Fort Malborough Ghost Story by Jun Kunihiro
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki-sensei & Touken Ranbu © DMM Games & Nitro+. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dalam fanfiksi ini.
Warning : gaje, OOC parah, absurd, ide nista, mengandung unsur promosi, seiyuu jokes, de el el.
Benteng Malborough merupakan benteng terbesar dan terkuat kedua yang pernah dibangun Inggris setelah benteng St. George di India. Letaknya tentu saja di kota tempat tinggal author, Bengkulu. Bentengnya berbentuk seperti kura-kura, tetapi benteng ini mengandung sejumlah cerita mistis karena banyak mengandung sejarah kelam.
Saking angkernya, benteng ini sampai menjadi lokasi uji nyali acara masih dunia lain dan membuat benteng jadi ramai dikunjungi turis luar Bengkulu bahkan mancanegara.
Karena penasaran dengan cerita mistis benteng tersebut, kisedai bersama para toudanshi mengunjungi benteng Malborough pada malam hari ini.
"Apa hantu di Malborough bener-bener seram-ssu?" tanya Kise.
"Mana gue tau," jawab Aomine. "Motivasi gue ke sana cuma pengen ketemu cewek sebohay Mai-chan."
"Idih, mesum!" teriak pedang shinsengumi kompak.
"Awas aja lu dirasuki, gue ga mau tanggung jawab." sahut Kashuu.
"Emang ada cewek bohay disono?" tanya Yasusada. "Yang ada cewek punggung bolong yang lu temuin dan bisa aja lu besok pulang tinggal nama."
Jleb. Aomine langsung mingkem.
"Dengarkan itu, Dai-chan." sahut Momoi. "Jangan kebanyakan mikir cewek bohay!"
"Berhentilah berkelahi," tukas Midorima. "Kita sudah sampai."
Begitu sampai di benteng, mereka menelusuri berbagai ruangan sebelum akhirnya sampai di tempat uji nyali, ruang bawah tanah yang sangat gelap, mencekam dan juga berbau tidak sedap.
"Gila, serem banget." kata Tonbokiri.
"Maklum sih, benteng ini saksi bisu penyiksaan terhadap tahanan," ujar Kasamatsu. "Dan benteng ini pernah diserang sampai menewaskan Thomas Parr dan opsir Hamilton. Makam mereka ada disini."
"Ma-makam...?" Kagami keringat dingin.
"Iya, makam. Makam yang bisa dikenali hanya makam Thomas Parr dan Charles Murray. Satunya unknown." sahut Tonbokiri. Kagami ingin pipis di celana saking takutnya.
"Oke, acara uji nyalinya akan segera dimulai. Harap tenang dan dengarkan instruksi author." Nagasone membuka acara. "Sebelumnya, siapa yang menjadi pesertanya?"
"Aku menumbalkan Kise." jawab Kasamatsu.
"KENAPA HARUS AKU-SSU?!" Kise mewek. "Jangan tumbalkan aku di tempat seperti ini, Kasamatsu-senpai!"
"Tenang saja, Kise-kun." sahut Kuroko. "Aku akan menemanimu kok."
"Benarkah-ssu? Makasihhhh!" Kise memeluk Kuroko erat-erat sampai bocah bayangan tersebut sesak napas.
"Oh iya," Nagasone membuka catatan milik author. "Peserta uji nyali sudah ditentukan oleh author di sini."
"Eh?! Siapa saja?" Takao kaget.
"Kuroko Tetsuya, Kise Ryouta, Kagami Taiga, Aomine Daiki, Izuminokami Kanesada, Ookanehira, Monoyoshi Sadamune dan Sengo Muramasa."
Kedelapan cowok unyu yang disebutkan oleh Nagasone langsung merinding disko. Berarti, mereka sudah ditumbalkan sejak awal dong?
"NOOOOOO! JANGAN BIKIN EYKE METONG DISINI!" Sengo nangis-nangis. "MAAAAK, EYKE PENGEN PULANG AJAAA! ATUUUT!"
"Ini... gimana ya?" Kisedai sweatdrop liat Sengo kayak banci habis diciduk Satpol PP.
"Udahlah, Muramasa." Tonbokiri memeluk Sengo. "Kalo ada apa-apa, minta bantuan saja ke aku."
"MAKASIH BENYONG, TONBO CAYANKKK! MUACH MUACH MUACH!" Sengo cium-cium pipi Tonbokiri dan memeluknya erat-erat.
"Seseorang, tolong tangkap banci edan itu." ucap Midorima.
"Aku belum selesai bicara!" Nagasone mulai jengkel. "Author memintaku untuk mengumumkan siapa saja pasangan uji nyali kali ini!"
