A/N: HAHAHA..HAHA…HA. Pertama kali nih saya menjadikan Hiruma sebagai seserahan. Dan ini fic pertama saya YANG DITANDAI DENGAN TANGGAL. Jadi maaf kalau skip time-nya kecepetan. Langsung saja kita sambut wanita single pertama—ahm, maksud saya, langsung saja kita sambut ME AND JKT! TETONETONEEET!
Saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan Jakarta. Fic ini JAS POR PAN!
.
.
.
.
.
Me and JKT
Story © Teo Izayoi
EYESHIELD 21 © Richiro Inagaki – Yusuke Murata
.
.
.
.
.
19 June, 20xx, 15.40
"APA KATAMU, DEKAN SIALAN?"
Tangan Hiruma yang besar tapi kurus memukul meja dengan keras.
"T-tapi ini kesempatan besar, bukan?" sang dekan—Pak Endou—balik bertanya.
"KESEMPATAN BESAR APAAN? Jakarta kan sepi!"
"JAKARTA SEPI?" Pak Endou menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jangan cuma nonton Putri Yang D*tukar, Hiruma. Tontonlah berita sedikit…"
"Jadi…kau MENYURUHKU kuliah di Jakarta—di negara bernama Indonesia, lalu kau MENYURUHKU promosi Saikyoudai Uni? Sekalian MENYURUHKU kuliah disana?" Hiruma mengulangi penjelasan yang barusan diberikan Pak Endou kepada Hiruma.
"Ya, begitulah." Jawab Pak Endou, sok kul kayak tukul kepalanya gundul suka nyangkul.
"…Yaudah deh, gue kalah kali ini. Tapi AWAS, gue ga akan kalah selanjutnya!" ancam Hiruma, lalu membanting pintu.
"MURID SESAT! Pake ngancem-ngancem gue aja, emang ini tempat togel? YAUDAH SANA! KALAHIN GUA KALO BISA!" teriak Pak Endou begitu Hiruma keluar. Hiruma mendengar dan segera membuka pintu lagi, namun Pak Endou sudah ngumpet di dalam kloset WC.
"Ke ke ke," tawa Hiruma nakal begitu ia menemukan persembunyian Pak Endou. Ia menarik flush toilet kebawah, dan Pak Endou…
FLUSHED AWAY!
.
.
.
.
.
.
20 June 20xx, 20.55
"Jadi ini…Jakarta?"
Hiruma telah sampai di Bandara Soekarno Hatta. Desainnya sih dia suka, namun…
"THIS IS MY SUITCASE!" bentak Hiruma. Saat ia hendak mengambil koper miliknya, tiba-tiba ada orang yang mengaku itu kopernya!
"NGOMONG APA SIH LO? INI KOPER SAYA!" bentak si bapak balik.
"Here's my name," kata Hiruma sambil nunjuk nametag di kopernya. Memang benar itu koper Hiruma, soalnya ada namanya.
Si bapak cengo.
"HAHAHAHA! KICEP LO! KICEP! HAHAHAHAHA!" tawa Hiruma pun terdengar ke seluruh bandara.
.
.
.
.
.
.
21 June 20xx, 24.00
"Heh, apaan itu?" gumam Hiruma, sambil melihat ke arah tempat dengan batu-batuan. Batu-batu tersebut ada tulisannya.
"Wah, prasasti tuh!" pikir Hiruma. "Biar terasa petualangan Taro gitu, gue liatnya sekarang aja, malem-malem gitu! Bawa senter gak ya…Nah, bawa gue."
Hiruma berjalan ke tempat prasasti tersebut. Ia terkejut, karena jumlah prasastinya banyak.
"Egile dah, banyak amat prasastinya. Yang mana dulu yak…"
Hiruma pun berjalan menuju prasasti pertama. Namun tiba-tiba dia dikejutkan dengan seorang bapak-bapak yang tampak heran.
"Set, EH nak," kata bapak itu. "Ngapain ke sini malem-malem?"
"Saya kan turis, pak. Mau liat prasasti." Jawab Hiruma tanpa menoleh.
"Maaf, ta-tapi ini kuburan," kata si bapak.
.
.
.
.
.
.
22 June 20xx, 11.30
"Untung gue mulai kuliah besok." gumam Hiruma. Ia baru saja bangun, dan wah? Setengah dua belas? Gila.
"Ya udah deh, hari ini gue mengitari Jakarta aja deh," pikirnya lagi. "Coba gue buka list dari cheer sialan itu."
TEMPAT-TEMPAT YANG WAJIB DIKUNJUNGI DI JAKARTA
By: Suzuna Taki
Monas
TMII
Ancol
Dufan
Ragunan
P.S Kalo mall/pasar, kayaknya gak usah ditulis ya :P nanti You-nii malah pulang 1 hari lebih telat gara-gara sibuk belanja daster…hehehe…
Author: Gak sayang nyawa nih orang.
"Gue ke Monas dulu deh," kata Hiruma. Ia meraih tasnya yang berisi perlengkapan wajib jika pergi keluar. Isinya HP, senjata (Hiruma denger, banyak 'copet' di Jakarta), kamera, kacamata mirip goggle (kalau dicurigai yang aneh-aneh bisa ngaku-ngaku sebagai Agon) dan list oleh-oleh.
