Disclaimer : Saint Seiya bukan punya ane, pinjem dari Kurumada-sensei
Kalau dikasih juga dengan senang hati saia terima XD-Ngarep-
Ini fict pertama bikinan saia
Settingnya dimana Goldies hidup makmur aman tentram dan sehat serta bugar setelah perag dengan para dewa berakhir dan mereka hidup kembali! XD
Mungkin ada beberapa karakter yang OOC
But…
Enjoy ^^
Poor Aphrodite
Rambut birunya yang panjang sedikit melayang terkena angin dari depan kuilnya.
Ia pun menyibaknya pelan bak sedang ngiklanin sampo.
Namun wajahnya yang cantik itu hancur seketika ketika ia manyun lima senti karena ada kelopak mawar yang nyangkut menghiasi rambutnya.
-ga usah manyun uda ancur kali ya?-
Dengan menggerutu ia mengambil satu-persatu kelopak mawar itu dengan hati-hati.
Takut rambutnya yang panjang nan indah itu jadi kusut dan rontok.
"Idiih, padahal kemaren baru creambath juga!" Gerutunya dengan gaya kemayu yang khas.
-Author merinding disko-
Dari kejauhan tampak tetangga sebelah yang berdiri dengan cuek bebek nila sambil membolak-balik buku yang dibawanya.
"Cammuuuussss!" Seorang cowok berambut biru-violet yang ikal tiba-tiba muncul dan berteriak tepat di depan telinga Camus.
Bahkan suaranya kedengeran ampe kuilnya Aries.-Emang dasarnya toa-
Camus pun jadi budeg seketika itu juga.
"Milo! Berapa kali lagi saya harus mengatakannya? Jangan berteriak di depan telinga orang!"
Yang diomeli pun hanya tertawa melihat ekspresi sahabatnya yang menurutnya 'langka' itu.
Aphrodite memandang mereka berdua dari teras kuil.
'Baru jam 9 pagi udah mesra banget tuh anak' Gumamnya sambil terkekeh pelan.
Hari ini ia merasa sangat malas melakukan rutinitas hariannya.
Lagi ga mood, gara-gara koleksi kosmetiknya ada yang hilang.
Ia pun menuruni anak tangga menuju ke kuil Aquarius satu-persatu.
Aura-aura setan menjadi background kedatangan si Aphrodite sehingga terkesan seram.
Effect tersebut didapat setelah ngancem si DM.-XD-
"Eh Mus! Lihat deh si Aphro! Rasa-rasanya dia kok beda dari biasanya ya?"
"Masa?"
"Beneran! Biasanya jam segini dia udah nyatronin kuil si Shura buat minta ditemenin ke mall, ato ke salon buat menicure, pedicure, dan dicubur!"
"Hmmm" Jawab Camus, kata-kata Milo memang masuk akal juga sih.
Biasanya juga jam segini si Aphro udah jadi SPG.
Nerocos tanpa spasi, koma, dan titik tentang kosmetik.
Ato nawarin barang-barang aneh bin ga penting banget.
Kecuali kutek merah yang dipakainya saat ini.-Digaplok-
Karena Aphrodite ngerasa sedang diomongin orang lain, ia bersin secara tiba-tiba.
Naas, entah karena bersinnya yang kelewat keras ato emang tangganya yang masih basah karena hujan tadi malam.
BRUAGHH!
GUBRAAGHHH!
GEDEBAGH! GEDEBUGH!
ZLEEBBBHHH!
Ia terpeleset dan dengan suksesnya jatuh dengan posisi amat sangat tidak 'elit'.
Kepalanya nyusruk ke dalam salah satu guci koleksi milik Camus yang ukurannya lumayan besar.
Milo langsung jelas aja ketawa ngakak guling-guling ngeliat kejatuhan sang Saint Pisces.
"Woy! Tolongin gua! Gelaaap! Emaaak!" Aphro berusaha ngeluarin kepalanya dari guci terkutuk yang udah bikin reputasinya tambah hancur.
Milo dan Camus sebenarnya tidak ingin melewati momen 'indah' tersebut.
Tetapi kalau Aphro sampai mati mereka juga yang susah.
"Bujug! Susah amat kepala lu keluarnya Dite! Dicaesar aja gimana ya Mus? Apalagi yang keluar kakinya duluan?"
Milo masih ngakak-ngakak ampe lidahnya hampir copot.
