menendang bokong besarnya. Persis seperti anak kecil,

"ayo lari yun… hahah hahah hahah" Jaejoong menarik tangan Yunho, berlari kabur dari badut yang mengejarnya. Setelah sedikit jauh dari badut itu merekapun duduk di sebuah bangku untuk melepas lelah.

"haaahh haahh haah.. menyenangkan bukan?" Jaejoong nampak sangat kelelahan.

"kau ini jahat sekali.." Yunho sebenarnya tidak tega melihat badut itu dikerjai habis-habisan oleh Jaejoong,

"biar saja.. ia memang pantas mendapatkannya, hahahaha"

"mwo?" Yunho sedikit marah mendengarnya, dia memang bukan teman badut itu, tapi entah kenapa perkataan Jaejoong kali ini sedikit.. keterlaluan.

"mereka selalu terlihat gembira.. aku tidak suka.." mimik wajah Jaejoong berubah serius. "sekali-kali membuat mereka marah bagus juga.. mereka jadi olahraga kan? Hahahaha.." ujar Jaejoong tanpa beban.

Yunho semakin tidak mengerti pribadi Jaejoong.

Dari arah belakang Jaejoong, seorang badut membawa seember air, dia bersiap menyiram Jaejoong dan..

BYUUURRR!

"Yunho.."

Bukannya menarik tangan Jaejoong atau mendorongnya agar menjauh dari siraman air itu, malah Yunho memeluk Jaejoong untuk melindunginya, hal yang bodoh mengingat mereka berdua menjadi basah walaupun badan Jaejoong tidak sebasah Yunho. Sang badut buru-buru melepas kepala bebeknya,

"omo… mianhe.. jongmal mianhe…" berkali-kali badut itu membungkuk pada Yunho, meminta maaf. "mianhe…"

"tidak apa-apa.." Yunho melepas pelukannya. Jaejoong menatap tajam badut yang sudah menyiramnya tadi,

"dasar Junsu bodoh! Kau harus bertanggung jawab!" bentaknya.

"eh?" Jaejoong mengenal orang ini?

"mianhe.. hyung tapi kau juga salah.. kenapa kau senang sekali mengerjaiku tadi hah? Kau pikir ini gara-gara siapa?" Junsu tidak mau mengalah.

"aaiiissshhh.." gerutu Jaejoong. "cepat ambil handukku.." perintah Jaejoong. Junsu berlari ke suatu tempat,

"kau mengenalnya?" Yunho jadi bingung. Jaejoong sepertinya punya segudang rahasia yang mengejutkan,

"heum,.. dia juniorku saat SMA.."

Beberapa menit kemudian Junsu kembali dengan membawa handuk, Jaejoong dengan cekatan menyeka tubuh Yunho. "sebentar.. aku akan segera kembali.. Junsu.. jaga orang ini.." Junsu hanya mengangguk, tidak berani melawan. Jaejoong berlari meninggalkan mereka,

"halo.. aku kim Junsu.. kau?"

"jung Yunho.." mereka bersalaman.

"eh? Jung Yunho? Kau.. jung..?"

"ne.. aku jung Yunho… jung.." Junsu merasa pernah mendengar namanya di suatu tempat. "kau teman Jaejoong?"

"ne.. kami sudah berteman cukup lama.. enam tahun.."

"oohh.. kalian.. terlihat sangat akrab.." pancing Yunho, agak curiga kalau mereka berhubungan lebih dari teman.

"ah.. ani.. kami hanya akrab sebagai teman.." Junsu tersenyum dengan manis. Wajahnya berubah manly, padahal tadi dia terlihat cukup cantik. Lagi-lagi Yunho berpikir aneh tentang lelaki.

"ini.. pakailah.." seseorang berkostum Mickey Mouse mendekati Yunho dan menyerahkan sepasang baju. Baju baru, seperti sengaja di beli "maaf kalau ukurannya tidak pas.. tapi mungkin saja pas.." Yunho merasa mengenal suara ini.

"kim Jaejoong?"

Kepala boneka mickey itu di lepas, dan nampaklah wajah cantik Jaejoong dengan rambut panjangannya yang diikat sembarang,

"heumm.. pakailah.." Junsu mengambil kepala donaldnya, dia merasa harus pergi menjauhi mereka.

"kau.." Yunho tidak sanggup meneruskan kata-katanya.

"ne.. aku bekerja disini.." Jaejoong tersenyum "pulanglah.. maaf.. hari ini jadwalku bekerja…" Jaejoong segera memakai kembali kepala mickey mousenya, dia merasa matanya panas, dan ingin menangis. Dia tidak ingin Yunho mengetahui pekerjaannya. Airmata Jaejoong mengalir di dalam, dia takut Yunho akan malu berteman dengannya. Pengalaman yang sudah-sudah banyak teman barunya yang tidak mau berteman dengannya saat tahu pekerjaan asli Jaejoong, padahal.. apa salahnya bekerja menjadi badut? Lagipula gajinya lumayan. Hanya Junsu dan kekasihnya lah yang mau menerima Jaejoong apa adanya.

"aku akan menunggumu… berusahalah.."

Jaejoong terhenyak, bukan ekspresi menghina atau pergi tanpa kata. Yunho tersenyum manis dan mengusap kepala boneka itu dengan lembut. Dia meninggalkan Jaejoong, mencari toilet untuk berganti pakaian.

"mianhe…" ucap Jaejoong lirih.

Jaejoong berjalan mendekati kerumunan anak kecil, tubuhnya mulai bergoyang menghibur anak kecil itu.

"kau menarik, Jaejoong.." ujar Yunho yang melihat 'pekerjaan' Jaejoong dari jauh.

