Let's Play The Game 2
Story by. Hitomi Shoyou
Naruto
Disclamier : Masashi Kisimoto
Genre : Crime, Humor, dan sedikit Romance (readers: mana?)
Warning: Typo, OOC, dan EYD buruk (untuk sekarang itu dulu deh. Hehe~)
...
Sorot tajam dan sabit dewa kematian yang bermain…
"Apa lagi yang kau tunggu?" ucap sosok pria di belakang seorang pemuda di depannya. Wajah sosok itu tidak terlihat di keadaan gelap seperti ini hanya seringgai liciknya yang terlihat. Berbeda dengan pemuda yang memungguginya yang berjarak sekitar 3 meter di depannya. Tidak ada ekspresi yang terlihat hanya diam tapi tersimpan ekspresi dingin.
Kecepatan menuju gerbang dunia kematian...
Beriringan dengan alunan melodi yang dewa kematian mainkan…
SET SET SET
"AAARGH!"
Teriakan memilukan terdengar setelah goresan-goresan pedang menghiasi tubuh korban dari sang pemuda.
"Oh ayolah… kau selalu bermain-main dengan korbanmu. Aku harus menghadiri pertemuan 10 menit lagi," gerutu sosok pria yang terlihat bosan melihat aksi pemuda di depannya.
Tak ada lagi waktu untuk pengampuan…
ZRAAT
Dengan sekali tebasan di dada, sang korban tewas dengan luka mengangga dan darah yang segera keluar dari luka itu. Pemuda itu segera membersihkan pedangnya dengan pakaian korban dan menyimpannya kembali di sarung pedangnya. Dia berbalik, berjalan melewati sosok pria yang tadi di belakangnya.
"Seperti biasa kerjamu bagus S,"
Karena dewa kematian…tidak akan berbuat baik…
.
.
.
.
~Let's Play The Game 2~
.
.
Pusat kota Konoha
DUNG DUNG DUNG
TREET TREET TEERERETT
"Woah..!"
"Sugooiii!"
"Bla bla bla bla bla.."
Keriuhan para penonton semakin ramai selama acara festival tahunan di adakan. Ya, hari ini adalah festival tahunan yang biasa di adakan penduduk sekitar daerah pusat perbelanjaan Konoha. yang biasanya ramai dengan pengunjung yang memang melintasi jalan untuk sekedar berbelanja atau berjalan saja kini mereka hanya berada di pinggir setiap jalan yang akan di lalui pawai festival. Mereka menyambut dengan senang bahkan ada yang mengabadikan festival kali ini. Tak terkecuali seorang pemuda blonde yang tengah membidik gambar.
"Ayolah cepat sedikit Kyuubi!" kata Naruto sudah membidik gambar Sasori yang sudah siap dari 3 menit yang lalu berbeda dengan Kyuubi yang terlihat ogah-ogahan.
"Aku memang seperti ini. Kau mau aku berpose seperti apa ha?" kata Kyuubi malah nguap lebar.
Naruto dan Sakura sweatdrop sendiri.
"Sudah cepat foto saja," perintah Sasori pada Naruto.
"Baiklah, kalian siap ya. 1 2.."
CKRIK
"Hoam… ngantuk ngantuk.." Kyuubi langsung pergi begitu saja.
"Hey Kyuubi! kau mau kemana!" teriak Naruto.
"Beli minuman," jawab Kyuubi singkat tanpa berbalik ke adiknya.
"Kyuubi tertular Shikamaru niisan kali ya. Ngantuk terus," kata Naruto.
"Jangan menuduh orang sembarangan ya," kata Shikamaru yang tiba-tiba sudah berada dibelakang Naruto.
"HE?! Shikamaru niisan! Bikin kaget saja," kata Naruto.
"Kyuubi kan kemarin baru saja menyelesaikan tugasnya. Kliennya itu minta di jaga hampir 24 jam jadi wajar saja jika dia sendiri kurang tidur," kata Sakura.
"Kejamnya…" kata Naruto dan Kiba geleng-geleng kepala prihatin lalu melirik Sasori.
"Apa lirik-lirik?" kata Sasori.
"Tidak kok," kata Naruto.
'Sasori memang selalu kejam dengan Kyuubi. Kyuubi yang bekerja dia yang menikmati hasilnya. Ckckck,' batin Naruto.
