Just a Kiss

Casts :

Oh Sehun

Lu Han

dll

Rated : K

Genre : Romance

Warning : typo eperiwer dan cerita abal2an

DON'T LIKE DON'T READ

DON'T BE SILENT READER

~keiLu present~

"Dah lu"

"Dah"

Siang yang begitu panas diawal musim semi. Sepertinya sang matahari sedang senang-senangnya menampakkan dirinya. Apalagi sekarang sudah pukul 12.00 dan dipastikan matahari akan tepat berada diatas kepala kalian. Sebagian orang akan malas untuk keluar karena takut berkeringat dan membuat make up mereka luntur.

Sangat berbeda dengan pemuda bermata rusa ini yang berjalan dengan riang menuju halte bis. Baru saja pemuda bermata rusa itu -sebut saja luhan- menyelesaikan mata kuliah terakhirnya dan bergegas menuju cafe tempatnya bekerja.

Memang sulit siswa pertukaran pelajar sepertinya hidup di negara asing jauh dari orang tua dan hidup dengan pas-pasan. Uang yang disediakan pemerintah untuk orang sepertinya hanya cukup untuk membiayai kuliahnya tidak dengan kehidupannya. Belum lagi dia harus mengirim uang untuk keluarganya di china sana.

Tidak sampai 15 menit bis yang akan mengantarnya menuju cafe tempatnya bekerja sudah tiba. Luhan bergegas masuk dan mencari kursi yang kosong. Tapi naas bis yang ditumpanginya sangat penuh dan tidak ada satupun kursi yang tersisa. Dengan berat hati luhan menempatkan tangannya pada pegangan agar tidak terjatuh dan tangan yang satunya digunakannya untuk mengelap keringat yang bercucuran.

"Lu cepatlah ganti baju. Hari ini pengunjung sangat banyak" kata baekhyun -salah satu pekerja disana yang juga teman luhan- sesaat setelah luhan baru saja menginjakkan kakinya kedalam cafe.

Cafe hari ini benar-benar ramai entah mengapa. Tapi cafe ini memang setiap hari ramai sih. Apalagi sekarang sudah masuk jam makan siang dan tentu saja akan banyak pegawai kantoran yang datang silih berganti ke cafe tempatnya bekerja.

Berada di tempat strategis dan interior ruangan yang membuat siapa saja merasa nyaman juga pegawai-pegawai yang ramah menjadi poin plus untuk cafe "Mossy" ini.

.

.

.

.

Tidak terasa hari yang panjang dan melelahkan telah terlewati begitu saja. Semua rasa penat langsung berkumpul disekujur tubuh mungilnya. Rambut madunya pun lepek karena keringat yang mengalir.

Saat ini luhan dan pekerja lainnya tengah membersihkan cafe dan menaikkan kursi keatas meja pertanda cafe akan segera tutup.

"Ini minumlah" baekhyun datang sambil menyodorkan air putih pada luhan yang baru saja mengelap meja.

"Eoh terima kasih baek" tanpa ragu luhan langsung menegak air itu sampai habis dan menaruh gelasnya pada meja didepannya.

"Hari ini sangat melelahkan ya" kata baekhyun sembari duduk disebelah luhan.

"Hmm sangat melelahkan. Kuliah-kerja-belajar-tidur terlalu monoton dan melelahkan"

"Makannya cepat-cepatlah mencari kekasih" ejek baekhyun sambil terkekeh.

Luhan langsung memberengut sebal saat baekhyun mebgatakan tentang kekasih "Cih. Kau aneh baek. Bukannya pacarmu sudah kaya kenapa kau harus susah-susah bekerja. Orangtuamu juga berkecukupan di Bucheon"

"Aku menjadikan chanyeol pacarku bukan karna dia kaya lu. Aku tulus mencintainya dan tidak niatan memanfaatkannya sekalipun. Dan untuk kenapa aku harus bekerja rasanya akan membosankan jika hari-harimu dihabiskan dirumah saja. Disini aku bisa bertemu banyak orang dan tentu saja mendapatkan uang" jelas baekhyun sambil meneguk sisa air dalam gelasnya.

"Ya ya ya terserah kau saja. Tidak memanfaatkan katamu. Lalu siapa yang setiap akhir bulan merengek-rengek pada pacarnya minta dibelikan eyeliner"

"Yak! Itu beda. Aku ingin tampil memukau di depan chanyeol itu saja"

"Dasar princess"

"Hey sebelum mengataiku princess sebaiknya kau mengaca dulu. Bahkan kau sangat cantik untuk ukuran pria"

"Yak! Byun baek-

"Ehem"

Luhan yang hendak memukul baekhyun terpaksa membatalkannya karena tiba-tiba Suho -pemilik cafe tempatnya bekerja- menatap mereka garang. Sontak baekhyun dan luhan bergegas melanjutkan aktivitas mereka selanjutnya.

