Entah kenapa, aku suka banget plot story ini.. Jadi, aku bakal buat semanis yang aku bisa.. Chapter ini kupersembahkan buat Kanda fans. Here girls, enjoy your paradise.. ^_^
Summary: Apakah kalian pernah merasakan eden? Kalau belum, biarkan aku membawa sepotong eden buat kalian. Dimulai dari Kandaxreaders..AU. Fluff. Please enjoy your paradise..
Disclaimer: I don't own-man. It belongs to Katsura Hoshino-sensei who love to torture her fans with hiatus.
Warning: Aku sama sekali gak masukin OOC di story ini. Apapun yang dilakuin main chara-nya adalah apapun yang menurutku masuk logika dan mungkin masih termasuk personality mereka..
*(name) isi dengan namamu ya..
Hari yang cerah untuk dikatakan cerah dan hari yang spesial untuk dikatakan spesial..
Kamu berlari ke arah seorang peria yang berdiri di samping Lamborghini hitam nan sexy, sama seperti pemiliknya..
"Oi (name), lama banget! Telat jangan kelewatan.."
"Ya kalo kamu gak mau aku telat, jemput aku dong Kanda!"
"Masih mending aku ngasi kamu tiket gratis! Udah cepetan..", Kanda menarik tanganmu dan masuk ke sebuah taman bermain baru bernama Noah Ark.
Yaph, hari ini special karena kamu akan berkencan dengan Yuu Kanda. Kamu memakai tank top yang ditutupi bolero, rok di atas lutut, dan boots kecil dengan kaos kaki panjang sampai ke atas lutut. Lalu, sebuah dasi melingkar bebas di lehermu dan kamu membawa tas kecil yang manis.
Di sisi lain, Kanda memakai kaos biru berlengan panjang dengan leher bermodel V-neck, celana jeans, dan sepatu sneakers. Bagian lengannya di tarik sampai ke siku. Dan hari ini, dia mengikat rambut hitamnya setinggi leher, tidak setinggi biasanya. Tentu saja dengan masih menyisakan beberapa bagian rambut di samping wajahnya. Di tangan kirinya terlihat gelang kesayangannya, gelang simple terdiri dari manik-manik bulat khas Jepang. Daripada pengacara muda yang sukses, dia lebih terlihat seperti anak kuliahan..
And you know what? He looks so gorgeous and so damn hot..
And the best thing is.. he is your date..
†+++++++†
"Kanda! Mau naik apa dulu??", tanyamu dengan senyuman.
"Terserah, hari ini pilih aja sepuasnya.. Aku cuma nemenin.", seperti biasa dia memasang muka bosan dan segera menyesal dengan kata-katanya tadi setelah melihat senyuman di wajahmu melebar.
"Yey! Roller coster!!", kamu menarik tangannya menuju wahana roller coster. Kanda hanya bisa menghela napas dan sembunyi-sembunyi tersenyum kecil setelah melihat senyumanmu, yang membuat wajahmu nampak manis.
Karena kalian mendapat "tiket terusan" alias kalian bisa naik wahana apapun tanpa beli tiket, kalian langsung masuk dan duduk di posisi paling depan.
"Jangan muntah ya,(name)?", Kanda nyengir ke kamu sambil memasang belt pengamannya.
"Bukannya aku yang harus bilang gitu, baKanda?", kamu gak lupa membalas menyeringai ke arah Kanda.
Akhirnya, Roller coaster itu mulai berjalan..
Ada satu hal yang kalian gak perhatikan, roller coaster ini sekaligus virtual untuk Jurassic Park..
Pertama, roller coaster itu perlahan menaiki setting bukit, dari atas situ kalian bisa melihat pemandangan khas hutan, begitu cantik dan tenang.. Begitu sunyi.. Cantik dan tenang? Kedengarannya seperti Kanda. Kamu melirik ke arahnya, wajah tenangnya membuatmu terpana sesaat.
"Kanda.. di sini can-.. GYAAAAA!!!!", ups, kamu lupa bahwa roller coaster-nya masih berjalan. Sekarang dengan kecepatan yang amat-sangat-cepat-sekali, roller coaster itu menuruni bukit dan memasuki terowongan yang gelap.