Yang jadi masalah, naik apa Hiruma?
"Disini ada bus kagak ya? Eh, itu dia! Apa tuh bacanya? Busunglapar?" kata Hiruma, sukses dilempar sisir. "Eh, BUSWAY toh! Naik itu aja deh."
Di dalam Busway, Hiruma gak dapet tempat duduk. Seperti yang anda-anda sekalian sudah duga, Hiruma akan melakukan hal yang tidak terduga.
"Move there. I'm sitting here." Kata Hiruma tidak ramah, kepada seorang remaja cewek.
"1cH 4p4d3ch!" kata si remaja. Hiruma menepuk jidatnya. Tak dia sangka, masih ada juga orang alay di dunia ini. Namun Hiruma tak menyerah juga. Kali ini, ia menghampiri seorang bapak-bapak kumisan yang asik baca koran.
"Are you leaving soon?" tanya Hiruma. Antara sopan gak sopan nih…
"Yes," jawab si bapak. "In fact, I'm leaving now."
Si bapak pergi, entah karena takut atau emang bener-bener mau pergi. Dan Hiruma pun SUKSES MENDAPAT TEMPAT DUDUK! *tepuk tangan* *kasih medali*
Hiruma pun duduk dengan tenang, menikmati hiruk-pikuk kota Jakarta. Cie bahasanya. Tapi oh tapi, dia langsung norak begitu lihat McDonald deket HI.
"ADA MCDONALD DI INDONESIA!" teriaknya, sukses diliatin penumpang baswei.
.
.
.
.
.
22 June 20xx, 11.45
Hiruma sudah sampai di depan Monas.
"Kok gue inget Kakei ya," kata Hiruma heran. Ia memutuskan untuk mengambil kamera dan difotolah Monas.
Segera dia upload ke (Fa)cebook.
Youichi Hiruma: Ke ke ke! Di Jakarta gue malah ketemu Kakei.
Lalu, belum 1 menit berlalu, berjibun-jibun komentar datang…
Sena Kobayakawa: Kakei…? O_O
Mamori Anezaki: Hiruma juga suka plesir, ya!
Kurita Ryokan: Hiruma, itu apa yang diatas? Es…krim?
Akaba Hayato: Fu… Boleh ku-save Hiruma?
Hiruma pun memainkan jari-jarinya yang lincah di Rachel Berry—eh, Bl*ck Berry miliknya. Membalas komentar-komentar yang penting saja. Hampir semua komentarnya gak penting, sih. Kecuali komentarnya Mamori dong, HIHIHIHI
Youichi Hiruma: Kurita: Bukan, itu kotoran burung. Gak lah, gue denger-denger sih itu emas. Akaba: Ni orang kalo ada Kakei-Kakeian pasti ngesave deh, udah sono
Ia memasukkan BBnya kembali ke saku celana (dalem). Lalu menimati pemandangan Monas dari kejauhan.
"Band favorit gue: Monas Brothers." gumam Hiruma. Rupanya ia sempat dengerin lagu-lagu Jonas Brothers di baswei.
"Disini ada apaan lagi sih. Masa Kakei doang. Ohira-Onishi di Malaysia. Mizumachi dimana…?"
"Nhaa~? Hiruma-san manggil aku?"
Hiruma terkejut bukan main. Bukan main loh, bukan main. BUKAN MAIN LOH BUKAN MAINNYA! Bukan main loh bukan mainnya bukan main!
"Perenang sialan? Lo ngapain ke sini?" tanya Hiruma yang keheranan.
"Kuliah." Jawab Mizu polos. "Aku kan smart, jadi aku dikirim ke sini! Nhaa!"
"Hoo, gue juga. Yaudah, lo mau jadi babu gue gak? Cuma buat di Jakarta kok." Ini adalah cara bicara yang kasar. Dan kasar tidak boleh ditiru. Anak baik maupun anak jahat jangan meniru ya~ /sok manis
"BOLEH AJA!" jerit Mizumachi kesenengan. Ibarat Lala waktu bolanya ketemu. Hiruma menyeringai kecil, ikut senang karena YOUUU ARE NOTTT ALONEEE~~~ /lagu MJ berkumandang di kejauhan
.
.
.
.
.
.
22 June 20xx, 19.45
"Udah jam segini aje dah," kata Hiruma. "Yuk, Mizubabu!"
Mizumachi pun ikut pulang bersama Hiruma. Soal apartemen? Ah gampang, Hiruma tinggal buka buku ancaman. Tinggal tau beres.
"Hiruma-san, apartemennya rapih amat!" komentar Mizumachi. Ia lalu merebahkan diri di kasur. Eh, yang ngeres, sori ye, disini kagak ade lemon, adenye melon :p
"Gak kayak muke lu yak? Ke ke ke!"
Dan mereka bercanda ria sepanjang sore, oh sungguh indahnya~
Plesir lagi? Nunggu kuliah dulu… Kayak apa ya plesir pertama Hiruma plus Mizumachi? Tetap di Super Hamili! /lho Eh, tetap di Me and JKT!
