Author : runko
rate : M
.
.
.
No children!
.
.
.
Luhan, namja berambut coklat keemasan dengan mata yang tajam dan dagu selalu ia naikkan yang menujukkan kesan angkuhnya, Ia tengah berjalan ditengah koridor bersama kedua temannya yaitu Chanyeol dan Kris. Mereka begitu ditakuti di sekolah chungdam school terutama yang paling di takuti siswa-siswi ialah Luhan. walaunpun wajahnya tidak menakuti lebih terkesan manis jangan salah ia mempunyai sifat yang amat kejam. Seluruh siswa tau itu.
BRUK
"Maaf aku terburu-buru"
Lelaki bermata sabit itu membungkuk sebentar lalu berlari pergi.
Luhan menyunggingkan bibirnya"Berani sekali"
Kris dan chanyeol mengerti maksud senyuman Luhan. mereka Langsung menarik seragam lelaki itu yang berani sekali menubruk Luhan .
Luhan membalikkan badannya mendekati Sehun yang kini tengah di tahan oleh chanyeol dan kris. Sehun sudah tau pasti ia akan di hadang seperti ini, ini memang tujuan dia mencari gara-gara pada Luhan.
"Kau lagi. Berani sekali menabrakku lalu pergi begitu saja!"Luhan mencengkram kuat kedua pipi Sehun
"Anak baru ini benar benar ingin mencari mati rupanya"Luhan meludah di wajah sehun, dan sehun hanya mampu menutup matanya.
"Kurang cukup aku mengikatmu dan menenggelamkanmu di bak, memukulmu, mencambuk, menginjakmu. Kurang cukup semuanya,hm? "
Kini Sehun membuka matanya dan menatap mata Luhan "Aku sudah meminta maaf, apa maafku kurang cukup?"
"MAAF? lucu sekali. Kau sudah berapa lama disini? KAU SUDAH TAU KAN AKU BAGAIMANA?"Luhan menumbuk wajah Sehun dengan kencang, dan Sehun hanya bisa diam menerima pukulan Luhan
"Apa maumu mencari masalah terus padaku? Kau memang bersiap mati muda?"
Sehun hanya mampu menyunggingkan bibirnya yang mengartikan jika dia meremehkan ucapan Luhan.
"WOW! berani sekali tersenyum pada-ku seperti itu" Luhan mencari cari sesuatu pada siswa siswi yang kini tengah menonton mereka. Luhan merampas sebuah coffe panas dari salah satu murid yeoja. Dan tampa basa basi lagi ia menyiramkan diwajah Sehun. sehingga Sehun hanya mampu mengerang karna wajahnya benar-benar seperti melepuh
"Aku sungguh tidak dalam mood untuk memukulimu. Kau selamat hari ini. Jadi sebaiknya kau berlutut di kaki ku meminta maaf pada-ku." Luhan melipat tangannya di dadanya
Kris dan Chanyeol mendorong kencang Sehun sehingga sehun jatuh tersungkur dibawah kaki Luhan
"Cepat minta maaf!"Luhan mengangkat dagu sehun dengan kakinya.
Sungguh rasanya ini benar-benar dipermalukan, Rasa dendam dihati Sehun semakin besar terhadap Luhan. Untuk kali ini, hari ini. Sehun akan berlaku layaknya manusia bodoh di dunia. Tidak untuk besok.
Sehun mulai bersimpuh di kaki Luhan "Aku minta maaf"
"APA? AKU TIDAK DENGAR? "
Sehun menghembuskan nafasnya kasar "AKU MINTA MAAF"
"Sayangnya aku tidak akan memaafkan-mu" Luhan menendang dada Sehun dengan kencang sehingga ia hampir terjungkal kebelakang kalau tidak ia tahan beban tubuhnya dengan tangannya di belakang badannya.
Luhan dan kedua temannya berlalu pergi sebelumnya mereka menendang tubuh sehun. Sehun bukannya tidak berani melawan. Ia bahkan sangat senang jika luhan berlaku kasar padanya. Semakin Luhan melakukan kekerasan padanya. Semakin kuat hasrat untuk melumpuhkan seorang Xi luhan.
Percayalah sehun bukan orang yang lemah. Ia hanya menutupinya .
