Title : The Curse
Crossover : Naruto x Fate x Hs DxD
Family, Hurt/Comfort, Angst, Romance (mungkin sedikit atau bahkan tidak ada),Supranatural
Disclaimer :
Chara Naruto,Chara Fate, dan Chara Hs DxD bukan punya saya
Summary : "Dia" yang diabaikan, ditelantarkan,dan tidak dianggap memutuskan untuk berjalan di jalannya sendiri. Dengan takdir yang diberikan dari Tuhan untuknya, mampukah ia mengemban tugas dari-Nya...
Pair : Naruto x ?
Rate : T
Warning : OC,OOC,Typo(s),miss-Typo,Alurnya berantakan,dan banyak kesalahan lain.
"Hai"berbicara
'Hai'membatin
.
Chapter 1 : Kesendirian
.
Di keramaian jalan kota Tokyo, terlihat pria misterius sedang berjalan menggunakan jaket lengkap dengan hoodienya sehingga menutupi seluruh wajahnya. Di siang yang terik, pemuda tersebut berjalan melewati kerumunan manusia hingga ia berhenti di sebuah cafe. Ia segera masuk ke cafe tersebut dan memesan Ice Cappuchino sambil menunggu seseorang. Hampir setengah jam ia menunggu dan terlihat juga gelas Ice Cappuchino yang ia pesan sudah kosong. Tidak lama kemudian, terlihat seorang laki-laki bersurai pirang datang menuju mejanya.
"Akhirnya kau datang, hampir saja aku akan menghancurkan cafe ini bila kau terlambat semenit saja" ucap datar pemuda tersebut membuat laki-laki bersurai pirang yang baru datang tersenyum kecut.
"Maa..maa...jangan begitu, aku terlambat hanya beberapa menit saja lagipula ini semua salah adikku. Dia memaksa ingin ikut denganku untuk-"
"Dasar siscon" potongnya.
"Apa maksud-Haaah sudahlah, lebih baik kita membahas soal pekerjaan saja. Nanti malam batas hidup seorang pria telah habis, kutugaskan kau untuk mengambil nyawanya dengan efisien dan jangan sampai ada saksi mata, NARUTO" ucap serius laki-laki tersebut kepada pemuda didepannya yang bernama Naruto dan juga terlihat mata beriris Blue Shappire menyala dibalik hoodie-nya.
"Tidak usah kau beritahu pun, aku pasti akan melakukannya, Michael"ucap Naruto sambil menyeringai.
Setelah percakapan selesai, Michael pun memberikan data tentang terget berikutnya yang harus ia bunuh. Pasti terdengar aneh bila seorang pemuda berusia 18 tahun membicarakan tentang pekerjaan yang dianggap kejam dan tidak berperikemanusiaan dengan orang atau lebih tepatnya pihak dari surga, akan tetapi tidak untuk Naruto. Karena sebuah kejadian, ia harus mengemban tugas dari Kami-sama sebagai malaikat maut atau Shinigami.
Flashback On
"Hah,hah,hah...sial kalau begini terus, aku bisa mati karena kehabisan darah"keluh seorang bocah berambut pirang yang terlihat memegangi perutnya yang mengeluarkan darah tanpa henti. Karena efek kehabisan darah bocah tersebut mulai lemah dan bersandar dibawah pohon besar.
"Ugh...mungkin, waktuku telah habis. Walaupun aku mati, pasti tidak akan ada yang mencari diriku. Lebih baik aku mati disini"setelah berucap begitu, pandangan mulai mengabur dan akhirnya ia mati dibawah pohon tersebut tanpa diketahui siapapun bahkan keluarganya.
Bocah tersebut adalah Namikaze Naruto anak dari CEO terkenal yaitu Namikaze Minato dan Namikaze Kushina, hidupnya bisa dibilang jauh dari kata bahagia. Naruto adalah anak ketiga dari lima bersaudara dan hanya dirinyalah yang tidak diberi kasih sayang dari kedua orang tuanya. Mereka mengabaikan dirinya hanya karena masalah sepele, karena ia dianggap tidak pantas menjadi pewaris perusahaan Tou-sannya. Sedangkan kakak dan adik-adiknya mendapatkan kasih sayang dari mereka berdua. Tetapi keajaiban datang, tiba-tiba jasad Naruto bercahaya.
In Mindscape Naruto
Gelap, sejauh mata memandang hanya kegelapan yang ada. Apakah ini akhirat?
"NARUTO"
Terdengar suara berat memanggilnya, yang membuatnya bingung adalah dari mana sumber suara itu datang. Naruto menengok kesana kemari mencari asal suara tersebut, tapi nihil dia tetap tidak bisa melihat apa-apa.
"Siapa itu?"tanya Naruto tetap menatap sekelilingnya.
"Kalau kau bertanya siapa aku, aku adalah penciptamu Namikaze Naruto."jawab suara tersebut yang ternyata adalah Tuhan. Naruto terkesiap mendengar pernyataan tersebut.
"K-kami-sa-sama?"tanya Naruto dengan gugup karena ia sedang berhadapan dengan penciptanya.
"Ya Namikaze Naruto, aku adalah Tuhan mu. Dengarlah Namikaze Naruto, aku memberimu kesempatan untuk hidup sekali lagi tetapi dengan satu syarat"ucapnya memberi penawaran kepada Naruto.
"Apa itu Kami-sama?"tanya Naruto tentang penawaran yang diajukan oleh Tuhan untuknya.
