hi minnaaa! ^^

Cerita pertama yang sungguh gak jelas ini menceritakan seorang Sakura Haruno yang jatuh cinta pada Rock Lee yang misterius dan mengabaikan seorang Uchiha Sasuke yang sangat tergila-gila padanya?! Bagaimana kisah tragis ini bisa terjadi? Silahkan dibaca! Reviewnya jangan ketinggalan yaw haha, semoga cepat dapat jodohnya deh yang review cerita ini! Haha. Sebenarnya masih bingung sih mau one-shot atau berchapter-chapter ria, but lets see aja deh lihat akhirnya hahah. Aduh dari tadi saya mutar-mutar melulu gak jelas -,- ya sudah ini yang terakhir, lets enjoy!

Unexpected

Disclamer : Masashi Kishimoto

Pairing : Sakura Haruno x Uchiha Sasuke

Warning : OOC, typo, dan keanehan lainnya

Story by : Rufina Yumi (Rufi-chan)

Sakura POV

"Tadaaaa!" dengan bangganya aku telah menyelesaikan bekal untuk Lee, aku harap dia suka. aku merapikan dapur dan bergegas ke kamar untuk mengambil barang-barangku dan bergegas ke kantor, aku melirik jam tanganku, jam itu menunjukkan pukul 07.45! wah gawat Tsunade akan memarahiku karena telat! Ini karena harus membuatkan bekal untuk Lee.

Aku naik ke mobil, dan mengebut untuk pergi ke Rumah Sakit, bukannya sudah hamper waktunya untuk Lee sarapan? Aku tidak bisa membuat Lee makan makanan buatan Ino sebagai sarapannya. Tidak, tidak bisa, aku sudah susah payah membuatnya!

BRUK!

Huh, apa itu? Apa aku menabrak seseorang? Orang-orang pun mulai berdatangan, aku memutuskan untuk keluar dari mobil sebelum semuanya menjadi lebih rumit

"hei, tanggung jawab atas apa yang kau perbuat!" teriak salah seorang lelaki yang kelihatannya juga akan berangkat bekerja

Dengan ragu aku melangkah maju melihat siapa yang ku tabrak, seorang pemuda berumuran sepertiku, memakai pakaian yang casual, seorang pria yang meringis kesakitan, aku mendekat dan mencoba melihat kondisinya, sepertinya dia hanya cedera ringan, aku mencoba mengangkatnya, dan kerumunan orang tadi beranjak pergi, sungguh orang-orang yang aneh, hanya berdiri termangu tanpa memperdulikan orang yang ku tabrak ini

Aku membopongnya ke atas mobil,
"uh" desahnya, dia tampaknya sudah mulai sadarkan diri, ku perhatikan lekat-lekat wajahnya, manis..

"kauu.." dia kembali berdesah lemah, aku pun tersadar, aku pun menutup pintu mobil dan segera membereskan barang-barangnya yang berceceran di jalanan dan kembali masuk ke mobil, sekarang aku harus berhati-hati, jangan sampai hari ini menjadi lebih parah lagi, sudah cukup, uh sakuraaa mengapa kau selalu tertimpa sial begini?!

Sekarang, telah sampai aku turun dari mobil dan memanggil salah seorang perawat untuk memberi pertolongan pada pria ini, sedangkan aku memarkir mobilku dan memakai jas putih kebanggaanku dan berjalan masuk untuk mengurus lelaki tadi, sekarang aku tidak peduli Tsunade akan memarahiku lagi karena terlambat.

"bagaimana keadaannya sus?" pada suster yang menanganinya, "belum diperiksa secara lengkap dok, tapi kelihatannya cukup parah" jawab suster itu, "check up lengkap dan berikan padaku hasilnya, administrasinya biar saya yang tanggung, segera kau tangani ya" kataku pada suster itu.

Setelah memastikan lelaki itu akan baik-baik saja sementara waktu aku bergegas ke ruanganku, knock, aku membuka pintu sudah ku duga ruanganku tidak terkunci, dan

"sudah berapa kali ku katakan padamu? Don't wasting time Haruno Sakura!" teriak Tsunade

"maafkan aku, kali ini aku benar-benar tidak menyangka kesialanku bertambah" kataku pasrah dan menaruh barang-barangku di atas meja

"berapa kali ku harus ku katakan padamu juga, carilah alasan yang lebih kreatif, itu yang setiap hari kau katakana padaku anak bodoh!" katanya tambah kesal

"sungguh kecelakaan tadi bukan mauku, jadi ini benar-benar kesialan yang tidak terencana" kataku sambil menopang kedua tanganku di dagu

