Title: Tidak Disini, Jae

(Tinkxx)

– Jaehyun x Taeyong –

an: seperti biasa, judul yang saya bikin nggak nyambung. Saya juga nggak ahli bahasa inggris, maka dari itu saya jarang pakai judul/kata bahasa inggris (saya cuma bisa ngeTL karena saya kerja di salah satu fansub).
hei, saya terinspirasi sama mereka berdua waktu datang ke acara kemarin itu loh, yang berdua doang. Tapi latarnya beda ya-anggap aja mereka apa gitu, idol boleh, pengusaha boleh.

Tidak Disini, Jae –

"Berhenti menatapku, hyung,"

Jaehyun protes karena sedari tadi Taeyong tidak berhenti melihatnya. Taeyong melihatnya dengan tatapan memuja yang mau tidak mau membuatnya salah tingkah. Awalnya ia pikir ada sesuatu pada wajahnya, tapi setelah ia mengaca pada salah satu kaca disana, ia tidak menemukan apapun yang aneh pada wajahnya.

Riuh tamu undangan yang berebutan-entah-apa bahkan tidak dipedulikan Taeyong. Ia masih tersenyum lebar menatap Jaehyun membuat yang ditatap ikut tersenyum salah tingkah. Oh ayolah wajah Jaehyun sangat tampan dan lucu disaat bersamaan, membuatnya selalu gemas melihatnya. Kemudian ia berkata sambil terpekik tertahan, "Tapi kau tampan sekali hari ini,"

Jaehyun menundukkan kepalanya, menyembunyikan kekehannya, sadar diri kalau mereka berdua sedang ada di salah satu acara formal. "Aku tahu, hyung,"

"Aku jadi tidak bisa berhenti memandangmu,"

"Hentikan, hyung. Kau membuatku ingin menciummu,"

"Cium saja kalau bisa." Taeyong berkata sambil mengerlingkan sebelah matanya nakal. Jaehyun membelalakkan matanya, shock melihat kekasihnya yang berbeda dari biasanya.

Sejak kapan dia bisa menggoda?

"Kau menggodaku?"

Taeyong menggeleng pelan sambil sesekali tersenyum pada orang yang menyapa mereka. Berusaha bersikap sesopan mungkin. Ia tidak mungkin mempermalukan dirinya sendiri di acara besar seperti ini.

Jaehyun bergerak gelisah, tangannya menarik jas bagian bawah Taeyong. Ia berbisik pelan selagi tersenyum, "Hyung, kita perlu bicara,"

"Bicaralah,"

"Tidak disini—"

Mereka berdua mundur dari kerumunan—lebih tepatnya Jaehyun yang menarik Taeyong ke belakang. Mudah saja bagi mereka untuk memisahkan diri dari kerumunan, karena memang dari awal mereka tidak terlalu mencolok seperti yang lain.

Tangan Jaehyun bergerak untuk merangkul pinggang Taeyong, mengelusnya pelan ke bagian bawah. Yang dirangkul menahan napasnya. "Tidak disini, Jae—"

Jaehyun tersenyum miring dengan tangan yang semakin bergerak ke bawah. "Siapa suruh menggodaku?"

"Maafkan aku," Taeyong berkata pelan. Rangkulan pada pinggangnya semakin erat membuatnya merona—mulai membayangkan yang tidak-tidak. "Lepaskan, Jae. Kau tidak mau reputasi kita menjadi jelek, kan?"

Yang ditanya menggumam tidak jelas. Taeyong menghela napas. Ia menarik Jaehyun lebih ke belakang membuat Jaehyun mengerutkan dahi keheranan. "Ada apa, hyung?"

Taeyong menoleh pada Jaehyun, menatap tepat pada matanya, sedikit jinjit untuk menyamakan tingginya dengan pemuda yang lebih muda dua tahun darinya itu. Jaehyun semakin mengerutkan dahinya bingung. Ramainya acara yang sedang berlangsung seakan tidak mengganggu mereka sama sekali—dan untungnya tidak ada yang sadar jika mereka berdua tidak ada di kerumunan.

Kemudian Taeyong memajukan wajahnya, mencium bibir Jaehyun, melumatnya pelan dan melepasnya begitu saja sebelum Jaehyun sempat membalas. Ia harap-harap cemas jika saja ada orang yang melihat mereka. Tapi setelah mengedarkan pandangan, ia bersyukur karena tidak ada orang di sekitar mereka.

"Apa yang kau lakukan, hyung?" Jaehyun membelalakkan matanya, memekik kaget. Tangannya yang ada di pinggang Taeyong otomatis terlepas.

"Aku akan memperlakukanmu dengan baik nanti—di hotel, tidak sekarang,"

Kemudian Taeyong berlari kembali ke acara, meninggalkannya yang masih menganga. Tiba-tiba saja tenggorokannya menjadi kering. Hanya dengan melihat bagian belakang tubuh Taeyong—punggung maksudnya, atau yang lain?—mampu membuat Jaehyun menggeram rendah, menahan sesuatu yang bergejolak di dalam tubuhnya.

Ia menarik napas dalam menetralkan perasaan yang dirasakannya sekarang. Ia menyeringai senang, mengikuti Taeyong dari belakang dan berbisik tepat di telinganya, "Kalau aku tidak merasa diperlakukan dengan baik?"

Taeyong terusik merasakan hembusan napas Jaehyun di telinganya, ia menoleh dan mendapati Jaehyun yang sudah ada disampingnya. Ia menatap Jaehyun sambil tersenyum penuh arti dan Jaehyun tahu arti tatapan tersebut. Tatapan sayu sekaligus memohon yang akan ia lihat sebentar lagi ketika ia memasukkan—

Hentikan pikiran kotormu, Jaehyun, ia memberitahu dirinya sendiri, berdeham pelan untuk meredakan degup jantungnya.

Maka dari itu, selama acara berlangsung ia menahan diri untuk tidak tiba-tiba menarik Taeyong ke suatu tempat.

Setidaknya tidak disini.

END

Saya teriak waktu lihat mereka selfie bareng. Pikiran liar saya kemana-mana tiap kali lihat mereka bareng—entah kenapa. Tatapan mata mereka ke satu sama lain membuat saya berdelusi semakin jauh. Saya cinta Jaehyun dan Taeyong.

Oh! Maaf!

Saya akan tetap bertahan berada di garis antara T dan M!

Love,

Tinkxx