"Jyah… Ngaco aja kamu Mil! Lagian kalo dicaesar kasian guciku! Gini-gini mahal tauk!"
"Tumben Camus memikirkan benda keduniawian?" Sindir Milo.
"Emangnya gua Shaka apa?" Sewot juga deh si Camus.-Tau Shaka kan?-
"Woy! Buruan keluarin kepala gua! Udah kagak bisa napas eik!"
Tanpa sengaja tangan Milo tergelincir dan membuat sang guci berputar.
'Yaahh… Lepas deh' Batin Camus yang masi enggak rela.
"Air!" Aphrodite langsung narik nafas megap-megap persis kayak ikan koi mau babaran.
Milo tanpa pikir panjang langsung ke dapur Camus ngambilin si koi -eh si Aphro- aer!
"Nih" Camus membantu menyuguhkan minuman ala kadarnya yang diminta Aphro.
Aphrodite ngangkat alis kanannya tinggi-tinggi macem tante-tante ngeleat cowok cantik.
-Wakakakakk-
"Hah? Buat apaan Mus?"
"Loh, tadi katanya kamu minta air?"
Tanya Camus dengan begonya.-Dibekuin-
"Oh my Gooosh!" Desisnya panjang. "Air yang kumaksud itu udara Mus, Mil!"
Camus menepuk jidatnya, ikut bloon juga lama-lama dia.
Reputasinya sebagai orang paling berpendidikan di Sanctuary -Setelah senior laen tentunya- bisa anjlok gara-gara 'Air'.
"Abisnya pronounciation kamu ancur banget Dite! Mana ngarti?"
Camus nggak mau ngalah.
"Bodo ah! Yang penting udah gua ambilin tuh air!" Milo menyudahi karena omongan mereka jadi mumet bin njelimet.
"Ya udah deh! Gua mo jalan-jalan dulu! Jangan bilang ama siapa-siapa tentang hal ini!"
-Takut imejnya yang uda rusak tambah rusak-
Aphrodite udah pasang background horor di belakangnya.
"Siiipp laah!" Milo menimpali dengan tampang tak berdosa.
Namun baru beberapa langkah si Aphro minggat, Milo dan Camus kembali geleng-geleng kepala sambil ngikik-ngikik ngeliat Aphro yang jatuh lagi karena nginjek jubahnya sendiri.
Coba deh mereka bawa camdig.
Di sepanjang perjalanan menuju kuil si Shura ia mengumpat-ngumpat karena kejadian di kuil Aquarius tadi.
"GroooOOkk… Phewww" Terdengar suara orang sedang mendengkur hingga menggema di seluruh ruangan.
Seluruh tubuhnya terdapat cipratan-cipratan cat minyak dan bahan lain yang sepertinya digunakan untuk melukis.
Tepat di sampingnya terdapat sebuah canvas dengan ukuran kurang lebih 100cm x 70cm yang ditutupi dengan selembar kain putih.
-Kalo ga percaya ukur aja pake penggaris?-
"Shura bisa ngelukis tha?" Aphrodite mendekati canvas tersebut.
Semakin dekat dan semakin dekat dengan sang canvas serta empunya.
'Sniifff' Hidungnya mencium bau sesuatu yang sangat dekat dengannya.
Bau yang benar-benar akrab di hidungnya.
-Macem anjing pelacak ini-
Tidak dihiraukannya bau tersebut, karena rasa penasaran telah mangambil alih kendali dirinya.
Ditariknya selembar kain putih tersebut dan melayang dengan anggunnya di udara.
Terbelalak, tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.
Bingung, mencoba merangkai kata-kata nyang tercekat ditenggorokannya.
Di lukisan tersebut, ada seorang pria –cantik- berambut biru.
Matanya menggambarkan langit yang biru dan indah.
Bibirnya merah pucat bagaikan 'Apel Fuji' yang belum matang.
Tubuhnya yang langsing nan seksi hanya dibalut oleh selendang keemasan
Laksana seorang malaikat ia tersenyum dengan amat sangat manisnya.
-Ga ada apa-apanya dibanding Albafica si-
Ia mendesah dan berdecak kagum.
Melihat lukisan dirinya yang begitu indah.
-Heran ga kenapa Shura ngelukis si Aphro? X3-
Aphrodite tersenyum pada Shura yang masih tertidur lelap.
Sungguh dirinya tak menyangka hal tersebut akan terjadi.
Dia pun membenarkan selimut Shura, namun ada sesuatu di balik selimut itu.
