YOUR BLOOD MY BLOOD –

Disclaimer : Milik bapak dan Ibunya termasuk Om Masashi Kishimoto

Genre : Crime, Romance

Rating : T eer.. bisa berubah sesuai jalan cerita.

Pairing : SasuNaru

Warnings : Gaje, Abal, OOC, Typo(s), Gaje, Boys Love

Don't Like Don't Read!

Summary : Terdengar samar-samar suara yang berbisik di telinga Sasuke.

"Tidurlah Sasuke, terimakasih ya sudah menjagaku semalaman." mendengar suara yang lembut itu Sasuke pun tertidur seraya disihir oleh kata-kata lembut tersebut.


Terdengar derap langkah wanita di gang sempit nan gelap. Tapi ada yang aneh dengan gelagat wanita itu, seperti sedang di ikuti. Semakin lama langkah wanita itu semakin cepat dan tak sedikit pun dia tidak menoleh kebelakang. Nafas wanita itu tersengal, seperti di kejar oleh hantu.

"Tinggal 3 blok lagi… Kuatlah," guman wanita itu yang terus berlari. Tetapi keberuntungan tidak mendatangi dirinya, dia terjatuh karena menyandung batu kecil.

"Sial kenapa di saat begini.." saat hendak berdiri dia merasa ditekan oleh seseorang yang duduk di atas badannya.

"Ukh.." desahnya "Si.. siapa kau?" tanya sedikit berteriak menahan berat badan orang itu. Orang yang duduk di atas wanita itu hanya bersiul-siul.

"Cepat pergi da..." belum sempat selesai wanita itu berbicara, pria itu sudah lebih dulu mebungkam mulutnya dengan lakban hitam besar.

Sang pria membalikkan tubuh wanita itu. Karena keadaan gelap yang tidak memungkinkan cahaya masuk, wanita itu tak bisa melihat dengan jelas wajah pria tersebut. Hanya sercecak sinar rembulan remang-remang terlihat sedikit bagian bibir bawah pria tersebut.

Lalu pria itu berbicara pada sang wanita.

"Hm.. kulitmu halus, mukamu cantik dan matamu indah, tapi aku tidak suka dengan sifatmu yang buruk!" selesai mengucap hal tersebut, sang pria menghujamkan ujung pisau tajam yang sedari tadi dimainkannya di leher wanita itu.

*:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○

"Hoi Temeee..." teriak seseorang pemuda blonde dengan mata biru dan memiliki tiga garis di pipi kanan dan kirinya cerah dari arah seberang jalan, sang empunya julukan yang di teriaki pemuda tersebut langsung berhenti berjalan dan menoleh ke arah yang meneriakkan namanya. Pemuda blonde tersebut menunggu lampu merah yang memberhentikkan jalan. Setelah lampu merah itu nyala, dia berjalan agak cepat untuk menghampiri orang yang ada di depannya.

"Ada apa Dobe?" tanya pria yang memiliki rambut jabrik ke atas, dan mata berwarna hitam kelam tersebut.

"Baka Teme!" kesalnya setelah menerima jawaban dari pria itu.

"Dobe." Jawab pria itu santai.

"Ukh! Kenapa kau memanggilku Dobe, Sasuke-Teme?" tanya pemuda blonde tersebut dengan menggembunkan pipinya yang nampak begitu manis.

"Karena kau memanggilku Teme, Naruto-Dobe." Jawab Sasuke.

"ya sudahlah" kata pemuda blonde tersebut yang bernama Naruto, kalah.

"Hn. Apa maumu?" tanya Sasuke

"Begini, apa aku boleh pulang bersamamu? Kan rumah kita searah." kata Naruto malu malu

"Hn, tapi jangan sampai merepotkanku" jawab Sasuke dingin dan segera berjalan kembali

"ok, back to home!" teriak Naruto gembira. Sasuke hanya bisa diam saja dan mempercepat jalanya

"oi tunggu Sas" teriak Naruto mengikuti langkah maju Sasuke dengan sedikit berlari.

*:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○

Setelah berjalan bersama dan mencapai blok bercabang dua, Sasuke dan Naruto berpisah karena rumah mereka beda 1 blok.

"Dari sini kita berpisah" kata Sasuke dingin.

"Ok, see you next time" jawab Naruto sambil tersenyum dan mencium pipi Sasuke.

