Disclaimer : Kurobasu bukan milik saya. Milik Fujimaki Tadatoshi.

Warning : OOC? Absurd? Shonen-ai demi apapun. KiKuro-pair.

A/N : Multi-chap kedua. Setting setelah IH & sebelum WC. Mohon bantuannya~


Kise & Kuroko

Part 1 : Seirin

.

Hari Sabtu. Siang hari. Hari yang tepat untuk berkencan. Tidak bagi Ryouta Kise, model remaja yang juga siswa dari Kaijou High ini masih harus mengikuti sesi pemotretan & tidak lupa, jadwal latihan basketnya yang padat.

"Haa-aah~!"

"Oi, Kise, jangan mengeluh!" Seru kapten tim basket Kaijou, Kasamatsu Yukio, kepada Kise.

"Ayo mulai latihannya lagi!" Kasamatsu mengarahkan anggota timnya untuk berlatih.

"Hai!"

"Nee.. Senpaaai~! Aku mau ke Seirin High~" Rengek si blonde yang cuek dengan perintah kaptennya.

"Oi!" Muncul urat-urat seperti perempatan jalan di pelipis Kasamatsu. "Kau baru pergi kesana kemarin Kise!"

"Tapi, aku masih ingin-ssu!" Kise tetap merengek.

"Heh. Kurasa aku harus menendangmu dulu agar sadar!" Kasamatsu langsung menendang Kise tanpa belas kasihan.

"Itte... Kasamatsu-senpai!" Kise hanya bisa meringis sambil memegangi punggungnya.

"Baiklah. Kalau kau bisa menyelesaikan latihan ini dengan cepat, kau boleh pergi." Pemuda yang bersangkutan langsung memberikan senyum lebarnya.

.


.

"Yosh! Lebih kuat lagi!" Suara Hyuuga, sang kapten tim Seirin, mengema di gym tempat Seirin berlatih.

.

Suara decitan sepatu dimana-mana.

Bola di drabble.

Peluit berbunyi tak tentu.

Pekikan tiap pemainnya.

.

"Kurokocchi tetap bersemangat ya-ssu..."

"Ryouta Kise-?!" Pelatih Seirin - Aida Riko, langsung mundur selangkah. Terkejut melihat ace Kaijou yang sekarang berada di sampingnya.

"K-kau bisa mengcopy kurang misdirection milik Kuroko?" Tanya Riko dengan horornya.

"Hah? Tentu saja tidak! Kau hanya terlalu fokus pada latihan. Bukannya sudah selesai waktu latihannya?" Jawab pemuda kuning itu.

"Eh!" Riko menatap stopwatchnya-

"PRIIIT!" -Dan meniup peluit sekencang-kencangnya.

"Berkumpul! Latihan hari ini selesai. Kerja bagus kawan-kawan!"

"Terima kasih banyak!" Dan semua mulai berjalan menuju ruang loker.

.

"Kurokocchiiiii~!" Kise langsung berlari menuju pemuda berambut baby blue yang sudah ditunggunya daritadi.

"Kise-kun. Konnichiwa."

"Kise. Kau terlalu sering datang kesini. Apa kau memata-matai kami?" Tanya Kagami si ace Seirin yang daritadi berada di samping Kuroko.

"Hidoi-ssu! Tentu saja tidak!"

"Kise-kun tidak mungkin melakukan hal seperti itu Kagami-kun." Bela Kuroko.

"Kurokocchi..." Gumam Kise dengan berlinang air mata bahagianya.

"Kaijou bisa mengirim orang yang lebih pintar untuk memata-matai kita. Tapi kenapa Kise-kun yang dipilih?" Jelas Kuroko.

"Hidoi-ssu Kurokocchi... (TT^TT)" Air mata Kise langsung berubah menjadi air mata sedih.

"Hmph.." Kuroko tertawa kecil.

"Kise-kun kalau ingin pulang bersama, tunggu saja." Lanjut Kuroko. Kise pun menurut seperti anak anjing yang diperintah tuannya. Kagami yang melihatnya hanya dapat menggelengkan kepalanya.

.

.

Kise telah menjadi kekasih Kuroko selama sebulan. Dimulai dari pernyataan cinta Kise di malam penuh bintang. Hembusan angin semilir musim gugur. Wajah terkejut Kuroko. Dan berakhir dengan-

"Aku juga suka Kise-kun."

