Disclaimer : I don't own Harry Potter

Timeline : Setelah perang Hogwarts. Voldy Moldy telah mati. Hermione dan Draco diangkat menjadi Ketua Murid.

Summary : Draco berusaha membuat Hermione menyadari persaannya pada Draco! Caranya? tentu saja membuat Hermione cemburu !

Semoga kalian menyukainya Minna-san !


Love Story

.

.

.

.

Hermione berlari menuju ruang rekreasi asrama Gryffindor dengan perasaan yang campur aduk. 'Apa yang terjadi pada diriku?' batin Hermione 'Rasanya sangat sakit, seperti tersayat pisau dan napasku sesak', Tambahnya lagi. Hermione kini telah sampai di depan lukisan Nyonya Gemuk.

"Kata Kunci?" Tanya Nyonya Gemuk.

"Dumbledore" Jawab Hermione tanpa gairah.

Nyonya Gemuk membuka pintu dan membiarkan Hermione meloncat kedalamnya, yang langsung disambut heran oleh Ginny dan Luna. "Hei 'Mione mengapa wajahmu seperti habis terkena Bludger?" Tanya Ginny dengan pandangan bertanya sekaligus geli, sedangkan Luna hanya memperhatikan Hermione dengan tatapan aneh.

"Aku tidak apa-apa Gin, dan Luna, jangan menatapku seperti itu!" bentak Hermione yang membuat Luna terkikik.

"Kau yakin kau tak apa-apa 'Mione?" Tanya Ginny lagi, memastikan.

"Ya Gin aku tidak apa-apa. Aku hanya kecapaian sehabis berpatroli." Hermoine mencoba meyakinkan Ginny dan sepertinya berhasil sebab Ginny tak bertanya-tanya lagi dan membuat Hermione lega. Hermione pun bergegas masuk ke kamar Anak Perempuan dan merebahkan tubuhnya pada tempat tidur dan menarik kelambu berwarna cokelat madu yang senada dengan matanya yang kini tengah berusaha untuk menutup. Hermione masih memikirkan kejadian tadi yang terkam dalam ingatannya.

Flashback On

Hermione telah selesai berpatroli menjalankan tugasnya sebagai Ketua Murid Putri. Kini, pikiran Hermione dipenuhi oleh bayang-bayang berendam di dalam bathub beraroma lavender dan minum segelas susu coklat hangat sebelum tidur. Hermione sedang asyik dengan pikirannya sampai dia melihat Malfoy sedang berpelukan dengan Astoria Greengrass di depan pintu ruang rekreasi Ketua Murid. Hati Hermione terasa seperti ditusuk ribuan jarum ketika dia melihat pemandangan itu. Setelah membeku beberapa saat, Hermione pun berlari ke ruang rekreasi Gryffindor.

Flashback End

'Arrrgghhh! Sial sial siaaaaaaaal! Mengapa aku merasa sebal melihat Draco bermesraan dengan si Greengrass itu? ' Batin Hermoine frustasi sambil berguling-guling di tempat tidurnya. 'Mengapa.. mengapa aku sangat sebal melihatnya? Bahkan aku sampai ingin mengutuki si Greengrass itu menjadi tulang anjing raksasa favorit Fang. Sebelumnya aku biasa saja saat melihat mereka, tetapi mengapa sekarang terasa sangat sakit?' Hermione semakin frustasi ketika mengingat PR transfigurasi yang diberikan Professor Mcgonnagall tadi siang belum sempat di kerjakannya karena semua tugas Ketua Murid Draco serahkan padanya.

"Dasar ferret sialan! Menyerahkan tugas Ketua Murid seenaknya saja padaku, dan malah bermesraan dengan si Greengrass itu. Akan kulaporkan dia pada Mcgonnagall!" Umpat Hermione kesal.

Keesokan harinya, Hermione merasa lemas karena tak bisa tidur. Lingkaran berwarna kehitaman menghiasi kedua matanya. Setelah bersiap-siap dan merapikan rambutnya yang seperti semak belukar itu, Hermione bergegas turun ke Aula Besar untuk sarapan. Sesampainya di Aula Besar, Hermione langsung disambut dengan pemandangan yang memuakkan yaitu melihat Draco Malfoy, sedang disuapi oleh Astoria Grengrass di meja Slytherin.

"Cih, apa-apaan dia, Dasar ferret! Seperti bayi besar saja." Gumam Hermione panas, sambil melanjutkan perjalanannya menuju meja Gryffindor yang tadi sempat terhenti. Hermione mengambil tempat duduk di sebelah Ginny dan langsung mengisi piringnya penuh-penuh.

"Umm Mione, kalau porsi makanmu seperti itu, kau kelihatan seperti Ron" Kata Ginny terheran-heran, Sementara Luna yang berada di sampingnya memandang Hermione dengan tatapan aneh seperti kemarin dan sedetik kemudian dia tersenyum penuh arti.