===xXx===

Hari mulai malam, Jaejoong telah selesai dengan pekerjaannya sepuluh menit yang lalu.

Taman bermain ini sudah sepi, matanya berkeliling mencari sosok jung Yunho. Ia tersenyum kecut, Yunho tidak mungkin menunggunya.

Drrrtt drrrtt..

Ponsel Jaejoong bergetar, sebuah email.

'kau sudah selesai? Apa hari ini kau bisa ikut dengan kami?'

Jaejoong menghela nafasnya. Dengan cekatan Jaejoong membalas email itu,

'Mianhe chagi, sepertinya tidak bisa.. aku lelah sekali.. lain kali ya?'

Beberapa menit kemudian muncul balasan,

'aku mengerti.. istirahat lah chagi.. doakan aku semoga kali ini aku berhasil.. saranghae :-* '

'nado..'

Tidak terasa lagi, debaran itu.. sudah tidak ada. Debaran yang selalu muncul untuk kekasihnya.. tidak ada..

"kau disini?"

Brak..dung..

Kepala Mickey mouse itu terjatuh begitu saja, Jaejoong sangat terkejut melihat orang ini ada disini,

"Yunho?"

"aku membeli ini.. ayo kita makan.." Yunho duduk disamping Jaejoong, membuka bungkusan MacD. Jaejoong masih berdiri, dia merasa jantung berdebar dengan cepat.

Debaran itu beralih, jung Yunho telah membuat kim Jaejoong jatuh cinta lagi.

"duduklah.." Yunho menepuk tempat kosong disebelah kiri nya. Jaejoong pun duduk, dia mengambil chesse burger yang Yunho ulurkan.

"gomawo.." dengan masih mengenakan kostumnya, Jaejoong memakan burgernya.

"enak?" Jaejoong hanya mengangguk dan tersenyum.

Yunho sudah mulai memaklumi getaran aneh di dalam dadanya, setelah mencoba banyak wahana di taman bermain ini *apa hubungannya coba?* dia mulai bisa mengontrol getaran atau yang biasa di sebut debaran cinta ini mengalun lebih lembut dan menyenangkan. Bukan hal yang ingin Yunho tolak lagi. mungkin benar kalau dia mulai mencintai Jaejoong.

"akan ku antar kau pulang.." Jaejoong selesai berganti pakaian. Mereka berdua sekarang berada di ruang ganti, hanya berdua. Jaejoong mengambil tasnya di dalam loker, menutupnya dengan gemetar. Jaejoong berbalik,

BRRAAAKKK

"eummpphh.."

"…"

Jaejoong tidak tahu kenapa Yunho berubah agresif seperti ini. Menciumnya? Jaejoong tidak pernah membayangkan kalau seorang jung Yunho akan berani menciumnya, laki-laki pendiam ini, yang baru dua hari dia dekati, apakah perasaannya bersambut? Apakah jung Yunho juga mencintainya? Jaejoong tidak peduli, dia membalas ciuman Yunho.

"haahh.. maaf.." Yunho menyapu bibirnya dengan lengannya. baru satu menit mereka berciuman Yunho sudah kembali dengan kesadarannya. Mencium Jaejoong? Dia sudah gila.

"tidak apa-apa.." Jaejoong menutup mulutnya, dia berjalan mendahului Yunho.

Yunho mengantar Jaejoong sampai halte bis dalam diam. Tidak ada satupun yang mau mengawali pembicaraan.

"aku pergi.." kata Jaejoong saat bisnya membuka pintu. Jaejoong berdiri sebelum pintu bis itu benar-benar tertutup. Yunho masih diam, tapi matanya tajam menatap mata besar Jaejoong.

Bluussss..

Pintu bis tertutup dan mulai melaju. Jaejoong naik kedalam bis, matanya masih menatap Yunho yang perlahan menjauhinya. Refleks Ia mengambil ponselnya menelfon Yunho.

"…."

"Joongie.." suara Yunho terdengar berat.

"Yunnie.." panggilan yang keluar begitu saja, "Yunnie.." suara Jaejoong bergetar,

"saranghae.." ujar Yunho, membuat lutut Jaejoong lemas seketika. Dia terduduk di salah satu bangku.

"mianhe.. yun.."

"….. " Yunho tidak mengerti, apa dia baru saja di tolak?

===xXx===

Yunho baru sampai di depan rumahnya, sebuah mobil yang dia yakini bukan mobil ibunya terparkir di depan rumahnya. Dia membuka pintu pekarangan rumahnya, setelah melihat ada beberapa sepatu yang asing baginya dia buru-buru masuk dan berlari ke ruang tamu,

"Yunho ya.."

"kau.." mata elang Yunho menangkap dua sosol manusia yang tidak begitu ia kenal, tapi ia bisa menebak siapa kedua pria itu. Satu orang diantara mereka terlihat tidak jauh beda dengan umurnya,

"syukurlah kau sudah pulang, kemari.. ibu kenalkan pada calon ayahmu.." ibu Yunho tersenyum senang, akhirnya dia bisa mempertemukan dua laki-laki yang amat dia cintai.

"Yunho.. ini adalah Park Jungsoo dan di sebelahnya adalah anak beliau.. Park Yoochun" orang yang bernama Park Jungsoo mengulurkan tangannya.

"apa kabar?" Yunho hanya mengangguk dan menyambut tangan jungsoo. Matanya berpindah pada lelaki tampan di sebelahnya.

"halo hyung…" Yunho tersenyum, ternyata kedua orang ini tidak buruk juga.

Kedua calon saudara itu berbincang meninggalkan kedua orang tuanya,

"aku menyukaimu.."

-C.U.T-

a/n : Di tunggu komennya yeorobun ^^.

RnR Pleaseeeee~~~~~