Disingkapnya sedikit untuk melihat.
"…" Dan kemudian senyap menghantuinya sesaat.
"Kooosmeeetiiiik kuuuuuuuuu!"
Jeritnya dengan depresi bin frustasi.
Pelembab, fehling, lipgloss, cat kuku, bedak tabur, dan lain-lain berhamburan disekitar selimut Shura.
"Ada apa Dite?" Shura yang kaget langsung bangun serta pasang kuda-kuda.
"Kambing lo Shuurrrr!"-Emang?-
'Plakkk!'
Sebuah tamparan istimewa mendarat di pipi Shura.
Shura mencelat sampe kebun belakang dan jatuh gedebugan ga karuan.
-Home run sodara-sodara! XD-
Akhirnya Aphrodite berlari sambil menitikkan air mata meninggalkan Shura yang terpaksa tidur lagi karena pingsan.
Sampailah dia di pintu… -masuk apa keluar yak?-
Pintu keluar kuil Sagitarius.
'Ada suara orang bicara sepertinya?' Ia menajamkan pendengarannya.
Kesedihan atas kosmetiknya lenyap seketika.
Karena terdengar bunyi-bunyi yang membuatnya merinding.
"Aduh duh… Kaak… Pelan-pelan… Aaa-ah"
"Udah pelan banget nih Lia "
"Kaaak… Lia udah gak kuat kaak…" Rintihan bohay meluncur dari mulut Aiolia.
Aphrodite ekspresinya langsung berubah horror kayak zombie.
Background suram kembali menghiasi sekelilingnya.
"Ahhh… Unnhh… Kaak… Udah kaak…!" Rintihan si Leo makin heboh.
"Sabar dikit Lia. Lagian biarpun sakit, tetep enak kan?"
"Unnh… Iyaa.. Enaak… Ahhh.."
Langsung deh, dengan bergaya ala satpol pepe si Aphro mergokin Aio bersaudara itu.
"Wooyy! Kalian ngap-?" Belum selesai penyandang gelar miss Yunani itu ngomong.
Hening…
Sepi….
Sunyi…
Silent…
"Krik krik krik"
Bunyi jangkrik raja terdengar di pagi hari yang menjelang siang.
Aiolia tengah tengkurap sambil remas-remas bantal tanpa ampun.
Sedangkan Aiolos?
Tengah memijit kaki adiknya sambil mengoles balsem.
"Da pa Dite? Tumben main? Mau minta dipijit juga?"
Aphrodite sweatdrop 1000x.
Ternyata hal yang terjadi jauh dari apa yang dia duga.
-Pasti pada mikir yang iya-iya! XD-
"Nggaaak? Nggak ada apa-apa koook!"
Aphrodite yang salting pun segera nyengir kuda dan ngacir meninggalkan Aio bersaudara yang masih asik dengan acara pijitan itu.
Kuil Scorpio sudah dimasukinya.
Tidak ada seorangpun disitu, kecuali kalajengking milik Milo yang memang dibiarkan berkeliaran bebas di kuilnya.
Buku-buku berserakan, debu ketebalannya sampai 5 senti, dan bungkus makanan ringan di sana-sini.
Plus pakaian kotor yang dipajang di mana-mana.
Misalnya boxer gambar kalajengking yang nyangkut diatas kipas angin.
"Dasar si Milo! Jorok banget sih ni anak?"
Sambil berjingkrak-jingkrak menghindari kalajengking yang udah nafsu banget ama kakinya.
"Sekali-sekali bersihin kuil napa sih?".
Pisces yang terkenal dengan kebersihan baik lingkungan dan badan –entah imannya- langsung marah-marah gaje.
"Authornya juga sama aja! Sekali-sekali kuilnya Milo disetting bersih napa?"
"Lantainya dibikin mengkilat, temboknya di cat warna pink, dikasih perabot mahal, tyus di temboknya -Tembok?- ada ornamen bunganya gityu… Kan cakep?"
Author angkat bicara…
"Itu mah kamar elu Dite! Mana doyan si Milo lu kasi setting macam gitu? Bisa mati berdiri dia? Lagian dapat duit darimana juga ngerehab macem kao?"
"Iyah kagak papa kan? Minta sama si Saori juga bisa tha? Daripada berantakan kayak gelas-gelas pecah?"
"Gila aja ma Saori, mendingan ama Sasha! Lagian Itu udah dasarnya rata-rata scorpio Dite!"
