FlashLight

Main cast :

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Other cast :

Find your self

(Boy x Boy)

Rate : M

...

..

.

By :

-Byunnami-

...

..

.

AWAS typo bertebaran, mohon dimaklumi

Happy Reading and Enjoy My Story

...

..

.

"Mmmpphh hah hah fast..terss aaahh"

Tubuh mungil itu terus terhentak hentak seiring dengan dorongan pria diatasnya. Meracau kenikmatan terlebih saat titik pusatnya tersentuh dengan benda panjang besar dan berorot milik pria diatasnya.

"Kau kenapa begitu nikmat hah?"

Pria mungil itu memejamkan matanya kenikmatan. Tangannya berada pada surai hitam legam milik pria diatasnya. Menjambak dan mengacak surai hitam yang menambah seksi si pria dominan. Bibirnya tak pernah lepas dari bibir tebal yang mencoba mengeksplorasi mulunya. Saliva yang saling bertukar ditambah dengan hujaman dibawahnya membuat simungil makin tak berdaya karna nikmat.

"Ak-k-ku samh-paihss"

Perutnya yang terasa tergelitik ingin menumpahkan sesuatu yang besar sudah tak terbendung. Mungkin tiga sampai lima tusukan lagi dia akan meledak. Sedangkan si dominan terus dan terus melakukan tusuka demi tusukan dengan keras dan cepat. Lenguhan lenguhan menambah suasana makin panas di ruangan yang sangat dingin.

Lima

"Aku sudah tak tahan"

Empat

"Aku ak-kan ke-luarss hah hah"

Tiga

Dua

Sa...Tu...

BYUUUURR

"YAK! BYUN BAEKHYUN CEPAT BANGUN!"

Mata sipit itu terbuka karna sesuatu yang basah mengenai wajahnya juga suara teriakan seseorang yang tak asing di pendengarannya. Dan yang paling parah adalah sesuatu yang mengembung dibawah sana terasa sungguh sangat sakit.

Dibukanya kedua matanya dan pria yang memiliki wajah seperti dirinya namun lebih terlihat tampan sedang berada di samping ranjangnya. Berdiri tegak dengan wajah mengerikan serta satu tangannya memegang gayung. Baekhyun duduk masih dengan wajah bingungnya. Dilihatnya lelaki itu dan seketika kesadarannya kembali penuh.

"Hyung apa yang kau lakukan!?"

"Memangnya apa lagi pemalas. Membangunkan pria malas untuk menghentikan mimpi mesumnya"

"Apa maksudmu Hyung?"

Pria yang memegang gayung menyunggingkan senyumnya sambil mengangguk mengarah ke tubuh Baekhyun bagian bawah. Baekhyun mengikuti pandangan hyungnya dan sesuatu yang memalukan telah terjadi. Bagian yang mengembung sedang terjadi di pagi harinya.

"Siapa yang ada dalam mimpimu bocah mesum?"

"Hyung!"

"Kenapa? Cepat selesaikan morning erection mu itu mesum"

"Aku tidak mesum!"

Orang yang dipanggil hyung itu meninggalkan kamar Baekhyun sambil tertawa dengan sesekali memegang perutnya.

"YAK BERHENTI TERTAWA BAEKBOM JELEK!"

Dasar mimpi sialan.

Baekhyun segera masuk kamar mandi dengan wajah malu karna ketahuan hyungnya sedang bermimpi hal mesum. Dua pulu menit dan Baekhyun keluar dari kamar mandi. Berdiri di depan cermin masih dengan handuk yang melilit di pinggangnya dengan rambut yang masih basah.

"Kenapa mimpi itu tidak pernah hilang. Bahkan ini sudah tiga tahun" gumamnya di depan cermin.

Baekhyun merenung sejenak dengan wajah sedikit tertekuk. Dibukanya lemari pakaian dan mengambil celana jeans hitamnya juga kaos putih polos dan t-shirt flanel kotak-kotak hijau. Merapikan rambutnya dan memoleskan sedikit eyeliner untuk menambah kesan manlynya namun bukannya terlhat manly justru Baekhyun terlihat cantik.

Baekhyun membereskan selimut dan bantalnya yang basah akibat disiram Baekbom saat membangunkannya. Pria mungil itu terus menggerutu dan mengomel mengatai hal-hal buruk tentang hyungnya juga merutuki mimpi sialannya itu. Sambil membereskan ranjangnya yang basah tiba-tiba pintunya kembali terbuka dan seseorang masuk kedalamnya tanpa mengetuk pintu.

"Tunggulah sebentar aku akan selesai"

"Waaaa Byun Baekhyun" pria yang masuk tetawa cekikikan sambil terus menggeleng gelengkan kepalanya."Apa Baekbom hyung menyirammu lagi?" tanyanya sambil berjalan mendekat dan duduk di kasur yang sudah selesai dibereskan Baekhyun.

"Apa aku harus menjawabnya?"

"Tidak. Karna hyungmu pasti melakukannya"

"Jadi kau tak harus menanyakannya" Baekhyun mengambil ranselnya dan menarik pria itu.

Dibawah Baekbom sudah berpakaian rapi dan terlihat sangat tampan sedang duduk di ruang makan menunggu Baekhyun dan pria satunya.

"Baekhyun Chanyeol ayo cepat sarapan" panggilnya yang melihat Baekhyun dan Chanyeol turun dari lantai dua.