- Dari mulut Kuroko sendiri.

.

Kise tidak bisa lebih bahagia lagi. Namun, Kise tahu hal seperti ini harus profesional. Mereka tetap rival (dalam basket). Dan hubungan ini masih menjadi rahasia mereka berdua... Sampai sekarang.

.

"Kise-kun. Maaf telah membuatmu lama menunggu." Kuroko datang dengan seragam sekolahnya & tasnya.

"Aku rela menunggu berjam-jam hanya demi Kurokocchi~!" Kise langsung memeluk Kuroko dengan erat.

"Kise-kun ini tempat umum..."

.

"Jadi, kalian mau ke Maji Burger... Desu ka?" Suara Kagami terdengar canggung.

"Yah, sepertinya begitu." Jawab Hyuuga.

"Kise-kun, cukup!" Suara Kuroko terdengar samar di lorong itu.

"Suara Kuroko... Pasti Kise melakukan sesuatu yang aneh lagi" Komentar Kagami.

"Ah, hei! Apa kalian tidak sadar ada yang aneh?" Seru Koganei dengan suara kecil.

"Apa yang aneh, Koga-senpai?" Tanya Furihata.

"Kenapa Kise sering sekali datang menemui Kuroko?" Tanya Koganei balik.

"Heee... Dia ingin menculik Kuroko..." Jawab Kiyoshi.

"Oi. Berhenti mengatakan hal yang aneh Kiyoshi!" Amuk Hyuuga.

Di tengah perdebatan tersebut, Akhirnya Izuki buka mulut, "Hei... Kise & Kuroko berpelukan..."

.

Freeze.

.

"APAAAAA?!" Pekik tim Seirin.

.

"Kita harus meli-!"

"Itte-tte... Kurokocchi kenapa harus mengignite passku -ssu...? Aku 'kan hanya ingin memeluk pacarku." Kise memegangi perutnya yang menjadi sasaran ignite pass Kuroko.

.

Peluk. Pacarku. Kata-kata yang terdengar sangat jelas di telinga para member Seirin. Hyuuga tidak dapat menahan diri lagi hanya dengan menguping.

.

"Kuroko." Panggil Hyuuga sambil keluar dari tempat persembunyian (?)

"Hyuuga-senpai." Kuroko membungkuk sedikit - Memberi salam.

"Ah... Kuroko-kun belum pulang?" Tanya Riko dengan senyum lebar yang aneh.

"Sebentar lagi, kantoku. Saya permisi dulu." Jawab Kuroko dengan membungkukan badannya lalu pergi keluar.

"Saya juga permisi dulu!" Kise ikut memberi salam.

"Kurokocchiiii! Tunggu akuuu!" Kise langsung berlari mengejar Kuroko yang meninggalkannya.

"Hati-hati di jalan..." Jawab Riko seraya melihat mereka berdua keluar dari gym.

.

Hening.

.

"Mereka pacaran?!" Pekik Riko panik.

"Kuroko dengan Kise?!" Hyuuga ikut panik.

"Wah. Mereka cocok ya." Komen Kiyoshi.

"Kau bodoh, Teppei." Keluh Riko.

"Oh... Kupikir Kise datang untuk memata-matai kita. Ternyata untuk menjemput Kuroko." Kagami menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"BaKagami!" Riko facepalm.

.

"Sepertinya kita harus bertanya kepada Kuroko besok." Saran Furihata.

"Apa dia akan menjawab?" Tanya Riko

"Tapi dia bilang dulu... Kalau tidak ditanya, dia tidak memberitahu. Jadi, berharap saja dia mau menjawabnya!" Jawab Furihata.

.

.

"Kise-kun... Ini jalan raya. Jangan menggenggam tanganku."

"Tapi Kurokocchiii~~" Kise mulai mengeluarkan jurus puppy-eyesnya. Kuroko tidak bisa apa-apa lagi.

"Hah..." Pemuda mungil itu menghela napas & membalas genggaman si ikemen.

"Kurokocchiiii~~!" Kise yang ingin memeluk Kuroko langsung terdiam & menghentikan gerakannya.

.

"Lihat! Itu Kise-kun 'kan?!"

"Dia terlihat makin tampan ya~"

"Kyaaaa! Kise-kun, aku minta tanda tangan!"

Baiklah. Fans Kise masih ada dimana-mana.

.

