JOIN HANDS CHAPTER 1

Cast: Kim Ryeowok

Kim Kibum

Cho Kyuhyun

Genre & Warning: Drama. Yaoi.

Author's note & disclaimer:

Karakter Ryeowook, Kibum, dan Kyuhyun disini off banget ya dari karakter aslinya. Author mau coba menyampaikan sosok, sifat, karakter masing-masing pelan-pelan di cerita ini yang adalah bayangan author sendiri, jadi jangan dibandingin dengan orang aslinya ya…. Saya kalau bikin fanfic cuma pinjem nama, sisanya terserah karangan author 100% hahahahah..

Perkenalan Karakter:

-Kim Ryeowook, 30 tahun, seorang dosen di Seoul National University yang baru saja kembali ke Korea Selatan.

-Cho Kyuhyun, 28 tahun, penyanyi terkenal yang sudah debut sejak usia muda. Sekarang lebih dikenal sebagai actor musical juga play tertentu.

-Kim Kibum, 28 tahu, teman lama Ryeowook juga Kyuhyun, editor utama bagian fashion di sebuah majalah elit di Korea Selatan.

OooooO

Seoul, Jumat siang.

"iya ahjussi box yang itu dan yang selanjutnya di masukkan ke kamar yang kedua ne"

"baiklah, kamar yang dikiri ya?"

"iya betul, kamsaheyo…"

Ryeowook menghela nafas panjang sejenak sambil berkacak pinggang mengawasi 3 orang petugas kurir bulak-balik membawa belasan boks-boks yang baru saja tiba dari jarak yang bisa dibilang relative cukup jauh.

Hari ini adalah hari pidahannya Kim Ryeowook memasuki apartemen barunya kembali di Seoul, tempat dimana pria berusia 30 tahun ini berasal. Ya, setelah bertahun-tahun tinggal di luar negeri, baru sejak seminggu lalu Ryeowook kembali ke Korea untuk menetap, setelah mendapatkan pekerjaan di posisi yang cukup fit untuknya.

Ryeowook membeli sebuah apartemen di pusat kota Seoul ini dengan tabungan gaji nya sendiri, walaupun cukup mahal, tapi akan menjadi investasi yang bagus dan juga efisien untuk ditempatinya dimasa sekarang ini.

Karna apartemen yang ia beli cukup luas dan elit, di setiap lantai hanya ada dua unit apartemen. Sambil masih mengawasi, Ryeowook melirik pintu apartemen tetangga sebelah-nya yang terlihat tidak terlalu biasa.

Tidak terlalu biasa? Ya, karna didepan pintu ada beberapa notes notes dan surat surat berserakan, beberapa kardus kecil-kecil entah isinya apa juga tertinggal disana. Ryeowook tau itu bukan sampah, kardus dan surat surat itu adalah pemberian orang-orang entah siapa karna ada banyak tulisan tangan didalamnya.

Yap, walaupun sudah tiga malam menginap di apartemen ini, Ryeowook belum pernah berkesempatan bertemu tetangganya sama sekali, kadang memang terdengan suara orang masuk dan keluar jadi ia tau apartemen tersebut masih berpenghuni, walaupun Wookie belum sempat melihat secara langsung sosok tetangga baru-nya tersebut.

Apakah dia adalah orang yang sangat terkenal sampai banyak mendapat surat-surat seperti itu? Hmmm.. Ryeowook jadi melamun sekilas sembari penasaran memperhatikan pintu apartemen satu itu.

"Tuan, sudah semua ya. Bisa di cek dulu apakah semuanya sudah lengkap" sampai, seorang ahjussi kurir pun membangunkan Kim Ryeowook dari lamunannya beberapa detik kemudia.

"oh iya iya, coba ku cek dulu ahjussi" Wookie tersenyum ramah walaupun ia cukup lelah hari ini. Well, setidaknya sekarang semua barangnya sudah tiba, jadi tinggal bongkar dan rumahnya akan segera siap, huffftt.

