Title : r

Cast : YUNJAE is REAL!

Author : ahnhaerin

Summary : Yunho adalah seorang amnesia (setidaknya itulah yang diketahui Youngwoong). Sementara ia sendiri masih sibuk bersembunyi di balik kehidupannya yang lalu. Nama changmin tak akan bisa lepas dari kedua pasangan ini.

...

Tanpa meninggalkan SMILE saya kembali menerbitkan -?- ff ini. Ini ff ketiga yang saya publish di sini.. sebenernya ini ff pernah saya publish di salah satu blog fanfic dengan cast yang berbeda. Tapi karena saya sedang gila yunjae, maka main cast diganti yunjae aja. Hohoho maaf kalo masih ada beberapa kata yang tidak berkenan sebelumnya. :P

...

HAPPY READING~~

RnR please~

Chapter 1

Kim Youngwoong POV

Semilir angin sore itu benar-benar menyentuh kulitku, membuatku semakin menggigil di tengah musim dingin yang sepi ini, membuatku harus benar-benar merekatkan jaketku dan menutup jendela apartemen ini rapat-rapat serta menyalakan pemanas ruangan hingga mencapai titik maksimum.

Setelah semuanya kurasa cukup, kemudian aku duduk di sofa dan kembali melanjutkan bacaanku yang tertunda sebelumnya. Kegantungkan kembali kacamataku dan kufokuskan kembali mataku pada kata-kata yang tertera rapih di dalam buku yang ku genggam ini.

"Your lovely… Shim CHangmin!"

Aku melihat secarik kertas tergantung di tangan seseorang yang tiba-tiba berada di hadapanku. Tatapannya kesal dan terkesan tajam. Begitupun suaranya, terkesan dingin.

"Yunho-ah, sejak kapan kau masuk?" Tanyaku polos sembari menengadahkan kepalaku melihatnya dan kemudian menyimpan kertas yang diberikannya.

"Tidak selama seperti aku menunggu orang yang bernama Shim Changmin itu muncul di hadapanku!" Jawabnya ringan dan kini terkesan santai. Karena kemudian ia menjatuhkan tubuhnya duduk di sampingku.

Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya itu. Sebuah kalimat yang selalu dinyatakannya bila bertemu denganku. Sebuah kalimat yang membuatku harus diam ketika menjawabnya.

Mianhae Yunho-ah… tapi inilah aku…

"Aku lapar… apa kau punya makanan?" Tanyanya kemudian yang akhirnya mengalihkan pembicaraan.

"Lihat saja di lemari makan!" Jawabku ringan.

"Aish. Tapi aku malas memakan makananmu. Aku ingin kita makan di luar sekarang!"

"Lalu kenapa kau tadi bertanya padaku apakah a—"

Yunho segera menyimpan telapak tangannya di mulutku. Dia membekapku dan membuatku hanya mampu diam dan meronta manja.

"Aku tidak membutuhkan celotehanmu. Yang aku butuhkan saat ini hanya makanan!" Kata Yunho yang masih membekap mulutku. "Sekarang simpan bukumu dan ikut aku!"

Akhir-akhir ini kebisuan sering menyelimuti aku dan Yunho, yang kemudian menuntun kami dalam kegemingan. Begitu pun saat ini, kami hanya diam setelah kurang lebih lima belas menit di dalam mobil ini.

Hanya suara deru mesin yang membuatku yakin bahwa aku hidup dan masih mendengar. Tanpa berani aku melihat Yunho yang berada di sampingku, aku menatap jalan-jalan yang ku lalui sore itu. Entah kenapa, aku merasa canggung melihatnya. Berbeda dengan pertama kali aku bertemu dengannya. Kim Youngwoong bertemu dengannya.

*flash back*

Seorang Jung Yunho terbaring lemah di hadapanku. Darah melumuri seluruh tubuh dan wajahnya. Tak terdengar suara ataupun rintihan. Karena matanya benar-benar tertutup rapat.

Seorang Jung Yunho, korban kecelakaan antara dua mobil itu benar-benar tergeletak tak berdaya di hadapanku.

Tanpa berpikir lebih lama lagi, aku segera membawanya ke Rumah Sakit terdekat.

Hingga akhirnya aku mendengar dokter telah memvonisnya… Amnesia…

Aku melihatnya berangsur pulih setelah beberapa hari ia dirawat di Rumah sakit ini. Fisiknya membaik walaupun psikisnya… ia tak mengenali dirinya sendiri.

"Namamu Jung Yunho… Dan aku Kim Youngwoong… temanmu!"

Dan saat itulah pertama kali aku memperkenalkan Kim Youngwoong padanya.

*End of Flash back*

18.37… jam digital yang melingkar di lengaku telah membuatku semakin menyadari ketidakmengertianku padanya hari ini! Dia membawaku terus menyusuri jalan raya ini selama enam puluh menit tanpa henti, tanpa suara dan sepertinya tanpa tujuan.

"Sebenarnya kau mau membawaku kemana?" Tanyaku yang akhirnya tak sabar dalam kegemingan.

"Makan!" Jawabnya dingin tanpa melihatku.

"Kita sudah melewati lima Restaurant!"

"Aku tidak mengatakan akan membawamu ke Restaurant!"

"Tapi…!"

Aku kembali diam, karena aku tahu Yunho tidak akan menjawab pertanyaanku saat ini. Tampak ragu, aku mencoba membuka handphoneku dan mengoak-atiknya tanpa arah.

"Changminkah?" Tanya Yunho dingin dan tiba-tiba.

"Hemm ..."

"Katakan padanya, kau sibuk!"

"Untuk apa?"

