NARUTO © Masashi Kishimoto

Warning AU, plot pasaran as usual, beberapa typo (mungkin), ficlet, bukan songfict.

Listening to The Way – Ariana Grande ft. Mac Miller while writing the story.


The Way

by Jashique Emiko

.

["— And I love the way you make me feel inside."]


"Sebenarnya apa sih yang kamu suka dari Naruto?"

Pertanyaan yang sama. Aku sudah mendengar pertanyaan itu puluhan kali. Apa yang kamu suka dari seorang Naruto Uzumaki?

Aku pun hanya tersenyum canggung mendengar pertanyaan dari sahabat pinky-ku yang bernama Sakura Haruno.

"Hinata, kenapa tidak jawab?"

Aku berhenti menatap iris klorofil milik kekasih Sasuke Uchiha yang sedang duduk di depanku. Baru aku menyiapkan kata-kata untuk membalas pertanyaan Sakura, gadis Haruno itu sudah kembali berceramah,

"Naruto itu bodoh, tidak peka, membuat kerusuhan, berpikiran mesum, dan aku rasa aku bisa membuat buku untuk menuliskan hal buruk lainnya."

Aku mengernyit tidak setuju. Aku pun meminum teh hijau milikku dan menyuapkan sepotong kue cokelat buatanku.

Setelah menelan kue cokelat buatanku, aku pun menatap lembut iris klorofil Sakura.

"Dan aku pun bisa membuat buku untuk menuliskan hal baik tentangnya."

Sakura membulatkan kelereng hijaunya. Alisnya naik satu. Lalu meminum teh hijau miliknya. Sepersekian detik kemudian, gadis Haruno itu menghela nafas panjang.

"Oke. Setidaknya berikan satu contoh dari… well, apa yang kamu sukai dari pria rubah kuning itu."

Iris lavenderku menatap lembut lazuardi yang berwarna kuning dengan gradasi oranye. Ah, mirip dia.

Sejenak, surai indigo panjangku tertiup pelan. Aku pun merapikan rambutku dan kembali menatap lazuardi indah ciptaan Kami-sama.

"Kau tahu, sebenarnya kamu tidak butuh alasan untuk menyukai seseorang. Seperti Ino-chan yang menyukai Shimura-san apa adanya, seperti aku yang menyukai Naruto-kun apa adanya, dan… seperti kamu yang menyukai Sasuke-san."

Sakura tampak kurang puas dengan jawabanku. Aku pun kembali berkata,

"Tapi… jika Sakura-chan penasaran, aku menyukai segala hal tentang Naruto-kun,"

"Aku suka saat dia sedang menolong anjing yang tersesat, aku suka saat ia sedang tertawa, aku suka saat ia sedang memanggil namaku, dan banyak hal lain yang aku suka darinya." lanjutku.

Sepersekian detik kemudian, Sakura juga ikut memandangi langit ciptaan Kami-sama. Iris klorofil miliknya memantulkan sinar matahari yang sebentar lagi terbenam.

"Hahh… sepertinya Naruto akan sangat senang mendengarnya. Ia beruntung sempat memilikimu, Hinata-chan." ujar gadis Haruno tersebut tiba-tiba.

Aku pun tersenyum mendengar ucapan Sakura. Aku harap, Naruto-kun benar-benar senang mendengar pengakuanku dari langit sana.

.

Fin.


a/n (edited) halo Guest, terima kasih sudah menuliskan saranmu di kolom review. Mungkin benar ini NaruHina, tapi yang lebih ditonjolkan disini adalah hubungan pertemanan dari Sakura dan Hinata. Jadi, aku agak kurang yakin memasukkan character Naruto (karena sebenarnya Naruto disini itu sudah meninggal). Tapi ya... sekali lagi, terima kasih sudah memberikan komentarmu di kolom review:)