OoooooO

Minggu siang

Ryeowook yang masih mengenakan kaos oblong dan celana tidur sedang duduk dilantai sibuk mengeluarkan puluhan buku dari boks-boks dan menatanya satu-persatu di rak buku saat handphone milik nya yang tergeletak di meja makan berdering.

Kring kring

"Yeoboseyo" jawabnya pria bermata sipit ini langsung.

"Wookie hyung!" Sapa sebuah suara ramah dari jauh sana yang membuat Ryeowook tesenyum sekilas.

"Oh… Kibum-ah!"

"Hyung, otte? Bagaimana,, apakah sudah selesai berberes di apartemen barunya?"

Ryeowook pun akhienya jadi sekalian mengambil air di dapur sembari menjawab pertanyaan Kibum melalui telepon.

"Ne, sudah hampir selesai Kibum-ah, tinggal dibersihkan oleh ahjumma besok. Semoga hari ini aku bisa selesai membongkar semuanya." Jawab Ryeowook dengan santai.

"Apa masih banyak tersisa, perlu kah kubantu Hyung?" ujar Kim Kibum diujung telepon sana reflex menawarkan bantuan.

"Ani gwenchanayo Kibum-ah,,, gomawo. aku akan menyelesaikannya. Harus selesai bagaimanapun juga.. hehe" ujar Ryeowook tidak ingin merepotkan sambil mengelap keringatnya dengan tissue.

"Yakin? Baiklah hyung, besok hyung sudah mulai kerja kan? Kapan kita bisa makan bersama ditempatmu?"

"Em… Jumat malam? Apa kau bisa? Karna aku kan kerja senin hingga jumat.." balas Ryeowook dengan cepat lagi.

"Jumat malam? Ne tentu sajaa aku bisa! Bagaimana kalau aku mengajak tetanggamu juga hyung, Kyuhyun-ie… apa hyung sudah bertemu dengannya?"

"Aniyo, belum Kibum-ah, belum ketemu sama sekali, mungkin temanmu sedang sibuk.." Ryeowook kembali menata satu persatu bukunya sebelah tangan menahan handphone untuk ngobrol dengan Kibum.

"Ah ne.. dia memang sedang sibuk untuk pertunjukkan terbarunya akhir-akhir ini.. Tapi kalau Kyuhyun sedang bisa, dia ikut boleh kan hyung?"

"Geurae tentu saja, bagus malah kalau kau bisa mengajaknya. Sekalian house warming juga.. Gomawoyo Kibum-ah" ujar Ryeowook sambil tersenyum tipis.

"Ne hyung, gwenchanende.. Oke deh, semangat beberesnya hyungie! Ujar Kibum dengan nada cerianya lumayan membuat mood Ryeowook kembali naik lagi. Temannya satu ini memang selalu sangat bisa menghibur.

"Ne.. gomawoyo Kibum, ah. Geurae, bicara lagi denganmu nanti ne.."

"Oke… see you hyung. Annyong!"

"Annyong~~"

OooooO

Selasa Pagi

Kim Ryeowook merapikan kemejanya, merapikan belahan rambut hitamnya yang terbelah samping rapi dengan sisir sebagai sentuhan terakhir, meraih tas kerjanya, mematikan lampu kamar, dan terakhir berjalan santai menuju pintu masuk apartemen setelah meraih kunci mobil yang tergeletak di meja depan.

Hari keduanya berkerja full time di Seoul, seperti biasa ia masuk cukup pagi, dan hari ini Ryeowook mengenakan blazer cukup formal karna hari ini adalah hari pertamnya akan mengajar di sebuah lecture besar di Seoul National University.

Merasa Nervous? Tentu saja. Walaupun sudah terbiasa mengajar selama 4 tahun terakhir, tapi tetap hari ini adalah lembaran awal barunya mengajar di SNU. Murid nya kali ini adalah orang-orang Korea sendiri yang Ryeowook tidak bisa tebak seperti apa. Apa mereka akan berminat dengan materi yang akan Wookie bawakan selama 50 menit tanpa henti? Oke, mari kita lihat nanti!

