Be a princess!


Ichigo: Minna! Perkenalkan saya Ichigo-chan/Putri. masih newbie sih tapi hope aja suka! jangan lupa review ya

Rin: Lebay lu!

Len: Iya tuh, biasa aja kale..

Ichigo: Rinny sama Lenny ja'at… Huuuu *nangis*

Rin: Jangan panggil aku Rinny!

Len: Jangan panggil aku Lenny!

Ichigo: Walaupun aku kasih ini, kalian tetep ga mau? *tangis mereda* *mengangkat dua kantung jeruk dan pisang*

Rin+Len: AKU MAU ITU!

Ichigo: Heehh.. tapi kalian kan gak mau di panggil Rinny dan Lenny.. Jadi ya mending buat adikku aja… Lalala…

Rin+Len: Ukh.. 'Apa boleh buat!'

Rin: Iya deh, boleh panggil aku Rinny, tapi aku minta jeruknya~ *ngiler*

Len: Aku juga deh, panggil Lenny aja, tapi minta juga pisangnya~ *ikut-ikutan ngiler*

Ichigo: Anak baik, ini!

Rin+Len: Yay!

Ichigo: Hehe.. 'Wah, udah jinak'

Rin+Len: Apa yang barusan kau bilang?

Ichigo: Eh? Ga ada apa-apa kok… Ya udah karena udah pada seneng baca disclaimernya gih!

Rin+Len: Yes, bos!

Minna~ Vocaloid dan kami yang imut ini bukan punya Ichigo a.k.a Author fic ini, walaupun dia bersemedi selama 100 tahun juga gak akan bisa punya Vocaloid, apalagi jadi Vocaloid!

Ichigo: *flame* maksud kalian itu apa HAH!

Rin+Len: Glek! keceplosan!

Ichigo: Tiada ampun! Tidak ada jeruk dan pisang selama seminggu! *mengancam*

Rin+Len: TIDAAAAAAKKK!


NB:

"lalala" percakapan biasa

'lalala' percakapan dalam hati


Caution:

Saya masih baru, jadi maklum kalo agak berantakan

Belum profesional, tapi mudah-mudahan suka

agak gaje, baku de el el.


Chapter 1 Meet the Boy


Mereka bilang mimpiku itu sia-sia

Hanya impian anak kecil

Tapi aku yakin semua bisa terjadi

Bila itu adalah takdir


Rin POV


"Nii-chan! Seragamku mana?" aku mencarinya dimana-mana tapi tidak ketemu, bagaimana ini?

"Loh, bukannya udah kamu pake di balik piyamamu itu? Kemarin kamu senang sekali kan karena pake seragam baru?" kata kakakku sambil tertawa kecil.

"E-Eh? EEEEHHHH?" seketika rumahku bergema.

"Ya sudah terima kasih Kaito nii-chan, aku pergi dulu!" kataku sambil berlari keluar rumah dengan roti yang masih kugigit.

"Hati-hati! Ingat jangan ceroboh!" nii-chan mengingatkan.

"Iyaaa" kataku dari kejauhan.

Cepat cepat, aku harus cepat! Kulihat jam OMG udah jam 06.50! Gawat, masa anak baru udah terlambat masuk sekolah! Namaku Kagamine Rin, baru saja tinggal di kota ini dan ini hari pertamaku untuk masuk ke sekolah di kota ini. Jadi aku gak boleh telat! Ketika masih terus berlari aku melihat ada gang kecil yang bertuliskan "Jalan pintas ke sekolah". Wah, ini pasti bantuan dari kami-sama! Segera aku masuk ke gang sambil terus berlari. Tapi..

"Loh, kok?" kenapa jalan buntu? Tiba-tiba seorang pria menghadang jalanku ketika aku hendak keluar dari gang.

"Wah, wah, rupanya rencanaku berjalan dengan mulus, fu fu" katanya tekekeh dengan wajah yang aneh dan membuatku TAKUT!

Ketika aku telah terjebak di jalan buntu karena pria aneh tersebut, aku melihat ada burung-burung merpati yang sedang terbang di langit.

'Burung-burung tolong aku!' dan seketika burung-burung tersebut mulai mengeroyok (?) pria tersebut. Ketika aku mencoba kabur ke celah yang ada, tiba-tiba saja pria itu mengeluarkan pisau dan menghadang aku untuk lewat. Dan membuatku pucat.

"Dasar putri dengan kemampuan yang merepotkan, tapi tidak akan lama, yang kuperlukan hanyalah, akh…!"

Sebuah pohon tiba-tiba jatuh mengenai pria tersebut, kuulangi SEBUAH POHON! Lalu seorang cowok memukul belakang pria aneh itu dengan sebuah kayu besar, dan pria itu terjatuh. Dan tiba-tiba kalungku bersinar, walaupun redup.

