Disclaimer : I am not Rumiko Takahashi. So yeah.
Fate
Miroku memandangi kedua 'bundelan' yang ada di pelukannya. Ia takjub; tatapannya seolah tidak percaya. Di sinilah dia, duduk di samping Sango―istrinya sekarang, pikirnya dengan penuh cinta, menggendong kedua malaikat kecilnya yang baru berusia beberapa menit, dibalut selimut hangat nan lembut dan tertidur lelap.
"Keduanya perempuan" Sango tersenyum lemah; tenaganya terkuras habis setelah berjuang diantara hidup dan mati ketika mengantarkan kedua buah hatinya ke dunia. Ia tahu bahwa Miroku selalu menginginkan keturunan laki-laki. "Aku harap kau senang, Houshi-sama."
Miroku kemudian menatap Sango, warna amethyst di matanya memancarkan kilau kebahagiaan yang luar biasa. Ia tersenyum, membungkuk dan mencium keningnya yang lembab karena peluh dengan lembut.
"Senang? Kau pasti bercanda, Sango. Aku bahagia!" ujar Miroku bersemangat. "Coba bayangkan. Aku memiliki seorang istri yang teramat sangat cantik―dan sekarang aku telah menjadi seorang ayah dari dua gadis mungil di tanganku ini, Sango. Dua! Tentu saja aku senang!"
Sango tertawa kecil, lega mendengar pernyataan suaminya tersebut.
"Lagipula.." kata Miroku yang kemudian menyeringai dengan bangga, "bukankah sudah menjadi takdirku untuk hidup dikelilingi wanita-wanita cantik?"
The End.
A/N : Yep. I am a hopeless romantic. Geez. =3=
