Fanfiction by Homin'EL

.

Rated T

.

Genre: Angst (saya gak bercanda),Romance,Hurt n Comfort, Friendship

Alternative Universal (Non- Boyband)

.

Main chatsh: Yesung Kim (Super Junior)

Other catsh: Yunho & Changmin (TVXQ), Others Superjunior member

.

Pair: ….? x Yesung

Homin (Yunho X Changmin)

.

Warning!: TYPOS~!,EYD-less,

A/N: saya terlalau nervous untuk ngebacot di awal cerita. Cuz this is new to me write in this Super junior fandom and use Kim Yesung as main catsh. So see in the end of story…

.

Enjoy

.

I'M YESUNG

Chapter 1

Tampan,kaya, dan berbakat apa yang kurang dariku? Seorang kim Yesung 29 tahun dan masih Singgle. Aku ingin tertawa mendengar omong kosong itu. Ku angkat gelas bir di depanku dan menegak air tak sehat berwarna emas itu. Alcohol… entahlah namun benda cair ini selalu menjadi teman setia ku disaat aku sedang mengalami masa –masa kelam seperti ini. Oh ayolah Kim Yesung yang Tampan dan berbakat… hidup mu memang selalu kelam tak pernah ada cahaya barang sedikitpun. Selalu hidup di dalam dunia abu-abu, kau sudah seperti anjing. Anjing? Tolol benar saja, semua anjing memang terlahir buta warna. Tak seperti dirimu, di karuniai sepasang mata yang bisa melihat pelangi namun kau tak pernah bisa merasakan kalau pelangi itu adalah suatu yang indah. Yah… katakanlah jiwamu sudah mati. Mati… kim Yesung.

"kheh? Mati…" aku geli sendiri. Mencemooh diriku sendiri, lalu ku tertawakan sendiri. Senyum dibibir ini senyum iba, semenderitakah itu kah kau kim Yesung? Kau selalu iba dengan dirimu sendiri. Ah... Aku ingin mati saja. Sudah berapa kali aku mengucapkan hal ini yah? Hmm entahlah…

"Hyung!"

Aku menoleh mendengar suara seseorang. Ah… tidak lagi. Aku berdiri dari tempat dudukku. Sial sudah berapa gelas kuhabiskan. Tak kuat, dan aku duduk lagi. Oke Kim Yesung bukan orang yang suka memaksakan diri. Aku menyangga kepala ku dengan kedua telapak tanganku yang agak pucat. Hingga pemilik suara itu kini tepat di depan mataku.

"Hyung… hoi! Yesung hyung!"

Orang itu mengguncang-guncang pundah ku. Agak kasar. Laki- laki memang selalu kasar. OKe aku juga laki-laki jadi aku tidak masalah.

"Ck! Bisakah kau tinggalkan aku Yunho? Aku sungguh tidak ingin meladeni siapapun… hari ini" Ucapku. Sudah cukuplah aku terlalu penat. Orang bernama Jung Yunho ini selalu datang di waktu yang tidak tepat. teman ku dari kecil ini sudah seperti ayah saja, cih.

"Hyung mau sampai kapan kau seperti ini? Tidak kenalkah kau kata bernama 'Move on'?" ucap Yunho dan seraya mendudukan dirinya disampingku. Menyambar gelas bir ku yang tinggal setengah. Dia ini… tidak sopan.

"Kenalkan aku kalau begitu… siapa dia? Move on? Asing sekali, apa dia seorang bule?" aku membalas bercanda saja. Aku bosan menanggapinya dengan semua keseriusanku. Yunho ini tak pernah mau mengerti.

"Hyung… Ayolah, Demi tuhan ini sudah tiga tahun Hyung… dia sudah mati! - ! erm… oke maaf, tapi… ck! aku sebenarnya tida tega berkata seperti itu hyung. kau teman baik ku dan hyung! Kumohon berhenti menyiksa dirimu seperti ini..." Yunho frustasi, aku tahu itu dari nada bicaranya. Dia ini sebenarnya orang yang paling pengertian. Dia sebenarnya pantang menyebutkan tentang dia. Dan apakah Yunho barusan menyebut tentang mati? Oke... sebenarnya itu kata yang paling sensitive buat ku, namun gara-gara terlalu lama mati rasa jadi sudah biasa.