"Aaaah! Kurokocchi! Ayo kita lari!" Kise menggenggam tangan Kuroko lalu menariknya untuk berlari.

.


.

"Ki...se-ku... Kise-kun! Berhenti!" Ucap Kuroko dengan nafas terengah-engah.

"A-ah gomen Kurokocchi!" Kise akhirnya memaksa kakinya untuk berhenti.

"Sepertinya fans Kise-kun sudah tidak mengejar lagi."

"Ah. Sepertinya begitu-ssu! Ah! Kurokocchi, lihat! Maji Burger! Ayo kita beli Vanila Shake! Aku yang traktir!" Setelah perlarian yang cukup lama itu. Mereka ternyata tiba di depan Maji Burger.

"Kise-kun berhenti menghabiskan gajimu hanya untuk mentraktirku. Biarkan aku mentraktirmu hari ini." Kuroko langsung berjalan masuk Majiba & menuju kasir.

"Permisi. Vanilla shakenya..."

.

Hening.

.

"Kyaaa! R-Ryouta Kise-kun?!" Pelayannya malah berteriak heboh ketika melihat Kise.

"I-itu. Bisakah anda mengambilkan..."

"Bi-bisakah aku meminta tanda tangan?!" Aura Kuroko benar-benar dikalahkan dengan aura shalala milik Kise. Kuroko benar-benar tidak terlihat sekarang.

.

Twitch.

.

Kuroko juga punya batas kesabaran. Siapa yang tidak marah ketika ada orang yang mendekati pacarnya & dia - yang notabene pacar resmi Kise - diabaikan?

.

"Maaf. Saya mohon. Jangan mengganggu apa yang sudah menjadi milik orang lain. Dan tolong, saya pesan vanilla shakenya 2." Ucap Kuroko dengan aura gelapnya.

"E-eh! Ha-Hai! Sumimasen!" Pelayan tersebut terkejut & langsung pergi mengambilkan pesanannya.

"Se-semuanya 300 yen." Kuroko memberikan uang pas.

"Terima kasih banyak. Ayo Kise-kun." Kuroko membawa pesanan & beranjak pergi.

"Kurokocchi~!" Telinga & ekor anjing Kise keluar. Kise pun mengekori Kuroko.

.

"Sejak kapan pemuda itu ada disini ya? Aku tidak melihatnya sama sekali... Dan... Ternyata Kise-kun sudah punya pacar ya?" Gumam pelayan itu.

"Ya. Tadi itu pacarnya. Hamburgernya 25 biji ya."

"EH?!" Pekik pelayan itu. Entah terkejut dengan pernyataan tersebut atau dengan pesanan sejumlah itu.

.

"Kurokocchi marah ya...?"

"Tidak."

"Kurokocchi..."

"Apa?"

"Suk... -Buh!" Mulut Kise disumpal (baca: dioper) Kuroko dengan hamburger milik Kagami.

"Aku minta satu, Kagami-kun."

"Kuroko! Jangan seenaknya mengambil makanan orang!" Amuk Kagami.

"Kakamishi! (Baca: Kagamicchi!)" Hamburger itu masih tepat berada di mulut Kise.

"Kise-kun, makan tidak boleh sambil berbicara. Apalagi kau model. Nanti imagemu rusak." Ucap Kuroko menasihati.

"Itu 'kan kerjaanmu, Kuroko!"

.

"Kagami lama sekali." Hyuuga sudah mulai emosi.

"Kalau begitu... A-aku akan mencari Kagami." Seru Kawahara sambil beranjak dari tempat duduknya.

"A-aku juga!" Seru Fukuda & Furihata.

"Sekalian aku pesan ya!" Seru Koga memerintah trio kouhai tercinta.

"Hah?"

"Aku hot dog."

"Maji L set!"

"Beer!"

"Ha? Siapa yang pesan bir?!" Tanya Riko.

"Chesse burger ya & air mineral!"

Trio kouhai hanya dapat pasrah.

"Kantoku. Ternyata disini ada Kuroko & Kise." Kagami kembali ke tempat duduknya dengan 25 (dikurang sebiji) hamburger yang dia beli.

"Hee?! Aku harus melihatnya!" Riko langsung beranjak dari tempat duduknya dengan semangat.

"Riko! Tidak seharusnya kamu seperti itu!" Seru Kiyoshi yang sekarang berada di belakang kursi tempat Kise & Kuroko duduk.