Ryeowook mencoba menelan rasa nervousnya dengan terus mengemut permen seperti biasa, salah satu tabiatnya di pagi hari. Ryeowook butuh supply gula untuk bisa bersemangat dan berpikir positif.

Ting.

Wookie menekan tombol lift tersebut dan berdiri menunggu sambil berdiri tegap dengan santai.

Ceklek ceklek. Di pagi yang sunyi senyap tersebut pria maskulin ini pun reflex menengok ke pintu apartemen tetangga sebelahnya yang menimbulkan suara.

Seorang pria ber-rambut brunette pendek dengan cardigan oversize rajut berwarna krem melangkahkan kakinya keluar dari unit apartemen tersebut.

Ryeowook maupun pria tersebut sama-sama terkejut saat mata mereka bertemu.

"oh annyonghaseyo…" ujar Kyuhyun –Ryeowook sudah tau namanya dengan pelan sambil membungkuk sopan.

"ah ne annyonghaseyo…" Ryeowook pun juga balas membungkuk lalu memperkenalkan diri.

"perkenalkan aku sekarang tinggal disini.." Ryeowook memulai pembicaraan sambil menunjuk unit apartemennya sendiri "namaku Kim Ryeowook"

Wookie menjulurkan tangannya dan disambut baik oleh pria tersebut.

"ah ne annyong, Cho Kyuhyun imnida"

Cling. Pintu elevator terbuka dan Ryeowook mempersilahkan Kyuhyun untuk masuk duluan. Kamsaheyo.. gumam Kyuhyun kecil karna perlakuan Ryeowook yang sangat sopan dan gentle.

"ahh… Ryeowook ssi… Anda itu teman yang baru pindah dari luar negeri yang dimaksud Kibum yaa?"

Setelah pintu lift tertutup, Kyuhyun duluan memulai pembicaraan.

Ryeowook reflex tersenyum saat mendengar pertanyaan tersebut.

"ne benar Kyuhyun ssi. Kibum adalah teman SMA-ku, dia juga yang merekomendasikan aku untuk pindah kesini"

Bibir tipis Kyuhyun langsung membentuk oooo mendengar jawaban Ryeowook tersebut.

"ohhh…. Iya iya aku ingat! Sejak kapan anda sudah pindah Ryeowook-ssi? Maaf aku baru tau anda sudah pindah hari ini.. hehe"

"animnida, gwechanayo Kyuhyun ssi… Aku tiba minggu kemarin tapi baru Senin ini semuanya sudah beres juga.. masih sangat baru" balas Ryeowook dengan ramah.

Satu menit kemudian keduanya tiba di lantai basement gedung parkir untuk menuju mobil masing-masing.

"ah… baiklah kalau begitu.. emm geurae, sampai bertemu lagi kalau begitu Ryeowook ssi…." Kyuhyun berpamitan karna mobilnya terparkir tepat didepan gedung lift.

"ne, senang bertemu denganmu Kyuhyun ssi. Have a good day!!" balas Ryeowook dengan senyum khas nya dan pria itu menghilang ke sudut lapangan parkir lainnya.

Kyuhyun membuka kunci mobilnya dan duduk manis dibelakang setir mobil sambil masih sambil mengulang-ulang peristiwa pertemuannya barusan yang terjadi begitu cepat.

Omo jadi itu temannya Kibum yang dia maksud? Jadi dia dosen SNU yang 10 tahun tinggal di Inggris itu?

Entah kenapa, Kyuhyun langsung menutup matanya sejenak untuk mengingat-ngingat lagi sosok pria yang dilihatnya tadi. Hahh… Entah sadar atau tidak, tapi Kyuhyun sedikit merasa terpukau saat melihat penampilan Ryeowook yang sangat rapi dan juga manner nya yang sangatlah sopan. Haish.. Rambut hitamnya yang terbelah rapi.. style pakaian yang sangat oke.. hufttt. Kyuhyun menghela nafas sejenak lega mengetahui tetangga barunya ini adalah orang yang sangat 'normal'.

