Hallo Reader- Tachi… ^w^ Terima Kasih ya bagi yang udah nge-klik n buka Story pertama Ku ini tapi, Kalo gak sreg sama judulnya Gomen! Aku bingung harus beri judul apa soalnya :'(*nangis Bombay. Terus kalo baca pembukaannya gak suka sama pembukaanya yah, saya tau kok ini abal banget… tapi mohon dibaca sampe selesai ya O.O*puppy eyes… trus kalo sampe selesai masih gak suka tolong ya gak usah nge-FLAME! Kecuali kalo Kamu bisa bikin story yang bagus n respon yang bagus juga dari cerita Mu itu,,(*aduh belagu banget ya kayanya saya padahal baru fict pertama *garuk2 kepala) and saya terima kok kalo kritik n saran yang membangun untuk perkembangan penulisan saya ini dan terakhir jangan lupa RnR! ********sekian bow! Happy reading
Disclaimer :: Tadatoshi Fujimaki
Warning :: Shonen Ai/Yaoi,Gender Bender, Rated T, OOC, Alur mungkin Kecepatan dan jalan ceritanya abal, penulisan kata juga tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang benar , dan mungkin masih banyak kesalahan lainnya
Genre :: Romance, Friendship, Fantasy.
Pairing :: AkaKuro loh selalu… tapi saat ini
Pairing: Kuroko x Aomine, Kuroko x OC
.
.
.
.
(Game One – Game Online dan GM yg seenaknya!)
Pemuda bersurai icy blue sedang membaca bukunya dengan tenang, sampai sebuah suara pintu masuk yang dibuka dengan kasar dan disusul langkah kaki super berisik menuju tangga dan salah satu kamar dilantai atas merusak konsentrasinya… hm dia tau siapa yang baru datang, siapa lagi jika bukan Kakaknya yang pasti kini sedang bermain Game Online di kamarnya. – dasar! pulang bukannya istirahat atau makan malah main Games –
Sudah 1setengah jam Tetsuya menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan dari lantai atas pun tidak menunjukan tanda-tanda kehidupan, ya Kakaknya masih sibuk bermain Game jika ditanya games seperti apa Author Cuma bisa bilang ini bukan Games yang ada pada zaman sekarang ini, itu adalah Games Impian yang masih dikembangkan sekarang, penjelasan singkatnya mungkin para readers bisa tahu jika pernah menonton Anime SAO atau membaca Manhwa 1/2Prince
Menyebalkan! Tentu saja karena hari ini adalah Ulang tahunnya tapi sepertinya tidak ada satupun penghuni rumah yang mengingatnya oh, ada hanya satu orang adik kecilnya –Tsheyka- lihat saja sejak mulai pagi tadi Ibu dan Kakaknya tidak mengucapkan 'Selamat Ulang Tahun' dan langsung pergi Kerja dan Sekolah, Ayahnya bahkan tidak mengirim Pesan maupun Menelephone-nya Yah, Tetsuya bisa sedikit pengertian terhadap Ayahnya mungkin dia sibuk dengan tugas Dinasnya… Nah, Ibu dan Kakaknya! Cih… terlebih Kakaknya ini sudah hampir 12jam sejak Dia membuka matanya dan ini mendekati waktu makan malam masa dia tidak ingat atau melihat kalender sama sekali…. Apanya yang Kakak sayang Adik
Dengan menghentakan kakinya tanpa berniat membuat suatu pesanan makanan untuk makan malam, Tetsuya pergi menuju Kamarnya yang juga dilantai atas tepat berdampingan dengan kamar Kakaknya, tepat saat itu sang Kakak -Daiki- menampakan wujudnya
"Yoo… Tetsu!" sapa Kakaknya dengan tampang kucel –eh, udah dari sananya deh :p – menatap wajah sang Adik yang biasa berekspresi flat kini tampak sedikit kusut
"Kau kenapa Tetsu? Ada masalah di Sekolah?" ah, betapa A-Ho nya sang Kakak
"Tidak Ada" Jawab Tetsuya datar
"Oh, lalu Kau sudah memesan makanan belum?"
"belum"
"Kalo begitu biar Aku pesan, Kau ingin makan apa?" Ujar Daiki sambil memencet nomor layanan pesan antar suatu restaurant
"Tidak ada. Aku tidak lapar" lalu Tetsuya melangkahkan kakinya menuju Kamar setelah melayangkan death glarenya ke sang Kakak membuat Daiki mengelus tengkuknya 'Aku punya dosa apa kali ini?' –batin Daiki.
