Chasseur du Destin
Warning : Crack pair, yaoi, typo(s), dll.
Summary : Cho Khuhyun, seorang militer yang membelot dan menjadi anggota kelompok mafia nomor 1 di Korea. Sebuah misi mempertemukannya dengan Choi Siwon, pengusaha muda yang menjadi incaran banyak musuhnya.
.
.
~'~'~'~'~
Di tengah teriknya sinar matahari terlihat sesosok namja yang terdampar dan tidak sadarkan diri di tepian pantai wilayah perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Tubuhnya yang terbalut seragam militer itu penuh dengan bercak darah yang bersumber dari perut dan punggungnya. Pantai itu sepi sehingga kecil kemungkinannya ada orang yang akan menemukan dan menyelamatkannya di tempat tersebut karena camp militer juga berjarak cukup jauh dari tempatnya berada. Jemari tangannya sedikit tergerak menandakan bahwa dirinya telah tersadar. Detik berikutnya datang seorang namja lain yang mengenakan setelan jas berwarna merah maroon datang menghampirinya, lalu bersama temannya yang lain, dibawalah namja yang tak sadarkan diri itu kedalam sebuah mobil Mercedes Benz Slr. Mc Laren berwarna silver lalu mobil itu melaju meninggalkan kawasan pantai.
.
.
.
Lee Soo Man, seorang kepala pemerintahan divisi pertahanan dan keamanan terlihat berjalan tergesa di lorong gedung milik pemerintah. Dia lalu memasuki ruang rapat yang biasanya dipakai oleh para petinggi untuk membicarakan hal-hal yang bersifat penting namun mendesak dan perlu waktu penyelesaian secepat mungkin.
"Bisa tolong anda jelaskan bagaimana latar belakang hal ini bisa terjadi, Tuan Sooman?" tanya salah satu birokrat bernama Im Yong Soo.
Yang ditanya lalu menyodorkan sebuah map berwarna krem kehadapan Yong Soo. "Disana ada bukti-bukti yang menegaskan bahwa intelijen asing tengah memata-matai riset alutsista antara Korea Selatan dengan Republik Indonesia. Tujuan pasti dari hal tersebut dapat diperkirakan bahwa pihak lain berusaha mencari kelemahan kedua belah pihak lalu pada saat yang tepat mereka akan menyerang." Jelas Sooman kepada Yongsoo.
"Bagaimana anda tahu pasti hal ini akan terjadi?" tanya Yongsoo.
Sebelum menjawab, tampak seringai tipis diwajah Sooman tapi tak sampai sedetik ekspresi itu berubah menjadi kekhawatiran. "Serangan mendadak di wilayah perbatasan itu menandakan bahwa hal ini akan dapat terjadi, tetapi anda masih dapat mencegahnya." Ujarnya.
Tampak Yongsoo tengah mempertimbangkan sejenak ucapan Sooman. Lalu interupsi datang dari seorang birokrat yang lain. "Jika kita bertindak tanpa ada bukti yang kuat, dikhawatirkan hal ini malah akan menyulut kontroversi kedua negara. Lagipula, kenapa anda bisa begitu yakin kalau pelaku penyerangan adalah Korea Utara?. Wilayah perbatasan tidak selalu menandakan bahwa pelaku berasal dari daerah tersebut" Tanyanya kepada Sooman.
Lee Sooman tampak memikirkan sesuatu untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi hal itu tidak terlaksana karena Yongsoo mulai menyetujui rencananya.
"Demi keamanan dan pertahanan Korea Selatan, aku menyetujui rencanamu untuk hal itu. Segera kau persiapkan pasukan dan aku mempercayakan hal ini padamu, Sooman." Ucap Yongsoo.
"Tapi tuan, jika anda melakukan hal ini, dikhawatirkan terjadi spekulasi –"
"Tidak. Bagaimanapun juga kedaulatan negara ini harus tetap terjaga." Kata Yongsoo meyakinkan bawahannya tersebut.
"Baiklah, saya permisi tuan Yongsoo." Lee Sooman lalu membungkuk penuh rasa hormat kemudian menghilang dibalik pintu besar.
~'~'~'~'~'~
Namja yang tadi tergeletak tak sadarkan diri itupun kini terbangun disebuah kamar yang luas bernuansa krem dan merah dengan interior klasik abad pertengahan. Dia lalu duduk dan menyandarkan punggungnya pada sandaran spring bed berukuran king size itu.
"Rupanya kau sudah sadar." Ucap seseorang yang datang. Orang yang sama yang menyelamatkannya tadi. Dia membawa nampan berisi bubur dan susu hangat lalu meletakkannya di laci meja sebelah tempat tidur.
"Bagaimana keadaanmu? Bisa kau jelaskan kenapa kau bisa tak sadarkan diri dan tubuhmu penuh luka?." Tanya namja ini yang ternyata bernama lengkap Lee Donghae.
Namja yang diketahui bernama Cho Kyuhyun itu menjawab dengan suara pelan. "Kemarin malam, ada serangan yang berasal dari laut perbatasan. Tubuhku terluka karena serangan itu." Kemudian dia menceritakan kronologis terjadinya serangan tadi.
.
.