"Yunho... aku tahu Dia Sudah mati. Aku hanya main main disini…pulanglah" halus. Aku tak punya energi berdebat dengannya. Aku tahu Dia sudah mati. Tak perlu diingatkan.

"Hyung aku tak bermaksud tadi menyebut tentang Mati. Tapi hyung… banyak orang mengkhawatirkanmu… bisakah kau hentikan kebiasaan buruk ini?" Yunho aku heran dengan kekeras kepalaanmu.

"Hahhh… Yunho mana Wife? Tak bersama mu?" Aku mengalihkan pembicaraan. Bosan juga selalu membahas diriku.

"Berhenti memanggilnya seperti itu, kau tahu dia tidak suka" Jawabnya sedikit jengkel karena aku mengalihkan pembicaraan.

"Tapi kau suka kan?..." Godaku. Dan YA tuhan… apa-apaan bulshing itu? 27 Tahun tapi masih suka bulshing.

"Jangan mengalihkan pembicaraan Hyung" Ah bulshing di pipi Yunho sudah hilang. Cih!

"Yah…yah… yah… Bopong aku. Aku tak bisa jalan" Ucapku seraya merangkulkan lenganku ke bahunya yang lebar. Yunho ini keren sekali. Kuat,tampan,manly,perhatian. Andai aku tak pernah kenal Dia. Sudah pasti Yunho kujadikan kekasihku.

Kami berjalan keluar menuju parkiran di lantai dasar. Yunho membopongku dan menyanggaku di pinggang. Tangan Yunho besar and kuat. Rasanya nyaman sekali.

"Yunho"

Seseorah memanggil Yunho saat kita sudah berada di area parkir. Seorang namja yang tampan oke dia tergolong cantik juga. Tinggi dengan kulit susunya namun tidak pucat, matanya yang indah, dan dihisai bulu mata yang lentik. Hidung mancung yang bukan terbuat dari plastik serta Bibir tipis yang kissable. Kekasihnya Jung Yunho.

kutarik kata-kataku. Aku tak akan pernah bisa menjadikan Yunho sebagai kekasihku, aku lupa… Yunho ini terikat hubungan kekal dengan namja yang kelihatan bening di depanku ini.

"Changmin, kenapa kau disini?" Tanya Yunho kaget. Dan juga… marah? Kenapa malah Kau yang malah terlihat marah Yun?

"Hi... Wife~~~" Sapa ku, dan astaga aku diserang deathglare oleh Changmin. Sangat mematikan! mataku sampai berair. Khikikiki menyenangkan sekali menggoda kekasih Jung Yunho ini.

"Oh… Kim Yesung sudah tua tak bisa mengurusi dirimu sendiri eh? Selalu mengandalkan temanmu?" Ucapnya. Aduh aku sungguh heran kenapa Yunho bisa tahan dengan namja Ketus ini selama bertahun tahun.

"Entahlah Wife... Kekasihmu ini senang sekali mengurusiku sih hihihihi" Ah… lihatlah ekspresinya kalau marah. Tidak tahukah Changmin kalau itu membuatnya terlihat imut? Oke agak seram memang.

"Memanggilku seperti itu lagi. Ku rusak wajah jelekmu" Ucapnya saaaaaaaaaaaaaaaaangat ketus sekali. Aku hanya terkekeh mendengarnya. Aku jadi makin tergoda untuk menggodanya.

"Wife~ Wife~~ Wife~~~~ Wifu~~ Jung Yunho's Wife~~" aku malah menyanyikan sebuah lagu untuknya. Ya tuhan mungkin kini amarahnya suda sampai stadium akhir.

"Kim-YE-sung!"

Bruk

Aku jatuh kelantai, Sial Jung Yunho, dia melepaskan pegangannya di pingganggu, dan tak hanya itu, Yunho melemparku! Sial… sakit sekali. Aku mengosok bokongku yang rasanya memar ini.