"Huwaa!!!", teriakan lagi darimu saat tiba-tiba dengan imudnya sebuah robot t-rex besar muncul dari sampingmu. Dan apa yang dilakukan Kanda? Dia cuma ketawa.
"Uph.. Hahahaha..", Di tengah-tengah kecepatan roller coaster yang mengerikan itu, Kanda sanggup tertawa lepas dan di akhiri dengan menyeringai."Baka.."
"What?! Apanya yang bego hah?!", kali ini kamu berteriak gara-gara Kanda sementara pengunjung lain teriak karena ketakutan.
"Kalo takut gak usah naik, baka.", Kanda nyengir tanpa melihatmu. Rambut panjangnya berayun keras mengikuti jalannya gravitasi yang di buat roller coaster tanpa ampun ini.
"Aku gak takut! Aku cuma kaget!"
"Alah boong.. keliatan banget kok.."
"Aku bilang gak! baKanda!"
"Aku bilang iya! Baka shoujo!"
Dan tanpa mereka sadari, roller coaster itu telah berhenti. Mereka keluar dari wahana itu sambil diikuti tawa kecil dari pengunjung lain.
"Serasi banget..", bisik mereka. Membut pipimu merona. Namun Kanda nampak tenang-tenang saja.
"Ayo, naik apa lagi?", Tanya Kanda tanpa menoleh. Kamu melihat peta Noah Ark yang ada ditanganmu dan langsung tertarik dengan sebuah wahana yang jadi top rated di sana.
Kamu menarik tangan Kanda ke arah wahana itu tanpa memperdulikan protes darinya. Sampailah kamu disana, rumah hantu..
"Nekad..", Kanda nyengir namun di balas senyuman manis darimu.
"Ayo.. !"
Nuansa Jepang kuno menyapamu saat masuk kedalam. Arsitekturnya begitu sempurna untuk sebuah miniatur dan udara dingin benar-benar mendukung suasananya. Dengan tambahan kegelapan yang menyelimuti kalian sepanjang jalan.. Pertama, kalian seperti berada di telaga dan munculah Kappa..
"Kyaaaaa!!", teriakan pertama.
Di ruangan kedua, tempat itu di penuhi tatami.. hanya tatami. Namun kalian tau tatami inilah yang terburuk.. Tiba-tiba salah satu tatami di atap berputar dan munculah sadako..
"Gyaaaaa!!!", teriakan kedua, kali ini Kanda sedikit kaget.
Kalian berjalan lagi..
"Aaaaa...!!"
Jalan lagi..
"Ahh!!"
Dan lagi..
"Alah..", nampaknya efek seram dari hantu-hantu ini sudah membuatmu kebal. Jadi kamu hanya terlihat bosan saat melihat api arwah melayang-layang.
"Penakut..", akhirnya Kanda komentar juga.
"Kamu tadi juga kaget kan baKanda?"
"Itu gara-gara kamu teriak, baka.."
Entah kata-kata Kanda sedikit mencubitmu, "Aku.. gak bakal teriak.. kalau kamu ngelindungin aku.."
Kanda langsung berhenti di tempat, tanpa menoleh. Akhirnya kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan dan langsung menutup mulutmu rapat-rapat. Pipimu merah merona dan kepalamu hanya tertunduk ke bawah.
Tanpa kamu sadari, kamu mulai berjalan lagi karena tangan Kanda menggenggammu erat-erat. Tanpa bicara sepatah katapun, dia menarikmu keluar. Tangannya yang hangat membuatmu tenang diantara kegelapan dan dingin yang mencekam itu. Kau tau? Kanda peduli padamu dan benar-benar melindungimu sekarang.
†+++++++†
"Sekarang naik apa lagi Kanda?", tanyamu semangat sambil meminum coke yang ada ditanganmu.
"Hah? Ini kan udah malem,(name).. kamu gak cape apa?", kata Kanda sambil menyenderkan punggungnya di kursi taman.
"Uff.. belum puas..", jarang banget kamu bisa berduaan sama Kanda kaya gini. Go for it girls!, "Ah Kanda! Coba liat di pamflet ini! Katanya di daerah souvenir ada festival! Ke sana yuk..!"
Kanda hanya pasrah saat lagi-lagi kamu menarik tangannya..
Love makes life so confusing, but without love would you really want to live?
