Ore No Kawai Karma-chan.
Ansatsu Kyousitsu Fanfiction
.
Ansatsu Kyousitsu by Yuusei Matsui
This Fic by me
.
Genre : Romance, Family, Fluffy
.
Rated : T-T+
Pairing : Asano Gakushuu X Akabane Karma
.
Warn : OOC , Typo, and many kecepetan, AWAS DIABET! AWAS PEHAPE!
Don't Like , Don't Read.
.
"Pesawat dengan nomor penerbangan 00186423 akan segera lepas landas dalam 10 menit, harap para penumpang segera memasukan koper ke dalam bagasi yang akan dibantu oleh petugas."
.
Sosok pemuda berkepala merah mendengus lega diiringi dengan senyuman yang ia pajang sedari tadi, sejak mereka turun dari pesawat.
"WELCOME INDONESIA…." Karma, pemuda berkepala merah itu berteriak kencang sambil merentangkan tangan seolah hendak memeluk seluruh orang yang berada di bandara itu.
"Seharusnya yang mengatakan itu adalah pemandu wisata yang akan memandu kita , Baka." Asano Gakushuu, salah seorang dari ribuan orang di bandara itu berseru sambil menepuk pelan kepala Karma.
"Hee.. Gapapa donk kalo begini.." Karma menjentikkan jarinya dan berwink ria kearah Asano. Sementara sang Asano muda hanya memutar bola matanya.
"Welcome in Indonesia , The beautiful country." Seseorang mengejutkan keduanya dengan sebuah suara rendah nan lembut. Karma mengernyit menatap sosok bersurai hitam dengan mata sewarna madu itu tengah berdiri dengan tenangnya disebelah Asano.
"Asano-kun , siapa?" Karma menyenggol lengan Asano pelan.
"Isogai Yuuma, dialah pemandu wisata kita." Asano meletakkan kopernya dilantai dan berpelukan dengan orang bernama Isogai.
"Apa kabar, Gakushuu?" Kata Isogai sambil menepuk punggung Asano pelan.
"Aku baik-baik saja, Gakuho si kelabang sangat merindukanmu, bodoh."
"hahaha.. seperti biasa kau sangat tidak sopan menyebut ayah mu sendiri."
"Kau tau sendiri kan bagaimana sifatnya kakek tua itu."
"….."
Karma terkacangi.
'Siapa dia sok akrab banget?. Pake manggil nama kecil Asano lagi.' Rutuk Karma dalam hati dengan perasaan dongkol. Melihat suaminya (?) bercengkrama akrab dengan pria lain, plisss istri mana yang gak cemburu?
Ehhh tungguu? Suami? Istri?
"Ohh iya, Yuuma. Aku kesini untuk honeymoon bersama istriku." Asano menoleh dan menatap Karma.
"Wahh kau istri Gakushuu. Salam Kenal, aku Isogai Yuuma." Isogai mengulurkan tangannya dan hanya ditatap oleh Karma.
"Karma.." Asano memanggil dengan sedikit membentak. Melihat reaksi Karma yang tak mengindahkan uluran tangan dari teman masa kecilnya.
"Siapa yang kau bilang 'istri' Asano Baka." Karma menepuk uluran tangan Isogai dan segera menyeret kopernya menjauh.
"Heii Karma.." Panggil Asano tapi sang pemilik manik emas itu tak menggubris sama sekali.
"Wahhh istrimu manis sekali, Gakushuu. Sini biar kupakai semalam, hahahaha." Isogai menepuk pundak Asano keras dengan tawa sumbangnya.
"Sialan kau."
.
.
"Jadi, kalian mau kemana dulu?" Isogai bertanya sambil tetap focus pada kemudi mobil yang ia jalankan.
"Terserah, kemanapun boleh. Aku hanya ingin melihat negeri dimana banyak budaya tersebar diseluruh penjurunya." Jawab Asano sambil memainkan gadget yang ia pegang.
"Kita sedang berada di Pulau Bali, Indonesia. Pantai disini sangat terkenal lohh.." Isogai berkata dengan bangga.