JDUAARRR!
Suara ledakan granat yang berasal dari tengah laut mengalihkan perhatian para marinir yang tengah bertugas disana.
"Apa itu tadi serangan?" tanya salah seorang anggota kepada yang lainnya.
"Entahlah, tapi kupikir para nelayan sudah tidak diperbolehkan menangkap ikan dengan pukat." Jawab yang lain.
"Tidak ada salahnya untuk mengecek bukan? Ayo, siapa yang mau ikut?." Ujar Kyuhyun yang lalu diikuti beberapa anggota lain.
Kyuhyun dan anggota yang lain lalu menuruni kapal patroli marinir dan menuju arah ledakan tadi menggunakan speedboat. Tak lupa juga dia membawa senjatanya. Baru beberapa meter dia melaju, serangan granat kembali menghujam dan kali ini disertai peluru. Kyuhyun sempat melihat kapal yang melakukan serangan itu, terlihat simbol bendera negaranya di kapal tersebut. Tembak-tembakan pun tak terhindarkan. Entah sudah berapa banyak butir peluru diluncurkan dan granat yang dilemparkan.
DOORR! DOR DOR DOR DOR!
DDUUAARRR!
Salah seorang rekannya berusaha melakukan diplomasi dengan pihak tersebut. Dari suara speaker, dapat didengar dengan jelas suara rekannya yang berbicara dan meminta kejelasan akan hal ini. Tapi sepertinya hal itu sia-sia saja karena kapal itu masih terus meluncurkan serangan bertubi-tubi. Hingga akhirnya kawan-kawannya tiba-tiba banyak yang rubuh karena tertembak sniper yang tidak diketahui lokasinya berada.
SIIINNGGG
Peluru dari sniper itu juga sempat melubangi perut dan punggungnya, tapi sebelum itu semakin banyak, dia menceburkan dirinya kedalam air laut dan berenang berusaha menghindar. Beruntung gelapnya malam dan bayangan dari kapal patroli marinir menyamarkan geraknya untuk menyelamatkan diri menuju tepian pantai.
.
.
"Lalu saat aku sadar, tiba-tiba aku sudah ada di tempat ini." Ucapnya mengakhiri ceritanya.
"Mungkinkah itu serangan yang dilakukan oleh pihak asing tetapi mereka menggunakan modus seperti itu agar mengira bahwa pelaku penyerangan adalah orang dalam?." Tanya Donghae yang kemudian dijawab hanya dengan gelengan kepala oleh Kyuhyun.
"Kalau begitu lebih baik kau pulihkan keadaanmu dulu. Jangan lupa memakan bubur yang sudah kusediakan dan beristirahatlah sampai kondisimu fit kembali. Setelah itu kau bisa menemuiku di ruang tengah." Kata Donghae yang diakhiri oleh senyum terbaiknya.
"Mm... terima kasih. Tapi kalau boleh kutahu, siapa namamu?." Tanya Kyuhyun.
"Namaku Lee Donghae dan kau dapat memanggilku Donghae." Jawabnya sambil masih terus mempertahankan senyumnya. "Bagaimana denganmu?" tanyanya balik.
"Cho Kyuhyun imnida. Panggil aku Kyuhyun saja." Jawab Kyuhyun.
"Baiklah, selamat beristirahat Kyuhyun." Ucap Donghae mengakhiri obrolan mereka.
.
.
.
Malamnya di markas besar Angkatan Laut Korea Selatan, Lee Sooman tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk rencananya malam ini. Setelah melakukan briefing dengan para anggota marinir lain, dia menemui seseorang yang sudah menunggunya ditengah hutan. Sooman lalu menghampiri dan menjabat tangan orang tersebut.
"Apakah rencanamu sudah mulai menunjukkan keberhasilan, Tuan Sooman?." Tanya orang tersebut mengawali pembicaraan.
"Ya, seperti yang anda lihat rupanya mereka mudah sekali tertipu oleh kata-kataku." Jawabnya.
"Setelah ini, kuharap kau bisa melaksanakan tugasmu dengan baik. Aku sudah memperkirakan kemungkinan apa yang kelak akan terjadi, jadi aku sudah mempersiapkanmu untuk misi selanjutnya."
"Benarkah? Kira-kira misi yang seperti apa Tuan Alfred?." Tanya Sooman.
"Membunuh Choi Siwon..."
.
.
.
TO BE CONTINUED
A/N : Ini fic pertama saya di fandom Screenplays. Saya harap reader sekalian sudi menuangkan segala kritik ataupun saran kedalam kotak review yang ada dibawah. Mianhae kalo ada typo(s).
Oh iya, sekedar catatan, Im Yong Soo itu saya ngambil nama personifikasi Korea Selatan dari anime Hetalia. Nama Alfred (Alfred F. Jones) juga termasuk, dan dia itu personifikasinya Amerika. Kayaknya para readers udah mulai bisa menebak siapa troublemaker yang sebenarnya
Untuk kelanjutan cerita, saya serahkan keputusan ini kepada banyaknya jumlah reviewer yang bersedia memberi review.
Sekian, arigatou gozaimashita :D
Molto grazie
Jaa ne
Au revoir~ ^^