Kalian sampai di bagian souvenir center. Tempat itu sangaaat ramai. Pada dasarnya tempat itu seperti jalan pertokoan pada abad 19 di eropa. Namun di sini mereka membuat stand di depan masing-masing toko untuk mewakili apa yang dijual di toko mereka. Contohnya toko guci, mereka menjual guci di stand mereka. Bermacam-macam barang dari seluruh dunia di jual di sini. Banyak juga stand yang menjual makanan dari seluruh dunia. Namun festival ini bersetting khas Jepang. Lampion-lampion di gantungkan untuk menerangi malam, membuat festival itu tambah cantik.
Don't find love, let love find you. That's why it's called falling in love, because you don't force yourself to fall, you just fall..
Kalian berjalan melewati stand-stand itu. Kamu sadar kalau Kanda hanya menempelkan wajah bosan, Kanda tak suka keramaian. Tapi kesempatan seperti ini jarang sekali. Kamu memanfaatkannya untuk memandangi Kanda dari dekat.
Kanda mempunyai bau yang khas.. Aroma oriental yang manis. Begitu lembut dan memabukan. Wajahnya begitu putih dan mulus, bahkan wanita pun tak sanggup menandingi kecantikannya. Namun di saat bersamaan, wajahnya tak bisa membunyikan ketampanannya yang tangguh. Kecantikan dan ketampanan di saat yang sama, kecantikan Lucifer yang terlarang.
Kanda berhenti sejenak dan menoleh ke arahmu, "kenapa..?"
Dia sadar kalau kau memperhatikannya. Mata itu.. Mata hitam yang tajam menembus pandanganmu.. dengan lembut. Hitam kelam selegam malam sesuai dengan rambutnya. Rambutnya.. Oh ya tuhan rambutnya.. Begitu panjang, lembut, dan halus. Sekali lagi, bahkan wanita mungkin tak sanggup menyainginya. Kamu tak sadar kalau pipimu merona.
Look at me, you may think you see who I really am. But you'll never know me. Now I see if I wear a mask, I can fool the world but I can't fool my heart..
Tatapan Kanda berganti melihat sesuatu yang lain. Lalu dia berpikir sejenak, "(name) ikut aku sini.."
Kamu menuruti Kanda dan mengikuti di belakangnya. Kalian sampai di suatu stand.
"Aku mau beli yang ini..", Kanda menyerahkan uang ke penjual standnya.
"Makasih, kak! Datang lagi yah.."
Kanda berbalik ke arahmu. Tanpa kamu sadari, dia mengangkat tanganmu dan memakaikan sesuatu.
"Loh ini..?", gelang.. ternyata kanda membelikanmu sebuah gelang. Tapi gelang ini cukup spesial karena hanya satu dan.. bentuknya sama persis seperti punya Kanda. Hatimu serasa meleleh melihat hadiah dari Kanda. Tidak mahal namun sangat istimewa.. Kamu menatap Kanda dalam-dalam dan hampir mengucapkan terima kasih sebelum..
Siiingg... Duaarrrr...!!
Kembang api meluncur ke langit dan memancarkan cahaya yang eksotis, begitu indah mewarnai langit malam. Semua pengunjung bahkan kalian langsung melihat ke langit, menikmati hadiah istimewa itu.
Kamu menoleh dan menatap Kanda, Kanda yang sadar kamu menatapnya ikut menatapmu. Sambil tersenyum manis dan tulus kamu berkata, "Kanda.. terima kasih.."
I'm now in a world where I hide my heart and what I believe in. But somehow I will show you and be loved for who I am..
"Tch..", tiba-tiba Kanda berbalik dan menyembunyikan segaris rona merah di wajahnya lalu pergi menjauh dari kerumunan, pergi dari festival itu. Kalian sampai di sebuah taman dan Kanda tidak berhenti berjalan. Kamu terus mengejarnya.
"Kanda! Kamu mau ke-.. aww..!!", saat berjalan begitu cepat, kamu tersandung dan jatuh ke tanah. Kanda yang mendengar teriakanmu langsung berlari ke arahmu dan melihat dengkulmu penuh darah.
"Hmh.. Baka shoujo..", tanpa menunggu, Kanda langsung mengangkatmu dalam bridal-style dan menaruhmu di kursi taman terdekat."Tunggu bentar, ntar aku balik lagi.."
