Fanfic Naruto "my little pet"
Oke, ganti fair untuk beberapa waktu XD. Karena cocoknya mereka berdua.
Fair : Sai x Ino Yamanaka
gendre : family, romance.
Rate : T
ooc, oc, typo, abal, dsb, bsd
all chara milik MK, gue cuma sewa XD
story from "dont touch me" - Mitsubachi Miyuki
Happy reading..
Chapter 1.
Namaku Ino Yamanaka, 16, bukan... 15 tahun. 'lapar... Kakiku sakit.. Entah dimana.. Jalanan ini aku tidak mengenalinya.. Aku tidak mau pulang'
'BRUUK!'
Aku tak sanggup lagi berjalan. Saat ini, aku terlunta2 seorang diri. Ah, kemana kegelapan ini akan membawaku?..
Aku mendengar suara mereka. Mereka yg tak menginginkanku
"jadi sekarang giliran kami yg merawatnya?"
"apa boleh buatkan? Harus digilir ke semua kerabat.."
"jangan bercanda! Diakan anak yg dilahirkan wanita itu!"
"kucing liar saja lebih bagus, daripada anak seperti dia,"
Aku membuka mataku, kata - kata terakhir yang kudengar membangunkanku dari kegelapan "kau harusnya tak lahir kedunia"
Seekor anjing dan kelinci menatapku heran. Aku? Siapa mereka?
"eh?!" Aku segera bangkit, membuat kedua mahluk diahadapanku waspada sekaligus takut. Tapi enggan beranjak menjauh.
'dimana? Tadi aku kelaparan sampai mau mati rasanya'
Seseorang membuka pintu
"pagi. Nyenyak juga tidurmu. Sudah sore, loh" ucapnya.
Anjing dihadapanku mengonggong riang kemudian berlari menghampirinya. Aku menatapnya.
Wajahnya datar dengan mata hitam yang tajam tapi lembut.
"kau pingsan karena kelaparan. Seperti kucing liar saja" tambahnya diiringi seulas senyum.
'senyumnya aneh? Tunggu rasanya aku pernah melihat dia..'
"siapa kau?" tanyaku ragu.
"aku Sai. Huum sepertinya kau ga kenal, ya?"jawab Sai mendekat. "aku bisa saja menyerahkanmu ke kantor polisi. Tapi jika aku melakukannya, sepertinya akan mengulang hal yg sama" tambah Sai
aku menatapnya bungung.
"yang jelas, kau itu berbahaya. Jadilah anak baik sampai kau sembuh. Mengerti?" ucap Sai menarik rantai yang ujungnya mengikatku.
'apa-apaan ini?' aku menatap nanar rantai yg mengikat tanganku. 'orang ini berbahaya'
"aku tidak tahu apa maksudmu, kau.. Kau mesum! Jangan sentuh aku!"teriakku menarik tanganku dan segera berlari menjauh. Yang ada diotakku hanya kabur sejauh mungkin dari orang itu.
Harusnya tidak seperti ini.
'kenapa luas sekali?' kakiku melangkah mencari pintu keluar.
aku berkeliling dari satu kerabat ke kerabat yg lain, terus minta maaf karena tlah menganggu. Akhirnya aku berfikir untuk menghilang dan kabur dari rumah selama 3 hari ini. Tapi aku malah tertangkap oleh orang mesum itu!
aku mulai berlari panik 'kenapa kamarnya banyak sekali. Siapa dia sebenarnya? Dan yang penting dimana pintu keluarnya?!'
Kakiku berhenti berlari saat melihat sebuah piano putih yg tampak elegan ditengah ruangan. Diatasnya tersimpan sebuah album. 'penyanyi kah? Eh pianis?' batinku menatap album bersampul laki2 itu.
"kalau kau sebut namaku, akan kumainkan lagu apapun untukmu" ucap Sai tiba2 merangkulku.
"ja.. Jangan sentuh aku!" teriakku kaget sekaligus marah, kemudian hanya terfikir olehku untuk mengigit tangannya. Berharap dia kesakitan atau apapun itu.
"kau lapar, ya?" bisik Sai manis
'kyaaa! Gawat! Dia malah senang. Benar2 orang mesum!' aku semakin panik
.
Sai menyiapkan spaggety diatas meja dan menyuruhku duduk dan makan.
"silahkan. Makan saja, jangan sungkan. Rantainya akan aku lepas dulu." ucap Sai. "sendirian?"tanyaku refleks. Yah siapa yg tidak penasaran dengan rumah sebesar ini dan sepi tentunya.
"disini? Nggak, ko. Anjing besar itu namanya jiro dan kelinci kecil itu namanya hanako, lalu kalau Ino ikut, dihitung jadi 4 kan?" jawab Sai dengan tersenyum.
Aku bangkit dari kursiku.
"aku bukan peliharaan!"ucapku dingin, menahan marah. Tunggu. "kenapa kau tahu namaku?"
"aku memeriksa isi tasmu waktu mencari nomor yg bisa kuhubungi"
"kau sudah menghubungu rumahku?"
"sudah, tapi.. Tidak kenal. Begitu katanya"
sakit. Tiba2 saja dadaku sakit. Tidak kenal?
"ga aneh" gumamku segera berlari ke pintu. Berlari sejauh yg kubisa.
Ibu yg wajahnya sudah kulupakan. Bembuangku saat umurku 5 tahun. Sejak itu, aku berkeliling dari kerabat satu ke kerabat yg lainnya. Dimanapun aku berada, aku slalu dianggap merepotkan. Aku selalu sendiri.
Hujan turun dengan deras, seolah tahu apa yg kurasakan. Aku melampiaskan kekesalanku dengan menendang poster Sai yg tertempel di salah satu dinding toko. Kemudian berhenti sejenak untuk mengambil nafas.
'dia gak akan mengejarku sampai ke sini. Dia, bukan tak ada seorangpun yg akan datang menjemputku'
"Ino." Sai segera merangkul pinggang Ino, dan mengangkatnya "ketangkap! Ayo pulang?" tambah Sai.
Aku menatapnya. Matanya tidak memperlihatkan apapun padaku. Kebohongan atau kejujuran? Tak samar sedikitpun kulihat.
' Dia datang. Kenapa? Kenapa?'
"dingin, bisa kenapa flu" ucap Sai melangkah sembari mengendongku seperti jiro, takut aku lari lagi
.
Tunggu. Aku mau dibawa kemana? Ke rumah itu atau..
"KYAAAAAH" aku meronta - ronta
Sai malah tersenyum semakin aneh. Siapa saja tolong aku!
Tbc...
Yah pengalaman pertama translate dari komik ke tulisan. Ternyata susah! Gpp masih semangat soalnya! Ganbatte!
Review sangat membantu, arigatou.
