Hallo minna san ^^~ saya Kagou-chan desu…

Saya datang dengan fic baru! Saya author baru jadi dalam fic ini masih banyak kesalahan, oleh karena itu saya mohon saran dan bantuannya ^^~

Disclaimer:

Naruto always milik Masashi Kishimoto, tapi cerita ini milik saya.

My Sweet Maid

Pairing: SasuHina, tapi mungkin chap berikutnya ada yang lain.

Sumary:

Bagaiman kalau Hinata Hyuga akan dijodohkan oleh ayahnya Hyuga Hiashi, apa yang akan dilakukan oleh hinata? apalagi dia bertemu dengan cowok nyebelin yang seenaknya menyuruhnya mengganti rugi hanphonenya yang rusak dengan menjadi pembantunya selama sebulan! Mana Hinata kan harus mendapatkan pacar selama sebulan agar tidak dijodohkan oleh ayahnya.

Warning: AU, OOC tingkat tinggi, di cerita ini banyak OOC!

Saya sudah peringatkan di atas, jadi don't like don' read.

Happy reading ^-^

Chapter 1

-

-

-

"Hhh…Aku harus kemana sekarang?" Ujar seorang gadis manis bermatra lavender dengan rambut indigo panjang yang tak lain adalah Hyuga Hinata.

"Huh… Otousan benar-benar menyebalkan" ujar Hinata mengeluh.

"Harusnya aku mau saja untuk dipertemukan dengan-nya terlebih dahulu. Siapa tau orangnya benar-benar baik dan tampan" kata Hinata dengan raut wajah menyesal

"Lalu aku tak perlu terombang-ambing kayak gini, mana koper ini berat lagi" lanjutnya lagi sambil mengangkat koper yang sedang dibawanya.

Flash back

"Tidak aku tidak mau…" seru hinata sedikit berteriak.

"Tidak ada alasan kau untuk menolak" jawab Ayah Hinata, Hyuga Hiashi (A/N: sebenarnya apakah yang terjadi??? author ditimpuk pake sandal jepit'). Hyuga Hinata sekarang berdiri di depan Ayahnya Hyuga Hiashi dengan tampang suram. Ya Hyuga Hiashi mau menjodohkan putrinya Hinata, dengan laki-laki yang belum pernah ditemuinya (tega banget Hiashi dasar Ayah jahat 'dijyuken Hiashi') Dan tentu saja Hinata menolaknya mentah-mentah , memangnya dia tidak laku apa sehingga perlu dijodohkan segala??? Ayahnya benar-benar kertelaluan. Memang sih selama ini Hinata belum pernah memiliki seorang kekasih, karena sifatnya yang bisa dibilang tertutup pada orang lain. Apalagi dengan adanya kakak sepupunya yang terlalu overprotective terhadapnya, boro-boro punya pacar, dekat dengan cowok aja Neji sudah mencak-mencak.

"Apa yang membuatmu menolak? Lagi pula selama ini kau belum pernah memiliki seorang pacar kan?" ujar Hiashi menatap sosok putri sulungnya.

"Pokoknya aku tidak mau. Aku hanya ingin menemukan pria yang ku cintai sendiri! Lagian ayah tahu dari mana aku belum pernah mempunyai pacar?" Tanya Hinata dengan menyipitkan matanya. Dia heran dari mana ayahnya tahu coba? 'Aha pasti dari dia' pikir Hinata.

"Dari Hanabi-chan!" jawab Hiashi. Bingo, ternyata dugaan Hinata benar, adiknya itu memang ember.

"Ayah pkoknya aku tidak mau dijodohkan. Aku ingin mencari lelaki yang aku cintai sendiri, ku mohon Ayah untuk kali ini jangan paksa aku!" ucap HInata dengan wajah memelas.

"Baiklah…"

'Yeah…' HInata berseru gembira di dalam hati.

"Tapi… ada syaratnya, Ayah beri kau waktu sebulan untuk menemukan laki-laki yang kau cintai!" Hiashi menatap Hinata tajam "Jiika kau bisa menemukan laki-laki yang kau cintai dan mencintaimu selama sebulan, Ayah akan membatalkan perjodohan ini." Lanjut Hiashi.

Terlihat wajah Hinata yang sedang bingung memikirkan persyaratan dari ayahnya. Sebulan merupakan waktu yang singkat jika digunakan untuk mencari cinta. Apalagi Hinata sekarang belum mempunyai laki-laki yang disukai atau dikaguminya.

"Baiklah, aku terima syarat ayah" ujar Hinata sedikit ragu.

"Baik, tapi jika kau tidak menemukannya dalam waktu sebulan, maka kau harus mau mengikuti perjodohan ini!" ucap Hiashi tegas dan serius.

"Baiklah kalau begitu" ujar Hinata pasrah. Yah dicoba dulu aja, siapa tahu Hinata bisa menemukan cintanya. Daripada dijodohkan dengan orang yang tak dikenalnya, lebih baik dia mencoba berpetualang untuk mencari pangeran berkuda puthinya ^^~.