"Ne hyung!" Chanyeol pria yang digandeng Baekhyun berlari menuju meja makan dengan mata berbinar. Menghirup bau sedap makanan yang sudah dibuat oleh Baekbom. Chanyeol duduk dan langsung mengambil nasi juga beberapa lauk "Waaaah hyung kau selalu yang terbaik hyung"

"Makanlah Chanyeol. Kau selalu berhasil tumbuh sempurna dan sangat tampan tidak seperti temanmu yang selalu gagal tumbuh dan mungkin tubuhnya menyusut" Baekbom dan Chanyeol terkikik sambil mengambil makanan yang ada di meja.

"Aku mendengarnya asal kau tau hyung. dan aku tidak pernah menyusut" jawabBaekyun sambil mengambil makanan dengan kasar. Membuat dua pria lainnya tertawa keras.

"Tentu adikku sayang"

Mereka bertiga selalu sarapan bersama. Chanyeol dan Baekhyun bersahabat sejak SHS dan Chanyeol selalu menjemput Baekhyun untuk berangkat bersama. Sudah bukan hal yang aneh lagi dan Baekbom justru senang karna sarapan mereka tak akan membosankan karna celotehan dua anak berusia sama namun bertubuh yang jauh berbeda. Baekhyun adiknya sangat mungil dan tidak tampan namun terlihat cantik sedangkan Chanyeol bertubuh tinggi, berotot dan memiliki suara bariton yang seksi dan terlebih wajahnya sangat tampan titisan dewa Yunani yang dapat mebuat wanita di luar sana menjerit ingin disentuh dengan suka rela.

"Chanyeol-ah kau membawa mobil!?" mata Baekhyun melebar melihat mobil hitam mentereng berada didepan halamannya.

"Yap. Appa sedang berhati hangat kali ini Baek"

"Whooooaaa ini sangat keren Yeol" Baekhyun mengelilingi mobil Chanyeol sambil terus terkagum dengan mobil baru didepannya. Mobil Maybach Exelero keluaran Jerman yang berharga fantastik itu milik pria tampan hadiah dari ayahnya yang seorang pemilik perusahaan besar di Korea Selatan. Pria mungil itu berlari dan melompat kepunggung Chanyeol yang reflek membuat Chanyeol memegang kaki Baekhyun untuk menahan tubuh si mungil agar tidak jatuh.

"Chanyeolla~" Baekhyun mengeratkan tangannya pada leher Chanyeol dan jangan lupakan suara manjanya.

"Hmm" Chanyeol melirik Baekhyun dengan sebelah matanya.

"Apa kau akan mengendarai mobilmu dengan waktu yang sangat-sangat lama?"

"Tentu saja" Chanyeol mengangguk mantap dan senyum menyeringai Baekhyun muncul.

Sambil menusuk-nusuk pipi Chanyeol dengan jari telunjuknya Baekhyun mendekatkan bibirnya ketelinga Chanyeol."Kalau begitu ijinkan aku mengendarai motormu itu dan..."

"TIDAK" jawab Chanyeol memotong kalimat Baekhyun.

"Yak Park Chanyeol!"

"Baek motor itu sudah seperti kekasihku kau bahkan tau itu. Dan aku tak akan membiarkan kekasihku terluka karna ulahmu dan idak untuk disentuh siapapun" jawab Chanyeol tegas.

"Aku janji akan memberikan kasih sayang penuh pada kekasihmu itu Yeol. Jadi bolehkaaan~hmm" si mungil masih mencoba untuk merayu si tinggi untuk mengendarai motor milik Chanyeol.

"Tidak. Tidak akan pernah. Sekarang masuklah dan kita berangkat. Kau mau telat lagi eoh?" Baekhyun mendorong Chanyeol dan turun dari gendongan Chanyeol. Melepas ranselnya dan melemparnya ke arah si pria tinggi yang langsung ditangkap oleh Chanyeol.

"Dasar yoda menyebalkan"

Baekhyun masuk ke mobil dan menutup pintu mobil dengan kasar "Yak Byun Baekhyun!" walau kesal tapi Chanyeol tetap terkikik melihat tingkah temannya yang sedang kesal namu sangat lucu.

e)(o

Chanyeol dan Baekhyun kuliah dikampus yang sama namun berbeda jurusan. Baekhyun mengambil jurusan seni musik sedangkan Chanyeol mengambil bisnis. Sebenarnya mereka dulu sudah berjanji akan sama-sama mengambil seni musik di kampus yang sama. Namun keinginan Chanyeol ditentang oleh ayahnya dan mau tidak mau Chanyeol mengambil jurusan sesuai yang di minta tuan Park.

Sudah dikatakan bukan ayah Chanyeol adalah pemilik salah satu perusahaan terbesar di Korea dan Chanyeol sebagai anak satu-satunya di keluarga Park tentu diwajibkan oleh sang ayah untuk meneruskan bisnisnya. Chanyeol bukan anak pembangkang yang egois dengan kemauannya sendiri. Dia berpikir dengan baik mana yang harus dan tidak dilakukan. Dan keputusan untuk menuruti kemauan sang ayah adalah pilhannya.