'Xi luhan. selamat datang di perangkap ku sebentar lagi'
….
Sehun melangkahkan kakinya menaikki tangga keatas atap namun matanya terhenti ketika ia melihat Luhan sedang mencumbui seorang wanita dengan ganas. Pemandangan ini bukan sekali tapi untuk sekian kalinya dia melihat luhan mencumbui wanita yang berbeda.
Sehun seakan tidak peduli dengan mereka yang saling mencumbu. Sehun berjalan melewati mereka dengan detuman sepatu yang sengaja ia buat-buat agar Luhan menyadari dirinya. Dan benar Luhan menyadarinya ia menghentikan cumbuannya dan membalikkan badannya mencari seseorang siapa yang berani mengganggunya
"Oh berani sekali anak ini."
Sehun tetap berjalan keatas sampai ia diatas atap berpura-pura tidak mendengar ucapan Luhan
"BERANI SEKALI MASIH BERJALAN MENGABAIKAN KU?"kini Luhan mengeraskan suaranya dan menatap tajam dari bawah .
Dan sehun pun berhenti melangkahkan kakinya. Sehun hanya menyunggingkan bibirnya ia tahu pasti Luhan mungkin akan memukulinya saat ini. Ia dengan keberanian membalikkan badannya menatap santai Luhan yang kini sudah menatapnya tajam
"Ada apa Luhan?"
"Ada apa Lu—han "Luhan mengikuti ucapan sehun dengan suara yang melecehkan. "Purah-pura bodoh atau memang benar benar sangat bodoh"Luhan melangkah kakinya menaiki tangga mendekati Sehun yang hanya diam melihat pergerakan Luhan
"Apa aku melakukan kesalahan lagi? Aku tidak menganggumu , aku hanya lewat. Apa itu salah"Sehun berucap santai tampa tau ucapannya mengundang kemarahan luhan membuncang
Luhan meremas ujung kerah Sehun "KAU SUDAH SANGAT SERING MENGGANGGU AKTIFITAS KU DISINI. DAN KAU MASIH MERASA KAU TIDAK SALAH APA-APA?! "Luhan langsung menumbuk pipi sehun dengan kencang.
Wanita yang tadi dicumbui Luhan hanya gemetar ketakutan melihat Luhan terus memukuli Sehun tampa ampun . Ia merapikan bajunya terlebih dahulu dan melangkah menaiki tangga menghampiri mereka
"Oppa hentikan oppa! "Teriak wanita itu sambil menarik tubuh Luhan yang terus memukuli Sehun dengan posisi menduduki perut Sehun.
Luhan berhenti menumbuk wajah Sehun karna wanita itu terus menarik tubuhnya . Ia berdiri dari tubuh Sehun dan menatap tajam sehun yang kini hidungnya sudah mengeluarkan banyak darah
"Peringatan untuk mu anak baru. Jika kau mencari masalah pada-ku. Nyawamu akan habis ditanganku. Aku tidak bermain main dengan ucapanku . Ingat itu!"Luhan meludah dibaju sehun dan berlalu pergi dengan menarik wanitanya
"Oh sial"
…..
Oh sehun adalah namja pindahan dari jepang. Sudah sebulan ia bersekolah ditempat barunya. Ia begitu dingin dengan orang-orang disekitarnya dia tidak terlalu suka bersosialisasi dengan teman temannya . menurutnya sangat membosankan. Tapi satu yang membuatnya tertarik disekolah itu. yaitu Xi Luhan. Lelaki yang terkenal akan ke kejamannya.
Saat pertama masuk sekolah, Luhan dan teman-temannya langsung melempari kotoran di bajunya ya seperti tanah yang tercampur dengan kotoran hewan. Tak lupa ia menuangkan tepung dikepalanya. Ia saat itu sudah menahan amarahnya dan ingin memukul siapapun yang berani melakukan ini. Sehun menarik tangan Luhan dan bersiap ingin menghajarnya. Namun ia bukannya menghajar dan hanya bisa terdiam memandang wajah Luhan yang manis. Sangat cantik dalam pikirannya. Ia tidak mungkin tega memukul wajah cantik tersebut.