End of flash back

"Hhh…" Hinata menghela nafas dan beranjak dari tempat duduknya sambil membawa sebuah tas dan koper. Karena ingin mencari cintanya sendiri Hinata juga memutuskan untuk pergi dari rumahnya. Dan beginilah dia sekarang terombang-ambing di jalanan, bingung mencari tempat tinggal.

Karena terlalu serius dengan pikirannya, tanpa Hinata sadari dia menabrakan seseorang yang ada di depannya.

'Brugh…'

Hinata jatuh karena menabrak orang di depannya. Dia meringis sambil memegang pantatnya yang sakit, dia mendongak untuk melihat orang yang menabraknya. Hinata tertegun ketika melihat orang yang menabraknya yang merupakan seorang laki-laki muda yang sangat tampan.

"Hei nona, punya mata tidak sih?" seru laki-laki itu sedikit membentak Hinata, "Liat nih, handphone-ku jadi jatuh dan rusak." Lanjut laki-laki itu tanpa memperdulikan Hinata yang kesakitan.

Hinata's Pov

Ya Tuhan cowok ini tampan sekali, tapi kok… kasar dan belagu banget, nyebelin banget. Aduuuuh mana pantatku sakit lagi. Kenapa cowok ini membentakku? yang salah kan dia, seharusnya aku yang marah kan??? Iiih ternyata tampan-tampan nyebelin. Ah sudahlah aku tidak mau berurusan dengan cowok nyebelin yang kelihatan angkuh ini.

End of Hinata's Pov

"Ma … maaf, sa… saya tidak sengaja" ujar Hinata meminta maaf dengan sopan sambil membungkukkan badan.

"Huh… enak aja minta maaf, nih lihat handphone-ku jadi rusa tahu! Aku minta ganti rugi darimu." Kata cowok itu nyolot.

Hinata bengong sejenak, lalu "Loh… kenapa aku harus mengganti handphone kamu? Kan bukan aku yang salah!" seru Hinata yang mulai kehilangan kesabaran.

Dasar cowok nyebelin bukannya minta maaf, malah minta ganti rugi kan dia yang salah.

"Aku tidak mau tahu pokoknya kamu yang salah!" seru cowok itu.

Hinata mulai benar-benar kehabiasan kesabaran, cowok ini benar-benar menyebalkan…

Dahi Hinata berkedut tanda dia sedang marah. "Aku tidak salah, jadi aku tidak mau ganti rugi!" seru Hinata marah. Baru pertama kali ini dia bertemu dengan cowok menyebalkan, angkuh, dan kasar seperti cowok ini.

"Baik kalau kamu tidak mau ganti rugi akan ku laporkan kamu ke polisi" ancam cowok itu.

"Apa… " teriak Hinata pake toa dengan ke-OOC-an tingkat tinggi. Cowok itu menutup telinganya mendengar teriakan Hinata.

"Aku tidak salah, jadi kenapa aku harus ganti rugi?"

"Baik, berarti kau ingin ku laporkan ke polisi" jawab cowok itu.

"Ba… baik, aku akan ganti rugi, berapa?" ujar Hinata yang akhirnya menyerah juga.

"Hmm… aku rasa kau tak perlu membayar dengan uang" ujar cowok itu sambil mengamati Hinata dari atas sampai bawah 'manis juga cewek ini' pikir cowok itu.

"Maksudmu?" Tanya Hinata, menyipitkan matanya curiga.

"Bagaimana jika kau jadi pembantuku selama sebulan!" kata laki-laki itu dengan angkuhnya.

Yah sebenarnya cowok itu sedang kebingungan untuk mencari seorang pembantu selama sebulan. Mumpung dia ketemu Hinata, apa salahnya dia meminta ganti rugi dengan memintanya jadi pembantunya. Lagipula, kelihatannya Hinata sedang mencari tempat tinggal dan pekerjaan. Dan yang terpenting, baru kali ini dia bertemu dengan gadis yang tidak memuja-mujanya.

"Apa… tidak mau, enak aja kau, dasar cowok nyebelin!" seru Hinata jutek.

"Yah kalau tidak mau, tidak apa-apa sih, polisi tinggal menjemputmu aja" kata cowok itu santai tanpa menghiraukan aura membunuh dari Hinata.

"Grrr… kau menyebalkan" Hinata menggeram marah.

"Memang aku menyebalkan! Lagipula ku lihat kau sedang mencari tempat tinggal?"

"…" HInata membisu mendengan ucapak cowok itu.

"Jadi kau bisa tinggal di rumahku juga kan, karena kau akan menjadi pembantuku" lanjut cowok itu.

"Ya… ya, baiklah" ujar Hinata yang sudah pasrah.

Cowok itu menyeringai senang 'cewek yang manis' pikirnya dalam hati.

'Huh… cowok nyebelin, jelek, angkuh, dan bodoh' umpat Hinata dalam hati.

TBC

Oho… adakah yang membaca Fic gaje ini?

Thanks buat yang sudah bersedia membaca Fic ini ^^~

Maaf SasuHina-nya belum kelihatan, tapi next chap akan ada SasuHina.

Oke terakhir saya mohon Reviewnya ya…

Jaa ne ^-^