"Yang pertama, Kise Ryouta dan Izuminokami Kanesada!"
"Hah?! Kenapa aku harus berpasangan dengan manusia itu-ssu?!" Kise mencak-mencak sambil menunjuk Izuminokami. "Udah rambut kayak gembel, macam perempuan pula!"
"Ulangi lagi kata-katamu, bocah." Izuminokami muncul di belakang Kise dengan tatapan membunuh. "Atau kau kujadikan daging cincang."
"E-eh? Maaf-ssu! Aku masih mau hidup! Jangan cincang aku!" Kise sujud sambil pegang kaki Izuminokami.
"Ah, maafkan aku, Kise-san." Horikawa tergopoh-gopoh menghampiri mereka. "Kane-san memang begini orangnya. Omong-omong, sebentar lagi jam 11 malam."
"Jangan menakutiku, Kunihiro!" teriak Izuminokami.
"Memang, sekarang udah jam 22:58!" sahut Horikawa sambil menunjukkan jam di ponselnya.
"Oh, berarti acara uji nyalinya akan segera dimulai," kata Nagasone. "Untuk mempersingkat waktu, aku akan mengumumkan pasangan yang akan maju pada giliran berikutnya, Aomine Daiki dan Sengo Muramasa, ketiga Kagami Taiga dan Ookanehira, dan terakhir Kuroko Tetsuya dan Monoyoshi Sadamune."
Tumbal pertama dalam uji nyali kali ini adalah Kise Ryouta dan Izuminokami Kanesada. Mereka dituntun ke ruang bawah tanah oleh Kasamatsu, Horikawa, dan Ishikirimaru. Jangan lupakan kamera yang ada di sisi depan belakang, kiri kanan.
"Selamat malam, Kane-san, Kise-san." sapa Horikawa.
"Malam/malam-ssu." balas Izuminokami dan Kise bersamaan.
"Pada hari ini, kalian akan melakukan uji nyali di ruang bawah tanah benteng Malborough. Seperti yang kita ketahui, ini adalah ruangan yang paling angker di benteng ini." jelas Horikawa. "Sebelumnya, selamat malam Ishikirimaru-san."
"Selamat malam, Horikawa-san." balas Ishikirimaru.
"Bagaimana kondisi ruang bawah tanah ini, Ishikirimaru-san?" tanya Horikawa.
"Kalo diliat sih, kondisinya gelap gulita dan mencekam, baunya juga tidak sedap." jawab Ishikirimaru sambil menutup hidungnya. "Baunya benar-benar ingin membunuhku."
"Haduuuh Ishikirimaru-san, bukan itu yang saya maksud." Horikawa sweatdrop. "Maksud saya itu, gimana kondisi ruang bawah tanah ini kalo diliat dari mata batin Ishikirimaru-san?"
"Oh, itu. Ngomong dong, daritadi." Ishikirimaru tertawa kecil. "Kalo diliat dari mata batin saya sih, sepertinya ruangan ini banyak hantu bule yang berkeliaran. Author ada benarnya juga, benteng ini menjadi saksi biksu penyiksaan terhadap tahanan dan gugurnya pejabat Inggris akibat serangan rakyat Bengkulu."
"Seram juga, bagaimana Kane-san, Kise-san? Kalian sudah siap?" tanya Horikawa
"Kami udah siap dari tadi." jawab Izuminokami cool layaknya cool-kas. Padahal pikiran udah kayak Inul dan Dewi Persik lagi goyang ngebor bareng.
"Baiklah, kami akan meninggalkan kalian di sini selama 2 jam. Jika kalian berhasil, kalian akan mendapatkan hadiah dari author. Tetapi, jika kalian menyerah, cukup lambaikan tangan ke kamera yang ada di sana, di sana dan di sana." Horikawa menunjuk kamera yang berada di depan belakang, kiri kanan. "Maka kami akan segera membantu kalian."
Horikawa, Ishikirimaru, dan Kasamatsu meninggalkan Izuminokami dan Kise di ruang bawah tanah hanya dengan modal 1 lilin.
Sementara itu...
"Yosh, dengan begini kita bisa melihat aktivitas mereka." kata Kashuu setelah menyetel peralatan elektronik yang memungkinkan mereka untuk memantau aktivitas dari ruang bawah tanah.
"Wah, gambarnya muncul." ujar Takao.
~ Bersambung ~
Penasaran bagaimana Kise dan Izuminokami melakukan uji nyali di ruang tanah benteng Malborough? Tunggu di chapter berikutntya dan jangan lupa support fanfiksi ini dengan follow, fave and review!
See you on the next chapter!
Jun Kunihiro