"kecelakaan?" kata tsunade agak terkejut

"ah? Iya, aku tidak terlalu focus dan bruk!"kataku sambil menirukan dengan kedua tangan

"itulah kamu, aku pergi, tangani manusia-manusia yang meminta bantuanmu itu, semua datanya telah aku simpan didepan matamu. See yaa. Oh ya, ka keduluan ino memberi sarapan pada lee. Haha" selalu seperti itu, seenaknya saja, walaupun dia memang bosku, tapiii daftar nama pasien yang dia alihkan tidak sebanyak inikan? Aku memainkan berkas didepanku, tapi tunggu! Lee! Tadi dia bilang ino mendahuluiku? Ah, aku membungkus kepalaku di meja dengan kedua tangan. Kesialan apa lagi hari ini?

Tok tok

"masuk" kataku sambil menengok tak bersemangat melihat siapa lagi yang akan membuatku merasa sialku hari iini terlengkapi

"dok, sudah di check up lengkap, ini hasilnya" kata suster itu sambil menyodorkan map berisi data kesehatan lelaki yang ku tabrak tadi.

Ku pelajari datanya, luka dalam di bagian dadanya cukup parah rupanya.

"apa dia sudah sadar?" tanyaku

"dia hanya bergumam" jawab suster itu

"sebaiknya aku kesana, terima kasih telah membantuku" kataku sambil beranjak

"baik dok" kata suster itu berlalu pergi

Sasuke POV

"ah, sialan! Dimana aku? Ah, rumah sakit?" gumam ku kebingungan dan melihat ruangan sekitar mencari seseorang yang dapat membantuku menjelaskan apa yang terjadi.

Yang ku ingat tadi hanyalah wajah samar yang, er, entahlah..

Knock

Seseorang berjas putih, berambut pink, berwajah lesu dan berhati-hati membuka pintu, sepertinya aku mengenal orang ini, gumamku mencoba berfikir tapi.. semakin ku mencoba mengingat aku.. semakin tidak menemukannya di dalam otakku, dan otak ini merintih kesakitan, ku rasa dia mencoba memberitahuku bahwa dia kesakitan akibat benturan dengan benda keras kurasa.

"kau sudah sadar?" Tanya wanita itu dengan sedikit singgungan di bibirnya, sepertinya dia seorang dokter, fikirku.

"mm, ya, kurasa" sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal, tersipu malu tepatnya, tapi mengapa?

"syukurlah, gomenne, aku yang membuatmu seperti ini, tapi tenang, aku akan bertanggung jawab. Jangan khawatir" katanya tertunduk sedikit bersyukur dan lebih banyak penyesalan yang tersirat di wajahnya

"oh" kataku mengangguk, walau sebenarnya tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi, tapi biarlah, yang menabrakku juga cantik, dia juga akan bertanggung jawab, jadi apa yang aku khawatirkan? Kenapa masih ada yang mengganjal di benakku yah?

"kau sudah makan?" Tanya dokter itu mengagetkan lamunanku

"belum dok. Kurasa" kataku tersipu malu. Lagiii!

"aku bawakan makanan, ini nasi, udang goreng, dan capcay. Ku harap kamu suka, itu buatanku sendiri, tapi mungkin rasanya belum sempurna sih. Baru belajar masak soalnya." Kata wanita itu menjelaskan panjan lebar

"tapi itu untuknya" dia berbisik dan tampak sedih

"enak! Perfect!" kataku yang sudah memakan 3 sendok buatannya itu sembari dia menjelaskan panjang lebar.

"benarkah?" raut wajahnya kini berubah

"mm.." gumamku dan melahap makanan yang ia berikan

"kelihatannya kau akan cepat sembuh, aku tinggal dulu ya! Masih banyak yang ingin aku kerjakan. Aku akan menyempatkan waktu untuk menemuimu disini! Jangan jadi anak nakal haha dan habiskan makanannya!" katanya sambil berlari keluar dan menutup pintu.

Melihatnya berlari pergi seperti itu, aku sadar, aku jatuh cinta padanya, entah kapan dan dimana, tapi aku yakin dengan apa yang ku rasa. Aku harus mendapatakannya.

That is it! Haha OOC bangetkan?

Gaje ya? Akhirnya ini adalah cerita berchapter, so mari kita berchapter-chapter ria! Haha

Tapi bingung juga nantinya berakhir bagaimana? #plak

Kasi sarannyaaa yaaa minnaa! Gomenne banyak kesalahan dan kegajean di atas ^^

Arigatou~