Okeee... saya lagi bosen nunggu donlotan Adobe Reader -yang harus saya donlot ulang karena entah bagaimana Reader saya ilang, alhasil saya tersiksa nggak bisa baca ebook2 saya- sambil baca chapter Bakuman terbaru dan tiba-tiba dapet ilham buat nulis drabble macam ini. *sigh*
Saya nggak bisa dianggap sebagai newbie di fandom ini, saya cuma kebetulan punya ide dan nulis, tapi bukan berarti saya nggak akan nulis untuk fandom ini lagi kalau ada ide. hehe.
Warning: interpretasi luas soal soulmate, sho-ai.
Disclaimer: seriously belong to Ohba-sensei and Obata-sensei. Why you two manga God and Goddess!
Belahan Jiwa
.
.
By Phoebe Yuu
Setiap bulan selepas deadline naskah, mereka akan menghabiskan waktu berdua, entah untuk membicarakan nasib cerita mereka selanjutnya atau hanya untuk mengenang masa-masa awal mereka bersama, perjuangan mereka menjadi mangaka profesional. Yang pasti mereka selalu menghabiskannya berdua, tidak dengan istri-istri mereka, tidak dengan siapa pun. Hanya berdua.
Mereka akan duduk berdampingan di sofa studio atau di taman favorit mereka, tersenyum lembut dan bicara dari hati ke hati. Tentang hal-hal yang hanya mereka berdua mengerti, tentang impian, tentang manga, tentang peluh perjuangan, tentang tekad laki-laki.
Karena mereka adalah belahan jiwa, karena mereka hanya mengerti satu sama lain paling baik dibanding siapa pun.
Dibanding belahan jiwa mereka yang satu lagi.
Yang menunggu di rumah dengan teriakan manja putra-putri mereka, yang menunggu dengan aroma harum dari masakan dapur setingkat chef restoran bintang lima, yang menunggu dengan senyum lembut dan penuh cinta.
Baik Shujin maupun Saiko sangat mencintai istri mereka. Kaya adalah belahan jiwa Akito. Azuki adalah belahan jiwa Moritaka.
Tapi Shujin selamanya adalah belahan jiwa Saiko. Dan sebaliknya.
Kaya selalu meledek rutinitas mereka berdua sebagai 'kencan rutin bulanan', dan mereka sudah lama berhenti mempermasalahkannya.
Karena Kaya mengatakannya dengan senyum riangnya yang biasa. Karena Kaya tahu kalau Shujin selamanya adalah belahan jiwa Saiko.
Karena baik Shujin maupun Saiko hanya bisa tersenyum tanpa pernah membantah. Karena Shujin selamanya adalah belahan jiwa Saiko.
Mungkin setelah kencan ini berakhir, mereka akan kembali ke rumah masing-masing. Dimana Akito adalah belahan jiwa Kaya. Dimana Moritaka adalah belahan jiwa Azuki. Mereka akan kembali memadu cinta dengan belahan jiwa yang telah memberikan mereka sebuah lindungan kebahagiaan bernama keluarga. Karena mereka sangat mencintai belahan jiwa mereka.
Tapi selamanya Shujin adalah belahan jiwa Saiko. Selamanya hanya mereka yang paling mengerti satu sama lain.
Dan selamanya mereka akan saling mencintai.
~Endless in your imagination~
Yuu's Note:
Okaaaay~ sebaiknya saya kembali ke multichapter saya di fandom Tsubasa sebelum saya mulai diprotes sama penanti apdetan fic saya. *emang ada?*
Well, I'll left you here. Clicking that review button will make me send a ton of cookies to you. ;)
Review, no?