Meski begitu tuan Park masih membolehkan Chanyeol melakukan hobinya untuk bermusik. Bakan ayah Chanyeol membelikan sebuah gitar dan piano untuk Chanyeol. Jadi saat di perkuliahan Chanyeol dan Baekhyun sama-sama mengikuti 'Organisasi Seni Musik Dan Tari'. Chanyeol ikut untuk menyalurkan hobi dan bakatnya sedangkan Baekhyun untuk memperdalam kemampuan olah vocalnya.

"Baek saat makan siang aku akan datang kekelasmu dan kita pergi sama-sama oke?" ajak Chanyeol yang sedang mengantar Baekhyun ke kelasnya.

"Terserah. Aku tidak peduli"

Chanyeol berdiri di depan Baekhyun yang membuat si mungil berhenti karna jalannya dihalangi si pria besar. Chanyeol memegang pundak Baekhyun dan menatap anak itu. "Yaaa Baekhyunna kau masih marah hmm?" tanyanya.

Baekhyun membuang pandangannya ke arah lain menghindari tatapan pria didepannya."Pikir saja sendiri dasar pelit" dan melanjutkan jalanya sambil menghentak-hentakkan kakinya. Chanyeol menggaruk tengkuknya dan menyusul si mungil.

Baekhyun menyambar ranselnya yang dibawa Chanyeol dan melenggang masuk ke kelasnya. Sedangkan Chanyeol berhasil menarik tangan Baekhyun dan mengusap rambutnya "Aku akan menjemputmu kesini saat makan siang nanti" Baekhyun mengangguk dan asuk kekelasnya membuat Chanyeol hanya tertawa melihat bibir mungil yang masih mengerucut lucu milik si brunet dan setelah memastikan Baekhyun di dalam kelas Chanyeol berjalan menuju ke fakultasnya.

Baekhyun masuk ke dalam kelasnya dan melempar ranselnya ke atas meja dengan kasar dan duduk dengan wajah masih kesalnya yang mampu menarik perhatian tiga orang temannya yang sudah sejak pagi sampai disana.

"Baek ada apa lagi sekarang?" tanya Luhan si pria rusa china yang duduk disebelah Baekhyun.

"Apa hyungmu membuatmu marah?" tanya Jongdae yang langsung duduk diatas meja Baekhyun.

"Kau tidak dapat uang darinya?" dan si polos Yixing yang duduk dibelakang Baekhyun.

"Atau kau tak dapat sarapan pagimu?" lanjut Jongdae dengan tawa kerasnya.

"Ya. Tidak. Tidak" jawab Baekhyun.

"Apa kau disiram lagi?" tanya Luhan yang sudah bisa menebak kebiasaan sang kakak Baekhyun.

"Hm"

"Hanya itu?" tanya Jongdae tak percaya.

"Tidak"

"Lalu?" lanjut Jongdae.

"Kalian tau Chanyeol benar-benar menyebalkan" jawab Baekhyun yang berhasil membuat wajah ketiga temannya terlihat penuh tanya.

"Kenapa memangnya?" tanya Luhan yang diangguki Jongdae juga Yixing.

"Dia mendapat mobil baru dan ..."

"Waaaaaa benarkah?" belum selesai Baekhyun menjawab ketiga temannya sudah memotongnya dengan kompak. Mata Luhan, Jongdae membelalak kaget sekaligus tak percaya. Diantara mereka dan teman lainnya hanya Chanyeol yang selalu membuat mereka terkejut.

"Yak kalian jangan memotong perkataan Baekhyun" kata Yixing yang tak begitu mengerti kenapa Luhan dan Jongdae begitu kaget padahal Baekhyun belum selesai bicara.

"Ah hehehe mianhe. Lanjutkan Baek" kata Jongdae sambil terkekeh dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dan dia tidak mau meminjamkan motornya untukku" lanjut Baekhyun membuat mereka tau apa yang membuat teman mungilnya ini nampak kesal di pagi hari.

"Tentu saja dia tak akan membiarkannya. Kau terlalu kecil untuk mengendarai motor kesayangaannya. Lagi pula bukankah akan lebih enak naik mobil Baek" timpal Jongdae mengeluarkan isi pemikiranya yang sudah tau Chanyeol tak akan membiarkan siapapun menyentuh motor sport kesayangannya.

"Tapi aku penasaran bagaimana rasanya mengendarai motor itu Chen" Chen merupakan panggilan khusus yang dibeikan Baekhyun untuk Jongdae dan hanya Baekhyun yang memangilnya.

"Baekhyun kau sudah sangat sering dibonceng Chanyeol dengan motornya. Bukankah sama saja. Kenapa kau masih ingin mengendarai itu. Aku bahkan tidak tertarik sedikitpun"

"Itu berbeda Lu mengendarai sendiri dan dibonceng rasanya berbeda."

"Sudahlah kau tak akan mendapatkannya aku yakin" lanjut Jongdae.

"Tapi bukankah Chanyeol akan menuruti Baekhyun?" tanya Yixing yang sejak tadihanya mendengarkan mereka bertiga.

"Tapi tidak jika itu berkaitan dengan motor kesayangannya" lanjut Luhan sambil melipat tanganya di depan dadanya sambil menggeleng.

"Ah benarkah. Baekhyunna~ jangan bersedih hm" Yixing memeluk Baekhyun dengan wajah sedihnya.