"Aku akan menghidupkanmu lagi dengan syarat, kau akan mengemban tugas sebagai malaikat pencabut nyawa. Apa kau bersedia?"tanya Kami-sama kepada Naruto tetapi ada raut kekhawatiran di wajah Naruto ketika Kami-sama bertanya seperti itu kepadanya.
"Bila aku menerima tawaran tersebut, apa ada yang berubah dengan kehidupanku sebelumnya Kami-sama?"tanya Naruto, terdengar nada khawatir didalamnya.
"Tidak ada yang berubah dengan kehidupanmu yang dulu, akan tetapi emosi seperti senang dan gembira tidak akan pernah kau keluarkan dan karena pekerjaanmu ini kau tidak akan pernah bahagia . Dan jangan lupakan kalau kau tidak akan pernah mati bila aku tidak menghendaki dirimu untuk mati"jawabnya.
"Hai', kalau begitu aku terima Kami-sama"jawab Naruto dengan mantab.
"Kalau begitu, keluarlah dari sini Namikaze Naruto. Aku akan memerintahkan malaikat yang bertugas sebagai sekutumu, nanti ia akan menemui dirimu dan menjelaskan bagaimana tugasmu nanti"jawabnya.
"Hai', semoga hamba bisa bertemu denganmu lagi Kami-sama"ucap Naruto diikuti menghilangnya dirinya dari alam bawah sadarnya.
Mindscape off
Setelah kejadian itu Naruto bertugas sebagai Shinigami dan mencabut nyawa semua orang yang waktu hidupnya telah habis.
Flashback Off
Naruto berjalan menuju apartemennya dengan jaket berwarna biru muda serta garis hitam di bahunya lengkap dengan hoodie masih terpakai di kepalanya. Ketika ia hendak menuju apartemennya, ia melihat seorang gadis bersurai pirang panjang tergerai terlihat seperti menunggu seseorang didepan gerbang apartemennya.
'Dia kan...' batin Naruto yang melihat gadis tersebut. Ketika ia hendak melewatinya, sebuah tangan memegang pergelangan tangannya hingga membuatnya berhenti dari acara berjalannya.
"A-ano...Na-naru-nii kah?"tanya gadis tersebut dengan tergagap karena takut kepada pemuda didepannya.
"Huh, apa maksudmu aku tidak mengerti" tanya Naruto santai padahal ia tahu siapa sosok gadis yang ada didepannya.
"Apa benar kau Naru-nii?,i-ini aku Jeanne adikm-"ketika gadis tersebut ingin menjelaskan tentang dirinya, perkataanya langsung dipotong oleh Naruto. Ya, dialah Namikaze Jeanne anak keempat sekaligus adik dari Naruto. Naruto memiliki dua orang kakak dan dua orang adik yaitu Namikaze Menma pertama, Namikaze Rias kedua, Namikaze Jeanne keempat, dan Namikaze Naruko yang terakhir.
"Oh, imouto-kun ada apa mencariku? Tidak mungkin kan kalau hanya ingin bertemu dan berbicara denganku saja"jawab Naruto santai dengan nada yang datar di setiap ucapannya dan jangan lupa hoodie jaketnya yang masih terpasang di kepalanya.
"Aku ingin mengajakmu pulang kerumah karena kami semua rindu padamu, Nii-san!"ucap Jeanne dengan air mata yang jatuh melewati pipi putih tanpa cacat miliknya. Namun berbeda dengan Naruto yang tetap dengan ekspresi datar yang masih melekat diwajahnya.
"Lalu?"tanya Naruto dengan wajah tetap datar tanpa melepas hoodienya, membuat gadis didepannya kaget mendengar ucapannya.
"Kau saja tadi bertanya apakah aku ini Naruto atau bukan, pasti aneh jika kalian rindu dengan orang asing sepertiku, kan?"memang benar bila keluarganya telah melupakan Naruto, karena setelah kejadian pengangkatan Naruto menjadi malaikat atau shinigami ia tidak pernah pulang kerumah. Biaya hidup? Ia mendapat bayaran setiap membunuh target yang telah ditentukan oleh pihak dari surga yaitu Michael, karena itu ia tak perlu ambil pusing dengan biaya hidupnya.
"Hiks,hiks gomen,gomenasai Nii-san hiks. Kalau begitu datanglah ke pesta ulang tahun mu dan Rias-nee nanti malam"ucap Jeanne sambil memberikan undangan pesta ke Naruto yang membuat Naruto menyeringai di balik hoodienya tanpa diketahui siapapun.
"Ne imouto-kun, apa benar kalau semua CLAN diundang di pesta ini?"tanyanya dengan senyum misterius.
"H-hai', apa Nii-san mau datang?"tanya Jeanne gembira mendengar kakaknya mau datang ke pesta.
"Hmm, akan kuusahakan. Jangan terlalu berharap padaku, dan juga pulanglah. Orang rumah pasti khawatir bila kau tidak segera pulang"ucapnya datar sambil memasuki apartemennya.
"A-ano, a-apa aku boleh be-berangkat dengan Nii-san?"tanya Jeanne penuh harap kepada kakaknya, tetapi karena tak kunjung dapat jawaban Jeanne menoleh melihat kakaknya dan ternyata sudah tidak ada siapa-siapa disana. Ia pun pergi dari apartemen kakaknya dengan didalam apartemen Naruto tersenyum sambil melihat dokumen dari Michael tentang target selanjutnya.
'Shimura Danzo, kah'batinnya sambil menyeringai.
.
.
"Target berikutnya..
.
.
DITEMUKAN!"
.
.
TBC