"Wahh beneran? Aku jadi ingat masa-masa kita berada di Okinawa saat SD."
"Hahaha.. yang kita bermain pukul semangka hingga akhirnya memukul kepala sekolah?"
"Yaaa .. yang itu, betapa lucunya wajah Maehara ahahaha.."
"Maehara salah satu biang kelas, dihukum dikamar hotel selama kita bermain dipasir, wahhh kenyataan memang kejam hahaha.."
"blablablabal…"
'Cih .. kenapa si brengsek Asano bisa tertawa lepas seperti itu sih?!' Karma mendecih pelan. Melihat betapa cerianya Asano saat ini. Padahal kalau bersamanya Asano selalu memasang wajah serius atau bahkan dingin. BAHKAN SAAT MASA MEREKA PACARAN DI SMA. YA GUSTIII SEKUAT APA KOKORO KARMA, APA SALAH KARMA YA GUSTIIII?*caps jebol*
.
Asano dan Isogai masih saja bercengkrama dengan akrab, okee… Asano sudah mengabaikan Karma sejauh ini. Karma kzl kzl kzl, zbl zbl zbl.
Apalagi Asano sudah berani memajukan duduknya agak kedepan supaya bisa bercengkrama lebih dekat dan mengacak-ngacak kepala Isogai.
Hati Karma terbakar, terbakar api cemburu.
Sakitttt tjoyy .. kokoro ga ittai.
"MOOOO ASANO-KUN, AKU MENGANTUKKK." Karma berteriak frsutasi membuat dua manusia yang berada semobil dengannya menoleh dan terdiam.
"Kalau kau mengantuk tidur saja,Karma. Ga usah teriak-teriak."
Jlebb… Ya Gusti cobaan apa lagi ini?
"Aku mau tidur dipundakmu, Baka." Karma cemberut dan segera meletakkan kepalanya dengan kasar dipundak pengantin laki-lakinya (?). Tak lupa dia memberi deathglare Isogai lewat kaca. Isogai hanya terkekeh pelan.
.
"Dia sudah tidur?" Bisik Isogai pelan pada Asano beberapa menit kemudian.
"Sudah, kau jangan berbisik seperti itu. Geli tau.." Asano berkomentar dengan menyipitkan natra ungunya.
"istrimu sungguh manis. Dia laki-laki termanis yang kutemui setelah diriku ahahahaha.." Isogai tertawa nista dan dibalas dengan decihan oleh Asano.
"Jadi, kapan kalian akan menikah?" Tanya Asano disela-sela tawa Isogai yang membahana keseluruh mobil.
"Kemungkinan besar musim ini, Hiroto-kun masih sedikit gugup."
"Maehara bodoh. Kalau ada pemuda semanis dirimu diambil orang pasti menyesal seumur hidup playboy itu."
"Sudahlah, Gakushuu."
"Tapi…. Yuuma… aku akan menunjukkan seberapa manis istriku ini."
"Aku menunggu, Gakushuu. Kalau dia terlalu manis aku akan benar-benar memakainya untuk semalam."
"Kubunuh kau,Yuuma brengsek."
Dan komentar Asano hanya dibalas kekehan pelan dari sang surai hitam.
Tanpa sepengetahuan Isogai (yang focus menyetir) dan Karma (yang tertidur) sang Asano muda tersenyum manis dan mengusap pelan pipi Karma.
'Ya benar, istriku memang laki laki termanis yang perna ada' batinnya sambil merapatkan pelukkan lengan kekarnya di punggung Karma.
.
.
"PANTAIIIIII…."
"Karma bego jangan lari-lari seperti itu." Asano berteriak kencang dengan geram. Isogai hanya bisa menepuk bahu temannya sambil tersenyum maklum.
"Asano-kun ayooooooo main air, kesini cepat." Karma sudah melepas bajunya dan hanya memakai boxer, dengan sangat kekanak-kanakannya bermain ombak bersama para anak kecil yang berada di sana.
