Disclaimers : Naruto Shippuden belong to Masashi Kishimoto

Fairy Tail belong to Hiro Mashima

Warning : Gaje, OOC, dan Typo

Genre : Misteri

SEMBILAN UTUSAN DEWA PENGADILAN

By Shinryuu Kiseki

-*#~Shinryuu Kiseki~#*-

Empat orang siswa bernama Naruto, Natsu, Sasuke, dan Gray tengah asik duduk-duduk dan tidur-tiduran diatas atap sekolah dengan tenang hingga akhirnya ketenangan itu diusik oleh si rambut durian.

"Teme, aku bosan!" teriak pemuda berambut seperti durian matang bernama Naruto kepada temannya yang memiliki style rambut mirip pantat ayam bernama Sasuke.

"Hn" jawab pemuda ayam tersebut.

"Ceritakan sebuah kisah dong teme!" secara tak sadar ucapan Naruto ini membuat Natsu dan Gray yang sejujurnya juga bosan menjadi tertarik mendengarkan.

Setelah lama terdiam, akhirnya sang Uchiha ini angkat bicara, "sebuah kisah … Sembilan Utusan Dewa Pengadilan."

Mereka bertiga mulai menunjukkan wajah tertarik dengan kisah yang akan Sasuke bawakan ini. Sekedar mengobati rasa bosan, tak buruk juga mendengarkan kisah yang Sasuke bawakan ini.

- SEMBILAN UTUSAN DEWA PENGADILAN-

Abad kelima, era perebutan kekuasaan, kekuatan, dan kekayaan, seorang raja baru bernama Aldred van Endredo dihadapi dengan kabar kematian beberapa penguasa yang pada jasadnya terdapat sebuah lembaran dengan lambang sembilan hewan yang masing-masingnya membentuk angka satu sampai sembilan.

Pemerintah dunia mulai mencari informasi tentang kejadian ini, korban-korban yang terbunuh semuanya merupakan para penguasa yang suka menindas dan menguasai sihir-sihir terlarang dan menguji cobanya pada anak-anak yang mereka curi. King Aldred memutuskan untuk mengirim pasukan tentara terbaik yang ia miliki untuk memecahkan kasus ini, karena bagaimanapun juga, membunuh para penguasa itu merupakan tindakan yang kurang sesuai baginya, meskipun mereka telah melakukan banyak kesalahan selama ini.

Ketika semua pasukannya dikerahkan kesegala penjuru, King Aldred menerima tamu tak diundang yang tiba-tiba berada diruangannya. Dia terpaku dan tak bisa menggerakkan tubuhnya saat merasakan kekuatan sihir yang sangat besar dari seorang pemuda bertopeng serigala yang berdiri dihadapannya. Dia hanya bisa melihat tanda serigala membentuk angka satu dilengan pemuda itu yang menandakan bahwa dirinya merupakan salah satu dari orang yang ia cari.

Pemuda itu dengan tenang berjalan mendekati sang raja yang masih terdiam dikursinya. Tangan pemuda ini kini meraih topeng diwajahnya, membuka penutup tersebut dan memperlihatkan sosoknya.

"K-Ka-Kau …. "

"OI MURID-MURID NAKAL! CEPAT KEMBALI KE KELAS KALIAN! JAM PELAJARAN SUDAH MULAI!"suara berisik dari orang ini menghentikan cerita Sasuke.

"Eh sensei, istirahatnya sudah habis ya?" sambil nyegir Natsu bertanya pada orang yang dipanggilnya sensei itu.

"Sudah! Sekarang cepat kembali ke kelas!"

Mau tak mau mereka langsung ngacir menuju kelas, bukan karena takut pada orang yang meneriaki mereka tadi, tapi mengingat pelajaran mereka yang saat ini dipimpin oleh Anko-sensei membuatmereka sadar bahwa mereka tak punya nyawa cadangan untuk menghadapi guru yang kejam itu.

Sambil berlari sekuat tenaga, mereka bertiga menyadari satu hal mengganjal, "tadi itu siapa ya?"

- SEMBILAN UTUSAN DEWA PENGADILAN-

Orang yang dipanggil sensei itu masih berdiri diatap sambil menurunkan lengan bajunya yang tadi sempat tergulung memperlihatkan sebuah tanda serigala yang membentuk angka satu.

"Dasar, bagaimana bisa cerita itu diketahui anak-anak zaman sekarang?"

Sambil tersenyum ia pun berlalu pergi ….

To be Continued

Eh

The End