A New FanFict from 'Aka' no 'Shika'

あたし や きら

-

I hate this mean and ugly heart more than yesterday

-

Naruto © Masashi Kishimoto

Song (s) © Singer

あたし や きら (Atashi wa Kirai) © 'Aka' no 'Shika'

-

Genre (s) : Hurt/Comfort/General –may be?-

Rated : T –or M-

Main Chara (s) : Shikamaru Nara & Temari no Sabaku

Words (Story only) : 1.192 words

-

-

Summary: Shikamaru, remaja yang mendapat beasiswa untuk bersekolah di Konoha Koukou Koukuasai. Dan di sana, ia bertemu dengan Temari yang merupakan orang kaya. Dimulailah lembaran hidup bagi Shikamaru.

Warning: Jangan terpaku pada genre, rated atau pair. Karena semua dapat berubah sesuai situasi –dan karena author yang amatir- Pair straight dan yaoi. Gaje desu, abal desu, alay desu, OOC desu, AU desu, Song fict desu, Chara death. Don't like, don't read.

-

Prologue and All Stars

-

All Stars:

Shikamaru Nara/Shikamaru no Akasuna : Lelaki yang sejak bayi harus tinggal dengan Chiyo-baa karena ibunya yang tewas karena pembunuhan dan ayahnya yang cerai dengan ibunya sebelum ia dilahirkan. Ia mendapat beasiswa dari *Konoha Koukou Koukuasai karena ia merupakan murid berprestasi. Selalu jadi incara para wanita meskipun miskin. Ia bekerja part time.

Temari no Sabaku : Gadis cantik dari keluarga bangsawan. Ia merupakan gadis idaman seluruh pria di K3 (Konoha Koukou Koukuasai). Sangat membenci orang miskin. Sikapnya dan angkuh tapi setia kawan. Sangat suka menyakiti hati Shikamaru.

Ino Yamanaka : Teman Temari sejak SMP. Ia sudah terbiasa dengan sifat arogan Temari. Namun terkadang ia bisa marah pada Temari jika Temari sudah menghina Shikamaru. Sangat tergila-gila pada Shikamaru dan selalu menolong Shikamaru jika dalam masalah.

Sasuke Uchiha : Lelaki yang menyukai Temari. Namun tak disangka ia tiba-tiba saja jatuh cinta pada Naruto. Sedangkan Sakura juga mencintainya. Ia merupakan pria paling tampan dan paling kaya di K3. Oleh karena itu, ia jadi primadona. Sangat suka berkelahi dengan Shikamaru dkk.

Naruto Namikaze : Anak dari Minato Namikaze yang merupakan Kepala Yayasan K3. Bisa masuk K3 karena hasil tes masuk yang pas-pasan. Musuh Sasuke sejak SD dan kini menjadi sahabat dekat Shikamaru. Ia senang mengerjai teman-temannya. Dijuluki 'Naruto si pembuat onar'.

Sakura Haruno : Teman curhat Temari. Ia yang pertama mengetahui bahwa Sasuke menyukai Temari. Ia pun mencoba untuk membuat Sasuke menyukainya. Apakah usahanya akan berhasil?

Chouji Akimichi : Pria gendut yang tidak suka dikatakan gendut. Teman dekat Shikamaru dan Naruto. Sangat suka makan snack karena orang tuanya mempunyai pabrik snack terkenal seantero *Konoha Machi. Kadang ia yang mencarikan part time untuk Shikamaru.

Gaara no Sabaku : Adik bungsu Temari. Ia termasuk dalam kelompok Sasuke. Sifatnya juga tak beda jauh dengan Temari. Karena sesuatu hal, ia jadi bisa sedikit berbaik hati kepada Shikamaru dkk.

Neji Hyuuga : Teman Sasuke dan Gaara. Dulunya ia pernah dengan Gaara. Namun karena Temari melarang dan Gaara pun hanya menganggapnya sebagai sahabat, ia pun memutuskan putus hubungan dengan Gaara. Tapi ia malah jatuh cinta pada Shikamaru.

Kiba Inuzuka : Lelaki yang terkadang suka menjahili Shikamaru dkk. Namun terkadang juga suka ia menjahili Sasuke dkk. Hanya mau berteman dengan salah satu tim itu jika menguntungkan dirinya.