"Susul Istrimu sana.. " Goda Isogai. Asano hanya mendengus pelan dan melepas baju atasnya.
"Kau tidak ikut?" Tanya Asano.
"Kau pernah melihat ada orang main air pakai jas. Dasar bodoh.
.
Disinilah dia, terduduk dihamparan pasir sejauh 40m dari tempat Karma bermain. Asano hanya melihat Karma dari jauh, sejujurnya dia sangat menyukai wajah Karma yang tengah tertawa bahagia dan polos bagai anak kecil. Tanpa Asano sadari seulas senyum bahagia terpapar diwajah tampannya hingga beberapa gadis yang tadinya hendak menggoda semakin ciut mengira Asano mengidap cacat mental hingga tersenyum sendiri.
Tapi senyum itu hanya berlangsung beberapa detik, sebelum Karma dan 4 orang anak kecil mengendap-endap dengan membawa seember penuh air laut, kearah seorang turis yang tengah berjemur diatas tikar.
Asano langsung bangkit dan berlari kecil mendekatinya, firasat Asano mengatakan bahwa kali ini sifat lama istrinya di SMP dan SMA akan bangkit.
Byurrr…
Benar saja. Manik violetnya menatap Karma cs yang tengah tertawa tawa melihat tubuh turis itu basah kuyup.
Sang turis wanita itupun marah, dan memaki-maki mereka, tapi Karma dengan santai menjawab dengan wajah minta ditendang.
Asano berlari mendekat dan berbicara dengan turis tersebut.
'Mulai deh menggoda cewek, dasar Asano bego' Karma memutar bola matanya bosan.
Yahhh kemampuan mempesona dari seorang Asano Gakushuu memang tak terkalahkan. Dengan tatapan yang mampu membuat wanita (bahkan pria) meleleh, kemampuan bahasa inggrisnya yang cakap, serta tidak lupa senyuman mautnya yang menawan mampu membuat turis 'naas' itu tergoda. Akhirnya Karma cs dimaafkan secara terhormat.
.
.
"Wahhh.. apa ini? Baberque tusuk? Enak sekali." Komentar Karma saat merasakan sebuah masakan dengan bumbu coklat yang sangat lezat *Author laper mendadak*
"Itu Namanya sate.. bodoh." Jawab Asano cuek sambil memakan makanan yang ada di mejanya.
Karma cemberut pipinya menggembung kesal.
"Aku kan gatau."
"Sudah sudahh.. " Isogai hanya tersenyum maklum (lagi).
.
"Aku mau main lagi." Setelah makan, Karma kembali ngeloyor menuju pantai.
"heiii sudah soreeee sebentar lagi gelap." Teriak Asano namun Karma tak mendengarkan, dia malah kembali asik dengan teman-teman bocahnya.
"Hufft.." Asano mendengus.
"Sudahlahh.. Tapi istrimu benar-benar manis lohh.. sumpah kawaii sugiru (manis banget)."
"Kau dari tadi manis-manis mulu, ingat dia itu ore no kawaii Karma chan (Karmaku Yang Manis)." Asano belagak sok sambil kibas poni, membuat gadis pantai disebelahnya jadi doki doki.
"Heeh.. aku juga ga kalah kawaii kok coz ore wa Hiroto-kun no tsuma desu (Karena aku adalah istri dari Hiroto-kun)." Isogai ga kalah songong, dia kibasin jas biar greget.
"Lhoo? Katanya tadi belom nikah."
Komentar jleb Asano membuat Isogai pundung dengan latar belakang 'poor boy' .
.
.
Hari sudah mulai sore, matahari bahkan sudah hampir ditelan oleh awan gelap diatas sana. Teman-teman (bocah) Karma mulai berguguran pulang satu persatu, dan kini tinggalah Karma sendiri duduk dipasir dan melemparkan karang kecil kearah deburan ombak.
"Aku sendirian lagi,huhh Kalau saja si BAKA ASANO tidak bersama dengan Isogai Isogai itu pasti akan lebih menyenangkan." Karma cemberut sambil melempar karang kecil lagi kearah ombak yang tengah menggelitiki jemari kakinya.
