Ar Tonereborn : Melody of Mist
Rating : T
Genre : Adventure, Tragedy
Fandom/ Disclaimer : credited to GUST-BANPRESTO, Akira Amano. KHR Ar Tonelico
Summary:
Awalnya pada First Era, ada reyvateil tipe Male diciptakan oleh para researcher secara tidak sengaja. Male Reyvateil mempunyai song magic dan power yang melebihi reyvateil biasa, jadi produksi Male Reyvateil tak dihentikan oleh para researcher, tetapi dibuat dalam jumlah yang lebih sedikit. Oleh karena itu, pada tahun 3785, semua Reyvateil ditempatkan pada satu kota buatan yang dibuat berdasarkan Maiden Mio pertama Metafalss, Infel. Reyvateil-reyvateil itu nanti akan dipakai untuk suatu Project para researcher dalam 3 bulan kedepan.
Copy Tower itu dibuat bernama Sol Infel, terletak dibawah Metafalss, berada dekat dengan Slums Pastalia. Ada beberapa cabang kota disana, walaupun kota tower tersebut sangat artificial. Hanya ada satu pemerintahan dan satu satuan keamanan bernama Rebel Knight. Semua yang hidup di Sol Infel adalah orang yang mendukung Project dan banyak juga buronan dari 3 tower lain (Ar Tonelico, Sol Marta, Sol Cluster).
Tetapi, tampaknya Project tersebut tak akan berjalan mulus…
Special Thanks to : Orang yang setuju ama ide fic ini…nama dipalsukan *dihajar*Nggak kok, namanya Shara *plakplak*
Warning : OOC-ness, Alternate Timeline dan (pasti ada) AU… cerita juga (sangat) aneh, kalau gak suka tinggalkan saja!~
Sorry for miss-typo yah ^^
Dan sekedar info, umur charanya dari KHR TYL :D
Ar Tonereborn ~Melody of Mist~
A.D 3790
Sol Infel
Prologue. Rain Sky
Sol Infel
Tower baru yang tak terlalu megah yang hanya berisi banyak hutan. Disana hidup banyak Reyvateil yang sangat jarang, tipe Male. Mereka ditempatkan di tower ini untuk sebuah tugas besar nantinya. Walaupun lebih banyak kehidupan tidak nyaman, tower ini setidaknya tidak terlalu buruk untuk sebuah tempat tinggal.
Tersebutlah ibu kota dari segala kota disana, Cloudshine. Kota itu dipimpin oleh seorang Male Reyvateil Third Generation, yang juga menjadi ketua utama dalam satuan keamanan—Rebel Knight. Rebel Knight mempunyai tugas yang beragam, tergantung di divisi mana mereka ditempatkan.
Di Divisi yang bernama 'Rain Sky'—yang bertugas untuk menghakimi dan menertibkan penduduk di areal Sol Infel, terkenal seorang Knight, Knight yang sangat patuh, mendukung Project, bahkan kejam dan tanpa belas kasihan dalam mengadapi tugas pembunuhannya, knight itu dikenal sebagai ketua divisi Rain Sky.
Pada hari itu juga, ketua dan wakil divisi Cloud diperintahkan untuk mengumpulkan data keadaan di sebuah areal yang tidak boleh dijangkau rakyat jelata—areal bernama World Tree.
"Ketua, boleh aku mengambil air sebentar?" tanya sang wakil.
"Terserah," jawab si ketua simpel bercampur ketus. "Jangan panggil aku 'ketua', Yamamoto!"
"O—Oh, baik, Byakuran-san…"
"Tch, terserahlah!"
Byakuran melanjutkan perjalanannya menuju camp yang ada di depan, ia tidak menunggu Yama mengisi air. Mereka sudah menyelesaikan tugas, tetapi Byakuran lebih setuju untuk bermalam di camp untuk hari ini.
Tetapi, yang ia temukan di selusur jalan menuju camp hanyalah bercak darah segar, darah manusia. Ketika Byakuran menyentuh darah itu, masih hangat, artinya orang yang terluka tidak terlalu jauh dari sana dan baru melewati setapak jalan hutan.
SRAK
"…"
Byakuran menarik keluar senjata yang ada di balik jubah yang ia kenakan—short hand knife, seraya menunduk dibalik semak-semak panjang seraya mengurangi bunyi langkahnya.
"Monster…?" bisik Byakuran yang melihat dibalik siluet rerumputan.
Tanpa pikir panjang, monster itu diserang Byakuran dari belakang, monster tersebut menggertak dan melempar Byakuran kembali ke belakang rerumputan, walau begitu, Byakuran bersikeras menang dan menghujam monster itu dan mencabik-cabiknya tersebut hingga selesai untuk membuka jalan.
"Ada 1 lagi?" pekik knight itu ketika melewati musuh pertama.
Monster yang satu lagi tampak sedang menikmati makan siangnya tempat di depan camp Yama dan Byakuran. Byakuran pun menyerang monster itu lebih dulu…
*BATTLE START*
Ally : Byakuran
Enemy : [monster-type] Large Pom x1
Battle Condition : Vanquish the enemies!
Byakuran memulai dengan serangan biasa menggunakan short-hand knife miliknya, Pom-nya membalas menggunakan melee attack standar.