"Aiiish aku tidak sedih Yixing aku hanya sebal" teriak Baekhyun sambil melepaskan diri dari pelukan Yixing yang berhasil membuat Jongdae juga Lhan terpingkal-pingkal.

e)(o

Sesuai janjinya Chanyeol mendatangi kelas Baekhyun saat jam istirahat. Masuk kedalam dan menyapa temannya.

"Hai Chanyeol. Kau menjemput si manja pasti" Jongdae dan Chanyeol melakukan high five dan Jongdae berlalu setelah mendapat anggukan dari Chanyeol.

"Siapa yang kau bilang manja Chen?" Jongdae hanya mengedikkan bahunya sambil melenggang pergi tak ingin adu mulut dengan si Baekhyun.

"Ayo guys pasti yang lain sudah di kantin" Yixing menarik tangan Luhan untuk segera keluar kelas dan meninggalkan dua orang berbeda tinggi itu dan mengikuti Yixing.

Chanyoel duduk di kursi yang sebelumnya di duduki Luhan dan menyenderkan punggungnya sambil mengamati si mungil yang memasukkan bukunya ke dalam ransel.

"Chanyeollie?" panggil si surai brunet sambil tersenyum lucu memandang Chanyeol.

"Ya?"

"Belikan aku es krim maka aku tidak akan marah padamu. Ya?"

'Oh Tuhan ingatkan aku bahwa pria mungil ini bkan anak tk yang sedang merayu sang ibu agar dibelikan es krim' batin Chanyeol yang menahan tawanya.

Chanyeol mengelus rambut halus Baekhyun "Hari ini akan kubiarkan kau menguras habis dompetku Baek" dan mencubit hisung mungilnya yang berhasil mebuat si brunet tersenyum lebar.

"Kau terbaik memang. Ayo" Baekhyun berdiri dan menarik tangan Chanyeol. Chanyeol mengambil tas Baekhyun namun Baekhyun menggelengkan kepalanya "Tidak Chanyeol. Biar kubawa sendiri ranselku" dan mereka berjalan menuju kantin. Menyusul teman-temannya.

Seperti yang dibilang Yixing. Di meja pojokan dekat jendela sudah ada tiga orang dengan nampan berisi makanan penuh. Yixing berlari ke konter makanan dengan menarik Jongdae dan Luhan di ikuti Baekhyun yang juga menarik Chanyeol. Disana sudah ada Jongin, Sehun dan Kyungsoo yang sedang menikmati makan siangnya dan disusul Yixing, Luhan, Jongdae dan tentu saja Baekhyun dan Chanyeol. Berkumpullah Chanyeol cs. Sebenarnya bukanlah sebuah geng hanya saja Chanyeol yang berada pada jurusan dan tingkat yang sama dengan pria bermata burung hantu namun sangat manis itu Do Kyungsoo, mereka berteman. Sedangkan Baekhyun yang juga memiliki teman sekelas yang dekat dengannya ikut bergabung dengan Chanyeol dan Kyungsoo. Untuk Jongin dan Sehun mereka masih berada di tingkat satu berada pada jurusan bisnis sama dengan Chanyeol dan Kyungsoo.

Sehun dan Jongin dulu berada di sekolah yang sama dengan Chanyeol dan Baekhyun saat di SHS. Dan mereka sudah sangat dekat karna suatu kegiatan sekolah yang sama-sama di ikuti oleh ke taunya saat di perkuliahan mereka ber-8 sama-sama mengambil kegiatan yang sama yaitu organisasi seni musik dan tari. Itulah yang membuat mereka menjadi teman. Dan selalu menghabiskan waktu makan siang di kantin.

"Kenapa kalian lama sekali?" tanya Jongin pria berkulit tan yang sudah duduk di kantin dengan nampan berisi penuh makanannya. Bertanya sambil menguyah makanan penuh di mulutnya setelah melihat kedatangan teman-temannya yang lain.

"Dosen menyebalkan itu mengambil jatah waktu makan siang jadi kami baru bisa datang" jawab Jongdae sambil duduk setelah mendapat makan siangnya.

"Baekhyun hyung kau tidak makan?" tanya Jongin yang melihat hanya Baekhyun yang tidak mengambil makanan.

Baekhyun menggeleng sambil tersenyum membuat teman-temannya menatap anak itu "Aku ingin membeli es krim di toko seberang jadi aku tidak akan makan nasi siang ini" jawabnya sambil terus tersenyum.

"Apa hubungannya. Kau biasanya juga makan es krim setelah makan nasi" kata Jongin lagi.

"Apa kau Diet hyung?" kini si pria albino yang sejak ikut bertanya.

"Jangan pedulikan Baekhyun. Yang jelas anak itu akan menghabisnya isi dompet Chanyeol hari ini" jawab Luhan sambil menyeruput bubble tea milik Sehun yang membuat sehun melotot tanda tak suka miliknya di ambil.

"Luhan kau mendengarnya?" tanya Baekhyun kaget. Pasalnya tadi Luhan sudah lumayan jauh pergi saat Baekhyun mengatakan itu ke Chanyeol.

"Aku tidak mendengarnya tapi aku bisa membacamu Baek" jawab Luhan santai.

Yixing menghentikan makannya dan menatap Luhan "Wah Luhan kau keren sekali" dengan wajah terkagumnya membuat semua yang disitu memutar bola matanya.

"Aku juga tau itu" kata Jongdae sambil memakan makanannya.