"Mana foto tadi? Aku mau lihat," kata Sasori.
"Tunggu sebentar," kata Naruto mencari foto yang baru dia ambil.
"Lho ini kan…" kata Naruto melihat foto Sasori dan Kyuubi barusan tapi bukan kakaknya yang dia lihat melainkan foto seseorang yang tidak terlalu terlihat jelas di antara kerumunan orang yang dia lihat.
"Hm?" alis Sasori terangkat saat melihat foto itu.
.
.
Kyuubi akhirnya menemukan mesin minuman yang tidak jauh dari festival. Kyuubi mencari koin untuk di masukkan kedalam mesin.
"Ck," Kyuubi mengerutu karena koin yang dia cari sulit di ambil. Dengan kasar Kyuubi mencari lagi dan mendapatkan satu. Tapi sayang koin itu terjatuh dan mengelinding. Karena koin satu-satunya Kyuubi rela mengejar koin itu sampai berhenti di salah satu sepatu seseorang. Saat mau mengambilnya orang itu tanpa sengaja menginjak koin itu.
'Kuso!' batin Kyuubi mengerutu masih dalam posisi membungkuk.
"Maaf bisa angkat sebentar kaki anda? Koin saya baru saja anda injak," kata Kyuubi. Orang itu mengangkat kakinya, dengan cepat Kyuubi mengambil koinnya lalu mulai berdiri tegak.
"Terima kasih," kata Kyuubi.
"Iya sama-sama…" orang itu menyingkirkan gadget dari wajahnya dan berhenti berkata saat melihat Kyuubi. Kyuubi sendiri juga tidak menyangka akan bertemu dengan orang di depannya setelah sekitar 2 tahun. Kejadian ini seperti pernah dia alami, déjà vu.
"Keriput!/My foxy-chan!"
JDUAK
Bogem mentah langsung Kyuubi layangkan.
"Seperti biasa pukulanmu tetap menyakitkan," Itachi mengusap-usap kepalanya sambil meringgis.
"Sudah kubilang jangan merubah namaku sembarangan! Dan lagi…AKU BUKAN RUBAHMU!" kata Kyuubi kesal.
"Tapi kan kau memang rubahku," Itachi langsung berancang-ancang melindungi diri dari bogem Kyuubi selanjutnya. Tapi tebakannya salah, Kyuubi tidak memukulnya lagi. Bahkan raut wajah Kyuubi terlihat serius.
"Apa rencanamu kali ini?" tanya Kyuubi.
Itachi malah bersiul panjang saat Kyuubi melayangkan pertanyaan padanya.
"Kau selalu pada intinya,"
"Tenang saja, kali ini aku hanya berkunjung ke Konoha, rubah manis,"
"Tch, apapun yang kau katakan aku tidak peduli tapi jika kau menyentuh orang-orang terdekatku aku akan benar-benar membunuhmu," ancam Kyuubi.
"Benar-benar tidak berubah ne?" kata Itachi.
"Jadi tidak biasanya kau ikut menonton festival. Direktur Sasori tidak melarangmu?"
"Ini semua berkat Naruto. Lagipula tugasku ada hubungannya dengan festival hari ini," (Kyuubi).
"Benarkah? Kau harus mengatur penonton yang riuh? Atau harus menjaga para pelaku festival? Ha! Mengantarkan seorang anak klien ke acara festival?" tebak Itachi.
"Dasar sok tahu. Aku di mintai tolong oleh Shikamaru untuk-"
DUAR
"KYYAAA!"
Suara ledakan keras dari arah festival mengejutkan Kyuubi dan juga Itachi. Kyuubi langsung menoleh kebelakang.
"Sial!" Kyuubi langsung berlari ke sumber ledakan. Itachi juga ikut berlari di belakang Kyuubi.
"Apa yang terjadi?" tanya Itachi.
"Ceritanya panjang. Aku akan ceritakan nanti," kata Kyuubi tanpa menoleh kebelakang dan terus berlari.
Tanpa sadar Itachi tersenyum tipis,'Ini yang kusuka darimu. Mendatangi bahaya…' batin Itachi.
Kyuubi dan Itachi sampai di sumber ledakan tadi. Asap masih mengepul pasca ledakan. Ternyata sebuah gedung di pinggir jalan di mana festival adakan yang meledak. Tidak jauh dari sana ternyata sudah ada Shikamaru, Kiba, Sasori, dan beberapa polisi.