"Ada apa? Mereka semua sudah pergi?" Suara baritone menyeruak mengalahkan suara ombak dilautan yang Karma dengar.
"Iyaa.." Karma mengangguk sedih dan menggali pasir disebelahnya.
"Lalu, kenapa kau tampak ga suka begitu?"
"Aku kesepian, Asano bodoh."
"Lohh? Kan ada aku dan Yuuma bersamamu."
"HAAA? KAU HANYA NGOBROL BERSAMANYA, AKU KAU ABAIKAN,GOBLOK." Karma berteriak kencang sambil melempar Asano dengan pasir. Isogai diujung sana nyengir watados.
"Ohh kau cemburu ya? Wahh istriku ini sangat mencintaiku ya.." Goda Asano sambil menyentuh pipi Karma.
Wajah Karma memerah sempurna, dengan sangat malu Karma buang muka dan melepar Asano dengan pasir.
"MANA MUNGKIN, BEGO."
Asano hanya tersenyum dan menatap sang raja langit yang hendak tenggelam.
"Nee, Karma. Lihat itu, sunset nya indah sekali."
Karma menoleh dan memandang scene dengan takjub pada apapun yang berada di depannya. Air laut yang biru gelap membiaskan cahaya oranye dari Matahari belom lagi ombak yang lembut membuat biasan itu terlihat bergoyang goyang bagai dewi air.
Sungguh indah.
"sutekiii (Menakjubkan, Indah, cantik) …. " Karma berbinar dan menatap lama pemandangan itu.
"Asano-kun, Mataharinya indah sekali loh.."
"Benar?" Asano terkikik geli melihat mata Karma berbinar bagai anak kecil yang baru saja diberikan balon oleh ibunya.
"Iyaa .. aku belom pernah melihatnya sekalipun. Bahkan dijepang, saat senja aku selalu menonton tv."
"Sukurlah.." Asano beringsut mendekati Karma, sementara Karma masih sibuk dengan sunset yang ia lihat.
"Belom lagi aku-"
Cup.
Karma terbelalak kaget merasakan sebuah hembusan nafas hangat diseluruh wajahnya dan sentuhan lembut yang menyentuh bibirnya sehalus ini.
Asano memangut pelan bibir Karma, dan melumatnya selembut mungkin, Tangan nya merambat dan merapatkan tubuh mereka berdua.
Dan deburan ombak serta matahari yang lambat laun tenggelam seolah malu melihat dua insan tengah berciuman menjadi saksi betapa besar cinta seorang suami pada istrinya.
"Aku bahagia melihatmu seperti ini." Asano tersenyum senang.
"Bodohh apa yang kau lakukan sih?! Aku mau mandi di hotel." Karma bangkit dan berlari kearah Isogai, meninggalkan Asano yang malah tersenyum dengan penuh arti.
Yah setidaknya dia melihat semburat nakal dipipi istrinya.
.
.
"Kau kenapa Karma? Kedinginan? Bukannya kau sudah mandi dengan air hangat tadi?" Asano berceloteh panjang setelah keluar dari kamar mandi hotel.
Karma mendongak dan mangap tak percaya.
Siapa yang akan tahan? Duhh… Lihat suaminya itu, dia TOPPLESS dengan handuk tergantung di pinggulnya hingga lutut, serta tangannya yang bergerak gerak mengeringkan rambutnya yang basah dan acak-acakan. Dilihat darimanapun Asano so sexy sekali bikin author ngiler ditempat *fangirling sendiri*
"Kenapa kau memandangiku seperti itu, Karma?" Asano menghentikan aktifitasnya saat dirasa dia sedang diperhatikan secara mendetail oleh istrinya. Mana sampai mangap gitu lagi.
"Tidak kok siapa yang memandangimu sih?' Karma melengos tsundere . Asano hanya tersenyum jahil.
"Ya ya yay a.." ujarnya sambil duduk diranjang.