"Lepas! Brengsek! Lepas Yunho!" Changmin berteriak keras sekali. Aku sampai sedikit merinding. Dia meronta di dalam pelukan Yunho. Mencoba melepaskan diri dari rengkuhan sang kekasih. Changmin itu marahnya tak pernah bercanda.

Aku sungguh tak bisa berjalan sendiri. Melihat Yunho dan Changmin yang saperti itu sudah jadi hiburan tersendiri buatku.

"Yesung! Kim Yesung Brengsek! awas kau! Yunho! lepaskan aku bodoh! Hei!"

"Tsk! Hyung kau tunggu disini dulu" Ucap Yunho sambil menyeret kekasihnya kasar. Entah kemana.

Aku tertawa melihat kepergian mereka berdua. Aku menyandarkan punggungku pada tiang beton disampingku, menatap pancaran lampu neon di atasku… putih… andai pikiranku di buat putih saja. Tak usah berpikir tentang ini dan itu lagi. Tak usah capek memikirkan masa lalu. Tak usah tersiksa memikirkan Dia yang sudah mati. Aku memejamkan mataku dan air mata ini jatuh. Aku terisak tanpa suara. Meresapi setiap sakit yang selalu datang menggerogoti hatiku saat ku pikirkan tentang Dia yang sudah mati. Sudah mati dalam hidupku.

Aku bahkan tak punya tenaga untuk menghapus air mataku yang kini membasahi wajahku. Aku tertunduk. Kupejamkan mataku rapat-rapat, agar air mataku tak bisa jatuh lagi. Tak bisa. Air asin ini kian deras keluar dari kedua mataku. Tuhan...kalauapun kau memang ada. Aku lelah menjadi seperti ini. Aku lelah. Bisakah kau mencabut nyawaku saja? Aku tak sanggub mengakhiri nyawaku sendiri. Tapi aku juga sudah lelah dengan hidupku. Hidup dalam abu abu bersama bayangan seseorang yang sudah mati. Tuhan… aku sungguh ingin mati.

Aku ingin mati…

Akung ingin ma-

"Hei… kau tak apa?" Suara itu mengentikan pikiranku. Bahakan menghentikan tangisku. Aku tak kuat mengangkat kepalaku untuk menatap orang itu. Dan hingga sesuatu menyentuh daguku sebuah jemari yang lembut dan dan dingin. memaksa wajahku untuk melihat keatas hingga kini mataku yang berair bisa melihat sosok yang sangat indah… sosok yang ku rindukan selama tiga tahun ini. Apakah aku mimpi? Apakahaku mati? Hei apa ini nyata? Dia, Dia yang sudah mati sekarang ada di depanku. Aku hanya bisa melebarkan mataku.

Aku… tak percaya.

Di tempat lain

Author p.o.v

"Yunho! Fuck!" Changmin mengumpat saat Yunho memasukan paksa Changmin kedalam mobilnya. Setelah Yunho menyusul Changmin masuk kedalam mobil, mereka hanya diam larut dalam pikiran masing-masing, namun wajah keduanya tak bisa di pungkiri. Marah.

"Apa yang kau lakukan disini?"Tanya Yunho. Nadanya masih kotor oleh amarah yang tertahan. Dia Sungguh tak suka melihat Changmin berkeliaran tanpa sepengetahuanya.

"Kenapa tak menghubungiku dulu kalau mau ketempat ini? Huh?!" sambungnya dengan nada yang dinaikan satu oktav

"kheh, pentingkah itu? Kau memegang pinggang namja lain! Dan Kalian mabuk!" Changmin berteriak. Dan menatap Yunho tajam.

"Changmin…sudah berapa kali kubilang padamu BRENGSEK! YESUNG ITU TEMANKU! DAN BERHENTILAH CEMBURU PADANYA! " Yunho marah berteriak keras sekali. Sangat keras sekali.