"Shikamaru," panggil Kyuubi menghampiri Shikamaru.
"Kyuu," pandangan Shikamaru langsung beralih pada seseorang bertudung jaket di belakang Kyuubi.
"Yo, lama tidak berjumpa," kata orang bertudung itu langsung melepaskan tudungnya.
"Itachi senpai?" kata Shikamaru. Itachi hanya tersenyum.
"Apa yang terjadi?" kata Kyuubi.
"Seperti yang kau tahu, mereka benar-benar mulai bergerak. Yang masih tersisa 2 bom lagi," jelas Shikamaru.
"Tunggu tunggu tunggu, sebenarnya situasi apa yang sedang terjadi sekarang ini?" tanya Itachi.
"Teror bom," kata Kyuubi singkat malas menjelaskan.
"He? Lalu kenapa bodyguard sepertimu ada dalam masalah seperti ini. Kalian juga," kata Itachi menunjuk Shikamaru dan Kiba bergantian.
"Bukankah itu tugas polisi?" kata Itachi.
"Aku dan Kyuubi seorang detective swasta, Kiba ini seorang detective kepolisian makanya hari ini sedang menyamar menjadi seorang pengunjung biasa," kata Shikamaru.
"HEE? Sekarang kau detective?!" kata Itachi mengucang-guncangkan bahu Kyuubi dengan kuat.
"Sifat berlebihannya itu tidak pernah berkurang ya," bisik Kiba pada Shikamaru.
"Ya kau benar," kata Shikamaru sambil menguap.
"Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu yang menjadi bodyguard?" tanya Itachi.
"Itu juga masih kujalankan-" ucapan Kyuubi terpotong.
"Maaf memotong tapi kita hanya memiliki waktu sedikit Kyuu. Kita harus temukan 2 bom lagi sebelum di ledakkan," kata Shikamaru.
"Bisa aku ikut membantu?" sela Itachi. Semua melihatnya.
"Maaf tapi kau orang luar, kau mengerti prosedurnya kan?" kata Shikamaru.
"Tapi aku masih salah satu karyawan Namikaze Bodyguard. Benarkan Direktur Sasori?" kata Itachi.
"Hm? Ya bolehlah lagi pula kau aset bagus perusahaan dulu. Selamat datang kembali. Dan perlu kau ingat namanya sekarang Namikaze Detective bukan Namikaze Bodyguard," kata Sasori seenaknya.
Mulut Kyuubi mengangga mendengar ucapan Sasori, "Sasori! kau tidak bisa seenaknya seperti itu dong!" protes Kyuubi.
"Kau mau menentangku?" kata Sasori. Kyuubi langsung diam, dia tahu sulit untuk menentang seorang Sasori yang terkenal dengan kemutlakannya.
Shikamaru memutar matanya bosan, "Baiklah baiklah, bisa kita lanjutkan?" kata Shikamaru dan langsung mendapatkan perhatian rekan-rekannya.
"Kita bagi dua tim dalam pencarian 2 bom yang tersisa. Tim pertama, aku dan Kiba. Tim kedua Itachi senpai dan Kyuubi," kata Shikamaru.
"Kau sengaja memasukkanku dalam tim bersamanya ya?!" protes Kyuubi.
"Tidak juga. Kau ahli analisa tapi kemampuanmu menjinakkan bom masih di ragukan, kapan kau pernah menjinakkan bom?" tanya Shikamaru.
"Eeee…" Kyuubi tidak bisa menjawab.
"Itachi senpai bisa menjinakkan bom. Aku pernah melihatnya saat kejadian waktu terror bom disebuah gerbong kereta," kata Shikamaru.
"He? Bagaimana kau tahu?" kata Itachi.
"Karena aku salah satu penumpang dalam gerbong kereta waktu itu," kata Shikamaru.
"Aku melihatmu seperti seorang ahli penjinak bom. Di luar dugaan, padahal masih mahasiswa," kata Shikamaru.
"Ahaha.. tidak perlu memuji," kata Itachi mengaruk tengkuknya.
"Baiklah, tim sudah di tentukan. Sasori-san tugasmu mengawasi jalannya festival jika ada yang mencurigakan segera hubungi kami," kata Shikamaru lalu beralih ke beberapa polisi.