"Bagaimana bisa?" tanya Yixing kembali memasang wajah kagumnya.

"Pasti Chanyeol hyung membuat Baekhyun hyung marah pagi ini. Jika hal itu terjadi maka Baekhyun hyung akan menghabiskan isi dompet Chanyeol hyung dan Baekhyun hyung tak akan marah lagi" Oh Sehun menjelaskan tanpa menatap satu orangpun disana dan hanya memainkan sedotan pada bubble tea nya yang tinggal setengah.

"Yixing sayang kau mengerti sekarang?" tanya Jongin sambil mengelus punggung yixing yang dibalas dengan anggukan dan senyum bodohnya. Membuat Kyungsoo pria mungil yang sejak tadi tak buka suara yang datang bersama Jongin juga Sehun dan hanya diam kini tertawa melihat keterlambatan cara berfikir Yixing yang justru terlihat lucu baginya.

"Kyungsoo apa itu lucu?" tanya Baekhyun.

"Yixing sangat lucu sekali Baek" jawab Kyungsoo yang berhasil membuat Yixing ikut tersenyum.

"Bagiku itu menjengkelkan" jawab Baekhyun sambil mempoutkan bibirnya.

Chanyeol hanya tersenyum dengan mata yang tak lepas dari si mungil yang semakin membuat jantungnya berdebar setiap saat.

e)(o

"Bagaimana kau puas hmm?" tanya Chanyeol yang memperhatikan sahabatnya sedang mengusap perutnya setelah makan es krim strawberry favoritnya.

"Aku benar-benar kenyang Yeollie" jawab Baekhyun lemah karna kekenyangan.

"Kau bahkan belum menghabiskan semuanya Baek"

Baekhyun menegakkan duduknya dan mengambil sendok es krim menyuapkan es krim itu ke mulut Chanyeol yang segera di terima si surai hitam. Menelan es krim rasa strawberry kesukaan Baekhyun. Padahal Chanyeol sama sekali tidak suka hal-hal yang berbau strawberry dan Baekhyun tau itu. Baekhyun terkikik melihat Chanyeol yang memakan es krim strawberry miliknya.

"Chanyeol kau harus terbiasa makan sesuatu yang berbau strawberry" kata Baekhyun yang masih terus menyuapkan es krim itu ke mulut Chanyeol sampai habis.

"Ya ya dan kau berhasil memasukkannya kedalam mulutku baek"

"Dan kau selalu menerimanya" jawab Baekhyun sambil tersenyum yang membuat mata sipitnya berbentuk bulan sabit yang nampak manis di wajah mungilnya.

"Anything for you"

"I like it Yeol"

"I know Baek"

Mereka berdua tertawa dan saling memukul kepala masing-masing hanya untuk menggoda dan memancing kemarahan satu sama lain.

Hari ini Baekhyun tak benar-benar menghabiskan isi dompet si kaya tuan muda Park. "Kau ingin yang lain Baek. Uangku masih banyak omong-omong" jawab Chanyeol sambil terus mengemudikan mobilnya.

"Dasar sombong" jawab Bawkhyun sambil meninju lengan Chanyeol pelan. Chanyeol terkekeh mendengarnya.

"Lalu apa yang akan kita lakukan Baek?"

"Entahlah" jawab Baekhyun sambil berpikir. Tiba-tiba Baekhyun menghadap Chanyeol."Ah Chanyeollie bagaimana kalau kita keliling dengan mobil barumu?"

"Keliling? Kemana?" tanya Chanyeol sambil menaikkan sebelah alisnya dan melirik si brunet.

"Hanya berkeliling di jalanan saja. Setelah puas kita pulang. Bagaimana?"

"Baiklah"

Chanyeol mengendarai mobilnya dengan Baekhyun berkeliling kota Seoul dengan musik yang menemani keduanya. Mereka memutar lagu kesukaan mereka dan ikut bernyanyi mengikuti penyanyi aslinya bersama-sama. Menikmati malam kota Seoul yang cukup ramai dengan saling mengolok dan bahkan Baekhyun bergelayut manja di lengan Chanyeol.

"Baek kita pulang?" tanya Chanyeol yang melihat Baekhyun mulai menguap setelah lelah bernyanyi dan tertawa.

"Hmm"

Baekhyun sudah terpejam dengan menyenderkan kepalanya di bahu Chanyeol. Pria itu membenarkan duduk Baekhyun agar nyaman. Menurunkan kursi Baekhyun agar bisa sedikit rebahan. Menyelimuti si brunet yang kedinginan dengan jaket kulit miliknya. Chanyeol melaju dengan iringan musik lullabi yang membuat si brunet makin lelap. Baekhyun memang suka bermanja-manja pada Chanyeol dan Chanyeol tak pernah mempermasalahkannya. Dan teman-temannya pun tau tentang persahabatan Chanyeol dan Baekhyun.

Chanyeol berhenti di depan rumah Baekhyun. Tak tega membangunkan Baekhyun, Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun yang masih tertidur pulas. Mengetuk pintu rumah yang tak lama kemudian di buka oleh Baekbom yang kaget melihat kedua anak itu.

"Oh Chanyeolla" Baekbom segera membuka pintu depan dengan lebar dan Chanyeol segera masuk.

