Sakura menghela nafas pasrah lagi-lagi bento yang sudah ia buat dengan susah payah ditolak oleh kekasihnya. Selalu saja seperti ini, tapi ia tak akan menyerah bagaimanapun caranya ia harus membuat Sasuke mengakuinya.

Pandangannya yang semula menatap kepergian Sasuke beralih menatap bento malang yang ia bawa. "Akan kuapakan bento ini, masalahnya aku sudah makan siang tadi tak mungkin aku makan lagi."

Lagi-lagi Sakura menghela nafas "apa sebaiknya aku buang saja." Sakura kemudian berjalan menuju tempat sampah.

"Sakura mau kau apakan makanan itu?". Sebuah suara menginterupsi pendengaran Sakura. "Ohh kau Naruto. Emm aku ingin membuang bento ini." Sahut Sakura dengan wajah sedih.

"Dia menolaknya lagi?." Mendengar pertanyaan Naruto, Sakura hanya bisa menganguk lemah.

"Kalau begitu biar aku saja yang makan bento itu. Kelihatannya enak, sayang kan kalau dibuang." Kata Naruto sambil menunjukan cengiran lebarnya.

Mendengar kata-kata Naruto mau tak mau membuatnya tersenyum. Dalam hati Sakura berfikir mengapa Sasuke tak seperti Naruto.

Can you look at me?

Disclaimer: masashi kishimoto

Rate: T

Warning: typo, OOC, alur kecepetan dll

Pairing: SasuSaku slight NaruHina, NaruSaku, SasuHina

.

.

Don't like? Don't read

No flame.

.

.

"Bagaimana kalau Sasuke-kun menolaknya lagi Naruto?."

"Kau coba saja Sakura kalau belum dicoba kita tak tau kan, hasilnya akan seperti apa?." Kata Naruto mencoba menyemangati Sakura yang sebenarnya dalam hati, Naruto sedikit membenarkan ucapan Sakura.

Mendengar Naruto menyemangatinya membuatnya sedikit lebih baik. Kemudian Sakura berjalan menuju Sasuke yang sedang membaca buku di bangku taman sekolah.

Sakura masih tidak yakin, ia kembali melihat Naruto. Mengerti apa yang dirasakan Sakura, Naruto mengangguk meyakinkan Sakura.

Sakura menarik nafas dalam-dalam 'semoga Sasuke-kun menerimanya' batinnya.

"Sasuke-kun"

"…."

"Sasuke-kun aku membawa bento untukmu, aku tau kau pasti belum makan bukan?."

"…."

"Sasuke-kun aku…"

"Berisik." Jawab Sasuke tanpa mengalihkan perhatiannya dari bukunya.

"Tapi aku membawa bento untukmu."

"Buang saja."

"Tapii.."

"Pergi."

"Sasuke-kun aku hanya…"

Sasuke kemudian mengalihkan pandangannya dari buku yang dibacanya dan menatap Sakura tajam.

"Apakah kau tuli dengan apa yang aku katakan tadi."

Mendengar ucapan Sasuke, Sakura hanya bisa diam dan menunduk. Air mata sudah menggenang dipelupuk matanya. "maaf." Kemudian Sakura berlari menjauhi Sasuke yang menatapnya dengan pandangan benci.

Sakura berlari ke tempat favoritnya. Pohon sakura yang terdapat dibelakang sekolah. dia menangis sejadi-jadinya disana. Dia sudah menyerah untuk membuat Sasuke mengakuinya. Sakura menyesal, seharusnya dia dulu tidak menyatakan cintanya pada Sasuke.

"Kau jelek kalau menangis." Sakura kaget mendengar suara Naruto. Ia buru buru menghapus air matanya. "sudahlah, kau tidak perlu munafik begitu didepanku. Kita ini sahabat ingat?." Kata Naruto yang segera duduk disamping Sakura.

"Aku menyerah." Naruto kaget dengan ucapan Sakura. "apa maksudmu saku?"

"Naruto aku bilang aku menyerah." Kata Sakura kemudian ia menatap Naruto dengan pandangan sayu. "aku lelah dengan semua ini."

Mendengar perkataan sakura. Naruto tersenyum tulus "Sakura yang aku kenal tidak akan menyerah semudah ini dan…" naruto menghentikan ucapannya "bukankah sasuke itu cinta pertamamu." Lanjutnya.

Sakura memandang Naruto. Benar kata Naruto ia tidak boleh menyerah hanya karena Sasuke menolaknya beberapa kali. Ia harus lebih gigih.

"Arigatou naruto." Naruto nyengir mendengar ucapan Sakura. "sama-sama Saku-chan" jawab Naruto dengan nada yang dibuat manja. Mendengar perkataan Naruto yang dibuat-buat membuat Sakura agak bergidik jijik. Ada apa dengan sahabat pirangnya ini, dia bisa menjadi dewasa dan kekanakan dalam waktu yang bersamaan.

Sakura memukul kecil bahu Naruto. Yang disambut dengan rintihan Naruto. Mereka tertawa bersama-sama selama beberapa saat.

Sakura melihat arloji pink ditangannya kemudian berteriak yang disambut dengan gerutuan dari Naruto akibat suara teriakan Sakura yang memekakan telinganya. "gawat. Kita terlambat masuk kelas .Naruto, ayo pergi." Perintah Sakura, sedangkan Naruto hanya menguap dan mengatakan ia akan bolos hari ini.

Sakura tersenyum kecut. Dasar Naruto tidak pernah bisa menghilangkan kebiasaan buruknya. "ya sudah, aku ke kelas ya Naruto. Jaa." Teriak Sakura yang sudah agak berlari menjauh.

Naruto menatap punggung Sakura yang menjauh "Andai orang yang kau cintai itu adalah aku."

Sementara di tempat lain sepasang onyx dan lavender menatap kejadian tadi dengan pandangan yang sulit diartikan.

To Be Continued


Author Note:

Fic-nya ini iseng iseng aja aku publish. Padahal ffnya yang kemarin aja belom selesai hahaha (author dihajar readers*). Pengennya sih buat naruto agak lucu tapi jadinya malah garing.

Thanks for my bestfriend yang selalu ngedukung aku

Keep or delete?