Sore hari, tiga hari yang lalu, di taman kota. Saat itulah sosok itu pertama kalinya menarik perhatianku.
Tubuh yang tinggi langsing, rambut coklat madu berponi agak bergelombang yang panjang tergerai, kulit yang putih pucat dan wajah yang luar biasa manis itu langsung membuatku terhipnotis.
Untuk pertama kalinya aku, Kim Kibum, merasakan yang namanya jatuh cinta.
.
.
The Girl
Fanfiction
Genre : Friendship, Mystery (?)
Cast : Kim Kibum, Cho Kyuhyun, Lee Donghae.
슈퍼 주니어 © SM Entertainment
The Girl © 한천리(Angela Han)
Rate : T
Disclaimer : All casts is not mine, but the story is mine.
Warning : Typo (s), Out of Character (OOC).
NO BASH PAIR!
NO FAN WAR!
DON'T LIKE DON'T READ
~Enjoy reading and hope you like it~
.
.
.
.
.
Chapter 1
Kibum POV
PLETAK!
Kurasakan sesuatu yang cukup keras menyentuh kepalaku yang cerdas ini, menimbulkan rasa sakit yang tidak sedikit.
"YA! Apa-apaan kau, Lee Donghae?! Mau membuatku jadi bodoh, eoh?!" protesku pada si pelaku pemukulan, namja kekanakan berwajah ikan menyebalkan.
"Kau yang apa-apaan! Dari tadi aku mengajakmu bicara tapi tampangmu malah seperti orang bodoh begitu. Huh!" Donghae berkacak pinggang.
Ngambek, eoh? Masa bodoh.
"Kau mau pulang tidak?" tanya Donghae, tetap dengan pose berkacak pinggangnya. Saat ini kelas sudah kosong.
"Pulanglah duluan, aku masih ingin di sini..." usirku. Saat ini aku sedang tidak ingin diganggu. Aku sedang... sedang... Ah, pokoknya begitulah.
Donghae melirikku sekilas lalu mendudukkan dirinya di bangku sebelahku. "Pasti masalah 'itu' lagi, kan?"
Aku memalingkan wajah ke arah lain. Donghae mendengus.
"Dasar bodoh." Ucap Donghae dengan nada meremehkan.
Kutolehkan kembali kepalaku ke arahnya. "Mwo? Apa kau bilang?" emosiku mulai tersulut. Walaupun Donghae adalah sahabatku sejak kecil aku tidak akan segan memukulnya. Ayolah, aku sedang badmood sekarang.
"Kau," Donghae mengacungkan jari telunjuknya ke wajahku, "BODOH."
"YA!" Aku langsung berdiri dari dudukku dan siap menyemburkan kata-kata pedas sebelum―
"Kalau kau memang cerdas seperti yang dibicarakan orang-orang, maka kau tidak akan bersikap seperti sekarang. Kau tidak akan duduk termenung di sini seperti orang bodoh. Kalau kau memang cerdas seperti yang sering kau bangga-banggakan, maka kau pasti akan mencari cara untuk menyelesaikan semuanya!" ―Donghae menyelaku.
Aku terpana. Bukan karena kata-kata yang diucapkannya. Tapi lebih karena panjangnya kata-kata yang diucapkannya.
"Tumben kau bisa berucap sepanjang itu..." kagumku.
Wajah Donghae agak memerah, membuatku ingin tertawa geli. "Apa maksudmu? Aku mungkin tidak sepintar dirimu, Kim Kibum. Tapi aku juga tidak bodoh!" Donghae kembali berkacak pinggang kemudian berbalik memunggungiku.
Aku kembali duduk dan tertawa. "Tingkahmu seperti yeoja yang sedang ngambek, Hae."
Donghae berbalik menatapku. Tampangnya masih kesal. "Terserah apa katamu. Aku pulang duluan!" Donghae berjalan ke arah pintu. Sebelum benar-benar menghilang, Donghae kembali menoleh ke arahku dan berkata, "Kalau kau memang namja sejati, dapatkan yeoja itu."
Ah, ketahuan.
Ya, aku sedang jatuh cinta.
Apa istimewanya itu? Bukankah hal biasa kalau ada namja jatuh cinta?
Tentu saja istimewa, sebab ini adalah kali pertama aku merasakan yang namanya jatuh cinta.
Menyedihkan? Memang.