"K-kau masih hidup hah? Dasar PENGGANGGU!" pria itu bangun setelah dipukul dan berteriak pada seseorang yang mungkin adalah 'penolongku'.

"Wah, wah, seorang putri harusnya tidak kesekolah sendiri~" kata cowok itu yang ternyata memiliki rambut honeyblonde dan mata azure yang mirip sepertiku!

"A-Apa? Putri? Siapa? Aku?" tanyaku terbata-bata, lalu kemudian.. "Akh, apa yang kau lakukan!" teriakku pada cowok penolongku saat ia menggendongku dengan bridal style. "Turunkan aku!" aku meronta-ronta.

"Heeh.. bukannya putri biasa digendong begini?" katanya padaku dan aku melihat sebuah kalung dengan bentuk kunci F (kunci music) (Author: Kalau setahu saya sih). Kuakui, cowok itu kelihatan sangat kereeen, tanpa sadar wajahku memerah. Tapi tiba-tiba kalungnya bersinar, begitu juga dengan kalungku yang berbentuk kunci G (kunci music lagi) kali ini sinarnya lebih terang.

"Hmph, sepertinya sudah bereaksi ya. Kalau begitu sudah cukup main-mainnya! Sekarang aku serius akan membunuh putri itu!" teriak pria itu sembari menodongkan pistol ke arahku, aku takut!

"Hmph, kaukira semudah itu?"kata cowok itu, lalu ia segera meloncat dan berlari ke hutan melewati lubang yang di dinding yang tertimpa pohon besar tadi, dengan menggendongku tentunya. Tapi i pria aneh tetap mengikuti kami, lalu..

"Rasakan ini!" cowok yang menggendongku pun menendang sebuah pohon lagi dengan kakinya lalu membuat pohon-pohon di sekitarnya tumbang dan menimpa pria itu, mungkin saja dia mati karena tertindih pohon. (Author: =.=) Karena banyak debu yang bertebaran, aku menutup mataku, lalu ketika kubuka…

"Hey, kamu terlambat. Tunggu, aku tidak pernah melihatmu, jangan-jangan kamu anak baru itu ya" kata seorang pria lain, sepertinya guru.

"E-eh? Aku… DISEKOLAH?" kataku ketika tiba-tiba sudah berada disekolah. Eh? Kalungku sudah tidak bersinar lagi.

Oh, ya cowok keren tadi, aku harus berterima kasih padanya. Tunggu dulu, sejak kapan jadi banyak burung merpati disini?

Loh? Mana dia?

"Jangan hanya duduk di situ saja, cepat masuk ke kelas, kali ini kau ku biarkan" kata guru itu, sambil melihatku dengan tatapan aneh karena banyak burung di sekelilingku

"Ah, te-terima kasih sensei" segera aku berlari menuju kelas.


-di kelas-


"Wah, wah, anak baru sudah berani telat" kata seorang murid. "Iya loh, dia dating pake dikerumunin burung merpati segala" kata anak satunya. Mereka menggosipkanku. Aku hanya bisa terdiam, menunggu guru untuk segera masuk ke kelas.

"Ano.. Kamu anak baru itu ya?" kata gadis berambut hijau dengan mata senada yang membuyarkan lamunanku.

"Eh? I-iya aku Kagamine Rin, sa-salam kenal" kataku malu-malu.

"Kalau begitu namaku Megpoid Gumi, panggil Gumi-chan saja, aku boleh kan memanggil mu Rin-chan?" kata anak itu sambil tersenyum manis.

"Tentu saja, Gumi-chan!" balasku dengan senyum. Sepertinya tidak terlalu buruk juga, hari pertamaku disekolah, toh aku sudah dapat teman baru yang manis. Tak lama kemudian seorang wanita berambut coklat pendek pun datang.

"Baiklah anak-anak, nama saya Sakine Meiko dan saya akan mengajar pelajaran IPS" kata Meiko-sensei. Tapi kok, kayaknya auranya jadi beda. Waduh, sepertinya guru yang masuk ini guru killer! Glek! Sepertinya bakalan menegangkan. Begitu aku melihat death glare Meiko-sensei.


-skip time-


"Ahhh… benar-benar guru yang mengerikan.." desahku.

"Iya juga, tapi tau gak, kalau Meiko-sensei itu suka sama seseorang loh!" jawab Gumi dengan semangat.

"What! Masa! Meiko-sensei yang killer gitu rupanya masih bisa merasakan cinta" kataku sambil tertawa kecil. "Oh ya Gumi-chan, boleh aku nanya nggak?"

"Boleh kok, Rin-chan, tentang apa?" jawabnya ramah.