Bukan, bukannya Kyuhyun sudah menyukai Kim Ryeowook di pandangan pertama dan membuatnya merasa berdebar.. Tapi sepertinya normal bagi semua orang untuk terkesima saat bertemu dengan seorang pria yang mapan dan tampan di pertemuan pertama bukan?

Ya, itulah yang Kyuhyun rasakan. Ia kira teman Kibum itu adalah dosen yang sangat membosankan tapi ternyata.. Wah jinjja daebak… pikirnya sendiri dalam hati.

OoooO

Jumat Sore

Di unit apartemen satunya yang berlantai sama dengan milik Ryeowook, sebuah apartment yang bertema lebih minimalis dan hanya bertema putih hitam, Cho Kyuhyun sedang menyenderkan tubuhnya di tumpukan bantal sendirian, menerawang ke luar jendela dimana matahari mulai turun dengan perlahan menuju senja.

Semua lampu di apartment tersebut tidak ada yang menyala sama sekali. Walau sudah gelap gadis ini tidak berminat untuk menyalakannya sama sekali, menikmati kegelapan dan kesendiriannya.

Rambut pendek Kyuhyun sangat berantakan tidak beraturan, tidak ada make up sedikitpun di wajahnya karna ia belum keluar rumah sama sekali hari ini, panci bekas ramen yang menjadi makan siangnya belum dicuci.

Kyuhyun merasa bosan. Hari sudah gelap dan seharian dia tidak melakukan apa-apa. Ck.

Hampir saja pria ini menyeret tubuhnya kembali ke tempat tidur kalau ia tidak teringat sebuah janji yang dibuatnya dengan Kibum malam ini.

Yap, Kibum sudah menyampaikan undangan house warming nya Ryeowook ssi Rabu kemarin kalau ia tidak sibuk. Hemm.. tentu saja Kyuhyun tidak sibuk.

Kalau sedang tidak ada latihan atau fitting atau script reading, tidak ada hal lain yang ia bisa lakukan selain berdiam dikamarnya seperti ini.

Jam dinding menunjukkan pukul 6 dan hari sudah benar-benar gelap saat akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk bangun dan menyeret tubuhnya ke kamar mandi. Membasuh tubuhnya dengan air hangat dan membersihkan diri, mengeringkan rambut dan mengaplikasikan krim perawatan wajah rutinnya serta make up tipis.

Ya, kembali ke Cho Kyuhyun yang biasa. Untuk bertemu Kibum dan Ryeowook ssi, Kyuhyun harus kembali menjadi "dirinya sendiri" lagi. Untung juga ia masih ada kegiatan hari ini; Kalau tidak.. mungkin Kyuhyun hanya akan meringkuk di kamar hingga esok pagi datang lagi.

OooooO

Beberapa menit kemudian setelah selesai bersiap-siap, Kyuhyun memotong buah-buahan segar dengan telaten untuk dibawa nya kerumah Ryeowook ssi nanti. Ia sudah menyiapkan sebuah figura dan dessert buah ini sebagai hadiah, tentu saja ia menyiapkan buah tangan karna sudah diundang makan malam.

Kim Kibum adalah teman kuliah Kyuhyun dulu, Kibum mengambil jurusan jurnalisme dan art sedangkan Kyu sendiri mengambil kuliah dengan jurusan di vocal dan drama.

Pria berkulit putih itu sekarang berkerja sebagai senior editor di sebuah majalah fashion terkemuka, sedangkan Cho Kyuhyun sendiri juga cukup sukses merintis karir sebagai aktris musical.

Kyu hanya bisa tersenyum setiap kali mengingat pertemanannya dengan Kibumie. Mereka berdua sebenarnya tidak terlalu dekat, tapi karna sebuah kebetulan dan konsistensi pertemuan, keduanya mengenal satu sama lain dengan cukup baik dan terus keep in contact hingga bertahun-tahun hingga sekarang.