"Kalian bagi 2 tim, sebagian bereskan kekacauan ini dan sebagian tetap tenangkan penonton festival. Biar bagaimanapun festival ini tetap harus berjalan dengan baik sampai akhir," kata Shikamaru.
"Baik!"
"Ah dan satu lagi, karena ledakan telah terjadi. Aku minta pada kalian untuk menjelaskan bahwa ledakan ini hanya kebocoran gas biasa di gedung ini sehingga peserta festival tidak menaruh curiga jika hari ini acara mereka sedang mendapat teror," kata Shikamaru lagi.
Para polisi mengangguk mengerti lalu segera menjalankan perintah Shikamaru.
"Kau hebat… seorang detective swasta sepertimu saja para polisi itu langsung menuruti perintahmu," kata Itachi.
"Ayahku kepala kepolisian hari ini dia tidak bisa menjalankan tugasnya karena sedang berada di luar kota jadi secara resmi aku di tugaskan mengantikannya dalam tugas ini," kata Shikamaru. Dan untuk kesekian kalinya Itachi terkejut.
Banyak hal yang tidak dia tahu sebelumnya. Dia masih ingin tahu lebih banyak hal-hal apa lagi yang sudah dia lewatkan tapi itu semua bukanlah tujuannya untuk datang ke negeri api ini lagi setelah 2 tahun lalu dia pergi ke Kiri dan kembali lagi ke Konoha sekarang.
~Let's Play The Game 2~
Cukup lama Itachi membaca sebuah pesan singkat di ponsel Kyuubi. Yang dia baca adalah sebuah clue teka-teki letak bom yang Shikamaru kirimkan pada Kyuubi. Kronologi singkatnya tadi pagi Shikamaru dan Kyuubi di mintai tolong oleh kantor kepolisian pusat Konoha dari surat misterius yang di kirimkan ke kantor kepolisian. Kiba selaku detective kepolisian merekomendasikan Shikamaru dan Kyuubi agar turut membantu dan pengajuan itu di setujui kepala kepolisian selaku ayah Shikamaru. Jadilah mereka semua terlibat dalam aksi teror bom hari ini. Shikamaru sudah mengirimkan isi surat itu pada Kyuubi melalui pesan singkat. Hanya dalam waktu singkat saja Kyuubi bisa menebak di mana letak bom lainnya ditanam.
"Eee… kembang api terbesar di antara kembang api lainnya… saat melodi-melodi melewatinya, kembang api terbesar menyambutnya… apa ya?" gumam Itachi masih coba menebak-nebak apa maksud pesan itu.
Kyuubi hanya meyeringgai saja mendengarkan gumaman Itachi yang mencoba menebak-nebak teka-teki itu. Mereka masih dalam gerakan berlari menuju lokasi di mana bom berada menurut analisa Kyuubi.
"AAAA!" Itachi frustasi sendiri.
"Hey, apa maksud dari teka-teki ini?" tanya Itachi kali ini menyamakan larinya dengan langkah Kyuubi yang tadi ada di depannya.
"Kau tebak saja sendiri. Jika kau tidak bisa menebaknya sampai kita sampai di tempat yang sedang kita tuju sekarang berarti kau memang benar-benar keriput bodoh," kata Kyuubi tersenyum licik. Itachi langsung cemberut.
Mereka terus berlari bahkan sampai melewati para rombongan festival.
"Belum bisa menebaknya?" kata Kyuubi sudah berhenti dan menoleh ke Itachi.
Itachi hanya diam, Kyuubi melihat jam tangannya sebentar.
"Kau payah. Kita sudah sampai di tempat di mana bom itu, di taman," kata Kyuubi.
"He? Disini? Kau yakin?" kata Itachi.
"Hm. Waktu kita tidak banyak. Menurut analisaku, bom itu di letakkan di antara bunga-bunga yang di gunakan dalam festival sebelah sana," kata Kyuubi.
"Kenapa di antara bunga-bunga?" kata Itachi.
"Penjelasannya nanti saja. Sebentar lagi rombongan festival akan melewati sisi jalan ini," Kyuubi menarik Itachi untuk mencari bom di antara kotak-kotak bunga di pinggir jalan.
Detik waktu yang berjalan membuat suasana tegang bagi Kyuubi.
'Dimana bom itu di sembunyikan?!' batin Kyuubi mencari-cari bom.