Changmin yang mendapat pelakuan Yunho mengigit bibir bawahnya. Sampai…

"kau…. SIAPA SEBENARNYA KEKASIHMU KEPARAT! APA SEPULUH TAHUN KITA HANYA SAMPAH BAGIMU! APA YESUNG LEBIH BERARTI BAGIMU DI BANDING AKU! JAWAB JUNG!"kini Changmin berteriak bahkan lebih keras dari Yunho. Yunho hanya memejamkan mata. Menahan. Menahan dan mencoba menahan semua amarah yang ia rasakan. Bersama Changmin selama Sepuluh tahun bukan berarti mereka sudah terbebas dari masalah bernama pertengkaran.

"Changmin… "

PLAK

Changmin menepis tangan Yunho yang hendak menyentuh pipinya.

"Jangan Sentuh aku" Changmin berdesis.

"Jangan bercanda" Ucap Yunho wajahnya saling tatap dengan Changmin, mencoba mengerti Changmin dari kedua matanya yang tak memancarkan apapaun selain amarah dan rasa sakit.

"Jangan bercanda min…" Yunho mengulangi kalimatnya. Kini menjadi semakin dingin.

"aku-"

"JANGAN BERCANDA DENGANKU! SHIM CHANGMIN!"

Changmin bahkan tak sempat mengucapkan kalimatnya, Yunho sudah memotong dengan bentakan yang keras.

"Kau mau kusentuh… atau tidak, atau bagaimana. Kau tak berhak mengatur ku atas tubuhmu!" Yunho berucap tajam walau kini bukan berupa bentakan.

"Kau tahu itu" kalimat terakhir Yunho berupa penekanan.

Dan dengan itu air mata Changmin turun perlahan ke pipi mulusnya. Bening itu meluncur begitu saja. Changmin Tahu benar apa yang di katakana Yunho memang benar. Dia Sudah tak punya hak atas Tubuhnya sendiri. Semua adalah milik Yunho. Semua milik yunho… hati dan tubuhnya. Pertengkaran ini adalah sia-sia.

"Aku mencintaimu Changmin… Sangat mencintaimu" Ucap Yunho lembut sambil menghapus air mata Changmin dan memberinya Ciuman lembut. Dan Selalu berakhir seperti ini. Ribuan pertengkarang mereka selalu dan selalu berakhir seperti ini. Yunho akan selalau memenangkan hatinya.

Dan Saat Yunho sudah terbuai oleh tubuh Changmin , dia akan melupakan Segalanya. Saat Yunho sudah terbuai oleh Candunya pikiranya menjadi putih seperti kapas dan hanya terisini oleh Changmin.

Hei Yunho... kau melupakan sesuatau.

Kembali ke parkiran

"Sepertinya Temanmu tak mungkin kembali" Suara itu sangat tak asing di telingaku suara yang sangat kurindukan 3 tahun terakhir ini.

"Eumh.." Oke itu bukan Jawaban. Aku hanya tak tahu harus bagaimana. Tiba-tiba lidah ku kelu. Tak mampu berucap apapaun. Ini nyata sekali.

"Yah.. oke yang penting kau sudah tenang. Tapi… sepertinya temanmu benar-benar tidak akan kembali. Tumpangan? Aku tak kebertan" Ucapnya dengan Senyum yang selalu bisa meruntuhkan hatiku. Senyum yang selalau berhasil membuatku jatuh dalam pelukanya.

"Baik, kalau kau memaksa" ucapku. Aku kaget mendapati suaraku tak bergetar sama sekali. Padahal dalam hati aku seperti di tabuhi genderang.

Dia tersenyum lagi dan berjalan meninggalkanku di belakang yang masih bersandar pada tiang beton. Langkahnya berhenti dan mengerutkan alisnya saat ia bilang.

"ayo?" Ajaknya. Bodoh… aku tak bisa jalan.

Aku tak beranjak dari tempatku dan akhirnya dia menghampiriku lagi.

"Kau… tak bisa jalan?" tanyanya kini wajahnya berubah menjadi khawatir. Betapa aku merindukan wajah khawatirnya itu.

"Aku masih mabuk" ucapku pelan.