Dan luhan dengan sangat jijik mengehempaskan tangan Sehun dan berkata "Berani sekali menyentuh-ku. APA? menatapku seperti itu? Tidak suka? Ini hanyalah sebuah perkenalan untuk anak baru sepertimu. Aku Xi Luhan penguasa disini. jadi jangan pernah bermain-main pada-ku."
Sehun hanya terdiam memandang Luhan. Tampa disadari ia menyunggingkan bibirnya. 'Penguasa sekolah dengan berwajah cantik. Lucu sekali. Menarik juga sekolah ini'
Seilir waktu berjalan Sehun mulai mencari tau tentang Luhan. dari keluarga, teman, dan tempat yang sering disinggahi Luhan ia tau semua. bahkan diam diam dia sering mengambil gambar luhan. saat ketika ia sedang tertangkap basah sedang bercumbu dengan wanita, melecehkan wanita, melakukan kelakuan kasar dengan siswa siswa. Ini seperti suatu kebiasaan mengambil gambar Luhan. Ia benar-benar sangat tertarik dengan Luhan.
Tertarik melumpuhkannya
.
.
.
.
.
Dan disini lah perangkap Sehun di mulai.
Luhan terbangun dari tidurnya dengan sedikit mengerjapkan matanya
"Hai sudah bangun"
Suara berat menyapa indra pendengaran Luhan, Luhan menolehkan kepalanya dan ia mebelakkan matanya melihat Oh sehun yang kini berada di sampingnya sedang menyetir mobil "APA YANG KAU LAKUKAN. MENGAPA AKU BISA DISINI .OH TUHAN"
Sehun melaju kecepatan mobilnya dengan kencang "Aku menculikmu."
"APA YANG KAU LAKUKAN MENYETIR DARI BATASNYA! CEPAT BERHENTI DAN TURUNKAN AKU"
Sehun mengabaikan teriakkan Luhan ia menambah kecepatan dan itu membuat Luhan semakin kesal padanya
"KAU GILA? KAU INGIN MATI HAH? BRENGSEK AKU MASIH INGIN HIDUP"
"Ya aku memang gila" Ia semaki menambah kecepatan dan menyetir seperti layaknya orang kesetanan. Membelokkan kekiri kekanan sehingga membuat goncangan tubuh Luhan bergerak kekanan dan ke kiri
"HENTIKAAN BRENGSEK "Luhan menarik seragam Sehun.
"Kau semakin berisik aku akan menambah kecepatan ku "Sehun terus melaju kencang, ketika ada belokan dia dengan cepat mebelokkan mobilnya sehingga Luhan langsung terpental ke pintu mobil.
Luhan semakin panik, Ia tidak mungkin melakukan cara paksa dan kasar "Oh tuhan. Sebenarnya kau mau apa! cepat katakan. Duit, mobil rumah apapun itu cepat katakan. Aku akan memberikan sebuah check. Tulis nominal yang kau ingin"
Sehun mendengar ucapan Luhan ia tertawa renyah "Kau pikir aku miskin. Dan melakukan ini untuk menyogokmu Xi Luhan"
"LALU KAU MAU APA?! CEPAT KATAKAN!"
"Bagaimana jika aku menginginkan Tubuh-mu"
Dan Luhan membulatkan matanya sebesar besarnya. Ia tidak salah dengar kan. "APA KATAMU?"
"Melakukan sex padaku?Bagaimana"
Luhan menyiratkan wajah yang mengamuk "MATI SAJA KAU BRENGSEK"
Sehun hanya menaikkan kedua bahunya dan semakin menambah kecepatan "Baiklah, Kita akan mati bersama. "
"OH TUHAN. SEHUN BERHENTI SEHUN. KAU GILA"Wajah Luhan semakin panic karna sehun menyetir layaknya orang kesetanan tidak tentu arah "SEHUN AKU JANJI TIDAK AKAN MEMUKULIMU LAGI. AKU BERANI BERSUMPAH OH SEHUN."
"Aku hanya ingin tubuhmu"
"KAU GILA! TIDAK WARAS! OH TUHAN. SEHUN ITU ADA TRUK DIDEPAN!"Luhan semakin histeris melihat sebuah mobil besar didepannya dan Sehun bukannya menghindar bahkan semakin menambah kecepatan, ia seakan akan sudah siap untuk bertubrukan dengan truk tersebut
"SEHUN APA YANG KAU LAKUKAN! KITA BISA MATI SEHUN!"