"Hm?" gerakan Kyuubi terhenti pada aspal jalan yang teksturnya cukup aneh. Jika orang awam pasti mengira hanya kerusakan jalan biasa.
"Seingatku jalan ini tidak mengalami kerusakan. Bekasnya seperti masih baru…mungkinkah!" Kyuubi segera mengais kerusakan aspal itu dengan cepat tapi hati-hati. Itachi yang melihatnya langsung menghampiri Kyuubi.
"Apa ada disana?" kata Itachi, Kyuubi hanya mengangguk. Tidak lama bom mulai terlihat.
"Mulai dari sini biarkan aku yang tangani," Itachi kini mengambil alih.
"Gawat! Rombongan itu sudah mulai terlihat!" kata Kyuubi menoleh kebelakang.
Itachi tetap berkonsentrasi untuk menjinakkan bom di hadapannya. Rombongan festival semakin dekat dengan posisi Kyuubi dan Itachi. Kyuubi semakin tegang, Itachi berkonsentrasi penuh bahkan bulir keringat mengalir di keningnya.
Rombongan semakin dekat bahkan beberapa meter dari mereka.
Dengan hati-hati Itachi memutus kabel dalam rakitan bom itu.
"Berhasil!" teriak Kyuubi.
"Bom ini merepotkan," kata Itachi mengerutkan dahinya.
"Apa maksudmu? Bomnya mati tuh," kata Kyuubi menunjuk bom di dekatnya.
TIK TIK TIK
Entah bagaimana bom itu kembali menyala.
"HEE?!" Kyuubi terkejut.
"Kenapa masih menyala?!" kata Kyuubi.
Itachi menghela nafas kembali meneliti rakitan bom itu. Dia tidak menunjukkan rasa terkejut saat bom itu kembali hidup.
"Ada pemicu lain dalam bom ini," kata Itachi.
"Apa?" kata Kyuubi.
"Lihat bola kecil dalam tabung di air ini," kata Itachi.
Kyuubi melihat tabung kecil dan di dalamnya ada bola yang mengapung di air.
"Jika bola ini menyentuh titik ini maka bom ini akan meledak. Di sini ada 2 tabung air, yang satu berisi air yang lebih banyak jika dibandingkan air yang berisi bola. Jika tabung air yang satunya terus mengalirkan air ke tabung yang ada bolanya bisa di pastikan bom akan segera meledak," jelas Itachi.
"Apa semudah itu?" kata Kyuubi.
"Oi Oi kau meragukan analisaku? Titik pemacu itu sensitive jika menyentuh bola itu, karena bola itu bukan benda logam biasa tapi dirancang sedemikian rupa," kata Itachi.
"Lalu bagaimana menghentikannya?" kata Kyuubi.
"Jika kita merusaknya begitu saja bomnya juga akan tetap meledak," kata Itachi.
"APA?! Tidak mungkin kita biarkan begitu saja kan? Itu juga akan meledak!" kata Kyuubi.
"Begitulah, makanya aku bilang bom ini merepotkan. Nama bom ini bom abadi, yah seperti kau tahu bom ini susah di jinakkan sehingga terus aktif seperti-"
BLETAK
"Perjelasannya nanti saja! Pikirkan cara menghentikan bom sialan ini," kata Kyuubi setelah menampar kepala belakang Itachi.
"Ha'i Ha'i… ambilkan laptopku di tas," kata Itachi melirik tas punggungnya.
Dengan cepat Kyuubi mengambil laptop di tas yang ada dipunggung Itachi tanpa bertanya apa yang akan di lakukan Itachi. Setelah menerima laptop dari Kyuubi, Itachi segera membuka laptopnya dan mengerjakan sistem yang Kyuubi sendiri tidak mengerti. Rombongan festival semakin dekat dengan posisi mereka. Kyuubi maupun Itachi cukup tegang dalam situasi seperti ini.
Suara tarian jari-jari Itachi di atas keyboard terdengar cepat.
"Haahhh~ berhasil~" Itachi duduk di aspal sambil mengacungkan jempolnya pada Kyuubi.
"Pegang bomnya jangan sampai lepas," (Kyuubi).
"Memangnya ada ap-HOY!" Itachi terkejut saat Kyuubi langsung menarik Itachi dan melemparnya ke pinggir jalan. Tak lama rombongan festival melintas masih riuh seperti tadi dengan penjagaan dari beberapa polisi. Setelah itu Kyuubi pergi ke pinggir jalan.