"Apa yang kau lakukan, Teppei...?"

.


.

"Kurokocchi... Jangan marah..."

"Aku tidak marah Kise-kun"

"Kurokocchi, gomen-ssu..."

"Untuk apa kau minta maaf, Kise-kun? Dan, Kiyoshi-senpai, Hyuuga-senpai, Kantoku. Apa yang kalian sedang lakukan?" Ucap Kuroko sambil tetap meminum shakenya.

"E-eh. Kuroko melihat kita?" Tanya Kiyoshi seraya berbisik.

"Itu karena suaramu terlalu besar, Kiyoshi!" Amuk Hyuuga.

"Ahaha! Kuroko-kun!" Riko sangat terlihat salah tingkah.

"Sepertinya ada yang menganggu pikiran kalian. Bisakah kalian memberitahukannya? Kuharap aku bisa membantu." Tanya Kuroko dengan tenang.

"Eh. Etto. Hyuuga-kun! Beritahu Kuroko-kun!"

"Apa?! Kenapa aku!?" Tanya Hyuuga sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Soalnya kau itu kapten." Jawab Kiyoshi.

"Tidak ada hubungannya, Daaho!"

.

Hening menyelimuti mereka berlima.

.

"A-apa kalian ingin menanyakan tentang hubungan kami-ssu?" Tanya Kise ragu.

"Hah?! Ti-tidak. Bukan begitu! Tentu saja! Aaaah!" Gadis tomboy itu salah tingkah.

"Jadi? Apa hubungan kalian?" Tanya Kiyoshi langsung.

"..." Kise & Kuroko bertukar pandang. Kise tersenyum kikuk. Kuroko tetap dengan wajah datarnya.

"Maafkan aku, kantoku, senpai. Tapi, Kise-kun adalah kekasihku." Kata Kuroko sambil membungkukkan badan.

.

Semua syok. Terdiam. Berusaha mencerna tiap kata yang dikatakan Kuroko.

.

"Ka-kau serius, Kuroko?!" Si clutch shooter yang akhirnya dapat mengeluarkan suaranya langsung bertanya.

"Aku serius, Hyuuga-senpai." Jawab Kuroko tegas.

"Kurokocchiiii!" Kise langsung melompat untuk memeluk Kuroko.

"Jangan disini Kise-kun!" Kuroko mengignite pass Kise (lagi)

"Itte-ssu..." Keluh Kise di tempatnya.

"Me-mereka adalah sepasang kekasih. Apa yang harus kami lakukan?!" Pikir Hyuuga & Riko bersamaan.

"Oooh! Kalau begitu, selamat ya!" Kiyoshi langsung menyalami mereka.

"Arigatou, Kiyoshi-senpai." Kuroko memberikan senyuman hangatnya.

"Se-semoga kalian berbahagia." Ucap Hyuuga.

"Ka-kalian sangat terlihat serasi. Aku jadi ingin punya pacar juga..." Ucap Riko lirih. Ternyata di balik sifat tomboynya tetap ada sifat feminimnya.

"Tenang Riko! Disini ada ak-!" "Pasti nanti ada pemuda yang lebih baik daripada Kise (Apa maksudmu-ssu?!) yang akan menjadi kekasihmu." Ucap Hyuuga memotong perkataan Kiyoshi.

"Ahaha. Terima kasih, Hyuuga-kun" Riko tersenyum manis.

.

"Ah. Maaf menganggu. Tapi aku & Kise-kun harus pergi sekarang. Permisi." Kuroko membungkuk sedikit lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Mohon bantuannya untuk menjaga Kurokocchi ya-ssu!" Seru Kise.

.

Mereka bertiga hanya dapat menatap sepasang kekasih itu pergi dari Maji Burger.

.

"Baiklah. Mari kita kembali & sampaikan kabar gembira ini!" Seru Riko bersemangat.

.


.

"Kurokocchi. Daisuki yo."

"Kise-kun. Jangan mengatakan hal seperti itu di tempat publik seperti ini."

"Hai-ssu..."


A/N : Dor. Di saat seharusnya saya rajin belajar malah sempat menulis FF. Maafkan saya /Slap. Seperti Multi-chap sebelumnya, haruskah dilanjutkan? Jika iya, chap 2 : pandangan Kaijou tentang hubungan Kikuro. Rnr? Arigatou gozaimasu~!