Holla~ holla *menari hawai*
Kali ini Hime Uguisu menghadirkan sebuah fanfic yang ujuk-ujuk melintas. Jadi karna saya iseng dan lagi senggang (senggang apanya? Tuh fic numpuk buat di update *bletak*) jadi saya coba buat fic ringan ini
Disclaimer:
Masashi Kishimoto
dan
Hime Uguisu
Pairing:
Sasu X Ten X Lee
Slight:
Neji X Gaara, Itachi X Ino, Saku X Lee, Kankuro X Chauji
Readers: huwaa.. Pairing macam apa itu? Benar-benar menggemparkan Fandom Naruto Indonesia...!
Author: yuppy! Itulah hobby author, "ngacak-ngacak pairing sesuka hati"
Summary:
Sasuke mempekerjakan Tenten yang kebetulan lewat depan rumah. Eh, kayaknya si "Maid" malah kepincut ama supirnya. Gimana jadinya Sasuke? OOC, Slight: NejiGaara, ItaIno, dll. RnR! AU
WARNING!:
Tidak terima FLAME ataupun KRITIK PEDAS untuk fic kali ini! Gak suka pairingnya? Gak ada salahnya kan nyoba 'sesuatu' yang baru? Jika anda meREVIEW, saya janji AKAN MEMBALAS review anda lewat PM buat yang Log-In. Untuk Anonymous jangan kecewa, saya selalu menghargai para REVIEWERS cerita saya dengan adil kok!
Langsung mulai aja ya fic-nya!
You is Baka Maid!
By
Hime Uguisu
A
Naruto Fanfic
KRING.. KRIIIIIIIIII...Ng...!
Suara alarm kencang membangunkan tidur nyenyaknya si cowok emo pantat ayam ini. Dengan malas, si cowok emo yang bernama Sasuke Uchiha itu hanya membalikkan posisi tidurnya tanpa membuka mata sedikitpun. Alarm nyaring itu tetap berbunyi untuk terus membangunkannya. Si bungsu Uchiha satu ini adalah makhluk yang benci jika tidurnya diganggu oleh apapun. Karena kesal, akhirnya ia meraba-raba meja yang ada disebelah tempat tidurnya, lalu melempar secara asal alarm yang mengganggunya itu ke tembok.
"Berisik! Pagi-pagi sudah harus bangun! Persetan!" Omel Sasuke tak jelas pada siapa. Ia membuka matanya perlahan, lalu mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Matanya menatap setiap sudut yang ada diruang kamarnya itu dengan pandangan stengah sadar-setengah tidak.
"Tuan muda Sasuke.. Bangun!" Kata seorang laki-laki dari luar pintu kamar Sasuke sambil terus mengetuk pintu kamar Sasuke.
"Masuklah, Lee" jawab Sasuke singkat karena ia tahu itu adalah pelayan sekaligus supirnya yang juga tinggal dirumah itu bersamanya. Sasuke sudah satu bulan tinggal sendiri (dengan Lee juga sih) di sebuah rumah bertingkat yang sangat luas hanya untuk mereka berdua. Sasuke kini tinggal di Tokyo karena harus meneruskan kuliah di Universitas Tokyo yang tak jauh dari rumah yang kini ia tinggali dengan Lee. Sementara rumah orang tuanya berada di Konoha (ceritanya Konoha jauh dari Tokyo). Jadi karena Sasuke memilih masuk Universitas Tokyo yang bagus, maka orang tuanya pun membelikan rumah di Tokyo untuknya agar lebih dekat ke kampus. Semua masalah pekerjaan rumah sampai mengantarnya ke kampus diserahkan pada Rock Lee.
"Lee.. Nanti! Ini kan masih pagi dan masih libur musim panas!" Bentak Sasuke. Anak manja itu kini menutup wajahnya dengan bantal besar. Lee menghela nafas sabar. Ia berusaha membangunkan Sasuke agar bisa tepat waktu untuk sarapan seperti biasa, pukul 07.30. Saat ini sudah pukul 07.35, ia sudah terlambat padahal makanan sudah tersedia diruang makan. Lee berjalan memasuki kamar Sasuke dan memukul pundak Sasuke pelan.
"Ayolah bangun Tuan muda.. Anda sudah terlambat 5 menit untuk sarapan!" Ucap Lee berusaha memaksa Sasuke untuk bangun.