"Hyung bukakan pintu kamar Baekhyun" Baekbom hanya mengangguk dan berjalan cepat mendahului Chanyeol. Membuka pintu kamar Baekhyun dan membiarkan Chanyeol merebahkan tubuh Baekhyun dan menyelimutinya. Sedangkan Baekhyun hanya bergerak untuk memeluk guling disampingnya.

"Dasar bocah ini. Chanyeol terimakasih kau selalu mengantar dan menggendong si bocah menyebalkan Baekhyun ini"

"Tidak masalah hyung."

"Kau langsung pulang? Kita bisa minum dulu dibawah" Baekbom mencoba menawarkan untuk sedikit minum berdua.

"Sebenarnya aku ingin Hyung tapi aku harus segera pulang. Ada sesuatu yang harus ku urus"

"Baiklah tak apa. Datanglah besok pagi. Kau ingin sarapan apa?"

"Hyung kau tau? Segala makanan yang kau buat selalu enak di lidahku"

Baekbom berdecih dan menepuk pundak Chanyeol."Baiklah sana pulang dan istirahatlah. Apa Baekhyun membuatmu jengkel hari ini?"

"Tidak. Justru aku yang membuatnya jengkel"

"Ah anak itu. Pasti memorotimu lagi" Baekbom menggelengkan kepalanya yang sudah hapal kebiasaan sang adik. Chanyeol hanya terkekeh dan segera pamit karna waktu semakin larut.

e)(o

Seperti pagi-pagi sebelumnya. Chanyeol menjemput Baekhyun di rumahnya dan sarapan bertiga dengan keluarga Byun. Baekhyun hanya tinggal dengan Baekbom sejak JHS karna orangtua Baekhyun sudah meninggal. Ayah Baekhyun meninggal saat Baekhyun masih usai 8 tahun dan Baekbom di usia 15 tahun. Ayahnya meninggal akibat kecelakaan setelah pulang dari acara konser solonya. Ayah Baekhyun seorang pianis terkenal dan kemampuan sang ayah kini menurun pada Baekhyun. Baekhyun sangat pandai dalam bermain piano. Ayahnya memiliki sebuah Grand Piano yang kini berada di sebuah ruangan kecil yang hanya dimasuki Baekhyun seorang. Karna piano itu kini menjadi milik Baekhyun.

Sedangkan ibu Baekhyun meninggal saat Baekhyun duduk di bangku SHS di tingkat dua. Saat itu Baekbom sudah selesai masa perkuliahannya dan meneruskan usaha sang ibu yang memiliki sebuah restoran kecil yang sekarang sudah menjadi restoran besar berkat kerja keras Baekbom. Ibunya meninggal akibat terkena penyakit kanker hati yang harus menelan nyawa sang ibu. Tidak ada yang tau tentang penyakitnya. Baekhyun dan Baekbom sangat terkejut dan syok mendengar penuturan sang dokter kala itu. Pasalnya ibu mereka terlihat sangat sehat dan tidak pernah mengeluh karena sakit. Hal itu sangat memukul kakak beradik itu. Baekbom harus bekerja keras demi sang adik setelah kepergian sang ibu.

Chanyeol yang berniat naik kelantai dua untuk menghampiri Baekhyun urung karena si brunet sudah terlihat rapi dan manis dengan ransel di punggungnya. Menuruni tangga dengan senyum cerahnya yang menghangatkan. Menghampiri Chanyeol dan hyungnya di meja makan. Chanyeol duduk di meja makan dengan Baekhyun disampingnya dan Baekbom di depan mereka. Baekhyun makan dengan semangat dan terus berceloteh membuat suasan pagi yang sejuk ini menjadi sangat berisik. Namun itu tak masalah bagi kedua pria lainnya.

"Apa urusanmu semalam sudah selesai Chanyeol?" tanya Baekbom disela sela sarapan mereka.

"Tidak banyak yang harus ku kepak hyung jadi hanya sebentar dan sudah selesai" jawab Chanyeol.

Mendengar perbincangan hyungnya dan sahabatnya membuat Baekhyun tak mengerti. Apa yang dikepak sahabatnya "Kau mengepak sesuatu Yeol?"

"Hm."

"Apa yang kau kepak memangnya?"

"Hanya beberapa pakaian dan kebutuhan kuliah saja. Tidak banyak" jawab Chanyeol yang sukses membuat Baekhyun menjatuhkan sendoknya membuat Chanyeol dan Baekbom menatap si paling kecil.

"Kau...? Mau ke-kemana?" tanya Baekhyun dengan suara bergetar.

"Pindah" jawab Chanyeol dengan tampang bodohnya.

"APA!?"

"Ya pelankan suaramu Baekkie" kata Chanyeol yang spontan menutup telinganya.

"Tapi Yeol. Tidak boleh. Sebenarnya- Aish kau mau pindah kemana?" tanya Baekhyun yang mulai berkaca-kaca dan terus memandang sosok pria disampingnya.

"Pindah tempat tinggal Baekhyuuun" jawab Chanyeol sambil mencubit pipi gembil milik sahabatnya.

Baekhyun menundukkan wajahnya dan menggenggam erat garpu di tangannya. Hilang sudah nafsu makannya. Hal itu tak lepas dari perhatian si surai hitam.

Chanyeol yang tak luput memperhatikan perubahan sahabatnya mendekatkan wajahnya dan menggenggam tangan Baekhyun "Hei Baek kenapa kau terlihat sedih hmm?" tanyanya pelan.

