"Tadi malam kamu tidur sama siapa?"
Gerakan Hifumi yang sedang memasak mendadak terhenti. Netranya menoleh ke arah Doppo yang duduk di meja makan. Manik toska gadis itu tampak lesu—kali ini lebih lesu dari biasanya. Hifumi mengernyit.
"Denganmu, kan?" tanyanya.
"Sebelum aku," ucap Doppo lagi, "kamu pulang telat kemarin."
"Iya, sih," Hifumi garuk-garuk kepala, "maksudmu, pelangganku? Aku nggak pernah tidur dengan mereka."
"Terus kenapa ada bau parfum lain di jasmu tadi malam?"
"Doppo—astaga, kau tahu pekerjaanku, kan?"
Doppo mendengus.
Hifumi hanya mengangkat sebelah alisnya, bingung. Namun pada akhirnya pemuda itu kembali fokus pada masakannya—harus cepat sebelum kekasihnya harus berangkat kerja. Tak lama masakannya selesai. Hifumi mengambil dua piring dan memindah masakannya ke sana, lantas menyajikannya di atas meja makan.
Untuk lima menit pertama, keduanya makan tanpa suara.
"Hifumi," Doppo memanggil lagi, pada menit keenam.
Hifumi menoleh. "Ya?" tanyanya. Tangannya yang memegang sumpit menjepit potongan daging, lantas memasukannya ke dalam mulut. Netranya fokus pada Doppo.
"Hifumi sayang padaku, kan?"
Si surai pirang nyaris tersedak. Hifumi melotot. "J-jelas aku sayang padamu!"
"Lalu kenapa kau masih jadi host?"
"Itu pekerjaanku."
"Lalu kau didekati oleh gadis-gadis..." Doppo meletakan sumpitnya di atas piring, "lalu nanti kau perlahan melupakanku dan asyik dengan gadis-gadis itu..."
Hifumi diam sebentar, berusaha mencerna ucapan Doppo. Tak lama kemudian pemuda itu memijat dahi. Astaga... ini kekasihnya sedang PMS atau memang cemburu gara-gara bau parfum kemarin sih?
(Opsi kedua itu terdengar lebih masuk akal sekalipun Hifumi tahu kalau Doppo biasanya bukan tipe pencemburu. Menyadarinya membuat Hifumi sedikit berdecak.)
"Doppo, dengar," si surai pirang bergerak ke arah belakang kekasihnya, "kamu adalah satu-satunya gadis yang tidak kutakuti meski aku berada di luar pekerjaanku. Kamu spesial, dan aku hanya butuh kamu."
Hifumi mendekap Doppo dari belakang. Si surai merah sedikit memberontak walau pada akhirnya ia menyerah dan membiarkan Hifumi mendekapnya.
"Jadi tadi kenapa?" Hifumi memilih untuk bertanya, "kok tiba-tiba nanyain?"
"Aku takut Hifumi pergi," Doppo memalingkan pandangannya ke arah lain, "parfum yang kemarin... baunya lebih enak dari yang biasa kupakai..."
"Kamu cemburu?"
"E-enggak!"
Hifumi terkekeh. "Aku nggak percaya~"
"Mou..." Doppo mengerucutkan bibirnya, "u-udah ah meluknya—aku telat kerja nih..."
"Nggak sebelum Doppo ngaku."
"Hifumi!"
~end~
Saia bikin apaan dah? :'v
Dateng-dateng ke fandom Hipumai, malah nyampah gini. Ku sedang melawan WB dan akibatnya gini huhu :"v /digebuk
(Btw ini judulnya sama kek ff sebelumnya di fandom Kurobas, cuman beda bahasa :v /buat yg nyadar /ga penting sebenarnya /digebuk lagi)
-Vira D Ace-