"Cih! Iya iya aku bangun! Brengsek kau!" Bentak Sasuke sambil melempar bantalnya ke lantai (terus aja terus semua barang dilempar ke lantai dasar Sasuke idiot! *dibunuh Sasuke FG*). Lee tersenyum puas lalu berjalan meninggalkan Sasuke. Dengan muka kusut, Sasuke berusaha memaksakan diri untuk bangun dan mengikuti Lee menuju ruang makan daripada Lee harus melaporkan yang tidak-tidak pada orang tuanya. Dengan kesadarannya yang hanya setengah, Sasuke sukses tertabrak Lee yang sedang berjalan didepannya sampai mereka berdua terjatuh (baca: mereka lagi jalan ditangga). Sukses mereka berdua jatoh dari tangga dengan na'as dan tak beradabnya. Hancur sudah nama Uchiha.
GUBRAK! GEBRUK! BRAK! BUG! DUK!... AWW...!
Lee susah bangun karena dia jatuh dan mendarat dengan posisi tengkurap dan punggungnya kedudukan ama Sasuke. Dengan harga diri yang tersisa, Sasuke berusaha bangun dan menepuk-nepuk tangannya pelan untuk membersihkan debu (yang gak ada) di bagian belakang celananya. Lee yang masih tepar cuma ada bintang-bintang aja dikepalanya.
"Ayo bangun! Tadi salahmu sendiri membangunkanku!" Bentak Sasuke sok cool padahal udah jatoh tolol begitu juga! Ia menendang Lee tidak terlalu keras dan sukses membuat Lee langsung bangun.
"Ah.. Maaf tuan muda" kata Lee panik. Mereka lalu berjalan dan makan dalam diam. Setelah makan, Sasuke merasa bosan sehingga ia memutuskan ingin melihat taman depan rumahnya saja. Ketika sedang duduk diteras luas rumahnya, ia dikagetkan karena melihat seorang wanita menyelonong masuk memasuki pagar besar nan tertutup rumahnya. Karena kaget, Sasuke berdiri dan mendapati gadis tadi berlari kencang kearahnya.
"Maaf! Anda pemilik rumah ini? Saya ingin numpang bersembunyi dari kejaran rentenir! Saya ngumpet disini, ya?" Tanya gadis itu tergesa-gesa. Rambut coklat yang dicepol duanya pun terlihat berantakan. Nafasnya benar-benar cepat.
"Hah?" Sasuke mengangkat sebelah alisnya. Pagar rumahnya memang besar, tinggi, dan tertutup seluruhnya, jadi tak ada orang yang bisa melihat mereka sekarang dari luar.
"Oke makasih!" Jawab si gadis tadi yang langsung menepuk pelan punggung Sasuke dan berlari nyelonong masuk kedalem rumah. Sasuke langsung ngejar tuh cewek dan mereka berhenti karena ada Lee yang lewat depan cewek itu sambil bawa teh panas di nampan.
"Tuan muda.. Tehnya sudah data-"
PRANG! Gadis tadi berlari terlalu kencang sampai tak melihat-lihat keadaan sekitar dan menabrak Lee. Cangkir teh itu pecah dan tehnya tumpah mengenai baju Lee dan gadis tadi. Melihat adegan cangkirnya pecah, Sasuke langsung naek darah dan ngamuk-ngamuk.
"SIAPA KAU ASAL MASUK SAJA DAN MEMBUAT MASALAH?" Teriak Sasuke didepan gadis itu. Gadis tadi menghentikan lari-nya dan hanya menutup telinga dengan kedua telunjuknya dan mulutnya membentuk huruf "O" dengan tampang polos tak bersalah.
"Maaf! Biar kujelaskan! Aku anak yatim piatu yang hidup sendiri dan terlilit hutang 10 juta dengan rentenir! Tadi aku dikejar orang suruhan rentenir itu! Rumahku sudah disita olehnya dan namaku Tenten! Aku minta maaf!" Jelas Tenten panjang lebar. Gadis itu memakai jaket putih yang tidak diresleting, kaus berwarna pink, dan celana jeans selutut sambil membawa tas ransel hitam yang lumayan besar.
"Lalu, mau apa kau sekarang?" Tanya Sasuke dingin.
"Kumohon! Izinkan aku tinggal dirumahmu sampai aku punya cukup uang untuk membeli rumah baru! Aku akan bekerja apapun disini!" Mohon Tenten sampai menunduk 90 derajat. Sasuke memasang tampang horror mendengar permintaan gadis itu.
"Ta.. Tapi bagaimana kau bisa tinggal disini? Tidak ada perempuan lagi disini!" kata Sasuke sedikit membentak. Tenten kembali berdiri tegak dihadapan Sasuke, ia memiringkan kepalanya tanda bingung.
