Love is Complicated, Right?

Disclaimer : Isayama-sensei *pundung*

Pair : RivailleXEren

Rate : T(for this chapter)

Genre : Romance and Drama

Warning : Typo(s), Garing, umh…membosankan, dan…YAOI! BOY X BOY!

Summary : Eren Jaeger seorang bartender berumur 22 tahun yang terjebak dalam charisma lelaki sadis yang sedang mabuk di bar tempat kerjanya? Apakah yang akan terjadi? RnR please~ *wink*


PROLOG

Eren's POV

Kenalkan aku Eren Jaeger seorang remaja berumur 22 tahun, aku pecinta anime—ya, aku otaku dan aku bangga! Pekerjaan part time di sebuah bar. Ya, aku adalah seorang bartender. Bila kalian ingin datang,silahkan kemari. Akan kusambut kalian dengan sepenuh hatiku.

Hm? Ciri-ciri fisikku? rambut coklat yang lembut, bola mata emerald keemasan—yang kata orang-orang mataku ini mempesona, bertubuh cukup atletis, dan berkulit—kata orang-orang lagi—eksotis. Aku yatim piatu, orang tua-ku meninggal saat aku berumur 7 tahun. Sekarang tempat kutinggal ada disebuah apartemen yang tak jauh dari bar tempatku bekerja. Aku tinggal bersama dengan kakak angkatku yang bernama Mikasa Ackerman.

End Eren's POV

.

Levi's POV

Aku Rivaille Levi, seorang pengusaha terkenal berumur 33 tahun. Aku tinggal di sebuah mansion bersama saudaraku yang sedikit—ah! Tidak! Dia memang amat sangat gila.

Aku memiliki rambut ebony tertata rapi dengan poni belah tengah yang sedikit kekanan(?), berbola mata hitam kelam, kulit putih yang tak ternoda ataupun cacat. Segini saja sudah cukupkan?

End Levi's POV

.

Disuatu malam, Levi yang sedang memiliki uneg-uneg dengan tunangannya dan pekerjaannya memutuskan pergi ke sebuah bar. Levi melangkahkan kakinya dengan santai, seakan itu adalah makanan sehari-harinya datang ke bar itu. Ia disambut oleh gemerlap bola lampu disko dan dibawahnya ada orang-orang yang berdansa, bahkan tak jarang ada yang menari ala pelacur. Sejenak diremehkannya orang-orang tersebut melalui dengusan geli lalu ia segera berjalan kemeja bartender dan duduk disalah satu kursi yang disediakan.

"Can I help you?" ujar seseorang didepannya, siapa lagi kalau bukan seorang Eren Jaeger kita yang manis

"Aku ingin minuman yang berarkohol tinggi" Levi menjawab dengan dingin

"As you wish," Eren pun segera mengambilkan pesanan pelanggannya itu dengan pesonanya. Oh, ternyata Eren adalah orang yang narsis

5 menit kemudian, Eren berbalik kearah Levi dengan nampan yang berisi satu botol beer berkapasitas alcohol tinggi dan satu gelas kosong

"Ini pesanan anda," kata Eren sambil tersenyum charming

"Ini bayarannya," Levi segera meminum beer pesanannya, tak peduli akan gemerlap cahaya yang menjadi efek di sekitar wajah Eren. Poor Eren.

.

Someone's POV

Kulihat Eren begitu tertarik dengan pelanggan yang menurutku baru di bar ini, heh, terlihat dari bola mata dan gerak-geriknya.

Lelaki yang ditaksir Eren kali ini apa tidak salah ya? Ukuran tubuhnya benar-benar meragukan di mataku—ya, walau badanku juga tidak terlalu tinggi. Namun! Lebih tinggi aku daripada pelanggan yang satu itu— ah, aku lupa kalau si Eren itu gay. Hm, sekarang lelaki itu sedang mabuk dan meracau tak jelas.

-SKIP TIME-

Sekarang pukul 01:30, sebenarnya bar tempatku dan Eren bekerja sudah tutup dari 15 menit yang lalu, tetapi lelaki itu tidak segera pergi malahan dia makin mabuk. Dia habis 20 botol bila kalian ingin tau. Ah, aku lupa mengatakan bahwa aku dan Eren selalu pulang terakhir karena kami dipercaya untuk menjaga bar ini oleh bos kami yang bernama Irvin Smith, bos yang menurutku paling aneh namun juga keren. ok,hentikan,atau aku bisa-bisa dipecat oleh om-om mesum pedophile itu.

"Maaf tuan, bar ini sudah tutup sejak 15 menit yang lalu." ujarku halus kepadanya

"SHUT UP! KALIAN HANYA PERLU MEMBERIKAN APA YANG KUINGINKAN! AKU SUDAH MENYEWA BAR INI SEMALAM PENUH!" bentaknya, aku pun hanya mengangguk dan membereskan botol-botol yang sudah kosong. Aku tak begitu peduli dengan lelaki pendek ini. Berani sekali dia membentakku, padahal aku tanya dengan lembut. Menyebalkan.

"Hei kau..mata lumut, kesini!" perintahnya yang jelas tertuju pada Eren. Ayolah, di bar ini yang bermata emerald keemasan itu hanya Eren seorang

"Heh?! Maaf saja, tapi mataku bukan lumut, dasar cebol!" walau begitu Eren tetap nurut saja

"Tch," tampak sekali bahwa lelaki cebol itu tengah marah

Tiba-tiba tanpa disangka, tidak ada badai, tidak ada topan, lelaki tersebut memeluk pinggang Eren mesra, aku pun segera mengeluarkan kamera digitalku dan memfoto mereka berdua, AKU ADALAH FUDANSHI, AKU PUN BANGGA AKAN HAL ITU,HELL YEAH!

"Ap..apa yang ka-" pelanggan itu mencium bibir Eren dengan ganas, oh, dan Eren tampak sekali menahan nafsunya.

Oh~Eren, kau menyukai lelaki ini ya~ Manisnya~

"Mmh…" Eren tanpa sadar mengeluarkan desahannya saat sang pelanggan itu makin merapatkan pegangannya di pinggang Eren dan makin memperdalam ciuman mereka

Eren segera menjauh dan mendorong lelaki itu, akibatnya karena si ebony sedang mabuk dia pun terjatuh dan pingsan, errr—atau lebih tepatnya tertidur?

"Aku akan membawanya pulang, tolong kunci pintu bar ini ya." pinta Eren kepadaku lalu menggendong si cebol di punggungnya, aku memfoto mereka lagi~

"Iya, kau urus saja calon seme barumu itu, Naruto-kun." ujarku menggodanya sambil melambaikan tanganku semangat.

Setelah Eren pergi aku segera membereskan bar ini.

'Oh, untunglah aku kerja di bar ini, Kami-sama~' Batinku menangis bahagia.

_TBC_