"Kau ingin mati bersama bukan? Biarkan saja. "
Jantung Luhan berdegup dengan kencang ketika truk tersebut sudah semakin dekat dengan pandangannya. Dia kehabisan cara melakukan sesuatu. Jika ia memecahkan kaca mobil sehun sama aja ia akan mati juga karna mobil ini melaju cepat
"OH TUHAN! " Luhan berteriak kencang truknya sebentar lagi akan menabrak mobil mereka
"BAIKLAH KITA MELAKUKAN SEX!"
Sehun menyunggingkan bibirnya ia dengan sigap membelokkan mobilnya ketepi dan terdengar sebuah suara gesekan antara aspal begitu nyaring. Sehun sudah memperkirakan jarak kapan ia akan menghindar dari mobil tersebut, Ia tau Luhan akan menyerah ketika mobil tersebut sudah terlihat begitu dekat. Sebenarnya sangat mustahil untuk menghindari bertabrakan. Mungkin tuhan masih mengizinkan mereka untuk hidup.
Luhan sudah memejamkan matanya dengan berkomat kamit semoga tuhan masih menyelamatkannya walau ia sudah banyak melakukan dosa.
Sehun menghembuskan nafasnya berat sebenarnya ia juga takut apa yang baru saja ia lakukan. Ia menolehkan kearah Luhan yang memejamkan matanya ia tertawa lepas "Kita selamat XI Luhan. Mengapa ketakutan seperti itu hem. Dimana sisi gangster mu itu haha"
Luhan membuka kedua matanya dan mengedarkan pandangan dan ternyata ia masih hidup. Padahal sangat mustahil jika mereka bisa lolos dari tabrakan. Kini matanya menatap tajam Sehun dengan amarah
"DASAR ORANG GILA, KAU BENAR-BENAR GILA TI-" Sehun langsung mengecup bibir Luhan yang belum menuntaskan umpatannya
Luhan mendorong kencang tubuh sehun dan menampar pipinya begitu kencang "BERANI SEKALI MENCIUMKU!"
Luhan membuka seatbeltnya "CEPAT BUKA AKU MAU TURUN"
Kini mata sehun menatap mata Luhan begitu tajam dan menusuk seakan akan matanya akan mengerluarkan ribuan tancap yang siap menancapkan ke mata lawan pandangannya
"Kau pikir aku bodoh akan melepaskanmu? Apa janji mu tadi. melakukan sex denganku"
Luhan tertawa renyah "Dalam mimpimu! CEPAT BUKA ATAU KACA MOBIL KU HANCURKAN"
Sehun membuka seatbeltnya dan tubuhnya mendekati Luhan dengan memojokkannya "Luhan. Aku bukanlah seperti yang disekolah."Dengan cepat sehun meraih kedua tangan Luhan dan memborgolnya "Aku bukan lelaki lemah yang kau pikirkan"
Luhan mengeraskan rahangnya tangannya sudah terbogol "DENGAR OH SEHUN. AKU TIDAK SEGAN SEGAN MEMBUNUHMU DENGAN LAKNAT. CEPAT LEPASKAN JIKA KAU MASIH INGIN HIDUP. AKU BERANI BERSUMPAH JIKA KAU LEPASKAN AKU. AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN KEKEJAMAN PADAMU "
Sehun menyunggingkan bibirnya ia semakin memojokkan Luhan di pintu mobil "Sayang nya aku tidak peduli" ia meraih rahang Luhan dan mencengkramnya keras. Ia memandangi setiap inci diwajah Luhan. Sungguh wajahnya seperti malaikat , sangat cantik. Sayang sekali sifatnya tidak seperti wajahnya
"Kau cantik tapi mengapa sifatmu bagaikan iblis"
Luhan langsung meludahkan diwajah Sehun "DASAR GAY! JANGAN MACAM MACAM PADAKU"
Sehun hanya menarik bibirnya dan mengelap wajahnya dengan tisu "Masih berani sekali disaat situasi seperti ini . Sekarang ini kau dalam pegangan orang. Aku bisa membunuhmu kapanpun yang aku mau XI LUHAN"
"BUNUH AKU! DARI PADA AKU MELAKUKAN SEX PADAMU. DASAR MENJIJIKAN"
Sehun langsung menampar kencang pipi Luhan "KAU AKAN TAU BAGAIMANA RASANYA DIPERMALUKAN"
.