Asano kembali pada aktifitasnya semula, tapi kali ini dia sambil memandangi tubuh istrinya yang terbalut kimono pendek sepaha. Dan OHHH YA TUHANNNN… APA KARMA MAU MENGGODANYA? APA APAAN PAHA MULUS YANG TERPAMPANG JELAS ITU? . Asano meneguk ludah.
"Ternyata kau sudah belajar cara melayani suami di malam pertama ya?" Kata Asano sambil menutupi wajahnya yang mulai memerah.
"Haa? Apa maksudmu?" Karma menoleh dan seketika terdiam melihat betapa merahnya wajah Asano, mata yang biasanya terpancar dingin sekarang berubah penuh kemaluan (?).
Asano berbalik dan mengeringkan rambutnya dengan cepat.
Karma masih bertanya-tanya, apasih maksud dari perkataan suaminya tadi?. Bodo .. Karma menarik selimut karena tubuhnya sudah mulai kedinginan. Tapi.. apa yang dilihatnya.. demi tuhan, demi waifu sejuta umat Rias Gremory…. Mata emasnya membulat bagai pingpong. Paha putihnya terlihat sempurna daritadi.
Apa jangan-jangan ini yang dimaksud Asano?
Karma terdiam dengan muka merah, kakinya ditekuk kebelakang dengan tangan yang mengepal didepannya. Mirip sekali pose kucing O.o
"A-asano- kun.." lirih Karma.
Asano menoleh dan langsung terjungkal kebelakang melihat pose Karma yang is so kawaii nyan~.
"Kenapa kau sebegitu kagetnya sih?" Perempatan siku-siku nongol di kepala Karma.
"Tidak hanya sajaa…"
Asano bangkit dengan muka merah.
Karma mendongak dengan muka tak kalah merah.
"hanya saja?" Lirih Karma setengah bertanya.
Asano merangkak menaiki ranjang, mendekati Karma yang menatapnya dengan sayu dan muka memerah sempurna.
"Hanya saja kau terlihat manis.." Lirih Asano tepat ditelinga Karma, sedetik kemudian hanya ciuman dari sang suami yang menjawab.
Ciuman lembut yang semakin lama semakin liar, hingga akhirnya Asano mendorong Karma kebelakang.
Menyesap sebentar leher putih jenjang milik Karma.
"Aku tau kau menyiapkan semua ini untukku. Dan kau pasti tak memakai apapun didalam kimono ini." Asano melepas paksa kimono istrinya.
"heii bodohh .. apa yang kau lakukan?" Karma memeluk badannya sendiri yang polos tak tertutup.
"Kannn aku benar." Asano tersenyum setan. "Kau tidak akan telanjang sendirian Karma." Senyum Asano semakin mesum.
"Apasihh? AKU GAK NGERTI, ASANO BEGO."
"Panggil Aku dengan namaku sayang… "Asano menatap lembut kearah Karma dan mencium lagi bibir ranum itu.
Karma terbuai, yah sudah saatnya dia mengalah bukan? Ini honeymoonnya setelah sebulan menikah, dan mereka harus menahan 'hasratnya' ketika bekerja.
Karma melemah dan mendesah pelan.
"Gakushuu-kun…" lirih Karma pelan ditelinga Asano saat yang mempunyai nama telah menjarah lehernya.
Sejenak Asano terdiam.
Tapi beberapa saat kemudian dia memamerkan seulas senyum licik
"ore no kawaaiiii Karma-chan , jangan tertidur malam ini ya. Ini akan sangat panjang."
"TIDAKKK,,…APASIH? AKU GAK NGERTI. DASAR GAKUSHHUUU BEGOOO."
.
.
.
Ay ay ay Shizuka in here ~('-')~ ini fanfic di fandon Anskyou pertama saya. Mohon bantuannya para senior sekalian.