Daiki melangkahkan kakinya menu Kulkas dan mengambil Air dingin di dalamnya, saat Dia menutup pintu kulkas matanya melirik Calender Magnet warna-warni yang berada di situ
'Oh, hari ini tanggal 31januari ya..' batin Daiki belum menyadari sesuatu dan kali ini dia melirik kembali kalender itu dengan pucat tampaknya dia mulai menyadari hal yang dia lupakan
.
.
.
.
"TETSU!" Panggil Daiki dari arah luar kamar Tetsuya "Ayolah! Buka pintunya jangan marah, Aku tidak benar-benar lupa kok pada Ulang tahun Mu"
"Oh, Aniki akhirnya ingat juga ya…" nada sarkatis terdengar dari ucapan Tetsuya dari dalam Kamar
"Oh, Ayolah Tetsu! Jangan marah pada Aniki mu yang tampan, gagah, dan keren ini"
"Narsis" desis Tetsuya
"Tetsu, jangan merajuk seperti perempuan yang lagi.." belum selesai Daiki berkata terdengar hantaman suatu benda yang cukup keras di pintu. Well, Daiki itu kata tabu buat Tetsuya loh… emang sih dia mahluk Tuhan paling manis yang entah kenapa diciptakan menjadi Pria tepatnya sih Tetsuya itu Bishonen –tapi jangan blak-blakan ngomong ke Tetsuya kalo gak kepingin dapat death glare gratis hahahahah..
"Tetsu, ayolah! Aku punya hadiah untuk mu…" hening untuk sesaat sebelum suara 'pip' di susul pintu terbuka tidak sampai seluruhnya menampilkan sosok mungil Tetsuya yang terbalut Piama sutra Putih
"Mana?" Kata Tetsuya datar
"Apa?" dengan polosnya Daiki membalikan pertanyaan ke Tetsuya
"Hadiah Ku" tatapan Aquamarine itu menusuk tajam Daiki
Glek! Oh, kebohongan yang bodoh Daiki! Jelas-jelas Kau belum membeli hadiah untuk Tetsuya dan jika Tetsuya tau… maka dia tidak akan berbicara pada Mu selama Seminggu dan bukan itu saja bahkan Adik kecil manis Mu yang memang selalu memihak pada Adik bishie Mu pun akan tidak berbicara pada Mu selama seminggu pula! Demi dua mahluk termanis dan terimut dalam hidupnya. Ingin sekali Daiki bisa memiliki kekuatan seperti Game yang sedang dia mainkan bersama teman-temannya itu!
'Tunggu? Game… ' Batin Daiki… tiba-tiba ide brilliant mampir ke otaknya. Dia memang belum membeli hadiah untuk Tetsuya tapi hadiah itu sudah ada di Kamar Daiki sekarang! Dengan langkah cepat Daiki menuju kamarnya dan mengambil hadiah Tetsuya
"Ini" Daiki menyodorkan sebuah kotak ukuran sedang ke hadapan Tetsuya. Sebuah Kotak dengan gambar cover benda mirip helm, dengan penutup mata transparant senada dengan warna helm tersebut
"maaf, belum sempat Ku bungkus" dusta Daiki
Tetsuya menaikan sebelah alisnya dan menatap sang surai navy "sebuah Nerve gear?"
"Iya, sebuah Nerve Gear special?!" Kata Daiki ragu-ragu. Sebenarnya Dia tidak tahu apa makna special dari Nerve Gear tersebut, Dia hanya tahu bahwa Nerve Gear itu Limited Edition dan dia memenangkannya tanpa sengaja saat ada sebuah quiz dari Game yang kini sedang dia mainkan
"Kau tahu kan Aku bukan maniak Games?" Kata Tetsuya
"Yah, Aku hanya ingin Kau mencoba bermain Games. itu saja kok Otouto…"
"Terima Kasih" Tetsuya tersenyum manis membuat perasaan Daiki lega. Senyum Tetsuya pertanda bahwa sang Adik memaafkannya.
"Dan Tetsu… ini Game untuk nerve gear itu" Daiki menyerahkan kotak persegi mungil transparan di dalamnya terlihat sebuah chip berwarna golden dengan tulisan rumit yang halus… terlalu indah untuk sebuah chip Games biasa. Tetsuya jadi penasaran Games seperti apa yang akan dia coba mainkan pertama kali dalam hidupnya ini.
