Pernahkah kau merasa ketika mencintai seseorang begitu dalam? begitu dalam hingga dapat merelakan apapun. Sekali lagi Apapun. Apa itu berlebihan? Seseorang – ah tidak bahkan beberapa orang selalu mengatakan jika di dunia ini masih banyak manusia yang bisa ia cintai dan yang bisa mencintainya seuntuhnya tentu saja, namun semua masukan itu hanya ia anggap sebagai angin berlalu atau kadang ia hanya akan menggangguk memberi respon dengan senyuman kecilnya namun setelah itu ia menganggap ucapan itu hanya sebagai omong kosong belaka karena buktinya saat ini pun ia merasa sangat di cintai oleh kekasihnya itu.

Mereka yang memberi masukan itu semua hanya belum saja merasakan yang namanya cinta sejati – well, ia selalu menganggap kekasihnya itu sebagai cinta sejati. Bukan cinta monyet atau pun cinta main – main mengingat usianya kini sudah seperempat abad tahun ini.

Dia tidak pernah mendengarkan apa yang orang lain bicarakan tentangnya termasuk keluarga sendiri. Tidak ada yang mengerti perasaannya termasuk laki – laki satu – satunya keluarga yang ia miliki ini sedang menceramahinya dengan berbagai macam nasihat – nasihat yang membuatnya mengantuk.

"Baekhyun? Kau mendengarku?" Protes Luhan – Kakak laki – lakinya Baekhyun dengan ketus karena sedari tadi yang Baekhyun lakukan hanya menguap beberapa kali dan memandangnya dengan tatapan bosan.

"Oh ayolah Hyung. Kau sudah mengatakan itu ribuan kali. Tidak adakah obrolan yang menarik? Seperti, ah bagaimana kabar Sehun? Kudengar dia berselingkuh lagi?"

Luhan memutar kedua bola matanya malas. "Berhenti mengalihkan pembicaraan kita, Baekhyun. Aku benar – benar tidak menyukai jika kau masih berhubungan dengan si brengsek itu."

"Si brengsek itu kekasihku Hyung jika kau lupa dan si brengsek itu mempunyai nama dan namanya adalah Park Chanyeol. Lagipula memangnya apa salahnya aku berhubungan dengan Chanyeol? Apa karena kami sesama lelaki? Bahkan kau dengan Sehun – "

"Aku tidak memperasalahkan orientasi seksualmu, Baekhyun. Aku akan setuju kau menjalani hubungan dengan siapapun itu, laki – laki atau perempuan terserah kec –"

"Apa dengan Sehun kau tetap menyetujuinya?"Tanya Baekhyun dengan cepat menyela ucapan Luhan.

Luhan menggebrak meja dengan kesal. "Oh Tuhan! Baekhyun! Tidak dengan Sehun juga! Intinya aku akan sangat senang jika kau menjalani hubungan dengan siapapun terkecuali dengan Park Chanyeol ataupun dengan Oh Sehun!"

Baekhyun mengkerutkan dahi dan mengerucutkan bibirnya, tanda ia tidak setuju dengan apa yang di ucapkan kakaknya.

"Apa yang salah dengan Chanyeol? Dia sangat tampan, kaya dan murah hati, dia suka menolong sesamanya, dia tidak pernah rasis dan juga ia sangat mencintaiku."

"Benar Baekhyun. Aku juga akan menyukai seorang seperti Park Chanyeol itu tapi tetap saja, KAU TIDAK BOLEH MEMILIKI HUBUNGAN SPESIAL DENGAN SESEORANG YANG SUDAH BERISTRI!!"

Detik itu juga Baekhyun terdiam.

Present

Waiting

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

YAOI!Boyslove

Younha - Waiting

Baekhyun mengayunkan kaki – kakinya yang tak tersentuh tanah. Saat ini ia sedang duduk di sebuah bangku taman yang berada di depan sebuah gedung yang sangat tinggi. Di kedua telinganya tersumpal sebuah earphone yang sedang menyalakan sebuah lagu – lagu karya grup Avenged Sevenfold dengan sesekali kepalanya yang mengangguk – angguk mengikuti alunan yang di berikan musik itu.

Ia melirik arloji yang terpasang di pergelangan tangan kanannya. Ia mendesah pasrah ketika jarum jam tersebut menunjukan bahwa jam makan malam sudah hampir habis. Udara pun semakin lama semakin dingin, ia menyesal kenapa hari ini ia hanya memakai kaos tipis berwarna putih dengan berlapis hoodie supreme berwarna abu – abu pemberian sang kekasih.

Ngomong – ngomong tentang kekasih, ini sudah hampir lima jam ia menunggu disini hanya untuk menunggu kekasihnya yang rencananya mengajaknya untuk makan malam bersama namun lagi – lagi sepertinya Baekhyun hanya menelan pil pahit untuk kesekian kalinya.