"Hoy keriput bodoh! kau dimana?" kata Kyuubi mencari sosok Itachi.
"Disini…" kata Itachi dengan wajah masam di atas pohon masih memeluk bom yang sudah di jinakkan.
"HAHAHA! Sejak kapan kau punya hobi memanjat seperti monyet begitu eh?" kata Kyuubi mendongkak ke atas.
"Ini semua karena lemparanmu tadi rubah jelek!" kata Itachi marah-marah sendiri.
"Sudah cepat turun," kata Kyuubi.
.
.
2 bom yang tersisa bisa di temukan. Setelah Kyuubi menemukan bom, tak lama setelah itu Shikamaru juga menemukannya dan berhasil di jinakkan. Sasori menemukan orang mencurigakan di sekitar festival dan ternyata orang itu dalang dari teror bom hari ini. Kyuubi dan Itachi sedang berada di bangku taman tempat mereka menjinakkan bom tadi.
"Hoo..jadi begitu.." kata Itachi terlihat antusias mendengarkan penjelasan Kyuubi.
"Jadi maksud dari pesan itu bom terletak di antara bunga bermekaran, bunga bermekaran di ibaratkan kembang api. Lalu kembang api terbesar akan meledak saat melodi-melodi melewatinya itu bom akan meledak jika saja rombongan festival itu melintas. Dan kenapa bom itu di sembunyikan di dalam aspal karena di sana ada pemicunya, jika salah satu orang menginjaknya bom itu akan meledak. Trik sederhana tapi mengecoh…" Itachi mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Dan kau payah karena tidak bisa menebak teka-teki tingkat anak TK seperti itu," kata Kyuubi cuek sambil memakan ice creamnya.
"Aku kan memang tidak ahli dalam analisa!" protes Itachi cemberut.
"Lagipula kau bilang bomnya di antara bunga-bunga tapi malah tersembunyi di jalan,"
"Disisi kanan dan kiri jalan itu kan bunga juga," jawab Kyuubi polos.
'Benar juga ya,' batin Itachi.
"Ngomong-ngomong mengenai bom tadi kenapa kau bisa tau jenis bom itu?" tanya Kyuubi.
"Hoo.. itu? Dulu sempat ada teror bom menggunakan jenis bom itu. Bom itu sangat jarang yang memakainya karena perakitannya yang agak rumit, karena memerlukan keahlian juga dalam bidang IT," kata Itachi.
"Pantas kau mengerti cara menjinakkannya. Shikamaru juga aku tidak heran jika dia bisa menjinakkannya karena dia juga ahli di bidang IT," kata Kyuubi.
"ITACHI-NII!"
"Hm? Naruto?" Itachi melihat Naruto dari kejauhan berlari kencang kearahnya dan Kyuubi.
Naruto berlari menuju Itachi dan Kyuubi dan berhenti mendadak saat sudah di depan Itachi.
"Itachi-nii!" Naruto langsung memeluk Itachi, Itachi menerimanya dengan senang hati. Sekilas Kyuubi melihat Itachi tersenyum lembut, membuat Kyuubi tersenyum juga walau samar.
"Hey! hey! hey! jangan berlama-lama berpelukan dengan si mesum ini. Kau harus hati-hati padanya Naruto," kata Kyuubi memisahkan Naruto dan Itachi.
'Me-mesum?' batin Itachi miris.
"Aku kan rindu dengan Itachi-nii," kata Naruto.
"Benar yang di ucapkan Naruto. Kau seharusnya bersikap manis sepertinya juga, aku akan menerimanya dengan senang hati kok," Itachi merentangkan tangannya kearah Kyuubi.
JDUAK
Pukulan keras kembali mendarat di kepala Itachi.
"Selain payah, bodoh, kau juga mesum," kata Kyuubi langsung pergi begitu saja.
"Kakakmu itu masih juga kasar," gerutu Itachi mengusap-usap kepalanya.
"Hahahaha…" Naruto hanya tertawa.
"Oh ya bagaimana kau tahu aku sudah ada di sini?" tanya Itachi mengisyaratkan Naruto untuk duduk.
"Sasori yang memberi tahuku tadi," jawab Naruto.
"Ne, Itachi-nii selama ini kau kemana saja? Tiba-tiba menghilang selama 2 tahun," kata Naruto mulai duduk.