Mungkin karna sama-sama bergulat di bidang seni, jadi Kyu dan Kibum masih bisa nyambung dengan satu sama lain. Mereka berdua bertemu beberapa bulan sekali untuk sekedar coffee date dan memastikan keadaan masing-masing, tanpa pernah menyentuh masalah yang terlalu pribadi.

Di coffee date mereka yang terakhir, Kyuhyun bercerita akhirnya tetangga selantainya pindah dari apartemen Ryeowook yang sekarang, karna ia sempat bertengkar panas dengan orang tersebut.

Tidak disangka Kibum menyampaikan informasi tersebut kepada temannya lagi dan benar temannya lah yang membeli apartment tersebut.

Sebenarnya dari awal bukannya Kyuhyun sendiri tidak mau pindah walaupun ia tidak betah karna bertengkar dengan tetangga sebelumnya, -tapi keadaan Kyuhyun adalah, ia sudah membeli unit tersebut jadi ia yang rugi kalau harus ia yang mengalah pindah sedangkan orang itu masih sewa bulanan.

Untung Ryeowook ssi sepertinya orang yang cukup baik –well, setidaknya Kyu berharap tidak akan ada masalah diantara mereka dan ia bisa hidup dengan tenang.

Hmm.. Ryeowook ssi tinggal dengan siapa ya? Apa dengan istrinya? Sampai saat ini ia tidak pernah mendengar dari Kibum apa temannya itu akan tinggal sendirian atau tidak..

Kyuhyun bersenandung pelan sambil seperti biasa melatih olah vokalnya sambil merapikan fruit box nya yang sudah siap untuk dibawa.

OooooO

Sekitar pukul 7 malam kurang beberapa menit, Kyuhyun berdiri tegap didepan elevator diantara apartment-nya dan apartment Ryeowook untuk menunggu Kibum datang. Ya, Kyuhyun hanya mau datang berdua dengan Kibum untuk menghindari suasana awkward. Bagaimanapun baru sekali ia bertemu dengan Ryeowook ssi ini.

Ting.

"Kyuhyun-ah… aigoo lama tidak bertemuu" Kim Kibum dengan penampilan-nya yang simple namun juga mengesankan seperti biasa akhirnya tiba di lantai 15 gedung apartemen tersebut.

"annyonngg.. Kibum-ah…" Kyuhyun tersenyum tipis, lalu langsung bercengkramah akrab dengan teman-nya satu ini sekilas; sudah beberapa minggu mereka hanya sempat mengobrol di telepon atau lewat text saja dikarenakan kesibukan masing-masing.

"ayo masuk! Apa kau sudah berkenalan dengan Ryeowooie hyung?" Kibum langsung bergerak cepat menekan bel lalu menunggu sebentar untuk dibukakan pintu oleh sang empunya rumah

"ne aku bertemu dengannya Selasa pagi kemarin." Jawab Kyuhyun singkat, dan tidak lama kemudian..

Ceklek

"oh Kibum-ah! Kyuhyun ssi!" Pintu apartment Ryeowook tersebut akhirnya terbuka, Ryeowook dengan ramah menyambut kedatangan dua pria ini ke-kediamannya. Dalam sedetik Kibum langsung menyembur ke pelukan Ryeowook begitu saja meninggalkan Kyuhyun bengong sendirian.

"hyungiieee" sapanya dengan nada tinggi hampir seperti berteriak, hehe.

Ryeowook yang mengenakan sweater abu-abu dan celana khaki coklat pun langsung menyambut pelukan Kibum dengan akrab juga.

"aigoo aigoo… lama tidak berjumpa ne?" Ryeowook hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah laku teman lama nya satu ini.

Kibum mulai mengeluarkan aegyo nya seperti biasa.

"terlalu lama hyung…. 3 tahun kau tidak pulang ke Korea!" keluhnya sekilas dan Ryeowook hanya bisa cekikikan sendiri saja.

Selesai bercengkramah akrab, Ryeowook tidak lupa menyapa Kyuhyun yang ada dibelakang sana.