"Tentu saja aku sedih. Kau akan pergi Yeollie hiks.." jawab Baekhyun yang pada akhirnya tak bisa menahan air matanya.

"Siapa bilang aku akan pergi?"

"Kalau kau tidak akan pergi hiks.. lalu kenapa kau pindah?" Chanyeol mengusap air mata di pipi Baekhyun dan kemudian mengusap surai brunet itu."Aku hanya pindah ke apartemen Baek."

"Apa?" Baekhyun mendongakkan wajahnya. Menatap wajah Chanyeol tak percaya.

"Aku minta ke appa untuk membelikanku apartemen karna aku ingin mandiri dengan tinggal sendiri dan appa menyetujuinya. Kemarin aku mendapatkan apartemen itu jadi aku mulai berbenah mengepak segala yang kuperlukan untuk dibawa ke apartemenku. Lalu apa yang salah? Kenapa kau harus sedih? Bahkan apartemenku cukup dekat dengan rumahmu Baek. Seharusnya kau senang bukannya sedih" jelas Chanyeol.

"YAK PARK CHANYEOL KENAPA KAU TAK BILANG DENGAN JELAS. AKU MEMBENCIMU!"

Dan saking malunya Baekhyun berdiri menyambar ranselnya dan keluar rumah.

"Apa aku salah lagi hyung?" tanya Chanyeol yang tak mengerti.

"Tidak. Dia pasti sangat malu Chan. Sudahlah habiskan sarapanmu biarkan saja bocah itu" jawab Baekbom sambil tertawa melihat adegan lucu dipagi harinya.

Baekhyun sudah berada didalam mobil Chanyeol. Mengomel dan terus merutuki kebodohannya yang bisa-bisanya mempermalukan diri sendiri didepan Chanyeol. Wajah Baekhyun sungguh memerah seperti kepiting rebus.

"Heiii kenapa menutup wajah begitu hmm. Coba sini kulihat dulu wajah cantikmu" goda Chanyeol yang terus berusaha mengangkat wajah Baekhyun yang terus menunduk.

"Aiiish aku tidak cantik kau pikir aku perempuan?"

"Trus kenapa menunduk begitu Baekkie?"

"Aku malu bodoh" dan Baekhyun segera memalingkan wajahnya mengahadap jendela melihat jalanan.

Chanyeol tertawa terbahak bahak membuat si brunet makin malu dan berubah cemberut. Baekhyun yang kesal ditertawakan sahabatnya mulai mempoutkan bibirnya yang membuat tangan Chanyeol jadi gatal ingin menarik mulut si mungil. Tapi mendengar tawa Chanyeol dan kenyataan bahwa Chanyeol tidak pindah jauh darinya membuat Baekhyun lega dan tenang. Tanpa disadarinya dia tersenyum sangat manis.

Sepanjang perjalanan ke kampus wajah Baekhyun terus saja memerah. Bukannya karna malu tapi karna jengkel mendengar Chanyeol terus menertawakannya disepanjang jalan. Kali ini Baekhyun benar-benar melarang Chanyeol untuk mengantar ke fakultasnya dan terus mengomel dan mengumpati si telinga lebar.

Sampai didalam kelasnya pun Chanyeol masih belum lepas dari senyumannya.

"Kau kenapa Chan?" sebuah suara lembut menyapa pendengaran Chanyeol.

"Eoh hai kyungsoo"

"Emm. Kau kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Kyungsoo yang melihat temannya tak henti tersenyum bahkan kadang terkikik sejak masuk kedalam kelas.

"Tidak. Tidak apa-apa hanya sesuatu hal yang kecil terjadi pagi ini dan itu sungguh menggelitik"

"Benarkah. Apa aku boleh tau?" tanya Kyungsoo lagi yang juga penasaran.

"Tentu saja. Tapi kau janji untuk merahasiakannya"

Kyungsoo mengangguk dan Chanyeol akhirnya menceritakan hal yang membuat dia senang pagi ini.

"Chanyeol kau akan menghampiri kelas Baekhyun nanti?" tanya Kyungsoo usai mata kuliah mereka.

Chanyeol dan Kyungsoo berada pada kelas yang sama karna jurusan mereka juga sama. Sama-sama mengambil bisnis karna keduanya sama-sama akan meneruskan bisnis dari kedua orangtua mereka. Kyungsoo merupakan teman dari geng Chanyeol yang paling pendiam. Namun dia adalah pendengar yang baik dan Kyungsoo adalah pria yang sangat lembut. Tidak ada yang tidak menyukai Kyungsoo terlebih maknae dalam geng mereka, Jongin dan Sehun sangat menyukai sikap perhatian dan lembut Kyungsoo. Walau begitu kedua maknae itu sangat dekat dengan Baekhyun.

"Sepertinya tidak. Anak itu pasti masih malu dan aku tidak ingin mengacaukannya."

"Kasihan Baekhyun. Harusnya kau tidak menggodanya Chan"

"Biarkan saja. Aku suka menggoda anak itu." Jawab Chanyeol sambil nyengir membuat Kyungsoo tertawa.