.
.
Sehun memasang handycamnya disamping ranjangnya. Kini Sehun sudah naked. Ia memutar tubuhnya memperhatikan Luhan yang tidak jauh berbeda dengannya tubuhnya full naked di ranjang dan kedua tangan yang sudah di ikat kencang di atas kepala yang disambungkan diikat ke besi kepala kasur. Tak lupa bibirnya disumpal kain .
Sehun mendekati Luhan yang kini berusaha keras melepaskan dirinya. Itu adalah usaha yang sangat percuma .
Sehun mulai merangkak diatas tubuh luhan. dia memperhatikan lekuk tubuh luhan yang begitu sempurna . Sangat indah . Ia tidak sia sia menyukai Luhan.
Sehun menyentuh tubuh luhan dengan satu jarinya dari leher turun menuju nipplenya mengusapnya sebentar lalu turun mengusap pusarnya, sehingga Luhan semakin menggerakkan tubuhnya menggelijang
"Kau mempunyai tubuh yang Indah Luhan"
"Wajah yang cantik. Sungguh disayangkan jika menjadi lelaki normal"sehun mengemut puting Luhan dan Luhan langsung menggerakkan tubuhnya .
Setelah puas mengemut kedua putting Luhan. sehun kembali memperhatikan wajah Luhan. Yang kini matanya menyiratkan kebencian padanya.
"Kenapa menatap ku seperti itu? Tidak suka?"Sehun mengusap wajah Luhan.
"Sepertinya ingin berbicara sesuatu ya. Baiklah aku buka" Sehun membuka sumpalan kain di mulut Luhan
"DASAR BAJINGAN. AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUHMU OH SEHUN"
"Astaga menakutkan sekali uuh. "Sehun memegang rahang Luhan "Bunuh aja aku." Sehun menjilat bibir Luhan dan mulai menciummi paksa bibir Luhan.
"mmlepasmptth"Luhan berusaha mungkin menjauhkan bibirnya dari bibir Sehun namun Sehun semakin kuat mencengkram pipi Luhan. Mau tak mau Luhan terpaksa menyerah, melemah dihadapan seorang yang sangat ia benci.
Setelah puas menciummi bibir Luhan. Sehun bangkit dari badan Luhan . Ia menuju ke lemarinya ia mengambil sebuah cambukan.
"KAU MAU APA SIALAN"
Sehun membalikkan badannya dan tersenyum jahat "Menurutmu aku mau apa hem?"Sehun kembali berjalan kekasur dengan memutar mutarkan cambukan tersebut
"Sangat di sayangkan sekali. Tubuh mulus indah ini tidak di nodai noda merah merah. "Sehun tersenyum setan
Luhan menggelengkan kepalanya "TIDAK SEHUN TI—ARGHHH SIALAN"belum sempat menuntaskan ucapannya Sehun sudah mencambuk kencang tubuh Luhan sehingga terlihat sebuah siratan merah di tubuh Luhan
Sehun melakukan lagi dan lagi bahkan sangat kencang membuat Luhan terus berteriak kencang memohon untuk mengehentikannya namun itu sangatlah percuma bagi Sehun. Sehun sudah tidak ada ampun lagi mencambuk tubuh Luhan.
"KU MOHON HEN—AKHH"
Dan disini lah pembalasan sehun yang sudah ia kubur dalam-dalam di hatinya.
…..
1 jam berlalu dan kini sehun masih terus menggenjot penisnya di lubang Luhan yang sudah terlihat begitu memerah. Luhan sudah tak kuasa untuk melawan ia sudah terlalu lelah melawan dan suaranya sudah habis untuk berteriak memaki-maki Sehun, air matanya begitu saja mengalir. Ia sungguh benar-benar akan menanamkan di hatinya paling dalam akan membunuh Sehun sekejam mungkin .
