I not Own Fairy Tail

Maaf kalo Natsu atau Sting rada OOC

Chapter 1/10 .Setelah Natsu selesai. aku bakalan bikin Gray.

Ps: Jelall and Siegrain kembar


My Fake Wedding:

Natsu Dragneel

Lucy Pov.

Lucy mengerutkan keningnya bingung. Bingung atas pilihan yang harus dibuatnya. "Aku pilih Natsu"kata Lucy membuat yang lain kaget. "Yeah, Terima kasih Lucy" respon Natsu riang.

"Oi Otak api, kenapa dia memilihmu?" kata Gray

"Belum pernah ada wanita yang menolakku"komentar Siegrain yang sekarang beremo-ria di pojok ruangan.

"Selamat Natsu," jawab Rogue singkat.

"Natsu ya" komentar Laxus.

"Jadi apa yang bisa aku bantu Natsu-san?"tanya Lucy.

"Panggil aku Natsu saja Lucy. Aku butuh kamu untuk berpura – pura menjadi istriku" kata Natsu singkat.

"APA?" teriak Lucy shock dan membuat semua mata tertuju padanya.

"Tenang Lucy"kata Laxus berusaha menenangkan Lucy.

"Jadi begini, ibuku masuk rumah sakit dan ingin sekali bertemu dengan tunanganku. Ayahku juga ingin sebelum aku meneruskan perusahaannya,ia ingin aku memiliki pasangan" Jelas Natsu dengan nada santai. Lucy hanya bisa menghembuskan nafas. "Ah iya bagaimana kabar bibi Gradine?"tanya Rogue.

"Kata dokter, tidak terlalu baik"jawab Natsu lemah. Terlihat terlalu depresi menurut pandangan Lucy.

"Baik Natsu, aku akan membantumu"kata Lucy tiba – tiba. Mendengar itu senyuman khas Natsu pun mengembang dibibir Natsu. "Terima kasih Luce"kata Natsu.

"Luce?"tanya Lucy bingung.

"Itu nama panggilanmu"balas Natsu.

"Oh, tapi kenapa Rogue bisa kenal dengan Gradine?"Tanya Lucy

"Aku dan Natsu bisa dibilang kerabat"jawab Rogue.

"Lucy,kau mau minum apa ?"tawar Laxus.

"Aku tidak minum Laxus, tapi jika ada Lemonade Water aku mau"jawab Lucy.

"Lucy kau tinggal di apartemenku ya "kata Natsu.

"Kenapa?"tanya Lucy.

"Karena kita tunangan dan karena kau dari luar kota"jawab Natsu.

"Baik. Tapi dengan satu syarat" kata Lucy.

"Apa syaratnya?"tanya Natsu penasaran.

"Jangan protest jika aku melakukan sesuatu di apartemenmu"kata Lucy. "Deal"balas Natsu.

Tak selang berapa lama,minuman pesanan Lucy datang."Mari kita bersulang untuk pasangan baru kita"kata Laxus sambil mengedipkan mata pada Natsu dan Lucy membuat keduanya salah tingkah. "Semoga kau tidak kerepotan Lucy"kata Gray yang menghabiskan minumannya.

"Apa maksudmu tukang es?"kata Natsu

"Gray kemana bajumu?"tanya Lucy.

"Gahhhhh,kapan ini terjadi"kata Gray panik dan mencari kaosnya,sementara Lucy memandangnya bingung."Jangan kaget memiliki kebiasaan,ia bisa tanpa sadar melepas bajunya."Jelas Jellal membuat Lucy ber ooo- ria .

"Hy Luce, apa perkerjaanmu?"tanya Natsu

"Aku penulis"jawab Lucy.

"Sebenarnya Natsu novelist dengan nama pena Luca Heart"kata Laxus membuat seluruh yang mendengarnya kaget termasuk Mirajane.

"Lucy kau pengarang yang mengarang The Mitologi of Fairy Tail?"kata Mirajane tidak percaya sementara Lucy hanya menunduk menahan malu.

"Hehehe iya"kata Lucy dengan wajah semakin memerah.

"Kamu benar – benar berbakat"komentar mereka semua jadi membicarakan perkerjaan mereka masing – masing.

"Lucy, kau kenal Erza Scarlet?"tanya Jelall.

"Ya,dia editorku. Jellal-kun kau kenal dia?"jawab Lucy.

"Ya begitulah"kata Jelall seadanya.

Hari semakin malam,Natsu pun mengajak Lucy untuk ke apartemennya. "Natsu, kapan kita bertemu dengan keluargamu?"tanya Lucy, saat mereka berada di dalam mobil yang di setir Natsu.

"Besok pagi"jawab Natsu yang masih berkonsentrasi pada jalan yang didepannya.

"Secepat itu?"komentar Lucy yang sekarang menjadi bisa menbaca pikiran Lucy, Natsu meremas tangan kanan Lucy mencoba menenangkanya." Jangan gugup Lucy, aku hanya minta kamu untu berakting selebihnya biar aku yang urus"kata Natsu.