"oh, annyong Kyuhyu ssi! Terima kasih sudah datang! Ayo masuk masuk" Ryeowook tersenyum lebar mempersilahkan kedua tamu formal pertamanya ke apartemen tersebut. Ya, selain kedua orang tuanya sendiri dan ahjumma yang membersihkan rumah, belum ada yang pernah menginjakkan kaki di tempat ini.

Kyuhyun meninggalkan sandalnya dan memakai slippers yang disediakan Ryeowook. Sejak langkah pertama memasuki unit apartemen tersebut, terasa sekali konsep modern minimalis kediaman Ryeowook ssi ini. Rapi, simple, tidak terlalu banyak barang, khas standa penginapan laki-laki.

Kyuhyun mengikuti langkah Kibum menyusul menuju dapur dan ruang tengah.

"oh ini Ryeowook ssi.. Aku membawa sedikit buah dan hadiah untukmu"

Hampir Kyuhyun lupa untuk menyerahkan kantong di genggamannya sembari mengamati apartemen Ryeowook tersebut.

"ah ne Hyung! Aku juga membawakan wine dan hadiah untukmu! Chukkae! Welcome back to Seoul!" Kibum juga menyerahkan buah tangannya dengan smiley eye yang sangat khas darinya.

Ryeowook langsung merasa sangat tersentuh dengan teman lama dan tetangganya tersebut. "aigoo kalian berdua ini repot-repot! Gomawoyo Kyuhyun ssi, Kibum-ah.."

Ryeowook kembali berkutat didapur untuk menyiapkan minum

"kalian duduklah, makan malamnya sebentar lagi siap walaupun hanya seadanya, hehe"

"ne hyung gwenchanayo…." Kibmum dan Kyuhyun pun menurut duduk di ruang tengah mengamati hiasan dan dekorasi yang masih sangat rapi tersebut. Walau hanya tinggal sendiri rumah ini sudah tidak kosong, sudah banyak hiasan dan bingkai-bingkai foto yang menjadi pelengkap, kebanyakan foto keluarga dan foto sang pemilik rumah bersama para rekan kerja terjejer lengkap di lemari kaca.

Kyuhyun mengamati beberapa foto tersebut dan membaca keterangan dibawahnya. Departemen Accounting and Finance Management School sebuah universitas di Inggris.

"Kibum-ah.. Jadi Ryeowook-ssi dulu adalah pengajar di Inggris?" Tanya Kyuhyun pada Kibum yang baru saja kembali dari mengobrol berdua dengan Ryeowook didapur semenit yang lalu.

"ahh.. iya, Kyuhyun-ah, Ryeowook hyung dari dulu sekolah disana hingga tingkat Doktor, lalu mengajar disana juga hingga pertengahan tahun ini" jawab Kibum sambil menggaet leher Kyuhyun akrab. Keduanya masih mengamati sosok Ryeowook yang terselip diantara para orang-orang yang kebanyakan berkulit putih dari kebangsaan lain yang berjejer disana.

"waaaw….." Kyuhyun hanya bisa melongo mendengarnya

"memang pintar sekali ya, temanku yang satu itu. Ryeowook hyung memang pintar tapi tidak pernah terlalu menonjol di sekolah dulu, taunya dia malah jadi yang paling lama menetap di luar negeri dibanding semua senior ku yang lain" tambah Kibum lagi sambil tersenyum lebar.

"Kibum-ah, Kyuhyun ssi, makanannya sudah siap. Ayo kita makan!"

Suara khas Ryeowook mengundang kedua tamunya untuk segera menyantap makan malam mereka sebelum dingin.

OoooO

Ketiga pria tersebut pun menyantap makan malam mereka sambil mengobrolkan satu dan dua hal lainnya dengan akrab. Untungnya Ryeowook dan Kibum tidak ngobrol berdua saja, berusaha sebaik mungkin untuk tidak melupakan Kyuhyun sedikitpun. Sebenarnya kalau Kyuhyun tau Kibum dan Ryeowook ssi sedekat ini, mungkin ia akan mencari alasan untuk tidak datang karna takut dicuekkin. Tapi ternyata tidak sama sekali, obrolan Kyuhyun, Kibum, dan Ryeowook bisa terus mengalir dari satu ke topik lainnya dengan gampangnya.