Hinata Hyuuga : Adik sepupu Neji. Ia merupakan anak pindahan dari *Tori Koukou. Saat bertemu Naruto, ia langsung jatuh cinta. Ia menjadi teman Temari.

- = -

Prologue:

"Ingat, Sabaku-san! Kau masih punya hutang sebesar 200.000.000 Ryo kepadaku. Dan kuharap setelah aku melahirkan nanti, kau sudah melunasi hutangmu!" ancam seorang wanita muda yang menjinjing sebuah tas besar dan terlihat kini ia sedang mengandung kira-kira 8 bulan.

"Itu tak mungkin, Yoshino! Kau tahu kan? Perusahaanku sekarang sedang dilanda krisis moneter. Mana mungkin aku sanggup membayar hutang itu!?" kini lelaki yang dipanggil Sabaku itu menolak. Ia merupakan rekan bisnis dan teman dari wanita yang diketahui bernama Yoshino itu. Wajahnya tampak bingung dan kesal.

"Heh! Aku tak mau tahu! Kalau sampai batas tempo kau belum melunasinya, akan kumasukkan kau ke dalam penjara! Dan kedokmu akan terbongkar!" ancam Yoshino lagi dengan ancaman yang lebih menakutkan. Lalu ia meninggalkan lelaki barusan dan memasuki mobilnya. Lelaki tadi hanya memandang kepergian calon ibu itu dengan kesal.

'Cih! Lihat saja, Yoshino! Kau akan menerima akibat atas semua kelakuanmu tadi! Lihat saja!' batin Sabaku sambil melangkahkan kaki menjauhi tempatnya tadi berada. Sebuah gudang persenjataan.

- = -

1 bulan kemudian...

'Sudah dua minggu anakku lahir, tapi ia belum datang-datang juga. Apa ia benar-benar mau aku laporkan ke polisi?' batin Yoshino yang kini berada di kediaman mewahnya sambil menggendong seorang bayi yang baru saja dua minggu lalu ia lahirkan.

TING TONG...

Terdengar bunyi dentingan bel dari arah pintu. Yoshino pun membaringkan bayinya dahulu di ranjangnya. Lalu ia bergegas keluar dari kamarnya menuju ruang tamu.

TING TONG...

"Iya, sebentar..." Yoshino semakin mempercepat langkahnya menuju pintu. Ia langsung membuka pintu itu dan...

GREP! CKLEK CKLEK...

"Siapa kau!?" bentak Yoshino ketika tangannya digenggam erat oleh tamu tersebut.

"Kau tak perlu tahu siapa aku. Yang penting, kau akan segera mati." Ucap tamu misterius itu sinis. Ia pun menyeringan lebar di balik cadar hitamnya.

"A-ap..."

DORR...

Tamu itu menembakkan sebuah mesiu ke kepala Yoshino. Namun, Yoshino masih bergerak dan nafasnya memburu. Ia pun mengucapkan kata-kata terkahirnya.

"To-tolong... jangan... bun-uh... an-akku... kumo...hon..." tamu itu terdiam.

"Be-beri dia nama... Shi-ka-maru..."

DORR!!! DORR!!!

Dua peluru menembus dadanya. Keadaan ibu malang itu sungguh mengenaskan. Tubuhnya bersimbah darah. Matanya perlahan menutup, tangannya tak mampu bergerak dan nafasnya terhenti. Ia pun tewas.

Belum sempat tamu bercadar itu bernafas lega, ia mendengan suara tangisan bayi dari dalam kamar. Tamu itu segera menuju kamar untuk membunuh sang bayi. Namun ia teringat pesan terakhir Yoshino. Tamu itu merasa kasihan.

"To-tolong... jangan... bun-uh... an-akku... kumo...hon..."

"Ck. Kasihan ibumu, sudah kubunuh. Alangkah baiknya sekarang kau tetap hidup dan kutitipkan pada seseorang." Gumam pria bercadar tersebut pada sang bayi. Ia dan bayi itupun pergi lewat jendela kamar. Tak lupa ia mengambil sedikit peralatan sang bayi dan sejumlah uang.