Alurnya Cepet ya? Maaf TwT saya lagi ngilangin WB dengan membuat fic ini TwT kalo jelek flame aja Gapapa, saya ikhlas, saya pasrah *korban iklan*
Dan maaf atas ke ooc annya disini. BETEWE SAYA SHIP ASAKARUUUUUU SIAPA YANG SHIP JUGAAAAAAAAAA? INI ASUPAN BUAT KALIANNNNNN *koar koar pake toa*
Saya suka pair ini, Karma dan Asano kan sering berantem jadi kalo dijadi kek gini pasti manissss gyaaaaaaa *fansgirl*
Because Love is AsaKaru and AsaKaru is love / yg punya kata-kata ijin copas yak *ditendang*
Reviewnyaaa fav serta follow ditunggu u_u flame gpp kok, kokoro kuat TwT .
PM juga boleh. Mau req? *UTANG LO BANYAK SAOLOHHH*
Okee salam kenal para sekapal (?) sekalian, ayoo kita gerakan kapal kita hingga keujung lautannnnn ..
Salam fujo dan AsaKaru shipper (/'-')/ dan mbak Lita yang sekapal sama saya .
Shizuka.
.
Ini ada tambahan khusus untuk kalian ^^
.
.
Sayup-sayup terdengar suara rimbunan daun pohon kelapa bergesekan satu sama lain terdengar.
Lembut nian, hingga membuat seorang anak adam semakin merapatkan selimut nyamannya untuk kembali bergelung dengan empuknya kasur Hotel mewah yang ia sewa.
Tapi, kedamaian itu tak berlangsung lama, suara gemeletuk cangkir dan teko yang tengah menuang minuman mulai masuk kedalam pendengarannya.
Manik violet itu terbuka dan mengerjap beberapa kali, seolah berusaha membiasakan diri dengan cahaya emas yang mulai menerpa.
Asano terbangun dan mengucek dua belah matanya untuk melihat apa yang mengganggu acara tidurnya.
Dilihatnya dibalkon, Karma tengah menuang dua cangkir teh panas. Lengkungan senyum pun mulai nampak di wajah tampan sang jenius.
Asano bangkit dan mencuci mukanya serta menggosok gigi di westafel.
.
Karma meletakkan teko yang tadi ia gunakan, tubuhnya memutar dan bertopang pada balkon cat putih yang berada didepannya.
Tangannya sedikit mengusap-usao area bokongnya, ia sedikit merintih. Pinggulnya terasa sakit dan perutnya terasa sangat penuh, akibat aktifitas semalam. Tapi, itu semua sejenak ia lupakan. Kepalanya menengadah dan memandang pemandangan indah didepannya.
Matanya sayu dan senyuman manis terukir diwajah manisnya.
Kini Karma tengah menikmati indahnya pemandangan diluar kamar yang ia dan suaminya sewa.
Deburan ombak yang lembut, rimbunan pohon kelapa yang beroyang tiada henti serta siur-siur suara angin yang menyejukkan jiwa.
'Kurasa, kebahagiaanku dengan Gakushuu-kun akan dimulai dari sekarang.'
Sebuah tangan kekar melingkar dipinggangnya, diikuti sebuah dada bidang yang menempel di punggung Karma, tak lupa pelukan hangat yang tiba-tiba.
"Ohayou, anata…. (Selamat Pagi, sayang)." Suara lirih menyapa pendengarannya.
Karma tersenyum.
"Ohayou, Gakushuu-kun .." dan salam itu dibalas dengan kecupan lembut.
"Kau sudah bangun?"
"Iyaa, karena aku melihat pemandangan yang begitu indah dibalkon."
"Hmm.. benar? Apa yang kau lihat?"
"Iyaa… aku melihat seorang pemuda cantik dan manis tengah menuang teh diatas cangkir."
"Itu aku kan?"
"Iya.. siapa lagi?"
"…"
"Gakushuu-kun, bagaimana kalo kita mengadakan morning tea dulu?"
.
'Kurasa, kebahagiaanku dengan Gakushuu-kun akan dimulai dari sekarang.'
' dan aku berharap aku akan bisa membuat keluarga yang bahagia bersama dengan si jenius ini.'
Suatu saat nanti, pernyataan itu pasti akan terjawab.
Siapa yang tau bukan?
Semua berawal dari sini.
.
END (or TBC?).