"Mencari hal baru saja," kata Itachi tersenyum.
"Kau berbohong lagi," kata Naruto yang sudah mengenal jelas Itachi.
"Hahaha…aku memang susah berbohong jika padamu ya," Itachi mengacak-acak rambut Naruto.
"Apa yang kau lakukan selama 2 tahun itu?" kata Naruto kali ini wajahnya serius.
"…." Itachi hanya diam menatap Naruto. Lalu dia menghela nafas.
"Aku sedang mencari seseorang," kata Itachi menatap langit mendung.
"Seseorang? Siapa?" (Naruto).
"Orang yang kukira tidak ada lagi tapi ternyata dia masih ada," Itachi tersenyum kecut.
"Mungkin Tuhan sedang menghukumku. Sekarang aku tidak berbeda jauh dengan Kyuubi saat mencarimu," kata Itachi.
"Maksudnya apa?" tanya Naruto.
Itachi melihat Naruto lagi dan mengacak rambut Naruto, "Sudahlah kau tidak perlu ikut pikirkan."
"Hey, sebentar lagi sepertinya akan hujan. Aku mau menumpang berteduh di kantor Direktur Sasori ya. Sekalian berkunjung, ayo," Itachi mengajak Naruto.
Selepas Itachi dan Naruto pergi, Kyuubi keluar dari salah satu pohon tidak jauh dari tempat di mana Itachi dan Naruto bercakap-cakap tadi.
"Hukuman dari Tuhan eh?" gumam Kyuubi.
~Let's Play The Game 2~
Kantor Pusat Kepolisian Konoha
Di sebuah ruangan rapat terlihat serius. Semua seperti sedang membicarakan suatu topik penting dalam rapat mereka.
"Kami sudah menyelidiki bahwa dalam kasus ini semuanya sangat rapi. Senjata yang di gunakan tidak di temukan dalam lokasi kejadian, tidak ada sidik jari maupun benda-benda lain yang bisa di jadikan petunjuk," kata Asuma selaku tim penyelidikan.
"Setiap korban yang hampir sama cara pembunuhannya, para korban tewas selalu akibat dari pedang," kali ini timpal Kurenai.
"Sudah jelas pelakunya adalah orang yang sama," celetuk Shikamaru tiba-tiba muncul dari pintu.
"Maaf kami terlambat karena terhalang hujan," kata Kiba.
Shikamaru dan Kiba segera duduk.
"Kyuubi tidak datang?" kata Kakashi.
"Kyuubi sedang berada di ruangan berkas laporan. Katanya dia mau meneliti data-data para korban dalam kasus ini," kata Shikamaru.
"Baiklah," kata Kakashi.
"Kesimpulan dari kasus ini, pelaku adalah orang yang sama dan seorang pembunuh professional. Dia hanya membunuh orang tertentu, motifnya kelihatannya sama dan juga dia bergerak atas perintah," kata Shikamaru final.
Semua peserta rapat cukup kagum dengan analisa detective muda yang satu itu walaupun terlihat pemalas dari luar.
Sementara itu di ruangan berkas penyelidikan, Kyuubi sedang membaca buku hasil catatan kasus di sebuah meja.
"Rapi, tanpa bukti, tanpa celah, benar-benar professional." gumam Kyuubi. Lalu dia merebahkan punggungnya di sandaran kursi dan meletakkan kedua tangannya yang terlipat di belakang kepalanya. Lalu dia mendongak ke langit-langit.
"Korbannya jika aku perhatikan seorang yang memiliki jabatan penting atau seorang penguasa besar… Pembunuh ini apa dia bergerak berdasarkan perintah…?" gumam Kyuubi lagi.
"Siapa yang mengerakkannya…?" gumam Kyuubi lagi.
.
.
Namikaze Detective
Kyuubi membuka pintu kantor ND. Terlihat banyak perubahan dengan kantor swasta itu selain nama kantor itu. Dulu yang terlihat sederhana sekarang sedikit lebih terlihat 'pantas disebut kantor'. Kyuubi menjatuhkan dirinya di sofa. Sudah terlalu malas Kyuubi pindah kebangunan sebelah yaitu rumah tinggalnya untuk beristirahat.
BIP BIP BIP
Ponsel Kyuubi berbunyi menandakan ada email masuk. Kyuubi melihat ponselnya, email itu dari Naruto.