Kamu melihat Kanda berjalan kembali ke arah souvenir center. Dengkulmu terasa perih namun kamu tak peduli. Kamu cuma memperhatikan gelang yang Kanda berikan. Kenapa dia pergi tiba-tiba ya?
Who is that girl who wants to break through my ice pillars? Please you don't have to.. please..
Kanda kembali, dia membawa perban, kapas, tisu dan air. Perlahan dia bersimpuh di depanmu, membasahi kapasnya dengan air dan membersihkan darahmu. Kamu sedikit mengerang kesakitan.
"Sakit?", tanyanya.
"Gak apa-apa..", jawabmu sambil tersenyum.
Kesunyian menyelimuti beberapa saat. Kanda masih terus merawat lukamu, dia menempelkan kapas ke lukamu dan munutupnya dengan perban. Begitu selesai dia duduk di sampingmu.
"Maaf.. seharusnya aku gak pergi gitu aja..", Kanda menarik nafas panjang.
"Gak.. gak apa.. ini salahku juga kenapa bego banget bisa jatuh.", kamu sudah tak peduli apa-apa lagi. Tak peduli kenapa dia pergi, rasa sakit, atau angin malam yang menerpa wajahmu. Kamu duduk mendekat ke Kanda dan meletakkan kepalamu di pundaknya. Kanda sama sekali tidak bergerak atau mendorongmu. Hangat, nyaman, dan tenang.. Semua event hari membuatmu lelah.. kamu tertidur di pundak Kanda.
I will show you.. So you don't have to.. I promise..
†+++++++†
Kamu terbangun di atas sesuatu yang empuk, kasur. Dan tertutupi sesuatu yang lembut, selimut. Lalu kamu membuka mata perlahan dan melihat sebuah atap. Tunggu? Atap? Bukannya aku di taman bermain tadi.. terus.. Kamu sadar kalau kamu hanya memakai tank top dan rok. Kamu berputar ke arah lain dan merasakan sebuah tangan yang kuat memeluk pinggangmu.
Kanda..
Kanda tidur di sampingmu. Bertelanjang dada dan hanya memakai celana panjang hitam. Rambutnya tergerai bebas. Cahaya malam yang masuk ke ruangan gelap itu menerpa wajah dan rambut Kanda. Cantik sekali..
Kamu mencoba bangun, namun sepasang tangan itu membawamu kembali ke kasur dan mendekapmu lebih dalam. Sekarang kamu menatap mata Kanda yang terbuka malas.
I just need some time..
"Kan.. Kanda!", pipimu merona.
"Mau kemana? Hm?", Kanda nyengir ngeliat kamu panik.
"Kenapa aku disini?? Ini apartemenmu kan?"
"Ya salahnya sendiri kenapa kamu ketiduran. Aku gak tau alamat pastimu, jadi aku bawa aja ke sini.. Gak suka?"
"... s-suka kok..", pipimu benar-benar merona, tidak menyangka wajah Kanda akan sedekat ini. Begitu dekat.. Dan lebih mendekat..
Kanda menciummu dengan lembut dan hangat. Mendekapmu dengan kuat dan posesif. Seakan kamu miliknya sekarang. Hanya kamu.. dan hanya untuknya..
And yes, Damn! Finally, I realize that..
"I love you, Kanda..", Kamu menempelkan wajahmu yang merona ke dada Kanda, menambah rasa hangat dan nyaman.
Dia tidak menjawab.. Tapi kamu tahu apa yang dia rasakan.. Dia mendekapmu lebih dekat sampai tak ada jarak di tubuh kalian.. Berbagi rasa hangat..
I'm fall for you.. I love you..
"Masih jam segini.. Enaknya ngapain sekarang?", kamu tau apa maksudnya..
Jadi, gimana? Bisa bayangin saat-saatmu sama Kanda? Beberapa drabbles terinspirasi dari tempat lain dan semuanya Kanda POV.. Agak diluar pikiranku tapi aku udah buat story ini sebagus yang aku bisa.. Menurut kalian uda bagus gak? Tolong beritahu aku.. =D
Next paradise: Lavi's time
PS. I.L.U Kanda.. I hope you are really alive. Jadi kamu bener-bener bisa ngelakuin apa yang ada di story ini.. Hmh.. Che.. aku konyol.. =D