Salahkan buku-buku tebal yang lebih ahli menarik minat dan perhatianku dibandingkan dengan para yeoja.
Tapi yeoja yang satu itu... berbeda. Yeoja yang bahkan namanya tidak kuketahui itu sanggup membuat duniaku jungkir balik. Ingat dengan yang dikatakan Donghae? Aku bahkan tampak seperti orang bodoh karena terlalu sering memikirkannya.
Kulirik arlojiku. Oke, sudah cukup ceritanya. Sekarang aku harus pergi ke suatu tempat. Annyeong!
Kibum POV end
Author POV
Kibum berjalan tergesa-gesa melewati pertokoan di pinggir jalan. Sesekali matanya melirik ke arloji di tangan kirinya. Ia semakin mempercepat langkahnya karena takut terlambat.
Beberapa menit kemudian, Kibum tiba di tempat tujuannya. Napasnya terengah-engah. Tapi itu tidak masalah. Asalkan bisa melihatnya lagi, harus berlari mengelilingi Seoul pun akan dijalaninya.
Senyuman terkembang di bibir merah Kibum saat matanya menangkap sosok yang beberapa hari ini menghantui tidurnya. Yeoja itu. Yeoja itu ada di sana, duduk di sebuah bangku di taman kota sambil membaca buku. Wajahnya yang begitu manis membuat Kibum serasa mau gila.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Kibum langsung mengeluarkan kamera Nikonnya dan mulai membidikkan lensa kameranya ke arah si yeoja. Kibum mengaktifkan mode zoom sehingga wajah si yeoja memenuhi layar bidiknya.
CKREK!
Kibum tersenyum puas saat berhasil mengabadikan wajah si yeoja yang sedang tertawa. Mungkin menertawakan isi buku yang dibacanya.
Setelah puas mengambil gambar si yeoja, Kibum keluar dari tempat persembunyiannya dan duduk tak jauh dari si yeoja. Kibum terus memandang si yeoja dalam diam. Ia tak berani mendekat apalagi menyapanya. Biarlah tetap seperti ini. Kibum menikmati waktu-waktu damainya selama memandangi si yeoja.
'Kalau kau memang namja sejati, dapatkan yeoja itu.'
Kibum tersentak ketika kata-kata yang diucapkan Donghae kembali terngiang di kepalanya. Donghae benar. Kalau Kibum memang menginginkan yeoja itu maka Kibum harus berusaha mendapatkannya.
Ini sudah hari ke-5 Kibum menstalker si yeoja tapi belum ada kemajuan apapun kecuali foto-foto yang berhasil didapatkannya. Setelah membuat analisa panjang lebar di otaknya, Kibum pun membulatkan tekadnya. Ia harus bisa mengajak yeoja itu mengobrol hari ini juga. Harus! Minimal berkenalan dan mengetahui namanya.
Kibum berdiri dari duduknya. Tapi karena terlalu bersemangat, gerakannya yang tiba-tiba itu malah membuat cangkir kopi yang dari tadi setia menemaninya memandangi si yeoja jadi tumpah. Isinya mengotori celana jeans yang dikenakan Kibum.
"Aish! Sialan!" makinya pada cangkir kopi tak berdosa itu. Yang jadi korban kan si Cangkir Kopi, kenapa Kibum yang marah?
Kibum melirik si yeoja sekilas lalu mencari tisu di dalam tasnya dan membersihkan noda kopi di celana jeansnya dengan tergesa-gesa. Setelah selesai, Kibum kembali melirik ke arah si yeoja. Dan terkejut.
Kemana yeoja itu? Kibum hanya melepaskan pengawasannya tak lebih dari semenit tapi yeoja itu sudah menghilang. Kibum mengedarkan pandangannya mencari keberadaan si yeoja. Nihil. Yeoja itu seolah hilang tak berbekas.
Kibum menginjak cangkir kopi yang tergeletak di dekat kakinya dengan kesal. Gara-gara minuman sialan itu dirinya jadi kehilangan sosok mempesona itu.
Kibum berusaha menenangkan dirinya yang lagi-lagi hampir tersulut emosi. 'Tak apa-apa, masih ada hari esok. Masih ada hari esok, Kibum...' batinnya menghibur diri sendiri.
Akhirnya, karena merasa tak ada gunanya lagi ia berada di sana, Kibum pun beranjak meninggalkan tempat itu dan bergegas pulang. Kibum sangat yakin kalau malam ini pun tidurnya pasti akan kembali dipenuhi oleh mimpi-mimpi tentang si yeoja.
Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain. Hari itu adalah hari terakhir Kibum melihat si yeoja. Keesokan harinya saat Kibum kembali menstalkernya, yeoja itu tidak tampak batang hidungnya. Lusanya Kibum kembali menunggu tapi yeoja itu juga tidak datang. Demikian pula hari berikutnya, berikutnya dan berikutnya.
Yeoja itu hilang tak berbekas. Meninggalkan seorang namja dengan rasa cinta yang begitu besar di hatinya. Rasa cinta yang sepertinya tidak akan pernah berbalas.
Kim Kibum kehilangan cinta pertamanya.
A few years later...
"KYAA! Oppa! Oppa lihat ke sini!" teriakan para yeoja membahana menyambut kedatangan seorang namja. Namja itu terus berjalan menuju ke ruang kuliahnya.
Teriakan kembali terdengar. Karena risih dan telinganya mulai sakit mendengar teriakan-teriakan cempreng itu, si namja memutuskan untuk memenuhi keinginan yeojadeul tersebut.
Si namja menoleh ke arah sekumpulan yeoja yang sedari tadi tidak berhenti meneriakkan namanya lalu mengeluarkan killer smile-nya, membuat yeojadeul berteriak makin heboh. "KYAAA! Bummie oppaaa!"
Kibum memutuskan untuk segera pergi dari situ sebelum yeoja-yeoja itu khilaf dan berubah jadi brutal.
Dengan agak tergesa Kibum masuk ke ruang kelasnya dan menghembuskan napas lega.
"Sudah kubilang datang lebih pagi kalau tidak mau berhadapan dengan yeojadeul mengerikan itu." Sebuah suara menyambut kedatangan Kibum.
Bukannya di kelas Kibum tidak ada yeoja. Di kelas Kibum pun ada banyak yeoja yang terus memandangnya dengan tatapan lapar, hanya saja yeoja-yeoja itu lebih bisa mengontrol diri karena tidak mau diusir dari kelas gara-gara membuat keributan. Mata mereka terus mengekor dan mengawasi gerak gerik Kibum di dalam kelas.
"Percuma, hyung. Bummie hyung pasti bangun kesiangan lagi karena bermimpi tentang 'His Girl'..." terdengar suara yang lain, nadanya tampak meremehkan.
Kibum mendengus bosan. Selalu kalimat-kalimat itu yang menyambut kedatangannya.
"Apa kalian tidak punya kata-kata lain untuk menyambutku, huh?" Kibum mendekat dan mendudukkan dirinya di kursi ketiga dari depan, berdekatan dengan kedua sahabatnya. "Dan kau, Cho Kyuhyun, jangan menyinggung tentang My Girl seenaknya."
Donghae ―sahabat setia Kibum― tertawa. Kibum dan Kyuhyun selalu bertengkar kalau sudah menyangkut masalah The Girl.
Ya, Kibum ternyata masih mencintai dan tidak pernah bisa melupakan yeoja cinta pertamanya dulu. Yeoja yang akhirnya dilabeli Kibum dengan sebutan 'My Girl' itu benar-benar tidak pernah muncul lagi.
Meskipun sedih, Kibum tidak pernah memusingkan ketidakberuntungannya dalam masalah cinta. Kibum hanya pernah curhat sekali dengan Donghae. Donghae yang prihatin hanya bisa menghibur dan memberi semangat.
Untuk selanjutnya, Kibum tetap menjalani kehidupannya seperti biasa. Meskipun demikian, cintanya terhadap si yeoja tetap tersimpan rapi di hatinya. Begitulah Kibum. Tipe yang easy going.
Kyuhyun? Si evil itu baru bergabung dengan KiHae/HaeBum ketika masuk universitas. Awalnya tidak peduli dengan kebiasaan Kibum yang sering tiba di kampus pada detik-detik terakhir. Tapi lama-lama penasaran juga. Dan keterangan lengkap diperolehnya dari Donghae karena Kibum tidak pernah mau ―atau lebih tepatnya malas― bercerita.
"Ngomong-ngomong, seperti apa wajah yeoja itu, hyung?" Kyuhyun memelankan suaranya dan menatap Kibum dengan tampang penasaran akut. Sudah berkali-kali Kyuhyun memohon pada Kibum tapi namja dingin itu selalu tidak mau menunjukkan potret yeoja cinta pertamanya. "Ayolah, hyung... Aku janji tidak akan jatuh cinta pada yeojamu itu, hyung," rayu Kyuhyun.