From: Naruto
Kyuubi, kau dimana? Kau tidak apa-apa kan? Tidak sedang di hadang pencuri kan? Tidak sedang di todong kan? Tidak sedang di kerumuni murid-murid SMU lagi kan?
Kyuubi sweatdrop membacanya, lalu tersenyum. Wajar jika Naruto mengirimkan email berlebihan seperti itu karena Kyuubi saat ini baru kembali pukul 1 pagi dan dia langsung ke kantor Sasori bukan bangunan sebelah. Kyuubi lalu membalasnya.
"Hmm..aku tidak tahu kalau kau begitu senang jika sedang saling berkirim email dengan Naruto," ucap seseorang di belakang Kyuubi. Hal itu mengagetkan Kyuubi.
"HUWAA!"
GUBRAK
Kyuubi jatuh dari sofa karena kaget saat menoleh kebelakang yang dia lihat wajah zombie.
"HAHAHA! Kena lagi kau!" Itachi melepas topeng zombienya. Kyuubi hanya mendengus kesal lalu duduk di sofa lagi.
"Kenapa kau masih disini?" tanya Kyuubi ketus.
"Aku menumpang untuk tidur kok. Sudah malam lagipula masih hujan tuh," kata Itachi menunjuk hujan di luar melalui jendela yang masih terbuka.
Lalu keduanya saling diam.
"Jadi siapa orang yang kau cari eh?" kata Kyuubi tiba-tiba, Itachi agak terkejut.
"Kau..menguping pembicaraanku dengan Naruto tadi siang?" kata Itachi. Kyuubi hanya diam tapi sedang melihat Itachi dengan intens.
"Kau tidak perlu tahu juga. Yang pasti kali ini tidak ada hubungannya denganmu," kata Itachi.
Kyuubi hanya diam kali ini menunduk.
"Mungkin aku sekarang dalam posisimu seperti waktu itu. Sial sekali bukan, atau selama 2 tahun ini kau menyumpahiku ya rubah jelek," kata Itachi, Kyuubi masih diam.
"Jahat sekali," kata Itachi dan Kyuubi masih diam. Merasa ada yang aneh Itachi menoleh ke samping.
"Hoy! Kau mendengarkanku tidak?" kata Itachi.
"Zzzz..zz…zzz…" Kyuubi ternyata sudah tidur. Itachi sweatdrop.
"DASAR RUBAH JELEK!" teriak Itachi frustasi.
TBC…
Hitomi: sesuai janji saya, ini dia Let's Play The Game season 2-nya. Dan lagi-lagi Itachi bareng Kyuubi lagi! Yeeyyy! *author dihajar Kyuubi*
Maaf ya saya lama baru muncul. Teehhee~
Dan berikut mungkin pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat author jawab.
Q: Thor ada pair SasuNaru kan?
Hitomi: wets, tenang… mereka ada kok. Cuma saya sendiri juga tidak tahu mereka akan mulai muncul di chapter berapa ._.
soalnya ide cerita ini baru saya dapet garis besarnya aja belum mikir di kembangkan gimana. Karena menurut pepatah "seiringnya waktu semuanya akan berkembang," *author dilempar tepung*
Q: Itachi itu karakter jahat atau gimana sih thor?
Hitomi: hm hm *mengangguk* saya mengerti anda bertanya-tanya mengenai karakter Itachi di cerita sebelumnya. Saya sudah pikirkan untuk mengungkapkan siapa Itachi sebenarnya di season 2 kali ini ^o^v
Q: di cerita sebelumnya kan Sasuke meninggal tuh thor, sedangkan di cerita ini ada pair SasuNaru. Gimana ceritanya tuh Sasuke hidup lagi?
Hitomi: Mengenai itu author sudah pikirkan caranya *lho?* jadi bisa ditunggu di chapter-chapter selanjutnya di cerita ini.
bukan maksudnya author menghidupkan orang yang sudah mati jadi hidup lagi lho ya, nanti kaya zombie gitu dong. Naru mau sama zombie?
Naruto: ga mau! Dasar author teme!
Hitomi: lho kok saya malah disalahin ._.a
Q: ada ItaKyuu juga kan thor?
Hitomi: ada kok dan akan selalu ada! Banzai! *ditendang Kyuubi*
Yosh! Sampai berjumpa di chapter selanjutnya~