"apa-apaan sih lo? jangan keterusan yah" bentak Sasuke dengan sedikit rona merah di wajahnya

tapi Naruto hanya tertawa melihat kekasihnya malu-malu. Kekasih? Yah Naruto dan Sasuke adalah sepasang kekasih sejak 2 tahun lalu. Sebenarnya mereka adalah teman sepermainan sejak kecil, beranjak dewasa perasaan pertemanan dan saudara berubah menjadi hubungan yang lebih khusus dan mereka menyadari tersebut. Tetapi hubungan mereka tidak begitu di terima di kalangan umum. Maka dari itu mereka berdua merahasiakan status mereka saat ini, dan hanya sedikit orang-orang yang tahu hal tersebut.

Akhrinya kedua orang ini berpisah.

Belum 2 m Sasuke berjalan "Kyaaaaaaa...!" terdengar suara teriakan di belakangnya dan suara itu suara yang sangat dikenalnya. Sasuke pun menoleh dan berlari ke arah suara tersebut.

Sesampainya di tempat sang pujaan hati yang berteriak, Sasuke mendapati Naruto yang sedang terduduk di jalan mendempet tembok sambil melihat di seberang sisi matanya. Naruto terlihat sangat syok. Sasuke pun mendekati Naruto dan melihat apa yang dilihat kekasihnya.

Sasuke tampak kaget melihat hal tersebut sama halnya dengan Naruto. Dengan cepat tangan Sasuke langsung menutup mata Naruto dan merangkulnya. Naruto hanya bisa diam saja mematung sambil sesekali meneteskan butir-butir air matanya.

Sasuke yang tersadar dari penglihatan yang ada di depan, buru-buru mengambil telephone

dan menekan tombol-tombol tersebut.

"Hallo polisi, tolong segera ke jalan Blok M. Saya dan teman saya telah menemukan sesosok mayat!"

segera Sasuke membantu Naruto berdiri dan memposisikan kekasihnya tidak melihat mayat tersebut.

Beberapa menit kemudian para polisi dan ambulance datang.

"Siapa yang pertama kali menemukan mayat tersebut." tanya salah satu polisi mengintrogasi mereka berdua.

Melihat Naruto masih syok, Sasuke pun angkat bicara.

"Naruto pak," jawab Sasuke "Tapi lebih baik jangan di introgasi dulu, karena dia sedang syok" lanjutnya tetap merangkul kekasihnya.

"Baiklah, lalu saat itu anda berada dimana dan bagaimana bisa anda menemukan mayat tadi?," tanya polisi tersebut.

"Saat saya dan teman saya berpisah di persimpangan blok, saya mendengar teriakannya. Saya kira dia sedang dalam kesulitan. Tapi yang saya temukan malah hal seperti ini" jawab Sasuke.

"Baiklah nak Sasuke, sebaiknya anda dan teman anda kami antar ke rumah sakit karena tidak memungkinkan anda akan pulang dengan keadaan seperti ini, besok kami akan melakukan penyelidikan lagi jadi diharapakan anda datang ke kantor kami 'sambil menyerahkan kartu nama' jika keadaan anda dan teman anda sudah membaik." kata polisi tersebut

"Baik pak."

"Panggil saja saya Suigetsu"

"Baik Pak Suigetsu"

*:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○

= keesokan paginya=

Sudah jam 4 pagi pikir Sasuke seraya melihat jam tangannya. Mengingat keadian sosok mayat disana dan Naruto yang tak bisa tertidur nyenyak, membuat Sasuke tidak bisa tidur. Setiap malam kekasihnya menjerit ketakutan menyebabkan dirinya dan para suster harus ekstrakeras menenangkan Naruto. Yah Naruto akan tampak sangat ketakutan melihat mayat maupun darah karena mengingatkannya dengan kejadian sewaktu kecil saat dengan keji 2 orang perampok membunuh kedua orang tuanya di depan matanya sendiri. Tak mudah bagi Naruto untuk melupakan tersebut, dan sejak saat itu pula Sasuke berjanji akan melindunginya.

*gleek.. gleek.. gleek..* sfx : suara orang minum

"ini sudah kopi ke-lima yang aku minum, haaah... capek sekali.." guman Sasuke, dirinya sudah tidak kuat menahan matanya yang ingin cepat tertutup sambil berjalan menuju sofa dan duduk di sana.

Sebuah tangan memegang kepala Sasuke untuk berada di atas paha orang tersebut dan menutup matanya. Sontak Sasuke kaget hendak mengangkat kepalanya, tapi segera di tahan oleh tangan itu. Karena kelelahan Sasuke tak menolak tangan tersebut. Sedikit demi sedikit dia tertidur karena kelembutan belaian tangan orang tersebut yang seakan memanjakan matanya.

Terdengar samar-samar suara yang berbisik di telinga Sasuke.