Sehun mengadahkan kepalanya keatas sambil menggenjot brutal juniornya di lubang Luhan dan menyebabkan hentakan pada tubuh luhan yang kini sudah terbaring lemah. Juniornya sudah berurat yang pertanda kini ia akan mengeluarkan spermanya .
"Ah"Sehun menyemburkan spermanya untuk sekian kalinya didalam Lubang Luhan .
Sehun mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya disebelah Luhan. Ia mengatur nafasnya karna kelelahan "Lubangmu sangat nikmat."
"Puas?"Luhan berucap pelan
Sehun menoleh pada Luhan dan tersenyum "Aku masih belum puas sebenarnya. Tapi aku kasihan. Kau seperti ingin mati."
Luhan yang mendengar itu menarik nafasnya sekali lagi "Kau begitu brengsek"
"Aku belajar padamu. Apakah aku sudah brengsek sepertimu"
Luhan hanya diam, dia bukannya tidak berani melawan ucapan sehun namun suaranya sudah habis terkuras berteriak-teriak mengumpatkan umpatan pada Sehun
Sehun memutar tubuh Luhan menghadapnya dengan tangan yang masih terikat "Bagaimana rasanya terinjak injak harga dirimu. "
Tatapan mata Luhan tetap menyiratkan kebencian begitu mendalam "Dengar sehun. aku tidak akan melakukan kekejaman padamu kalau kau tidak membuat masalah padaku"
"Benarkah? Sepertinya tampa aku membuat masalah aku akan selalu salah di matamu"
"Kau selalu mencari masalah! Jadi kau tidak perlu dendam seperti ini!"
Sehun tertawa renyah "Memangnya kenapa? Lagi pula aku memang sengaja mencari masalah padamu. Aku menyukaimu" Sehun menyentuh pipi Luhan lembut
"Dasar gay terkutuk! Diluar masih banyak kau bisa tiduri. Jika kau mau aku bisa memanggilkan banyak wanita simpanan ku untuk pemuas nafsumu"
"Aku hanya menginginkanmu"
"TIDAK WARAS! CEPAT LEPASKAN AKU!"
"Kau pikir permainan kita hanya sampai sini? "Sehun bangkit dari tidurnya. "Kita akan bermain sampai menjelang pagi"
"TIDAK SEHUN! CEPAT LEPASKAN. KAU INGIN MEMBUNUHKU!"
Sehun tidak memperdulikan teriakkan Luhan yang terdengar serak. Ia memutar tubuh Luhan dan memukul kencang bokong Luhan berkali kali sehingga menghasilkan warna merah yang begitu kontras di bokong Luhan yang putih
Sehun mengangkat paksa pinggang Luhan agar ia menunggingkan bokongnya dihadapannya dengan tidak sabaran Sehun mengarahkan penisnya pada hole Luhan yang terlihat mengkilap karna holenya masih bekas spermanya tadi.
Luhan kembali berteriak ketika Sehun mulai mendesakkan paksa penis besarnya walaupun tidak sesakit pertama. Tapi tetap saja ini begitu menyakitkan .
Sehun mulai menggerakkan pinggulnya dengan begitu cepat dengan menggeram nikmat. Sedangkan Luhan menelusupkan kepalanya di bawah bantal sambil mengigit bantal dengan kencang menahan rasa sakit holenya teramat sakit.
"AKhh Se-hun BERHENTI! ANUS KU SAKIT SEKALI"Pekik Luhan dengan badan yang masih terhentak hentak karna tusukan Sehun yang begitu brutal dan asal asalan.
Sehun menghentikan genjotannya dan mengambil sesuatu di bawah ranjang tampa melepasnya penisnya di dalam hole Luhan, Luhan pun bernafas lega ia pikir Sehun mulai belas kasih padanya. Namun ternyata perkiraannya salah
PLAK
Sehun mencambuk kencang punggung Luhan sehingga Luhan kembali berteriak "Mendesah lah dengan menyebutkan namaku" Ia kembali menusukkan lubang Luhan
Luhan menggertakkan giginya, dengan tenaga yang tersisa ia berteriak kencang "TIDAK AKAN!"
