Jinhwan tengah menyamankan posisinya di bahu Hanbin. keduanya sedang menikmati indahnya suasana taman komplek. Komplek rumah Jinhwan lebih tepatnya. Siang tadi Hanbin merengek ingin bertemu, Hanbin bilang Jinhwan terlalu sibuk akhir-akhir ini. memang sih beberapa waktu lalu Jinhwan berkata bahwa tugas praktek seni musiknya sedang berjalan, jadi akan sangat jarang untuk bertemu dengan Hanbin. Itu membuat Hanbin uring-uringan beberapa hari belakangan ini. Dan Jinhwan sebagai kekasih yang baik hati dan rajin menabung mengiyakan ajakan kekasih bodohnya itu untuk bertemu di taman komplek rumahnya.
Jinhwan memejamkan mata menikmati elusan tangan Hanbin di surai hitamnya. Faktanya, Jinhwan itu sangat anti bermanja-manja. Dia juga ingin terkesan lelaki manly di hadapan Hanbin, tapi sialnya jika Hanbin sudah berlaku manja dan manis seperti ini semua impiannya runtuh.
Jinhwan menghela napas, mata sipitnya terbuka menatap sekeliling yang sudah sangat ramai.
"Mau sampai kita di sini, binna?" Jinhwan berkata sambil memainkan jemari kecilnya pada paha Hanbin.
Bisa Jinhwan dengar Hanbin mendengus kecil, itu artinya Hanbin masih betah di sini. Jinhwan menurut saja kalau Hanbin sudah seperti ini.
"Hyung, kau mau menikah denganku?" Suara cempreng ditambah semi bass itu membuat Jinhwan melepaskan posisi nyamannya tadi. Matanya memandang Hanbin bingung, satu alis terangkat. kenapa lagi dengan anak bodoh ini."Kita masih terlalu muda binna, mungkin suatu saat kau atau aku akan bertemu dengan orang lain, masa depan siapa yang tau?" Jinhwan membuang pandangannya ke arah sepasang kekasih yang sedang tertawa bersama.
"Hyung~" ah sial, Hanbin dengan segala rengekannya!
Jinhwan memutar tubuhnya menghadap Hanbin yang memasang wajah cemberutnya. Jinhwan tak habis pikir, bagaimana dia bisa jatuh cinta pada laki-laki idiot seperti Hanbin?
"Dengar. Kita jalani saja dulu apa yang ada sekarang, jika saatnya kita memang harus menikah, aku mau menikah denganmu. Tapi jika kita tidak berjodoh, seperti aku menemukan laki-laki yang lebih tampan darim--"
"Hyung!!!!!!!"
Jinhwan tergelak, Hanbin bertingkah seperti ini membuat hati Jinhwan merasa hangat.
Jinhwan memegang wajah Hanbin dengan kedua tangannya. Menatap tepat pada mata Hanbin.
"Intinya, aku mencintaimu meskipun kau bodoh" Hanbin sudah mau menyela tapi Jinhwan menggeleng memberitahu. "Biarkan sekarang berjalan, asal kau selalu bersamaku, juga aku bersamamu. Kita lihat nanti apakah perjuangan kita bisa mencapai titik pernikahan atau tidak" Jinhwan tersenyum, lalu mengecup kilat bibir Hanbin.
Hanbin tersenyum penuh.Tangannya dia bawa untuk melepaskan tangan Jinhwan di pipinya lalu ia pegang erat tangan Jinhwan. "Aku bodoh, kekanakan, sering menyusahkanmu, tapi kau selalu mengerti aku. Aku sangat bersyukur bisa menjadi orang spesial untukmu Hyung, tetaplah di sisiku, karena aku pun akan selalu di sisimu, Wo Ai ni Kim Jinhwan"
setelah itu hanya ada ciuman serta pelukan menghiasi sore hari di taman komplek.
keuuttttt. apa ini apa?!?!?!? #TeamWaengWaeng angkat ketekmu kkkkk~
lg semangat bgt, moment binhwan di mana-mana :') dedek ga kuat:')