"kemarilah" dan tak di sangka dia menggendongku bridal style. Aku tak protes. Kalau orang lain sudah kutendang kemaluanya. Tak pernah orang memperlakukan ku seperti ini. Hanya Dia yang telah mati. Bahkan Yunho temanku sejak kecil tak pernah melakukan ini. Dan kini orang ini kuijinkan memperlakukanku layaknya puteri. Tak apa… anggab ini Dia. Bolehkah? Aku mengeratkan peganganku pada lehernya yang kokoh. Menelusupkan wajahku pada perpotongan lehernya. Hangatnya sama,baunya sama,bahkan perasaan ini juga masih sama. Boleh kah aku menganggab mu dia? Bolehkah?

"Siapa namamu?" aku bertanya. Kalau nama kalian sama. Aku akan menganggapmu dia yang mati telah hidup lagi dengan amnesia yang sangat parah.

Namun…

"Namaku…"

TBC

Don't kill me~~ xd

Super Long A/N : Buahahahhahahahaha aduh yak ampun Sumpret yah saya maluk~~ kyaaaaaaaa~~ / gimana gimana? LOL oke mari kita ngebacot disini. Mina-san nama saya eL bisa follow twitter ELkyouya (duhh! Promosi twitter? Menyedihkan! =.= menandakan miskin follower) Ciyuss~~ khekekek dan yah Sebenarnya saya ini bukan Elf sih. Tapi saya kagum kok sama Super Junior dan para elf yang keren keren! Oke saya punya temen beberapa elf dan juga Clouds (eh begitukan panggilan untu Yesung lover?) dan yah… saya gak begitu ngerti tentang nich abang Yesung. Tapi mukanya bang Yesung ini emang yahh aduh gimana yah.. keren cute tapi nggemesin.. tampan juga dan kyaaaa (kok jadi fangirlan yah?) ahem oke… jadi begitulah. Saya kenal abang yesung ini dari temen-temen saja, terutama Nunah saya yang bernama Nierin. Dia satu satunya teman yang pecandu Yesung yang hard banget nyandunya /plak/. Dan akhirnya saya putusin buat bikin FAnfic ini karena saya menemukan kalau seorang YEsung sangat meaanrik. Walau jujur nich… saya gak pernah baca Fanficnya yesung.

A/n part 2: heheh biar gak bosen gitu… di kasih judul a/n part 2 LOL (udah kayak sinetron ajah =.=) saya ini author HoMin. Ya gitulah tapi Fanficnya abal-abal semua xd. Di fanfic ini saya kasih pair homin tetep. Maklum lah yah.. bagi saya ngebuat fanfic tanpa garam itu bagaikan Sayur tanpa Homin! (sarap!) saya harap yang gak suka/benci pair HoMin jangan di skip yah. Karena makin terbiasa anda membaca suatu hal. Makin lama anda bakal makin suka dan berubah menjadi cinta buahahahha hukum kekealan Benci = cinta XD! (waduh garing banget banyolanmu eL kriuk kriuk kayak krupuk) +.+ oke saya emang gak cocok di perlawakan.

A/N part 3 : (Reader: Sumpah! nich author gak penting banget =.=) heheh mian~~~ / habis saya gak enak dong kalau gak ampek part 3? (apaaaaaaaaaaaaaaa cobak? ="=) jadi ini mulai serius (reader:LOE DARI TADI NGAPAIN AJAH KAMPRET~~!) oke oke tadi kan cuman cuap cuap biasa T^T . fiuhh.. jadi menurut kalian siapa si Dia yang sudah mati. Yang menjadi masa lalau Yesung? Berubung saya bener bener gak tahu biasanya YEsung di pairingin sama siapa. Jadi saya putuskan untuk membuat poling dan akan memakai Catsh dengan rekues terbanyak dari reader.

Silangkan Review dan masukan ide anda. Kira kira siapa cowok yang nemu Yesung di parkiran yang katanya mirip si Dia yang udah mati itu. Polling di buka mulai dari hari ini.

Oke mina-san seneng banget udah negabcot panjang lebar. Jangan lupa peraturanya.

Bukan (RnR )namun peraturan saya berbeda dari Author Kebanyakan. Peraturan Saya adalah.

Gak review Loe gak bisa boker seminggu ^^.

Silahkan coba gak review dan rasakan Mulesnya. ^^

Jaaaa~~ nee~~~

EL