"jadi kalian berdua satu SMA ya, Ryeowook ssi?" Tanya Kyuhyun lagi sambil menyantap brownie dan buah-buah yang dibawanya sebagai hidangan penutup.

"hahah ne.. Kibum adalah junior ku dulu di kelas musik.. Kami kebetulan keep in contact dan sering bertemu saat aku kembali ke Seoul…" jawab Ryeowook langsung.

"ahhhhh…" Kyuhyun mengangguk mengerti

"Kyuhyun-ah, panggil Ryeowook hyung dengan sebutan hyung saja, kalian kan sudah menjadi tetangga!" Kibum mengusulkan setelah melihat keduanya sudah cukup nyambung dengan satu sama lain. Aneh sekali kalau keduanya masih menjaga keformalan diantara satu sama lain, menurut Kibum sendiri.

Oh iya, Ryeowook ssi dua tahun lebih tua daripada aku dan Kibumie ya.. batin Kyuhyun sekilas

"ne Kyuhyun-ah, kamu bisa memanggilku hyung, dan aku bisa memanggilmu dengan nama saja, bagaimana?" Ryeowook ternyata setuju dan menanyakan langsung kepada Kyuhyun.

Tidak sempat berpikir lagi dengan pertanyaan yang sangat tiba-tiba tersebut, Kyuhyun pun langsung mengangguk setuju. Tidak ada salahnya berteman akrab dengan tetangga kan?

Obrolan ketiganya berlanjut membicarakan pekerjaan, proyek terbaru Kyuhyun yang akan play pertama dua minggu lagi, dan dia akan memesankan dua tiket khusus untuk Kibum dan Ryeowook untuk datang.

Kibum sendiri juga sedang sibuk mengurusi beberapa proyek majalahnya didalam dan luar negeri, dan juga tak lupa Ryeowook yang baru saja memulai karir barunya di SNU juga.

Kibum juga menceritakan lebih lanjut soal Ryeowook, bagaimana ia melanjutkan sekolah di Inggris hingga 8 tahun lamanya lalu mengajar disana selama 4 tahun terakhir. Hampir setengah hidupnya pria ini habiskan diluar negeri membuat Kyuhyun kagum saat mendengar dan mengetahui latar belakang Ryeowook tersebut. Sejak dulu ia ingin sekali belajar di luar negeri tapi tidak pernah kesampaian..

Pantas saja Ryeowook juga bersikap sangan gentleman tidak seperti pria lainnya, pikir Kyuhyun dalam hati. Lama diluar negeri, dan walaupun sudah menggapai gelar Doktor dengan karir yang bonafit, pria dihadapannya ini tetap tidak terlihat sombong sama sekali. Malah seperti sosok yang sangat ramah dan mudah diraih. Hahh,, beruntung sekali murid-murid yang diajar oleh Ryeowook hyung seperti ini.. Pikir Kyuhyun sekilas lagi, hanya numpang lewat dipikirannya.

OooooO

Setelah makan, Kibum dan Kyuhyun juga melihat 2 ruangan lainnya di apartemen tersebut: kamar tidur dan ruangan kerja Ryeowook. Kamar tidurnya normal, bersih, rapih, minimalis, tidak banyak barang. Yang special adalah ruang kerja Ryeowook: satu dinding rak buku penuh dengan buku-buku tebal berbahasa inggis, dan file-file berisi ratusan kertas research didalamnya.

"hehehe… aku memang lebih banyak mengirim buku daripada barang lainnya saat kembali kesini…" ujar Ryeowook saat melihat Kibum maupun Kyuhyun ternganga melihat koleksi bukunya.