Dua cambukkan lagi di punggung Luhan dan membuat sang empunya berteriak mengerang kesakitan ia tidak kuasa lagi menahan pedih yang ia rasakan sungguh bertubi-tubi
"CEPAT DESAHKAN NAMAKU. ATAU AKU AKAN TERUS MEMUKULMU"Sehun masih dalam menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan agar ia tidak cepat untuk klimaksnya
"KAU DASAR BAJINGAN SIALAN BRENGSEK IBLIS AKU AKAN MEMBUNUHMU DENGAN MENGKULITIMU SAMPAI KAU MERENGGANG NYA(nyawa) —AKRGHHH KAU AKAN KU KIRIM KE NERAKA DAN MEMBUSUK DISANA DAN AKHH AKHH "Luhan dengan suara yang serak mengumpat kesal ia tidak peduli jika tubuhnya terus dicambuk Sehun walau ia sudah begitu rapuh. Ia sungguh begitu membenci Oh sehun. Sungguh dendam di benaknya mungkin akan mendarah daging di tubuhnya.
"Xi Luhan memang bernyali tinggi rupanya. Cepat desahkan namaku!"
Sehun menggulung sedikit tali cambukkannya dan bersiap untuk mencambuk tubuh Luhan dengan begitu kencang "Luhan aku tidak main-main" Sehun mulai mengayungkan tangannya dan mecambuk tubuh Luhan begitu kencang dan membuat Luhan kembali mengerang lebih keras
"ARGHHHHHHHH BRENG-ARGGHHH HENTIKAN!"
Sehun tidak berhenti mencambuk tubuh Luhan dengan sangat kencang sampai Luhan menangis tak kuasa menahan rasa pedih di tubuhnya dan tak lupa holenya pun sudah mulai mengeluarkan darah.
"He—henti AKHH"Luhan mulai terisak dengan mengigit bantalnya kuat ketika Sehun kembali mencambukknya dengan keras dan kembali menggenjot holenya dengan kasar, Rasanya ia seperti susah untuk bernafas.
"Apa susahnya sih mendesahkan namaku?! DESAH KAN ATAU"Sehun baru ingin kembali mencambukkan badan Luhan kembali, Luhan langsung menggumamkan nama Sehun dengan alunan terisak.
"Se—sehun"
Sehun menyunggingkan bibirnya "Bagus" Ia meletakkan cambukannya di ranjang dan meraih pinggul Luhan yang kini terlihat rapuh. Ia kembali menggenjot kasar Lubang Luhan dengan mendesah nikmat
Luhan dengan masih terisak ia mencoba menikmati apa yang dilakukan Sehun dengan terus mendesahkan nama Sehun. Ia sekarang ini benar-benar sudah hina. Sungguh hina. Bagaimana mungkin ia menikmati dimasukkan seorang lelaki dan lebih parahnya dia adalah orang selalu ia injak injak. Tidak ada lagi yang hina selain dirinya.
Ia sedikit membangkitkan badannya ia mencoba melihat pahanya dari lorong badannya, terlihat darah yang mengalir di pahanya. Ia semakin pedih melihat pemandangan itu.
"Ahh akh se—hunh kumo-hon. Ini yang terakhir"
"Terakhir? Aku masih ingin mencoba posisi sex yang nikmat. Perjalanan kita masih lama."
"BAJINGAN. ANUS KU SUDAH BERDARAH DAN—AKHH"
Sehun kembali mencambuk kencang tubuh Luhan "Desahkan namaku! "
"Ku—mohon se—sehun ahh akh"
Sehun meletakkan cambukkannya kembali disisi ranjang. Ia kembali menggejot dengan cepat karna ia sepertinya akan cum. Sehun membungkukkan badannya mulai menciummi leher Luhan dan menghembuskan nafas di leher Luhan
"Nikmati saja"
.
.
.
.
.
.
Pagi mulai menjelang, Kini Sehun sudah berpakaian lengkap terduduk disofanya sambil menggepulkan rokoknya
"Ini sudah pagi. Kau masih saja menangis"
Luhan terbaring lemah dengan tangan yang sudah tidak terikat ia masih terisak ia benar-benar sudah hancur, ia bahkan menggerakkan tangannya saja tidak sanggup. Jangan lupakan suaranya yang habis akibat ia terus berteriak dan menangis, dia baru pertama kali seperti pecundang seperti ini. Benar-benar memalukan.