"Oh, dan satu lagi Tetsu! Aku juga bermain dalam Game itu ada baiknya Kau nanti bergabung dengan Tim Ku. Oke"
lalu Daiki turun ke lantai bawah karena mendengar suara bell pintu berbunyi tampaknya makan malam telah tiba, tapi Tetsuya tidak ikut menyusul Daiki selera makannya benar-benar sudah hilang tapi kali ini karena rasa penasaran dan kepingin mencoba Game tersebut, entah kenapa seorang Tetsuya yang tidak pernah memiliki ketertarikan terhadap Games kini tampak berminat untuk bermain game yang satu ini.
.
.
.
.
Diambilnyalah benda berbentuk helm tersebut dari dalam kotaknya, benda berwarna putih dengan ukiran rumit menyerupai batik berwarna biru langit – kebetulan sekali – warna favorite Tetsuya. Sebuah Kabel putih tampak menjuntai dari sisi sebelah kiri, Tetsuya mencolok kabel tersebut ke sambungan wireless rumahnya dan sebuah cahaya keemasan tampak di belakang nerve gear tersebut yang ternyata tanda agar Tetsuya memasukan chip game tersebut, setelah dilakukan Tetsuya memakai Nerve Gear tersebut dan memposiskan dirinya untuk berbaring terlentang, merasa sudah siap Tetsuya menekan tombol biru muda yang tepat berada disebelah kanan helm tersebut dan pola-pola rumit tampak di kaca penutup mata Tetsuya sebelum Dia menutup Mata
Tetsuya kini berdiri dalam ruangan putih kosong sendiri tadinya, - perasaannya – sampai dia merasa mendengar suara gerutuan seseorang
"ano…" panggil Tetsuya kepada sosok yang duduk di satu-satunya bangku di ruangan tersebut
"Hm" sosok itu mendongkak menampakan sosok Cantik dan Indah berambut ikal panjang putih dengan bola mata berwarna ruby yang tampak tak nyata 'malaikatKah' batin Tetsuya
"Ah, Kau pasti seorang Pemain baru!" sosok itu tampak bersemangat setelah tadi tampak lesu. Tetsuya hanya menganggukan kepala untuk menjawab pertanyaan tersebut
"Hah, Kau seorang Perempuan yang manis" celetuk sosok Malaikat tersebut. Membuat sudut siku-siku muncul di kening Tetsuya
"Maaf, tapi Aku seorang Pria"
"Oh, Pria. Maaf" Kata Malaikat itu Kalem sebelum berteriak terkejut "Nani! Kau Pria! Pria! Kau hampir sama manis dan imutnya seperti Ku adalah Pria!"
Tetsuya hanya bisa sweatdrop di tempat melihat sang Malaikat OOC dan Narsis
"Ha'i"
"Oh My ! Demi apa? Kamu Pria…" tiba-tiba Sang Malaikat terdiam dan sebuah lintasan bisikan hasutan dan rencana terlintas di Kepala manisnya itu membuat Seringai evil terlintas di wajahnya dan itu tak luput dari perhatian Tetsuya. Glek! Firasat tak enak mulai berhembus
"Ah, Maafkan ketidak sopanan Ku barusan" Malaikat itu tampaknya sudah kembali normal tapi Tetsuya masih merasa ganjil akan seringai yang sempat terlihat sebelumnya itu. well, perasaan itu berusaha di tepisnya
"Sebelumnya Aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu Nama Ku adalah Akari Yukiko, dan Aku adalah seorang GM di sini dan Kami ucapkan selamat datang di Permainan The Highest Crown"
"Jadi tolong isi data diri yang ada di layar ini" lalu muncullah tulisan dan digital Keyboard dihadapan Tetsuya
Setelah di isinya Layar itu menghilang dan muncullah tab di tangan Yukiko" jadi nama Mu adalah Aomine? Tetsuya ya… hm, nama yang bagus. Jadi Apakah Kamu akan memakai nama asli di Game ini… Kurasa tidak ya. Bagaimana jika menggunakan Marga Kuroko saja.. ah, itu tampaknya bagus Kuro-Hitam tapi jika ditambahkan 'Ko' maknanya jadi tersamarkan dan pengertiannya jadi seperti seseorang yang berada di belakang panggung ya?ah, tentu saja itu Aku" sekali lagi evil smirk terlihat di wajah sang GM membuat Kuroko yang ingin protes karena keputusan seenaknya hanya bisa diam firasatnya makin tidak enak…
"Ah, Tetsuya-Kun apakah Kau punya nama Perempuan yang bagus?" nada lembut itu entah kenapa membuat perasaan Tetsu semakin tidak enak. Dan kenapa GM itu menanyakan nama perempuan?