"Aku percaya kamu Natsu"kata Lucy yang mulai merasa tenang dan hangat ketika tangan Natsu mengenggam tangannya.

Setelah setengah jam, perjalanan dari bar menuju gedung apartemen Lucy. "Kita sudah sampai Lucy"kata Natsu yang membuka pintu mobil Lucy."Waa, kau memilih Apartemen di dekat gunung?"komentar Lucy.

"Yups, itu sangat ku bawakan kopermu"kata Natsu.

"Eh, biar aku saja."balas Lucy yang mengambil kopernya dari tangan Natsu.

"Tidak apa – apa, aku tidak akan membiarkanmu mengangkat benda berat Luce"kata Natsu yang mengambil kembali koper Lucy dan mengandeng tangan Lucy memasuki gedung.

"Kenapa jantung berdetak kencang?"pikir Lucy bingung.

Selama perjalanan menuju kamar apartemen Natsu. Lucy hanya ia menahan malu juga karena berusaha menenangkan detak jantungnya yang berdetak diatas kecepatan normal. "kalau detak jantungku begini terus, aku harus mencari jantung baru" Pikir Lucy.

"Luce,Lucy,Lucy"panggilan Natsu membuyarkan lamunan Lucy. "Oh ada apa Natsu"jawab Lucy yang baru sadar dari lamunannya. "Apa yang kau pikirkan?"tanya Natsu.

"Eh tidak ada"jawab Lucy dengan senyum dipaksakan. Natsu tersenyum tahu Lucy berbohong dan ia memutuskan untuk membiarkan saja.

"Nah Lucy selamat datang di apartemenku Luce"kata Natsu yang membuka pintu lebar – lebar, namun yang dilihat membuat mata Lucy melebar adalah apartemen Natsu super duper berantakan. Sampah dimana – mana. Piring – piring kotor yang tidak dicuci berhari – hari. Lucy pun sempat berpikir, bagaimana bisa Natsu hidup ditumpukan sampah ini.

"Maaf kalau agak berantakan Lucy"kata Natsu.

"INI YANG KAMU BILANG AGAK! Tetap ditempatmu, aku akan membersihkan tempat ini"kata Lucy dengan aura kematiannya.

"Aye"kata Natsu yang sedikit ketakutakan melihat Lucy mengeluarkan aura seperti itu.

Akhirnya, setelah satu jam Lucy berjuang membersihkan apartemen Natsu yang penuh dengan sampah tidak berguna,ia selesai membuat apartemen Natsu kembali bersinar. Desain apartemen Natsu didominasi dengan warna merah dan hitam .

"Hei Lucy,kenalkan ini kucing peliharaanku Happy"kata Natsu pada Lucy yang sedang kelelahan. Ditangan kiri Natsu terdapat kucing dengan bulu berwarna biru. "Huh? Waaahh lucunya. Boleh aku mengendongnya ?"tanya Lucy ceria.

"Tentu saja Lucy"kata Natsu sambil memberikan Happy pada Lucy. Lucy pun membiarkan Happy bermain dipangkuannya. "Er Lucy jujur disini hanya ada satu kamar tidur "kata Natsu.

"Aku bisa tidur di sofa, Natsu"kata Lucy.

"Kenapa tidak tidur bersama saja?"usul Natsu.

"Tidak"tolak Lucy.

"Aku tidak akan melakukan apa – apa Luce"kata Natsu.

"Tidak"kata Lucy tegas.

"Kalau begitu,biar aku tidur di sofa Lucy"kata Natsu dengan nada pun membawa koper Lucy menuju kamarnya. "Lucy, aku mandi duluan"kata Natsu sambil menuju kamar mandi.

Lucy berjalan mendekati meja pajangan yang berisi foto – foto. Di foto tersebut terlihat Natsu berfoto bersama gadis kecil berambut biru,terkadang juga bersama seorang pria dengan rambut merah dan wanita dengan rambut biru. Ada juga foto Natsu bersama happy atau Natsu dengan seorang pria dengan rambut hitam dan pirang. Lucy juga melihat foto Natsu sewaktu ia masih bayi. "Sangat menggemaskan" kata Lucy dalam hati.

Lucy mendekati kulkas dan memeriksa stock makanan yang disimpan Natsu. Isi kulkas Natsu kebanyakan adalah makan beku dan berbagai macam jenis saus sambal."Ia menyukai makanan pedas ya"kata Lucy bersweat drop – ria.

"Apa yang kau cari Lucy?"tanya Natsu. Lucy pun membalikkan badan dan wajah Lucy merah semerah- merahnya. Natsu berdiri dihadapannya dengan bertelanjang dada memperlihatkan otot –otot dadanya ditambah rambutnya yang basah menambah keseksian Natsu. "Sial,kenapa Natsu bisa sangat Hot"maki Lucy dalam hati. "Kau sakit Lucy? Wajah memerah"kata Natsu. Wajah Lucy semakin memerah karena Natsu menempelkan keningnya di kening Lucy. "Aku baik – baik saja"kata Lucy sambil mendorong badan Natsu. Lucy kemudian berlari menuju kamar mandi.