Entah apa yang membuat Kibum begitu bermurah hati hari ini. Perlahan Kibum mengeluarkan dompetnya (Astaga! Betapa besarnya cinta Kibum! Bahkan ia meletakkan foto si yeoja di dompetnya!) dan menarik keluar selembar foto. Dipandanginya sejenak wajah yang tercetak di dalamnya kemudian meletakkannya di atas meja, menghadap ke Donghae dan Kyuhyun.
Kyuhyun yang sudah tidak sabar langsung menyambar lembar foto (Donghae sudah pernah melihat potret si yeoja, hanya sekali) di hadapannya, bersiap memberi penilaian.
Di luar dugaan, ekspresi wajah Kyuhyun langsung berubah.
Kibum yang memperhatikan perubahan itu mengernyitkan dahi. 'Ada apa?' batinnya.
Kyuhyun menelan ludah gugup. "Di, dia..."
.
.
.
.
.
TBC
A/N : Annyeong, Readerdeul^^ still remember me?^^ Author amatir ini kembali muncul membawa FF abal, hahaha... :D, kali ini saya mencoba membuat FF multichapter, tapi gak panjang-panjang. Paling cuma twoshot atau threeshot. Sekalian melihat apakah saya bisa memancing rasa penasaran Readerdeul atau tidak :D #plaakkk. Kalau tidak berhasil berarti saya gagal^^.
Nah, gimana pendapat Readerdeul tentang FF yang ini? Layak untuk dilanjutkan atau di delete aja? Sampaikan lewat kotak review ya... (bagi yang bersedia dan ikhlas review^^).
Oh, satu lagi. Saya benar-benar tidak menyangka respon Readerdeul tentang FF saya yang sebelumnya (Gara-gara Cucian). Terima kasih banyak kepada yang sudah bersedia membaca dan mereview FF abal itu, termasuk Silent Readers. Saya benar-benar senang dan terharu ;')
Balasan review FF Gara-gara Cucian:
Park Ri Yeon : Hihihi... ne, hukuman untuk Kyu :). Jeongmal gomawo dah review :)
Anneth Kim : Lucu? Syukurlah :). Jinjja? Berarti sama dong, selain takut jemuran kehujanan saya juga takut jemuran hilang :P. Jeongmal gomawo dah review :)
: Eh, Ika mampir :D. FF Eon kreatif? Hahaha... masa sih? Jeongmal gomawo dah review :)
feykwangie : Hahaha... maklum Kibum lagi sensitif :D #plaakkk. Jeongmal gomawo dah review :)
CieZie Kyuhyunnie AdmrHyukkie : Omo, Saengie... sampe ngakak gitu :P. FFnya bagus? Ah, Cie berlebihan.../ #malu. Tema psycho dan rekayasa genetika? Beratnya... ;'( tapi suatu saat nanti mungkin Eon akan buat yang bertema itu. Do'akan Eon, ne :). Jeongmal gomawo dah review :)
HaeEun aegya Hae : Jeongmal gomawo dah review :)
Kyukyu : Keren? Unik? Gomawo :D. Kalau Kyu gak evil lagi itu artinya dunia mendekati kiamat :D. Gak tepat 2 detik tapi bolak balik di tempat tidur, keluar masuk kamar balik lagi ke tempat tidur, bolak balik lagi... sampe pagi... akibatnya kepala pusing badan lemes. Sama aja kan, chingu? :P. Jeongmal gomawo dah review :)
anin : Jeongmal gomawo dah review :)
R407 : Tadinya mau pake Taeyeon atau Jessica SNSD tapi udah keseringan. Dan tanpa diminta nama BoA melintas di otak :D. Chingu suka FFnya? Syukurlah :). Jeongmal gomawo dah review :)
Thybum : Hahaha... syukurlah kalau chingu suka :). Jeongmal gomawo dah review :)
RistaMbum : Annyeong...^^ wah, sampai memperhatikan penulisannya juga, benar-benar terharu ;'). Jeongmal gomawo dah review :)
kibumkim : Hahaha... ne, hukuman atas keevilannya :D. Jeongmal gomawo dah review :)
Once again, would you like to giving me some reviews, please?^^