"Tidurlah Sasuke, terimakasih ya sudah menjagaku semalaman." mendengar suara yang lembut itu Sasuke pun tertidur seraya disihir oleh kata-kata lembut tersebut. Hatinya sedikit merasa hangat karena sebuah ciuman yang mendarat di keningnya.

cit cit cit

bg : burung gereja

"Ngghh..." guman Sasuke yang menyelimuti keheningan ruangan putih tersebut.

"siapa yang menyelimutiku…?" katanya yang mulai membuka matanya perlahan lahan dengan setengah sadar lalu melihat keadaan Naruto.

Tapi yang dirinya temukan tidak seperti yang diharapkan, Naruto tidak berada di tempatnya.

Sasuke pun langsung terduduk. Tanpa di sengaja sebuah kepala medarat di pundaknya, seketika itu pula dia menoleh dan mendapati Naruto di sebelahnya.

Sasuke hanya mendengus lega setelah melihat kekasih yang sangat dicintai tertidur di sebelahnya.

'jadi kamu ya yang sedari tadi malam menjaga ku tidur di dalam pangkuanmu,' pikir Sasuke dengan sedikit menarik bibirnya kesamping, lalu dia mengecup puncak kepala Naruto.

Naruto yang merasakan sensasi lain di atas kepalanya membuka mata perlahan. Dia pun kaget setelah merasa keadaan posisi tubuhnya yang menyender ke samping dan kepalanya berada di bahu Sasuke.

Naruto kemudian terduduk lalu menundukan kepala dengan semburatan merah di kedua pipinya. Sasuke mencoba menggerak-gerakan bahunya agar relex karena capek.

"Ma..maaf Sasu," kata Naruto lirih dan khawatir melihat Sasuke yang merelexkan tangannya.

"Gak apa-apa kok.. Dobe." jawab Sasuke yang masih memutar-mutarkan sendi lengannya.

"Teme…!" kesal Naruto menggembungkan pipinya.

*:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○ *:..。o○ ゚・:,。*:..。o○

"Apa kau sudah agak baikan?" tanya Sasuke.

"Ya, sudah. Maaf semalam aku menjerit-jerit seperti itu,." jawab Naruto langsung berdiri dan menunduk 90 derajat.

"Hn, Sudah tidak apa-apa kok, tenang saja" tangan Sasuke meraih bahu Naruto yang ingin menegakkan badannya.

"gomen ne, sebenarnya bukan tanpa alasan aku berbuat demikian, hanya saja..."

Tok Tok Tok

Kata Naruto pun terputus karena ketukan pintu dari luar. Sasuke langsung membuka pinta itu dan mempersilahkan orang yang mengentuk pintu itu untuk masuk, dan ternyata dia adalah Pak Suigetsu.

"Ohayou.. Apa kalian sudah sehat?" sambil memasang muka berseri-seri Pak Suigetsu bertanya.

"Ohayou Pak Suigetsu, ya kita sudah sehat kembali." jawab Sasuke.

Naruto hanya diam karena sedari tadi belum mengenal Suigetsu

"oh ya kita belum berkenalan, Suigetsu, yoroshiku." kata Suigetsu memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya dan memperlihatkan senyum err.. yah bisa di bilang terbaiknya.

"Naruto-desu, yorohsiku mo." Naruto membalas jabat tangan Pak Suigetsu dengan wajah berseri-seri.

"Kalau begitu mari kita pergi ke kantor polisi untuk menlanjutkan introgasi." kata Suigetsu yang berjalan menuju pintu.

"Ta... tapi pak..." kata Sasuke memanggil Suigetsu dan menghadang jalannya.

"Ya, kenapa?" Suigetsu mengangkat sebelah alis nya menandakan dia bingung.

"Naruto masih..." kata-kata Sasuke terputus dengan cepat oleh susulan kata dari Naruto "Aku tidak apa-apa kok. Aku sudah agak baikan." kata Naruto sambil tersenyum lembut.

"Benar gak apa-apa?" tanya Sasuke yang masih khawatir dengan keadaan kekasihnya.

"Iya"

"Baiklah ayo kita pergi ke kantor" kata Suigetsu.

Kedua orang itu kemudian mengikuti langkah kaki Suigetsu.

To Be Continue

Err… aneh yah? GJ pan? Abal pula? Hahahaha

Gomen kalau pendek, gomen juga kalau ficnya hancur, baru pertama kali sih ^^ hahahaha.

Thanks For CCloveRuki yang sudah membantuku untuk mengkoreksinya sebelum di publish dan juga Ayushina yang uda bantuin cara ngepublish hahahahaha XDD

.

Ok yang terakhir Rievew or Flame or Kritik please ^^

.