"Apa disekolah ini ada seorang cowok dengan wajah mirip aku? Rambut honeyblonde dan mata azure, trus rambutnya agak diikat ponytail kecil gitu" aku menjelaskan, mana tahu cowok keren itu sekolah disini.

"Kayanya ga ada, kenapa emangnya sama cowok itu? Ahh, jangan-jangan itu orang yang Rin-chan suka yaaa~" katanya dengan nada menggoda.

"Eh? Enggak kok! Aku cuman penasaran aja!" balasku dengan wajah yang agak merah.

"Ya sih, tapi mungkin saja benih cinta bisa tertanam ke cowok itu, ciee~"

"Mou, Gumi-chan!"

"Hai hai, gomennasai.. Tehe~"

Jadi kalau dia tidak sekolah disini, dimana ya?


-skip time-


Fiuhh.. akhirnya aku pulang, home sweet home…

"Tadaima! Nii-chan!" loh kok gak ada orang, apa nii-chan lagi pergi ke supermarket? Tapi kok kaya' ada bau barang-barang baru? (Author: kaya' anjing dong, penciumannya tajam *dijitak Rin*. Rin: Enak aja! *kesel*) Kayanya ada yang beda, aku pun menuju ruang keluarga,lho?

"I-In-Ini rumahku?" aku terkejut ketika melihat banyak barang-barang mewah di rumah seperti TV yang gede kaya di bioskop, trus lampu besar dengan Kristal yang gede, karpet merah yang masih baru, de el el. Lalu aku melihat sesuatu yang menggelantung di langit-langit, seperti piñata perayaan, "tarik ya" itu kata kertas di piñata tersebut. Saat kutarik, byaarr

"I-Itai.." kataku karena tertimpa kertas warna-warni yang luar biasa BANYAK dari dalam piñata.

"Daijoubu?" kok kaya pernah denger suaranya ya? Saat kulihat, What! Cowok keren yang tadi!

"E-eh? Kamu kan yang tadi?" tapi saat kutanya dia hanya memandangku.

"A-Ano.. putri… 'itu' nya kelihatan" kata cowok itu menunjuk ke arah bawah.

"Eh? Eeeehhh? Dasar MESUUMM!" segera kututup rokku yang sedari tadi terbuka.

"Aduh duh, sakit" cowok itu merintih kesakitan ketika Kaito nii-chan menjewer kupingnya.

"Kamu itu di panggil bukan buat ngomong yang ga sopan ke putri!" kata Kaito nii-chan pada cowok itu. "Perkenalkan dirimu pada putri gih!"

"Ha-hai, perkenalkan putri, saya Kagami Len, siap melayani putri" katanya.

"Tu-tunggu dulu! Kalian ngomong apa sih? Putri? Aku? Siap melayani? Apa maksudnya?" tanyaku bertubi-tubi. "Nii-chan! Apa maksudnya?"

"Maafkan saya putri, tapi saya bukan kakak anda Kaito, melainkan Mikuo pelayan anda. Maaf karena telah menyembunyikan semuanya sebelumnya" kata Kaito atau Mikuo yang menarik rambut birunya yang ternyata adalah 'wig!' dan memperlihatkan rambut aslinya yang berwarna teal dan begitu juga dengan matanya, rupanya ia memakai kontak lens! (Author: Aneh juga, dari Kaito yang umurnya agak tua jadi Mikuo yang 18-an, mukanya jadi beda lagi *bingung*. Mikuo: Itulah seni! Keajaiban dunia yang ke sekian)

"A-APAAA?" kataku ketika kaget melihat Kaito nii-chan yang telah berubah menjadi Mikuo yang keren. (Kaito: Jadi aku selama ini gak keren =_=. Mikuo: Nasib)

"Dan saya mulai hari ini adalah bodyguard, pelayan, dan juga mentor alias guru anda, Rin hime-sama" kata Len sambil membungkuk.

Aku gak percaya semua ini! Mereka pasti bercanda kan!

Iya kaaaaannnn ?


Ichigo: Nah segitu dulu ya~~

Rin: mudah-mudahan gak gaje nantinya

Ichigo: Ya kita liat aja nanti~

Rin: Jangan lupa review ya~~ kalo enggak nanti gak ada sambungannya, authornya nanti ngambek!

Len: Juga favorite and follow nya~~


Next chapter:

Chapter 2 I'am a Princess?

Akhirnya aku menyadari bahwa aku adalah seorang putri dari kerajaan Musica, dan dengan dibantu oleh Len, bodyguard, pelayan, dan juga sebagai mentorku, dan juga Luka-san, aku belajar untuk menjadi seorang putri sesungguhnya.


.

.

REVIEW?

.

or

.

DELETE THE STORY?

.