"Princess"

Setelah kejadian itu. Tubuh Ai Enma, sang Hell Girl lenyap. Para pengikutnya yaitu, Wanyuudou, Hone-Onna, dan Ren Ichimoku hidup di dunia manusia dengan damai dan menjalankan aktifitas layaknya manusia biasa. Wanyuudou bekerja sebagai sopir sebuah keluarga di Tokyo. Hone-Onna bekerja sebagai guru di salah satu SMA terkemuka di Tokyo. Dan Ren Ichimoku bekerja sebagai model di dunia modeling. Mereka menjalaninya dengan bahagia.

Sore hari menjelang, ketiganya berkumpul di sebuah kedai mie di Tokyo. "Aku merindukan putri" bicara Hone-Onna. "Ya, kau benar" tambah Wanyuudou. "Sudahlah, Putri sekarang pasti sangat bahagia karena tidak terikat lagi dengan 'Jigoku Tsutshin'". Tambah Ren. Di kedai itu yang mereka bicarakan hanya tentang Ai Enma. Betapa sosok Ai Enma sangat mempengaruhi hidup mereka.

Di kehidupan lain, seorang gadis remaja tersenyum dengan bahagia. "Haruka, ayo cepat! Nanti kita terlambat" teriak temannya. Itu benar, namanya adalah Tsukushi Haruka. Dia tinggal dengan ayah dan ibunya yang cukup kaya. Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil. Terbukanya jendela mobil itu dan keluarlah sosok kepala dari jendela itu. "Nona, kenapa anda berjalan kaki?" Tanya sopir itu, yang tidak lain adalah Wanyuudou. "Kakek, aku ndak mau diperlakukan kayak seorang ratu". Jawab Haruka. Haruka pun lari bersama teman-temannya menuju sekolah. Wanyuudou pun tidak mengejarnya.

Sampai juga di sekolah. Mereka tidak terlambat. Pelajaran pun dimulai. Haruka yang merupakan siswi paling pintar itu tiba-tiba pingsan ketika membacakan tugas mengarangnya. Semua siswa panik dan langsung membawanya ke UKS. Orang tuanya pun dipanggil ke sekolah. "Terima kasih telah menjaga anak saya" ucap ibu Haruka. "Ya bu, sudah seharusnya kami menjaga anak ibu." Tambah salah satu guru yang secara tidak langsung adalah Hone-Onna sendiri. Haruka pun dibawa pulang oleh orang tuanya.

Sampainya di rumah, Haruka pun sadar. Orang tuanya sangat senang dan menyuruhnya istirahat saja. Haruka pun istirahat. Namun, beberapa saat seperti ada orang yang memanggilnya. Suara anak perempuan, merintih kesakitan. Haruka yang penasaran mengikuti suara tersebut. Dia mengelilingi rumah dan berakhir di sebuah danau buatan yang ada di rumahnya yang besar dan luas itu. Suaranya semakin terdengar di danau itu.

Tiba-tiba dia menemukan sebuah tubuh yang lusuh dan banyak memiliki luka. Dia terus saja mengatakan "Tolong aku". Haruka kasihan melihatnya, dan menolongnya. Tubuhnya penuh luka dan sepertinya kekurangan darah. "Akan kuberikan darahku untukmu. Mungkin bisa membantumu!". Haruka pun mencari semacam pisau. Dia pun menemukannya. Tanpa ragu dia menggores tangannya dan keluarlah darah dari tangannya itu. Lalu diberikannya kepada anak perempuan itu. Dia pun sadar dan sesuatu terjadi dengan tubuhnya. To Be Continued

Nb: ini pertama kalinya saya membuat fanfic. semoga kalian suka ^_^