-Digampar ama scorpio laen yang kamarnya rapi nan kempling-
"Mau nyoba liat kamar saya?"
Seketika itu juga muncullah pintu another dimension yang entah dapet darimana.
'Krieeeek' Pintu terbuka perlahan-lahan.
Suasana horror menyambut kedatangan Aphrodite.
Ada naga berkepala tiga menyapanya ramah.
Lemari yang isinya berantakan.
Kasur yang seprainya kusut karena kagak pernah dibersihin.
Daaan, ada bangkai seekor ikan mas di dalam akuarium mini yang umurnya udah mingguan.
"Kyaaaaa!"
Author nyengir lebar tanpa peri keikanan.
-'Ehm' Back to Fic-
Setelah melewati berbagai macam cobaan, akhirnya sampailah dia di kuil Libra.
Sudah pasti tidak ada penunggunya.
Tau kenapa?
Karena empunya nangkring di deket air terjun Rozan.
-reader : "ga lucu…"-
Suasana di kuil Dohko bener-bener kayak gudang.
Ada tumpukan buku, kulkas, tv, sepeda-?-, tumpukan kardus, guci-guci antik, dan yang paling ngagetin koleksi mayat DM juga ada disitu.
Plus ada pula lukisan seorang anak gadis yang cantik ga pake baju.
Rambutnya panjang warna nila.
Sambil memegang bola-bola mimpi.
Siapakah dia?
Itulah dewa yang kelainannya sejenis ama Aphrodite.
Yaitu Potrayer Phantasos! XD-digeplak Hypnos-
Karena pake body cewe, jadi nyang ngelukis dari belakang.
Cemberut, kerena Phantasos lebih cakep dari dia.
"Ini si Dohko juga sama bejatnya! Udah kakek-kakek bawaannya minggat mulu! Kagak pernah bersihin kuil juga!"
Tapi karena bau kuil Dohko nggak enak, Aphrodite langsung buru-buru keluar.
Takut bau parfum Or*fl*m* yang dipakainya berubah jadi bau mayat.
Kuil Virgo suasananya sepi, sepiiiiiii sekali!
Namun, sayup-sayup terdengar suara orang ngakak ga jelas.
'Siapa tuh ketawa-ketawa? Masak si Shaka?'
'Tumben si dia gak ngerasain kehadiran orang lain?'
Aphro sedikit ngintip kamar si Shaka.
Yang ternyata sedang melakukan upacara sakral ke-Budhaannya
Nonton 'Kera Sakti' tentunya.
-Author di laser beam-
Melihat si Shaka ngakak, Aphrodite lama-lama serem juga sih ama bintang perawan satu itu.
Karena melihat Shaka ngakak adalah hal yang amat sangat tidak lazim bagi siapapun!
Tidak percaya? Buktikan sendiri!
"Dite" Panggil Shaka tiba-tiba dengan nada serius.
"Iya Ka?"
"Ada sesuatu di rambut mu…"
Aphrodite meraba rambutnya yang 'Smooth as Silk' itu.
"Eh, apaan nih?"
Ada sesuatu yang imut dan empuk saat Aphrodite menyentuh dan menekannya.
Ia segera mengambil apa yang ada di rambutnya tersebut.
Hening, saat ia melihat benda di atas telapak tangannya…
"Gyyaaaaaaaaaaaaaaa! Ulat!"
Biki yang dari tadi udah nungging mau makan si ulet main sambar aja.
Alhasil, kuku Aphro yang abis di meni pedi pun cuwil seperempatnya.
"Kyaaaaaa! Kuku ku!"
Shaka hanya menatap Aphro sambil geleng-geleng kepala.
"Kosong itu berisi, berisi itu kosong…"
Ucapnya dengan nada datar tanpa ekspresi serta tak nyambung.
Aphro yang udah mau nangis cuma bisa menatap Shaka yang tega-teganya bisa setenang itu melihat kukunya yang indah patah.
-Yaiyalah! Cuman kuku juga!-
Kuil Aiolia kosong ditinggal pijit-pijitan ma kakaknya.
Kuil si DM ama si kembar sial -dibacok- juga kosong karena mereka dapat tugas dari Athena.
Namun, masuk ke kuil DM sama persis kayak masuk rumah hantu.
Kepala manusia nongol dengan pose aneh disana-sini.
Ada yang senyum narsis, nyengir kuda, unjuk gigi, matanya melotot ampe mau copot, de el el.