Mulai dari yang koleksi pribadi hingga yang menyangkut bidang yang diajarnya.. Akumulasi keduanya menghasilkan buku yang tidak terhitung lagi jumlahnya.

Setelahnya, saat Kibum lebih tertarik mengamati pemandangan kota Seoul yang indah dari jendela di ruangan tersebut, perhatian Kyuhyun justru tertuju pada sudut lain di ruangan tersebut. Di salah satu tembok, terdapa sebuah papan dimana banyak kartu Ryeowook pajang disana. Kebanyakan bertuliskan 'thank you' dan kartu-kartu minimalis lainnya, hampir semua dituliskan dengan bahasa Inggris.

Ryeowook menghampiri Kyuhyun yang sudah mengamati deretan kartu tersebut selama satu menit terakhir. "ada apa, Kyuhyun-ah?"

"ani… ini.. apakah kartu dari murid-murid hyung semua?" Tanya Kyuhyun perlahan.

Ryeowook langsung mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut.

"ne.. ini adalah pemberian dari mantan murid-murid ku disana.." jawab Ryeowook sambil masih tersenyum.

Kibum yang berada tidak jauh dari sana ikut berbincang tentang ini

"apakah mereka murid yang kamu bantu lulus, hyung?" Tanya Kibum.

"aniyo.. sistem disini dan sistem disana beda… Kebanyakan aku hanya mengajar satu semester dari setiap angkatan setiap tahunnya.. tergantung pelajaran yang mereka ambil.." Ryeowook mulai menjelaskan, "kebanyakan kartu disini dari murid yang aku ajar di kelas kecil.. ada juga beberapa yang dari lecture besar selama tahun terakhir aku berkerja disana"

Kyuhyun dan Kibum pun mengangguk da masih terkesima saat melihat dan memperhatikan-nya satu persatu. Ryeowook menata satu persatu kartu tersebut dengan rapi. Sesuatu yang simple namun berarti, baik Kyu maupun Kibum bisa ikut merasakannya.

"waaahh banyak sekali jumlahnya hyung….." gumam Kyuhyun tanpa sadar.

"aniyeyo… ini adalah semua murid yang kuajar sejak masih jadi mahasiswa doctoral Kyuhyun-ah… Jadi sudah hampir selama 6 tahun… Makanya jumlahnya bisa jadi sebanyak itu hehe" lagi-lagi Ryeowook merendahkan diri dan tidak terlalu membanggakan apa yang diraihnya.

Walaupun begitu, tetap setelahnya hingga menit terakhir Kyuhyun hengkang dari apartemen Ryeowook, mata bulat pria ini masih tertuju pada backboard dimana semua kartu terima kasih itu tertata disana. Secara tidak sadar dan tanpa Ryeowook dan Kibum sadari, Kyuhyun sedikit merengut sedih melihat semua ucapan terima kasih yang ditujukan kepada Ryeowook tersebut.

Satu hal yang membuat pria ini merengutkan bibirnya walaupun malam itu terlewatkan dengan sangat menyenangkan, berkumpul dengan Kibum dan tetangga juga teman barunya, Ryeowookie hyung.

OooooO

(mungkin) TBC~

(yang sudah familiar dengan cerita ini, iya ini memang versi lainnya Not Alone alias fanfic saya yang lain lagi sebelum nulis TLP. Kemarin ada reader yang review nanyain cerita ini, jadi author sendiri pun baru tau, ternyata ada yang baca toh~ author kira cerita Not Alone gak ada yang baca selama ini karna gak ada yang komen, hahah.

Jadi.. author berniat melanjutkan cerita ini karna ide nya sudah cukup matang. Author juga iseng ubah karakter nya jadi Kyuhyun, kali aja ada yang jadi berminat baca (kalau enggak ya gapapa, hahah) Tapi tetep yaa. Kalau ada comment silahkan tinggalkan jejak, karna chapter ini masih awal sekalii.

~Fanfic baru (versi WookKyu) silahkan review untuk opini kritik saran dan kalau mau lanjut. Gomawoo..