A/N : Gue Riku, nulis fic ini untuk menghibur kembaran gue yang entah kenapa jadi pundung gak jelas. Gue udah mencoba ngajak dia muter-muter main game tetep aja pundung. Akhirnya gue memutuskan untuk bikin sebuah fic dengan genre humor dan nyuruh dia baca nantinya, semoga anaknya bisa ketawa. Fic ini nspirasi dari kelakuan teman-teman game gue yang berjumlah 54 orang (semuanya cowok) dengan berbagai macam kelakuan yang aneh-aneh dan suka bersikap gak jelas. Well, ini cuma short story per-chapter dan gue update kalau gue dapet hal-hal lucu lagi. Mungkin 5 chapter cukup? Please enjoy this.
Warning : T rate, Sho-ai? Entahlah, mungkin.
Genres : Humor/Friendship.
Pair : First chapter GaaraXNaruto.
Disclaimer : Milik Masashi Kishimoto.
This story belong to Riku, dedicated for my twin, Yuki.
Chapter 1
Oh Boys!
(Kembalikan Milikku yang Berharga)
.
.
Hari itu adalah hari yang sangat cerah dan indah, tapi hal itu tidak berlaku bagi Naruto. Wajahnya terlihat muram, kusam, kusut, gelap, pokoknya penuh dengan aura gelap deh. Hal itu disebabkan karena kemarin malam dia tertimpa musibah yang tak pernah bisa dia duga dan tak pernah bisa dia sangka, karena malam itu dia telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagi dirinya, sesuatu yang penting dan telah direnggut paksa oleh seorang pemuda bernama Sabaku Gaara. Hari ini, dia akan membuat perhitungan pada pemuda itu, tidak peduli lagi apa kata orang nanti.
Pemuda itu tergesa menuju kelas Gaara setelah bel istirahat berbunyi. Terlihat semua murid berhamburan keluar kelas dan dia beruntung melihat sosok Gaara diantaranya, sedang berjalan santai dengan Kiba. Benar-benar keterlaluan, pikir Naruto. Bisa-bisanya pemuda itu berjalan santai seolah tidak terjadi apa-apa dan melupakan semuanya setelah dia merebut milik Naruto yang paling berharga itu.
'Awas saja kau Gaara! Tak akan kumaafkan!' geram pemuda itu dalam hati dan bergegas menghampiri sang pemilik nama Gaara.
"Gaara!" Naruto berteriak memanggil Gaara dan segera mendekatinya.
"Ada apa?" tanya Gaara dengan datar sambil menatap Naruto tajam, entah kenapa tiba-tiba saja dia mendapatkan firasat buruk.
"I-itu… " tiba-tiba saja pemuda ini tergagap begitu berhadapan dengan Gaara. Dia jadi ragu untuk mengatakannya atau tidak. "A-aku minta… Kembalikan… " sambungnya lagi setengah ragu, apalagi sekarang mereka menjadi perhatian para siswi perempuan disana yang tampaknya tertarik untuk mengetahui pembicaraan antara dua orang cowok yang sering digosipkan memiliki affair ini. Sakura dan Ino sang ratu gosip langsung pasang kuping, Hinata wajahnya langsung memerah begitu saja. Temari yang kebetulan lewat dan mendengarnya langsung melotot aneh.
Gaara mengernyitkan dahi bingung dengan kata-kata Naruto yang tidak jelas itu.
"Kembalikan… Kembalikan apa yang telah kau ambil dariku! Kembalikan milikku yang paling berharga!" Naruto bicara setengah berteriak dan berusaha mengatakannya secepat mungkin. Gaara kembali bingung tak mengerti maksud omongan Naruto. Sedangkan yang lain semakin tertarik untuk mengetahui ada apa sebenarnya diantara Gaara dan Naruto.
"Milikmu yang mana?" tanya pemuda itu dengan wajah polos. Jawaban Gaara itu berhasil membuat kepala Naruto berasap, wajahnya sudah merah karena kesal dan malu. Masa dia lupa semudah itu? berarti Gaara juga lupa akan janji yang dia buat padanya.
"Jangan pura-pura tidak tau! Ma-malam itu kau telah-" Naruto kesal dengan perkataan Gaara yang bisa lupa begitu saja, benar-benar sial nasibnya. Dia berusaha menjelaskan lalu omongannya langsung terpotong oleh Gaara yang sepertinya sudah mengingat apa yang dimaksud Naruto.
"Oh, yang malam itu? Hahaha… Aku sangat menikmatinya Naruto." Gaara langsung ber"ooh" kencang dan sebuah seringai di wajahnya muncul. Dia sedikit mengintimidasi Naruto. Hal itu menyebabkan para siswi disana berbisik-bisik dan berusaha menerka maksud dari percakapan kedua orang pemuda di depan mereka. Seketika wajah para siswi disana berubah merah sambil tertawa kecil.
"Jangan tertawa seperti itu Gaara! Pokoknya cepat kembalikan! Atau kagu gantikan dengan uang saja!" hardik Naruto sambil menunjuk-nunjuk Gaara.
"Jadi kenikmatan malam itu harus dibayar? Kupikir gratis... " balas Gaara yang langsung merogoh dompet hitam miliknya dan mengambil uang dari dompet itu.
"Pokoknya cepat bayar! Enak saja, setelah kau menikmatinya masa tidak dibayar!" Naruto langsung mengulurkan tangannya menagih uang dari Gaara. "Dua puluh ribu!" sambungnya lagi meminta uang sebesar dua puluh ribu rupiah.
"Tak kusangka Naruto semurah itu?" bisik Sakura pada Ino, sedangkan temannya itu sudah manggut-manggut tak jelas.
"Jadi mereka seperti itu... " Kiba yang berada di dekat Gaara langsung minggir beberapa meter ke samping sambil menatap tak percaya pada dua sahabatnya ini.
"Nih! Dua puluh ribu, sesuai dengan yang kau minta!" Gaara menyerahkan uang itu pada Naruto, Temari langsung jatuh pingsan sedangkan Naruto langsung tertawa senang.
"Bagus dengan begini kita impas!" balas Naruto sambil tersenyum puas. "Lain kali kalau mau menginap di rumahku lagi jangan makan ramen limited edition milikku lagi! Atau kau akan kuberi denda lima puluh ribu!" sambung Naruto yang akhirnya ketahuan sudah apa yang sebenarnya dari awal mereka bicarakan.
GUBRAK!
"Ja-jadi semua itu masalah ramen?" tanya Sakura dan Ino secara bersamaan yang langsung berusah aberdiri dari posisi gedebum.
"Iya, aku menghabiskan satu mangkuk ramen cup limited edition milik Naruto, heheheh." Gaara malah menjawab sambil cengengesan.
TBC
Riku : Selamat menikmati hehehe... Thanks for reading.