'Dasar psycho' Gumam Aphro.
Di kuil si kembar, keadaannya ga jauh berbeda ama kuil Aio bersaudara.
Rapiii banget.
Mungkin itu enaknya ya kalau punya saudara di Sanctuary?
Sementara di kuil Aldebaran penuh dengan koleksi alat fitness.
Namun, ada yang menarik perhatian si Pisces saat menyapu salah satu sudut kuil.
Ada tumpukan novel yang mungkin sengaja ditutupi.
Saat Aphro membaca judulnya…
"Ayat-Ayat Cinta? Ketika Cinta Bertasbih? Favorit aku nih!" Senandung kecil keluar dari bibirnya yang mungil dan merah polesan salon itu.
"Alde doyan kok nggak pernah cerita ma aku sih?"
-Horror soalnya-
Namun, saat melihat tumpukan komik….
"Oh my Goddess Athena! To-Love Ru?"
Mendeliklah dia melihat salah satu manga *cch* yang tersohor tersebut.
"Idiih, ternyata Alde sama aja!"
Dilemparlah komik itu dengan sarkatis.
Aldebaran yang baru saja masuk pun kena timpuk komik tersebut.
"Hah? To-Love Ru? Dapet dari mana lo Dite?"
"Malah tanya? Bukannya elu yang numpuk di pojokan situ?"
Aldebaran terbengong-bengong ria karena diapun nggak tau darimana asal muasal komik jahanam tersebut.
Aphrodite yang depresi langsung pergi tanpa pamit.
Akhirnya setelah mengalami 999 rintangan dan 1000 cobaan -Bejibun- sampailah ia di tangga menuju kuil Aries.
"Capeeek… Kenapa sih Kurumada-sensei bikin tangga yang amazing banyaknya? Ngidam apaan sih tu orang?" Sambil meregangkan kakinya.
"Perasaan di kuil mana-mana juga tangganya ga ampe segitu banyak!".
"Setuju Dite! Kalau manusia biasa kayaknya kagak bakalan kuat dah!"
Sahut Mu dari seberang sana.
Mu tiba-tiba udah nongol di depan pintu karena habis neleport.
"Eh ada Mu!" Matanya bersinar-sinar melihat salah satu gold saint yang disayanginya.
-Sejak kapan?-
"Muuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!"
Aphrodite berlari dengan binalnya menuruni tangga.
"Dite pelan-pelan! Tangganya baru aja di-"
~T-E-R-L-A-M-B-A-T~
Sayup-sayup terdengar suara nyanyian mengalirnya air kran.
-Air bisa nyanyi! X3-
"Dimana aku…?" Ucapnya pelan
"Udah bangun Dite? Kamu di kuilnya si Mu" Jawab Milo.
"Dan kamu tadi terjatuh dari tangga" Sambung Camus datar.
"Waktu aku mau bilang tangganya habis di pel, kamu udah jatuh duluan…."
"Oh, gitu ya Mu…?"
Pinggangnya sakit sekali, namun semuanya tiada artinya ketika ia melihat 4 kukunya patah.
"Kyaaaaaaaaa! Kuku kuuuuuuuuuuuuuuu!"
-Pope's chamber-
"Pope Shion, kira-kira siapa yang berteriak itu?"
"Sepertinya itu Aphrodite Athena-sama"
"Hebat ya? Teriakannya bisa nyaingin nyanyiannya si Eris"
-Eris bisa nyanyi?-
Shion terkekeh sambil mbatin.
'Padahal Saori ndiri kalau nyanyi kaca, gelas, dan piring bisa langsung pecah semua'.
-Aries Temple-
"Yah…. Pingsan lagi si Aphro!"
"Setidaknya jangan sampai dia melihat ada goresan di-?"
Tangan Aphrodite menyambar sebuah kaca yang ada di deket meja.
"Ada goresan di wajahku? Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!"
Sang Saint Pisces kemudian pingsan lagi setelah histeris.
"Busset dah ni orang… Ngalahin toa gue dia…"
Milo nutupin kupingnya.
Dalam pingsannya sang Saint Pisces sempat-sempatnya mengatakan :
"Wajahku yang cantik…"
-End-
Itulah fict pertama saia yang bener-bener boring bin garing.
Dengan bahasa yang masih super duper gaje nih.
Baru pertama kali udah bikin bejibun banyak gajenya begini. ^^;
Senpai-senpai yang baik hati, mohon Bimbingannya (_ _)"