Badannya kini merah-merah penuh dengan cambukan dan tak lupa banyak kissmark disekelilinginya. Bibirnya yang membengkak dan sedikit robek akibat ciuman Sehun yang terkesan ganas. Daerah selangkangannya penuh sperma dan bercampur darah. Kurang mengenaskan apalagi dirinya. Ia tinggal di campakkan saja ke jurang. Mengapa sehun tak membunuhnya saja. Tapi ia tidak mungkin mati dulu. Ia harus membunuh Sehun.
Sehun mematikan rokoknya di asbak dan mendekati Luhan yang menatap hampa langit-langit kamar Sehun . Sehun mengambil kamera polaroidnya dan mengambil gambar Luhan fullbody
Sehun menarik hasil gambarnya dan mulai mengibaskan hasil gambar itu "Sudah tau kan. bagaimana rasanya disiksa, diremehkan, harga diri yang jatuh, urat malu yang dirasa sudah putus. Sudah merasakan semuanya hem? "Sehun meludah ditubuh Luhan "Dan merasakan bagaimana di Ludahkan" Luhan hanya menatap Sehun penuh kebencian
Sehun menyunggingkan bibirnya melihat hasil gambarnya. Ia berjalan ke arah dimana letak dinding yang sudah banyak ditempelkan foto tentang Luhan. Ia menempelkan di dinding . Luhan sedikit melirik Sehun yang tengah mempeperhatikan foto yang sudah dipastikan semua fotonya adalah dirinya.
Luhan sudah berfikir ketika ia melihat foto tentang dirinya, jika Sehun benar benar tergila-gila padanya. Orang ini benar-benar bahaya.
Seharusnya sepulang sekolah ketika ia ingin latihan dance ia dikawal dengan chanyeol dan kris. Namun ia menolak karna ia ingin latihan sendiri. Namun Sehun seperti penguntit Luhan yang tau dimana Luhan berada.
Sehun kembali berjalan mendekati ranjang dimana Luhan sudah terkulai lemas. Sehun mengambil handycam nya yang sengaja ia letakkan untuk merekam aksinya di ranjang.
"Luhan kau tahu ini"Sehun menujukkan hasil videonya dihadapan mata Luhan "Aku tidak menanyakan apa benda ini. Tapi lihat videonya"
Luhan membesarkan matanya, Ia tidak tahu jika sehun merekam apa yang mereka perbuat tadi malam. Benar-benar sialan anak ini.
"Kau tau apa yang ingin ku perbuat pada video ini?"
"Menyebarkannya."
Sekali lagi Luhan melebarkan matanya. Ia dengan tenaga yang tersisa menggelengkan kepalanya dengan wajah yang meminta belas kasihan.
"Aku tidak akan menyebarkannya. Tapi.."
"Puaskan aku. Dimanapun itu jika aku mau. jika kau menolak. Video mu ini akan kuserbarkan"
"Setelah video ini tersebar. Aku akan kembali pergi ke jepang. Dan kau? Mungkin sudah jadi bahan cacian. Oh atau keluarga mu akan menendangmu. Atau—haha pasti sungguh indah."
Luhan membayangkan itu semuanya rasanya ingin mati saja. Tidak video itu tidak boleh disebarkan.
"Bagaimana? Mau jadi budak sex ku, hem"Sehun melipatkan tangannya di dadanya sambil memandang remeh Luhan.
Luhan masih menggulum bibirnya, tidak ingin berbicara. Ia tidak tahu musti berbicara apa. Kedua pilihan yang tidak layak ia pilih.
"Diam? Pertanda menolak baiklah. Aku ingin sebarkan dulu"Sehun melangkahkan kakinya menuju mejanya .
Jantung Luhan kembali berdetak kencang. Dengan tenaga yang tersisa ia membangkitkan tubuhnya yang ia rasanya begitu remuk dan merasa linu di bagian holenya
"Ba—baiklah"
Sehun menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. Ia menyunggingkan bibirnya "Pilihan yang bagus"
Selamat datang di pembalasan ku.
TBC
Mohon responnya yaaa : )))) please komennnnnn :******