"Untuk menemaniku!" Jawab Yunho yang akhirnya ia menghentikan mobilnya secara mendadak, hingga membuatku sedikit terlonjak ke depan, namun tertahan oleh sabuk pengaman. "Aku tidak ingin ada Changmin!"

Aku hanya mampu menatapnya dan memancarkan ketidakmengertian. Tetap membisu dalam pandangan yang sukar diartikan.

Akhirnya tepat pukul tujuh malam, Yunho membawaku duduk di sebuah bukit luas tak berjeda. Disana hanya ada hamparan rumput hijau yang berselimut bintang malam.

Tak seorang pun yang ada di sana selain aku dan Yunho. Kesunyian yang menemani kami terasa hangat ketika aku menengadahkan kepalaku, menatap bintang yang tersenyum cantik menyambut kedatanganku.

"Kau suka?" Tanya Yunho mengejutkan.

"…"

Aku bergeming. Tak menjawab pertanyaannya.

Yunho menjauh. Ia memperlihatkan punggungnya padaku. Ia melangkahkan kakinya meninggalkanku. Kemana orang itu?

Tapi entah perasaan apa yang dapat membuatku yakin bahwa Yunho akan kembali dan duduk di sampingku di sini!

Jung Yunho POV

Aku melihatnya duduk dan menengadahkan kepalanya, menatap bintang yang ada di atasnya. Senyumnya terukir lembut, tak heran bila bintang-bintang itu juga tersenyum cantik membalasnya.

Langkah kakiku semakin dekat dengannya, setelah tadi aku membeli beberapa makanan dan minuman.

Aku duduk tanpa bersuara di sampingnya. Sebelum kembali menjadi Yunho yang sebelumnya.

Aku menyimpan sebagian makanan dan minuman yang kubeli untuknya.

"Makanlah! Bintang itu juga tahu kau lapar!" Aku melihat Youngwoong melihatku tak mengerti.

"Sebenarnya apa maksudmu mambawaku kesini?" Tanyanya polos.

"Aku akan menyiksamu, membunuhmu, memasukanmu ke keranjang dan melemparkannya ke jurang itu! Hahahaha…"

"Aish…"

"Sudah ku bilang aku ingin kau menemaniku makan, kenapa kau masih bertanya maksud ku?"

"Tapi kenapa—"

"Jangan Tanya kenapa!" Potongku yang kemudian aku segera memakan makanan yang ada di tanganku saat itu juga.

Makanan yang ada dalam genggamanku pun habis dalam waktu cepat! *mungkin karena aku benar-benar lapar! Hahaha*. Namun, saat aku melirik Youngwoong, ia sama sekali tidak menyentuh makanannya. Ada apa dengan namja ini? Mungkinkah ia marah padaku?

"Kenapa kau tidak makan?" Tanyaku sungkan tanpa melihatnya.

"Aku tidak ingin makan!" Jawabnya ringan.

"Kau marah padaku?"

"Aniyo…"

"Lalu?"

"Lalu?" Akhirnya Youngwoong melihatku.

"Lupakanlah!"

"Yunho-ah…" Tanya Youngwoong tiba-tiba setelah beberapa lama kami bergeming.

"Mworago?"

"Boleh aku bertanya?"

"Aniyo… aku benci bila kau mulai bersikap formal padaku!"

"Jahat sekali kau!"

"…"

"…"

"Apa yang mau kau tanyakan? Ppali!" Tanyaku yang mulai penasaran

"Aniyo… tidak jadi!"

"Kau…"

*Tuk* Jawabku yang kemudian memukul kepalanya dengan sumpit yang ku pegang. "Ppali! Katakanlah! Jangan bertingkah seperti anak kecil seperti itu?"

"Ya! Yunho-ah… Kenapa kau memukulku?"

"Katakan apa yang ingin kau katakan!"

"Arraseo…" Jawabnya yang setelah itu membenarkan duduknya agar terlihat nyaman.

"…"

"Aku harap kau tidak marah!"

"Nae…"

"Apa kau merindukan masa lalumu?"

Sesaat aku hanya bisa diam, tanpa jawaban pasti, aku memancarkan pertanyaan untuknya.

"…"

"Mianhae… aku tidak bermaksud—"

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanyaku yang mencoba meyakinkan pertanyaannya.

"A… Aniyo… aku hanya bertanya! Bila kau tidak ingin menjawabnya tak apa! Arraseo…"

"…"

"…"

"Sejujurnya… aku merindukan masa laluku! Aku ingin merasakan menjadi seorang Jung Yunho yang kau ceritakan seperti saat itu, aku ingin merasakan ketika aku menjadi temanmu dulu di high school! Aku ingin mengingat kembali bagaimana saat-saat aku bersamamu saat itu! Aku ingin merasakan kedekatan itu!"

"Bukankah saat ini, kita juga dekat?"

"Nae… hanya saja, pasti dulu tanpa Changmin kan?"

"…"

"Sekarang! Boleh aku bertanya?" Tanyaku melanjutkan.

"Mwo?"

"Entah kenapa, aku sering mengingat nama Jaejoong. Apakah dia salah satu orang yang berada dalam masa laluku? Kenapa kau tidak pernah bercerita tentang dia?"

"…"

"Youngwoong-ah…"

"Mwo? A…a…"

"Tak apa bila kau tidak bisa menceritakannya. Mungkin memang dulu aku tidak mengenalnya…" Akhir kalimatku diikuti dengan senyum kecilku melihatnya.

Kembali aku melihat bintang, dan mencoba tak mengkhiraukan apa yang sedang melanda Youngwoong saat ini. Mianhae Youngwoong-ah…

TBC~~