- = -

Satu jam kemudian...

"Kita sudah sampai." Bisik pria itu di telinga sang bayi. Sang pembunuh yang menggunakan Audy Sport itu keluar bersama si bayi dan tetek bengeknya. Mereka menuju sebuah rumah di lokasi kumus di sudut Konoha Machi. Setelah sampai, lelaki itu langsung mengetuk pintu berwarna biru pekat.

Tok tok...

"Ya, siapa?" terbukalah pintu bersamaan dengan keluarnya seorang nenek berusia sekitar 50 tahunan.

"Ini aku, nek. Yura." Balas lelaki tadi. Pemilik rumah pun mengizinkan Yura untuk masuk.

"Oh, kau. Ada apa kesini? Dan... Bayi siapa itu?" tanya nenek yang diketahui bernama Chiyo no Akasuna itu.

Yura pun menceritakan segala hal yang telah terjadi termasuk peristiwa pembunuhan tragis dan pesan terakhir Yoshino. Dan terakhir ia minta pada Chiyo-baa untuk merawat bayi itu hingga dewasa.

"Baiklah. Tapi, apa tidak masalah?" tanya nenek berrambut abu-abu itu sambil melirik bayi Shikamaru.

"Tak apalah, nek." Jawab Yura pasrah. "Nanti semua akan kujelaskan pada bosku." Lanjutnya.

"Ya sudahlah, terserah kau. Jadi, ini anak perancang busana Yoshino Nara itu? Yang cerai dengan suaminya yang pengusaha terkenal itu, ya?" tanya Chiyo-baa sambil memperhatikan bayi itu secara seksama.

"Iya. Kuharap nenek merahasiakan segalanya pada semua orang. Terutama pada anak ini jika dia sudah besar nanti." Pinta Yura.

"Baiklah." Jawab Chiyo-baa sekenanya.

"Nek, aku pulang dulu. Bosku pasti sudah menunggu. Terima kasih banyak, nek." Yura meminta pamit. Sebelum itu ia mengucapkan terima kasih dan memandang lembut bayi itu yang kini tertidur.

"Sama-sama. Hati-hati, ya!" pesan Chiyo-baa. Yura pun pergi meninggalkan rumah kecil Chiyo.

- = -

Gudang Persenjataan Kazekiri...

"Bagaimana, Yura?" tanya sang bos yang kini ada di hadapan Yura.

"Misi beres. Saya sudah membunuhnya." Jawab Yura tegas. Matanya kini menatap sepatu sang bos.

"Lalu, banyinya?" tanya bos itu lagi. Menunggu kepastian.

"Bayinya sudah saya hanyutkan di *Joka Kawa. Tapi saya tidak tahu, apakah bayi itu masih hidup atau tidak." Jawab Yura berbohong.

"Hmm... Bagus. Ini bayaranmu, kau boleh pergi!" suruh sang bos sambil memberi Yura seamplop besar uang.

"Arigatou. Saya pergi dulu." Yura menerima uang itu dan langsung pergi.

"Setelah ini, aku akan mengambil alih bisnismu itu. Hahaha!" gumam orang itu dengan diakhiri tawa licik.

GLARR!!! (Anggap saja bunyi petirnya begitu)

Hujan tiba-tiba turun sangat deras ditambah dengan petir yang menggelegar. Malam itupun menjadi malam yang menakutkan.

- = -

Prologue and All Stars End

Continue to Chapter 1

- = -

*Konoha Koukou Koukuasai : SMU Internasional Konoha

*Konoha Machi : Kota Konoha

* Tori Koukou : SMU Tori

*Joka Kawa : Sungai Joka

- = -

Saia hadir lagi dengan fict gaje baru! *melambaikan tangan* Maaf bagi readers setia Yuujou S dan Reality, saia bukannya lanjutin 2 fict itu malah buat fict baru. Tapi, tak apalah. Emm, mungkin di part ini lagunya belum saia pakai. Insya Allah di chap 1 baru ada. Oh ya, harusnya tadi ratednya M kan? Lanjut! Saia tunggu REVIEW dari minna sekalian. Sampai jumpa di chapter 1~