Nama adiknya terlintas di benak Tetsuya dengan ragu dia menyebutkannya "Tsheyka"
"Ah, Tsheyka. Nama yang manis. Jadi sudah diputuskan nama mu adalah Kuroko Tsheyka" Yukiko menepuk tangannya dengan ceria. Ucapan Yukiko tersebut sempat membuat Tetsuya bingung di tempat
"Apa maksud Mu? Dan kenapa Aku harus memakai nama perempuan?" Tanya Tetsuya dibalut dengan protes
"Tentu saja karena Kau akan jadi perempuankan" Yukiko memiringkan kepalanya dengan ekspresi polos
Perempatan muncul dengan jelas di kening Kuroko dan mulai berteriak panjang nan OOC
"Hei harus berapa kali Ku bilang Aku ini Pria dan Akan bermain sebagai seorang Pria! Dan kenapa Aku harus jadi Perempuan! Apa Game ini bisa mengubah gender seseorang dengan seenaknya! Dan lagipula…." Belum selesai Tetsuya menyelesaikan ucapannya dipotong oleh ucapan Yukiko
"Karena Aku memutuskannya seperti itu, dan Kau tak boleh membantah!" tatapan mengintimidasi dilemparkan Yukiko membuat Tetsuya terdiam sekali lagi… dia tidak pernah bertemu perempuan seenaknya seperti ini sebelumnya.
"Dan Tetsuya-Kun, di game ini tidak bisa mengubah Gender tapi karena Kamu adalah Pembeli dan Orang yang pertama kali memakai Nerve Gear istimewa anggap saja itu keistimewaan dari Perusahaan Kami"
"Tapi Aku tidak butuh keistimewaan seperti itu Akari-san" dan lagipula yang membelinya Kakak Ku yang A-ho! –Batin Tetsuya –
"Tapi Aku ingin dan jangan membantah! Dan lagipula ayolah ini pasti akan menyenangkan… Ayolah Kumohon Tetsu please…" Kata Yukiko dengan nada merajuk andalannya yang pasti akan mompan kepada siapapun kecuali dua orang sih…
"ano… Akari-san, kenapa Kau ingin sekali Aku jadi Perempuan…"
"hm,, Aku tak bisa mengatakannya sekarang. Tapi Tetsuya-Kun Ku rasa di Dunia nyata Kamu sering disangka Perempuan Kan?" tepat sasaran! Tapi, itu jika Orang tersebut menyadari keberadaan Tetsuya yang hawanya tipis tersebut
"Iya. Dan kenapa Kau tak mau memberitahu Ku alasannya?" kata Tetsuya datar
"iya, Aku hanya tak bisa bilang sekarang kok, Bukan Aku tak ingin memberitahukannya. Lagipula tidak ada ruginya bagi Mu kan? Aku hanya ingin melihat segala sesuatunya jadi menarik" Ujar Yukiko dengan gamblang dan Tetsuya hanya dapat menghela nafas saja mendengarnya
'Yah, mungkin gak ada salahnya… lagipula apa sih yang bakal jadi buruk dengan menjadi Perempuan dalam sebuah Game? Ya kan. Dan nama Ku juga tersamarkan… dan bagaimana dengan wajah Ku?' Batin Tetsuya
"Akari-san, bagaimana dengan wajah dan fisik Pemain dalam Game ini?"
"Ah, Game ini tidak merubah wajah maupun bentuk Orang aslinya, yang berbeda mungkin bentuk telinga, warna Mata atau Rambut, atau ciri-ciri fisik Khusus yang dimiliki oleh ras yang dipilih Pemain tersebut jadi jangan khawatir jika Kau takut jatuh cinta kepada Perempuan maupun Pria yang cantik tapi aslinya jelek Tetsuya-Kun"
"lalu bagaimana dengan diri Ku?"
"Kau pasti akan jadi Perempuan yang cantik Tetsuya"
"maksud Ku jika ada yang mengenali Ku!"
"hm, yah… mungkin ada. Tapi seperti yang semua Orang tahu Game ini tidak bisa mengubah Gender pemain, pengecualian buat Mu. Begitulah"
"Kau santai sekali ya Akari-San" Yukiko membalas ucapan Tetsuya dengan senyum manis
"Jadi Ayo Kita mulai pembuatan Avatar milik Mu, Tetsuya"
.
.
.
.
To Be Continued - dengan seenaknya~
Hwah…. Akhirnya Aku publish juga Fanfict pertama Ku dan langsung ke Cerita berseri… Maaf ya kalo di atas ada Typo males sih koreksi lagi :p , dan seperti yang kubilang diatas jangan lupan RnR! Awas ya selesai baca langsung nyelonong aja… . tapi jangan flame!