.

.

.

.

"Kau benar tidak ingin menumpang lu" tanya baekhyun setelah sekian kali pada luhan dari dalam mobil chanyeol.

"Tidak. Tidak baek terimakasih"

"Baiklah. Aku duluannya ya. Dah~~"

Bukannya luhan ingin menolak ajakan baekhyun terus-terusan. Tapi luhan sedikit sungkan dengan chanyeol. Pasti dia merasa terganggu. Walaupun chanyeol tidak menunujukkannya secara langsung tapi luhan bisa tahu dari wajah cemberut chanyeol saat luhan pertama kali menumpang di mobilnya. Sebenarnya chanyeol itu laki-laki yang baik hati dan kelewat ceria. Tapi dia juga tipe laki-laki yang tidak ingin waktunya bersama kekasihnya diganggu orang lain.

Luhanpun mulai melangkahkan kakinya menuju flatnya. Tidak jauh memang. Tapi dengan keadaan yang lelah sehabis bekerja membuat flat menjadi sangat jauh.

Kresek

Kresek~

Saat melewati gang sempit luhan mendengar suara-suara aneh dari arah depan. Luhan takut jika itu anjing liar yang tengah mencari makan atau paling buruk itu adalah orang mabuk. Keadaan gang yang minim cahaya membuat luhan berfikiran aneh-aneh. Karena penasaran luhan terus melangkahkan kakinya mendekati sumber suara.

Miau~

Oh God ternyata hanya kucing berbulu abu-abu gelap dan berbulu tidak terlalu tebal tengah mengais-ngais bak sampah dengan kaki mungilnya. Luhan hanya memandang gemas kucing itu hingga yang diperhatikan mendongak padanya dengan tatapan yang menggemaskan.

Miau~

Kucing itu menuujukkan tatapan memelas kepada luhan seolah ingin dipungut. Luhan yang tidak tega pun menggendong kucing itu dengan kedua tangannya dan sesekali mengelus bulu kucing itu yang aneh sangat halus.

Clek

Setelah sampai dirumah luhan menurunkan kucing itu di sofa. Tapi saat luhan ingin melangkah ke dapur kucing itu malah mengikutinya dan menggosok-nggosokkan kepalanya pada kaki luhan yang terbalut celana panjang.

Miau~

"Ouh kau sangat menggemaskan. Tunggulah sebentar aku ingin menyiapkan susu untukmu. Okey" luhan yang terlalu gemas menggendong kucing itu dan mengangkat-ngangkat kucing itu ke atas.

"Tunggu disini sebentar okey" luhan menaruh kucing itu di meja makan kecil disudut dapur.

Luhanpun mulai membuka laci tempatya biasa menyimpan makanan dan mengambil kotak susu. Sebenarnya itu adalah susu yang setiap pagi ia minum. Karna dia tidak memiliki makanan atau minuman untuk kucing luhan terpaksa memberi kucing itu susunya.

"Minumlah" luhan menyodorkan susu yang ditaruhnya dalam piring agar kucing itu dapat dengan mudah meminumnya.

Sambil membiarkan kucing itu selesai dengan susunya luhan mulai membuat makan malam oh lebih tepatnya memasak mie instan. Sudah menjadi kebiasaannya untuk makan mie di malam hari. Bahkan saat pagi pun sebelum mengantar susu dan koran luhan hanya sarapan dengan sebungkus roti. Luhan memang harus pandai-pandai mengatur keuangannya kalau tidak ingin mati kelaparan di hari berikutnya.

Miau~ miau~

Kucing itu mendekati luhan yang tengah menghabiskan mie instan nya. Karna gemasnya luhan menaruh kucing itu di pangkuannya dan melanjutkan makan malamnya.

"Nah kucing manis sebaiknya kita mandi sekarang karna tubuhku sudah sangat lengket"

Setelah selesai dengan urusan makannya luhan bergegas mandi dan sekalian memandikan kucing itu. Walaupun susah diawal karna kucing itu terus bergerak-gerak menghindari air yang siap diguyur ke tubuhnya. Tapi srtelah 45menit akhirnya luhan keluar dari kamar mandi dengan tubuh terbalut piyama hangat dan si kucing yang dibungkusnya dengan handuk.

"Baiklah sebaiknya kita tidur" luhan mengangkat kucing itu di atas tubuhnya yang tengah berbaring terlentang.

Cup

Busshh

Bruk

"Si-siapa kau?"

Luhan sangat kaget saat kucing abu-abu gelap yang ditemukannya berubah menjadi laki-laki tampan yang tengah telanjang dada menindihnya hanya karna luhan menciumnya.

TBC/END

Review please

keiLu notes :

Anggap aja kucingnya itu kek kucingnya luhan yang jd dp dia di weibo yak.