"Dasar kau ini"

"Kyungsoo kita ke kantin sama-sama"

"Baiklah"

Dikantin sudah ada Baekhyun, Jongdae, Luhan, Yixing dan dua maknae mereka Sehun dan Jongin. Terlihat Jongin yang terus menggoda Baekhyun dan Yixing yang melarang Jongin untuk tidak menggoda Baekhyun. Luhan yang sibuk dengan ponselnya dan Sehun yang marah-marah karna Jongdae selalu meminum minuman milik Sehun. Chanyeol dan Kyungsoo datang dan menghampiri teman-temannya.

"Oh hyung kau datang?" tanya Sehun yang melihat kedatangan Chanyeol dan Kyungsoo.

Baekhyun menolehkan wajahnya dan mendapati sahabatnya yang baru saja datang "Chanyeollie kemarilah" dengan tangan yang membuat gestur menyuruh Chanyeol duduk disampingnya.

Melihat Baekhyun dengan wajah cerianya seperti biasa membuat Chanyeol tau bahwa anak itu tidak akan bisa marah dan mendiamkannya. Baekhyun memang tidak pernah marah lebih dari satu jam. Dia tidak akan tahan jika harus diam-diaman dengan Chanyeol. Baekhyun pria yang sangat cerewet namun seorang moodbooster diantara mereka tak pernah bisa marah lama dengan teman-temannya. Melihat raut cerianya muncullah ide untuk menggoda sahabatnya itu.

"Oh. Sepertinya ada yang sudah tidak memerah lagi" sambil menarik kursi sebelah Baekhyun dan mendudukkan bokongnya disana Chanyeol mentoel dagu Baekhyun berniat menggodanya.

"Kenapa aku harus memerah?" jawab Baekhyun sambil menyingkirkan tangan Chanyeol.

"Baiklah. Aku akan mengambil makanan dulu Baek" Chanyeol yang akan berdiri ditahan oleh Baekhyun.

"Tak perlu. Kita akan mengadakan pesta hyung" jawab Jongin yang duduk di sebelah Baekhyun.

"Pesta?" tanya Chanyeol.

Semua mengangguk kecuali Chanyeol dan Kyungsoo yang tak mengerti soal pesta tersebut.

"Siapa yang sedang ulang tahun? Seingatku tidak ada" tanya Kyungsoo sambil mencoba mengingat.

"Kita memang tidak akan mengadakan pesta ulang tahun hyung" jawab si albino lengkap dengan wajah dinginnya.

Semua terdiam menunggu respon Chanyeol. Chanyeol yang menjadi pusat perhatian dari teman-temannya sama sekali tak berucap. Dia masih tidak mengerti kenapa ada pesta jika tidak ada yang ulang tahun.

"Kita akan mengadakan pesta dirumahmu bodoh!" jawab Luhan agak berteriak karena jengkel dengan kebodohan Chanyeol.

"Apa? Untuk apa? Aku sedang tidak mengadakan pesta apapun" timpal Chanyeol.

"Yak! Park Chanyeol kita akan mengadakan pesta untuk apartemen barumu!" Jongdae berteriak.

"APA?!" Chanyeol membolakan matanya setelah mendengar perkataan Jongdae.

"Yaaa kenapa semua suka sekali teriak? Dan kenapa Chanyeol selalu tanya 'apa?'" Yixing si polos yang suka kedamaian sungguh membenci dengan teriakan-teriakan yang bodoh itu.

"Tunggu dulu darimana kalian tau aku pindah ke apartemen?" semua menunjuk Baekhyun dengan pandangan yang mengarah pada si brunet.

"Baekhyun yang bilang tadi Chanyeol" jawab Yixing semangat.

Chanyeol seketika men-dead glare Baekhyun yang ada disebelahnya.

"He he he ayolah Chanyeol kita akan mengadakan pesta penyambutan di apartemenmu. Itu wajar bukan untuk dilakukan? Dan juga kita perlu memeriksa apa apartemenmu aman atau tidak. Benarkan?" tanya Baekhyun pada teman-temannya berusaha mencari perlindungan dari bahaya Chanyeol. Semua mengangguk kecuali Luhan, Kyungsoo dan Sehun.

"Dan juga kita sudah lama tidak berkumpul. Hanya minum dan makan-makan saja. Chanyeollie~ boleh kaaaan~?"

Baekhyun memulai aksinya dengan ber-aegyo di depannya sambil menarik-narik tangan Chanyeol. Chanyeol menutup matanya menarik nafas dalam membuat Baekhyun menahan nafasnya. Dan saat Chanyeol menghembuskan nafasnya dan melihat Baekhyun kemudian mengangguk Baekhyun kembali bernafas senang.

"Baiklah. Tapi awas saja kalau kalian mengacaukan apartemenku" ancam si pemilik apartemen.

"Yeeeiii" Baekhyun, Yixing, Kai dan Jongdae bersorak senang bahkan Jongin sampai memukul-mukul meja saking senangnya akan adanya pesta. Pria tan ini memang sangat suka dengan pesta. Sedangkan Yixing dan Jongdae ber-high five senang.

Baekhyun langsung memeluk Chanyeol erat.

"Chanyeollie gomawo. Kau yang terbaik"

Sebuah senyuman adalah sebuah jawabannya.

...

..

.

TeBeCe

Annyeong chingudeuuuulll...!

Aku datang dengan ff baru. kali ini boy x boy yaaa.

Mari kita ramaikan comeback exo kokobop

Jangan lupa review juseyooo...!

*byunnami