"Dasar Aneh"kata Natsu setelah Lucy ke kamar mengambil botol air mineral di kulkas dan meminumnya.

Sementara itu, Dikamar mandi Lucy berfikir apakah pilihannya tepat memilih Natsu. Sedikit yang Lucy tahu bahwa pilihannya akan membawa perubahan besar dalam hidupnya.

Keesokaan harinya,

Lucy merasa gugup. Berulang kali ia merapikan pakaiannya. Hari ini ia dan Natsu akan memulai sandiwara mereka sebagai pasangan. "Jangan gugup Lucy"kata Natsu yang hari itu memakai kaos merah dipadu dengan celana Jeans berwarna Lucy mengenakan gaun berwarna pink dengan lengan panjang dipadu dengan sepatu flat berwarna sama.

"Kamu siap Luce ?"tanya Natsu sebelum mereka turun dari mobil. "Sebentar Natsu"kata Lucy. Lucy mengambil nafas dalam – dalam sambil memejamkan matanya. "Aku siap "kata Lucy yang sudah membuka matanya. Natsu pun membuka pintu mobilnya.

Mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan menuju kamar dimana ibu Natsu dirawat. "Lucy ibuku mungkin sangat tegas tapi dia baik"kata Natsu.

"Semua ibu di dunia ini seperti itu Natsu" balas Lucy sambil tersenyum ceria membuat wajah Natsu memerah.

"Kau manis kalau tersenyum Lucy"puji Natsu.

"Hah? "respon Lucy.

"Ayo kita masuk Lucy"ajak Natsu sambil membuka pintu kamar.

Di dalam kamar, ada Seorang pria berambut merah dan seorang gadis kecil yang dilihatnya difoto kemarin. Lucy juga melihat seorang wanita di tempat tidur.

"Pagi Ayah dan ibu"salam Natsu.

"Pagi – pagi sekali kau datang" komentar Igneel.

"Hmm? Oni-chan siapa gadis ini"Tanya Gadis berambut biru polos.

"Oh iya aku lupa, ayah,ibu,dan Wendy, kenalkan ini Lucy Heartfilia tunanganku"kata Natsu memperkenalkan Lucy.

"Halo Aku Lucy Hearthilia"sapa Lucy.

"Oh my, Natsu tidak pernah bilang memiliki gadis secantik ini. Namaku Gradine"kata Gradine.

"Putra ku sudah dewasa, selamat datang Lucy"kata Igneel.

"Lucy- nee, Namaku Wendy. Salam kenal"kata Wendy.

"Halo Wendy"salam Lucy sambil tersenyum.

"Natsu, Keadaan ibumu sudah semakin. Dua hari lagi ia sudah diperbolehkan pulang dan kita akan mengadakan pesta untuk merayakan kesembuhan Gradine juga untuk merayakan pertunangan kalian"kata Igneel penuh semangat. Natsu mengangguk tanda setuju.

Tiba – tiba saja pintu kamar terbuka, memperlihatkan seorang pemuda seusia Natsu dan berambut pirang. "Bibi Gradine, apa kabar?"kata Pemuda itu yang langsung menyerahkan buah – buahan pada Gradine.

"Sting aku baik – baik saja"kata Gradine riang.

"Sting, kenalkan ini Lucy tunangan Natsu"kata Igneel bersemangat. Sting melihat Lucy seperti melihat bidadri yang turun dari langit. "Halo aku Lucy"sapa Lucy sopan.

"Aku Sting Euclife. Sepupu jauh Natsu dan teman dekat Rogue"kata Sting memperkenalkan diri .

"Sting dan Lucy kalian bisa tunggu diluar? Ada yang ingin kami bicarakan"kata Gradine.

Lucy mengangguk. Ia dan Sting pun menunggu di depan kamar. "Hey pirang. Bagaimana bisa kau bertunangan dengan Natsu.

"Jangan panggil aku pirang kalau kamu pirang pertanyaanmu kenapa tidak tanya langsung pada Natsu?"kata Lucy.

"Aku merasa aneh saja. Natsu adalah tipe yang tidak terlalu peka terhadap hubungan asrama. Kamu seharusnya bersamaku"kata Sting dengan penuh percaya diri.

"Maaf? Natsu mungkin tidak peka,namun dia adalah orang yang kupilih. "Kata Lucy tegas sambil kembali masuk ke dalam kamar pasien. Lucy berpikir sebaiknya ia berada didekat Natsu.

"Lucy seharusnya bersamaku"Bisik Sting yang tersenyuM licik. Sebelum ia meninggalkan rumah sakit .