"Lho? Lalu apa masalahnya?" Dia bertanya santai. Sasuke cengo (oke ini OOC) bukan main.
"Jelas MASALAH dong! Kalau terjadi apa-apa bagaimana?" Teriak Sasuke dengan penekanan pada kata 'MASALAH' dan Tenten cuma menutup matanya kaget karena Sasuke berteriak didepan wajahnya. Lee yang sudah selesai membereskan pecahan cangkir tadi membuang pecahan cangkir porselen itu lalu menghampiri Sasuke dan Tenten.
"Kenapa jadi masalah? Memang apa yang akan terjadi?" Tanya Tenten bingung. Lee geleng-geleng kepala, lalu menghampiri Tenten dan menepuk pundak gadis itu dengan pelan dan sok berwibawa dan bikin Author muntah.
"Maksud tuan muda Sasuke itu, kalau mba tinggal disini takutnya nanti bisa-bisa mba diapa-apain ama tuan Sasuke trus ham-" Lee menjelaskan dengan santai dan berasa tanpa dosa sampai kata-katanya dipotong ama Sasuke.
"Aaaaaaaarghh! Lu gila? Lu kira gua gila mau ngelakuin hal itu? Sinting! Aaaaaarghh!" Teriak Sasuke gak jelas karena udah nebak Lee bakal ngomong 'hamil'. Tenten ama Lee menjauh selangkah demi selangkah dari Sasuke dengan tatapan 'ih gak nyangka ya lu mau ngelakuin hal begituan'. Sasuke depresi dan mulai bentur-benturin kepalanya ke tembok berkali-kali dan merosot kelantai dengan perlahan. Ia udah nangis-nangis kesel dilantai.
"Aku emang mau kerja apa aja disini, tapi kalau buat lu 'gituin' sorry aja! Gua gak mau! Mending gua tinggal dikolong jembatan aja!" Kata Tenten yang gak bisa baca situasi. Lee bengong dan menutup mulutnya. Clingak-clinguk berusaha mencari tahu apa yang salah dengan omongannya. Sasuke berusaha bangun dari posisi naas-nya dan kembali ke step cool Uchiha nyebelinnya.
"Ya udah kalau gak mau, tinggal aja dikolong jembatan sana!" Bentak Sasuke kesel. Tenten diem selama beberapa detik menatap lurus kearah Sasuke. Sasuke yang lagi error juga ikutan pasang tampang bego.
20 detik kemudian.
"Huaaa! Jadi ternyata lu emang mau mempekerjakan gua kayak gitu?" Teriak Tenten lebay dan sok-sok pasang tampang anak tiri dibuang ama ibu tirinya. Sasuke yang baru sadar apa yang telah dikatakannya langsung kaget dan mulutnya bebusa, eh ralat deh kasian fans Sasuke ntar jadi ilfeel. Dia kaget dan bangun, menatap Tenten dengan sangat geram. Ia mencengkram bahu Tenten dengan sangat kencang dan menarik nafas untuk berteriak kencang. Tapi terlambat, Tenten sudah teriak duluan.
"TOLONG AKU MAU DIPERKOSAAA...!" Tenten histeris, dan Sasuke cengok bukan main. Lee yang tadi lagi ngelanjor (ngelamun jorok) langsung kaget.
"SIAPA JUGA YANG MAU NGELAKUIN HAL ITU!" Bentak Sasuke sampe muncrat-muncrat. Tenten dengan gesit melepaskan diri dari Sasuke dan kabur narik tangan Lee.
"Anterin gua kekamar tempat gua tinggal!" Kata Tenten seenak jidat. Lee ikut lari aja menuju kamar yang deket taman belakang. Taman itu adanya pas dibawah kamar Sasuke.
"Sini lu cewek sinting!" Sasuke ngejar Tenten ama Lee dengan bringas udah kaya banteng liat warna merah.
"Gak mau!" Balas Tenten yang masih tetep lari.
"Gua gak bakal ngapa-ngapain lu! Janji! Lu boleh deh kerja disini sebagai 'maid'!" Kata Sasuke yang udah mulai deket ama tempat Tenten tiba tiba berhenti lari.
"Ari maid teh hartina naon, nya?" Tanya Tenten dengan tampang 'babu gak bisa bahasa inggris'. (Baca: artinya "Kalau maid itu artinya apa, ya?").
Lee berdehem.