Ponselnya bergetar, dengan cepat ia mengeluarkannya dari kantong hoodie dan membuka ponselnya. Baekhyun menghela napasnya keras lalu membuang arah ke sekitarnya yang sudah tidak ada siapa pun. Ia pikir ada pesan atau apapun namun nyatanya hanya pemberitahuan jika baterai ponselnya tinggal lima persen lagi. Beberapa kali perutnya berbunyi keras, tentu saja karena ia belum memasukan makanan apapun sejak jam dua siang.

Seharusnya ia tahu jika kejadian seperti sering terulang.

Seharusnya ia menyadari jika ia cukup lelah dengan semua ini.

Seharusnya juga ia selalu power bank kemana pun jika sudah seperti ini ponselnya mati dan lagu kesukaannya tak bisa di dengar lagi dari earphonenya. Baekhyun membuang napasnya kasar dan bangkit dari posisi duduknya yang selama lima jam. Ia memandang sengit seorang satpam yang tadi sempat mengiranya tunawisma karena tidak meninggalkan bangku itu sama sekali.

"Baekhyun."

Merasa namanya terpanggil, Baekhyun menolehkan kepalanya ke samping dan mendapati tubuh yang selama ini ia tunggu. Tubuh tinggi yang berjarak hanya beberapa meter dengan Baekhyun dan bisa dilihat dengan jelas jika kekasihnya itu berlari menuju kemari dengan keringat yang mengucur di dahinya.

Baekhyun tidak mengerti apa yang sedang ia pikirkan saat ini yang sangat jelas di mata Chanyeol, saat ini sedang tertawa sangat kencang membuatnya sedikit mengeryit bingung.

"Hahaha... aduh perutku, Ya Tuhan. Hahaha..."

.

.

.

Kepulan asap dengan aroma daging yang menggoda membuat Baekhyun dengan cepat melahapnya, well itu semua karena Baekhyun terlalu lapar dan tentu saja Chanyeol harus membayarnya dengan daging nomor satu di korea di sebuah restoran mahal meskipun restoran ini sudah hampir tutup akan tetapi jangan lupakan Chanyeol bisa berbuat apapun. Suara desisan daging di bakar menjadi backsound yang bagus untuk meningkatkan makan Baekhyun.

Dihadapannya Baekhyun, Chanyeol hanya memandang Baekhyun dengan senyum kecilnya. Baekhyun terasa sangat menggemaskan ketika sedang menyantap makanannya dengan sangat lahap seperti saat ini. Dengan beberapa saus yang tertempel di sudut bibirnya membuatnya tak sabar untuk mengulurkan tangannya dan menghapus noda saus itu dengan ibu jarinya membuat Baekhyun dengan secara mendadak menghentikan aktivitasnya.

Ia menatap Chanyeol yang sedang mengecap ibu jarinya dengan bekas noda Baekhyun. Chanyeol menyuruh Baekhyun kembali melanjutkannya makannya dengan gestur tubuhnya. Tapi Baekhyun menolak, ia menaruh sumpitnya di atas meja.

"Kau baru saja meniduri Nana?" Tanya Baekhyun dengan pelan namun masih sanggup Chanyeol dengar dan dengan berat hati Chanyeol menganggukan kepalanya.

Baekhyun menghelakan napasnya lalu membuang wajahnya. Seharusnya ia sudah tahu jawabannya karena melihat sesuatu yang aneh di leher kekasihnya.

Tangan Baekhyun menghangat ketika Chanyeol menggenggamnya erat. "Maafkan aku, itu semua aku lakukan agar dapat bertemu denganmu dengan cepat."

Setelah pulang kantor, Chanyeol menghabiskan waktunya untuk bercinta dengan sang istri hingga sang istri kelelahan dan setelah itu ia baru bisa menemui Baekhyun. Ia tahu jika Baekhyun pasti akan kecewa.

"Dan, hey. Ada apa denganmu? Kenapa kau menertawakanku tadi?" Tanya Chanyeol dengan sedikit merajuk dan tanpa di sangka dengan cepat Baekhyun menolehkan kepalanya kembali menghadapnya.

Baekhyun tersenyum sangat lebar. "Bagaimana aku tidak tertawa saat melihatmu memakai piyama berwana pink ini dan juga sebuah masker mata yang masih tertempel di dahimu dan oh! Jangan lupakan sendal kelincimu yang sangat menggemaskan, hahaha..."

Dengan refleks Chanyeol menyadari semuanya. "Kau itu mau makan malam dengan kekasihmu atau mau ikut pajama party? Hahaha..." lanjut Baekhyun yang membuat Chanyeol semakin cemberut.

"Aku kan terburu – buru sampai tak memikirkan aku harus memakai apa lagi pula kenapa ponselmu tidak aktif? Itu semakin membuatku khawatir dan berterima kasihlah pada instingku yang hebat ini jika kau pasti masih menungguku."

Baekhyun terdiam beberapa saat pandangannya menjadi lemah. Chanyeol yang menyadari perubahan Baekhyun dengan cepat ia meraih kedua pipi Baekhyun agar kembali melihat padanya. "Baek –"

Senyum Baekhyun tiba – tiba mengembang begitu indah. "Kau benar Chanyeol. Aku akan selalu menunggumu hingga kau datang padaku."

.

.

.

.

Find me IG : @adilladill21 or @Autumn2day