"Aku sedang lapar Ginny." Balas Hermione pendek dan langsung memakan makanannya. Ginny hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha memaklumi sikap Hermione yang tidak seperti biasanya itu. Hermione mencuri-curi pandang kearah meja Slytherin dan mendapati Malfoy sedang di bersihkan mulutnya dengan menggunakan sapu tangan oleh orang yang tak lain dan tak bukan adalah Astoria Greengrass. Sontak pemandangan itu membuat Hermione tersedak Ayam Panggang-nya, Hermione pun langsung meminum jus labu kuning dan punggungnya di tepuk-tepuk oleh Ginny.

Di sisi lain, Draco Malfoy tersenyum senang melihat tingkah konyol Hermione.

"Whoaah Mate, kau betul-betul luar biasa!" Puji Blaise

"Aku setuju denganmu Blaise" Theo menimpali.

"Ya, tentu saja. Si Nona-Tahu-Segala itu pasti akan bertekuk lutut padaku!" Kata Malfoy lengkap dengan seringaian menyebalkannya.

Theo berkata "Aku masih belum bisa percaya kalau kau menyukai si Granger itu Malfoy."

"Ya ya, tepat sekali Theo! Aku juga penasaran bagaimana si Pureblood ini bisa jatuh cinta kepada si Mudblood itu." Kata Blaise yang langsung mendapat pandangan mencela Draco.

"Jangan menyebut Granger seperti itu, Blaise." Kata Malfoy tajam dengan nada memperingatkan.

"Aww, easy Mate. Aku hanya bercanda!" Blaise mengedikkan bahunya sedikit.

Sementara itu di meja Gryffindor…

"Hei Luna! Dari tadi kau memandang Hermione dengan senyum tersungging di bibirmu. Memangnya kau sudah tahu mengapa Hermione jadi aneh dari kemarin?" Tanya Ginny pada Luna.

"Ya, tentu saja Gin. Tapi aku belum yakin dengan jawabanku." Jawab Luna dengan tenang.

"Kalau begitu, tolong beritahu aku jawabannya Luna!" Pinta Ginny memelas dengan Puppy Dog Eyes-nya yang dapat membuat Harry meleleh dengan sekali serang.

"Tapi aku belum terlalu yakin dengan ini Ginny." Luna mencoba menjelaskan kepada Ginny.

"Oh ayolah Luna, aku janji tidak akan memberitahukan ini pada 'Mione." Ginny mencoba merayu Luna.

Akhirnya Luna menyerah, "Oke Ginny akan kuberitahu dugaanku padamu."

Kegirangan, Ginny berteriak "Kau memang paling Oke Lunaa!" sehingga mata semua orang tertuju pada Ginny yang melonjak kegirangan di tempat duduknya. Hermione hanya mengernyit sedikit lalu melanjutkan ritual-nya (baca: makan).

"Kurasa, Mione kita sedang jatuh cinta Gin!" Luna memelankan suaranya pada Ginny agar tidak ada seorang pun selain mereka berdua yang mendengarkan.

"Hah? Mione jatuh cinta? Pada siapa? Wah pasti bahagia laki-laki yang mendapatkan Mione." Ginny bertanya pada Luna.

"jangan kaget ya Gin, Kurasa Mione sedang jatuh cinta pada Draco Malfoy!" Luna melanjutkan kata-katanya pada Ginny yang kini menganga tidak percaya.

"APAAAA? Dunia pasti sedang KIAMAT!" Ginny berteriak kencang.

Luna hanya tertawa mendengar teriakan Ginny, tetapi tidak untuk semua orang yang berada di aula besar.

"Jaga sikapmu Miss Weasley, walaupun kau pahlawan di dunia sihir tetapi kau masih tetap seorang murid di Hogwatrs!" cela Professor Mcgonagall.

Ginny jadi salah tingkah "Beuh, maaf Professor. Tadi aku hanya kaget saja hehehe." Ginny nyengir minta maaf.

Hermione menggelengkan kepalanya, setengah geli – setengah mencela perbuatan Ginny. "Baiklah aku duluan ya, Ginny Luna" pamit Hermione pada mereka berdua. Luna mencegah "Mau ke mana kau 'Mione?"

"Ke mana lagi Luna? tentu saja ke Perpustakaan! Hermione kan sudah menjadi soulmate dengan Madam Pince, Hihihi" Canda Ginny yang diikuti oleh cekikikan Luna dan deathglare Hermione.

Hermione melangkah keluar Aula Besar, tanpa menyadari Draco Malfoy menatap sosoknya hingga menghilang dari pandangan.

"Bersiaplah, Mione sayang. Aku akan membuat kau menyadari perasaanmu terhadapku." Kata Malfoy dengan seringaian yang terpeta jelas di wajahnya.

To Be Continued


Kependekan ya ceritanya? Maaf-maaf hehe.. (ditimpuk sandal ketawa ketiwi sendiri)

habisnya, Lil kan author baru di fanfic ini ... *msang Puppy-dog-eyes*

Jadi tolong di Review yah :D terutama untuk yang lebih senior ahahha :D

Tolong di saranin juga ya ceritanya mesti dibikin gimana lagi #plaaak

Doumo Arigatou Gozaimasu!^_^