"Artinya pelayan wanita, mba" jelas Lee. Si Tenten cengengesan sendiri dan nepuk-nepuk punggung Lee lumayan kenceng karena malu.
"Ahaha.. Bilang dong! Ah si mas pinter juga!" Kata Tenten salah tingkah entah kenapa. Lee yang merasa dipuji langsung blushing.
"Ah, engg.. Gak juga kok." Kata Lee sok merendah kan diri walau sebenernya stratanya emang udah rendah dari sononya. Tenten mencubit pipinya Lee.
"Lucu ih! Mukanya si mas unik! Spesies baru!" tawa Tenten dengan watadosnya. Sasuke memijat dahinya aja, dia udah dibikin kesel hari ini. Rasanya sarafnya putus semua. Lee mulai tersipu malu gak jelas.
"Masuk lu! Beres-beres sana! Ganti baju lu, basah tuh kena teh!" Kata Sasuke yang mulai bisa sedikit tenang. Lee mengantar Tenten sampe depan kamarnya. Lalu Tenten dengan lempengnya masuk kekamar itu dan mengunci pintu kamar itu.
"Haaah.. Aku lelah, aku ingin istirahat!" Sasuke membalik badan untuk berjalan menuju tangga yang tak jauh dari kamar Tenten. Ia perlahan melangkah menaikki tangga dan menuju kamarnya yang berada sejajar diatas kamar Tenten. Lee menghela nafas panjang lalu berjalan kembali kedapur untuk membereskan sisa makanan.
Ting Tong..
Terdengar suara bel berbunyi. Dengan kemampuan berlari secepat cahaya ala Lee, Lee segera berlari membukakan pintu rumah.
"Ah, Sasuke ada?" Tanya pemuda berambut merah, bertato "ai" dijidatnya. Pemuda itu sedikit menenggak untuk bisa melihat wajah Lee yang sedikit lebih tinggi darinya. Mata sea green itu menatap mata bulat Lee.
"Ada kok. Dia bilang dia sedang istirahat." Kata Lee tak lupa dengan senyuman khas butler yang gak cocok kalau dilakuin ama Lee.
"Kalau gitu kita langsung masuk aja yuk, sayang!" Kata sebuah suara lagi yang berasal dari sebelah Gaara. Rupanya ada pemuda yang sedang merangkul Gaara dengan mesranya.
"Ayo, Neji." Jawab Gaara singkat. Mereka segera masuk kedalam rumah itu tanpa mendengarkan kata-kata Lee "dia sedang istirahat.". Akhirnya Lee berjalan dibelakang mereka tak lupa kembali menutup pintu.
Tiba-tiba muncul Tenten yang sudah memakai baju maid yang baru aja dikasih ama Author tadi.
"Selamat Pagi tuan-tuan seka... Wah ada Homo!" Seru Tenten dengan bego-nya sambil nunjuk-nunjuk Neji ama Gaara yang jalan sambil pegangan tangan dan rangkul-rangkulan.
"Kurang ajar lu!" Bentak Gaara, kenapa dia marah? Kan dia emang homo? Apanya yang salah? Lee menepuk jidatnya ftrustasi.
"Tenten, jaga-mulut-mu!" Bentak suara orang dibelakang mereka.
Episode selanjutnya..
"Ah! Maafkan saya Sasuke! Ah maksud saya tuan Sasuke! Eh, tapi najis ah kalau manggil lu 'tuan'"
"Sini lu! Lu musti direbus!"
"Kyaaa! Ada raja iblis!"
"Sudah! Damai dong!"
"Tolong, kalau Lee kan baik! Gak kayak lu!"
"Idup elu lebay tau gak!"
"Lu gak berhak bilang begitu! Lu tuh cuma kaya seonggok tai!"
"Jaga omonganmu juga, Saskay!"
"Kenapa gua jadi gini sih?"
"Oke Sasuke, tenangkan dirimu! Apa yang bagus dari Tenten?"
"Adikku, kau sudah tidak bisa kabur dari 'itu'"
"Lee, kau memang baik. Aku berasa nyaman dekatmu."
"Ah.. Tenten, kau berlebihan."
"Aku rasa... Aku.. Err.. Aku..."
"Menyukaiku? Ya kan?"
"Aaaaaaah...! Kami-sama tolong aku!"
Ceritanya bagian adegan selanjutnya itu disorot kaya Trailer Movie gitu deh, tiap adegan dipisah ama garis pembatasnya.
Gimana nih?
UPDATE or DELETE? Lanjut atau Hapus nih? Mohon jawab di Review.