"Ghost-Assault-strike!"
*Pom gets 100 damage*
*Pom instantly defeated*
Mendengar kerusuhan (?) Byakuran, Yamamoto pun kembali ke camp. Mata Yama langsung tertuju pada seseorang yang terkapar tak sadarkan diri tepat di depan camp mereka, tepat dekat dengan posisi Byakuran berdiri.
"Byakuran-san, kita tidak disuruh untuk membunuh orang loh…"
"A—Aku baru sampai TKP kok!" sergah pemuda berambut putih itu.
"Yasudah, bantu aku untuk memindahkannya ke dalam camp lalu kita obati…"
"K—Kok? Kenapa tak biarkan dia disini—"
"…Jatah marshmallow anda selama 3 tahun akan kusita bila kau melakukan hal itu,"
Dengan enggan—sangat enggan tepatnya, Byakuran pun menopang orang yang tak sadarkan diri itu kedalam camp mereka. Camp mereka cuma sebuah tenda kecil, yang berisi perlengkapan kecil dan perbekalan untuk 2 hari. Byakuran membaringkan orang itu di kasur (sementara) nya sementara Yama mengambilkan kotak obat.
Orang yang mereka selamatkan…pemuda berambut biru panjang—yang saking panjangnya diikat—dengan benda mirip-headphone menempel di telinganya. Semua orang juga tahu, kalau ciri-ciri headphone itu hanya dimiliki Reyvateil tipe Male. Tapi buat apa Reyvateil ada disini dan terluka? pikir Byakuran.
"Ah, lukanya cukup dalam, tapi bisa kuobati…" gumam Yama. "Byakuran-san, bisa tolong ambilkan air di sungai untuknya?"
"O—Oh, baiklah,"
Byakuran mengambil baskom dan bergegas keluar tenda.
"Hee? Tumben dia tidak menolak…, aneh,"
Di luar tenda, dekat sungai, Byakuran mengambil air di baskom itu. Pantulan wajahnya dan rambutnya yang putih terlihat jelas di air beriak itu.
PIP PIP PIP
Telemo miliknya berbunyi, dari balik jubahnya. Telemo itu semacam telepon—yah telepon yang mempunyai jaringan dari Grand Bell Hall Pastalia hingga bersambung ke Sol Infel. Byakuran melihat yang menelpon—ah, kantor pusat Rebel Knight.
"Halo…?"
"Selamat sore, Byakuran dari divisi Rain Sky."
Yang menelponnya adalah King alias pemimpin dari Rebel Knight, Giotto Sawada. Bisa dibilang tumben King menghubungi Knight rendah sepertinya…
"Ada apa, Giotto-kaichou?"
"Apa urusanmu sudah selesai? Kami sudah mendapat pekerjaan lain untukmu dan Yamamoto-kun,"
Pemuda berambut putih itu mendengar dengan seksama.
"…Pekerjaan apa?"
"Tiga hari lagi, kalian harus menyerahkan data yang kalian dapat dari World Tree ke administrator tower Sol Infel,"
Tiga hari lagi?
Padahal Byakuran belum sempat mengurus dan menyembunyikan Reyvateil yang baru ia temukan, ia harus melakukan tugas lagi? Bila Reyvateil itu tanpa identitas itu tak diurus olehnya, jabatannya akan terancam, itu yang ia pikirkan.
"Kenapa harus kami? Tidak ada Knight lain?"
"Divisi lain bersiap untuk melakukan upacara persembahan Utopia Sol Infel seperti biasa, hanya divisimu yang kosong, ada masalah?"
"Tidak ada, Giotto-kaichou. Kami akan langsung ke tower Sol Infel 3 hari lagi tanpa kembali ke Rebel Knight Hound,"
"Ingat, kegagalan bukan pilihan. Laksanakan tugasmu dengan sempurna, atau…"
"…Aku mengerti,"
Byakuran menutup pembicaraan dengan lesu. Satu masalah belum selesai soal si Reyvateil, ditambah pekerjaan? Ia harap si tamu itu akan mengerti penjelasannya untuk segera pergi.
Kembali ke tenda.
Yamamoto sudah membalut semua luka Reyvateil itu, dan menungguinya untuk sadar.
"Byakuran-san lama juga…kemana dia?" gumam Yama lagi.
"…Ngh…"
Reyvateil itu terbangun, awalnya saat ia membuka mata, ia melihat atap tenda, lalu ia melihat Yamamoto yang sama sekali tak ia kenal. Ia pun mencoba bangkit dari tempatnya terbaring, tetapi ia tidak bisa melakukannya.
"Akhirnya kau siuman!" pekik Yama gembira.
"Dimana…ini…?" tanya si Reyvateil lemas.
"Sol Infel region, World Tree forbidden area,"
"Sol…Infel?" Reyvateil itu tampak bingung. "Apa yang sudah terjadi…?"
"Kau ditemukan oleh Byakuran-san, kau tidak apa-apa kan?"
Yama tetap membombardirnya dengan pertanyaan seperti dalam sebuah sesi interview. Sementara si Reyvateil tampak tak ingat apa-apa. Dia hanya merespon pertanyaan Yama dengan mengangguk atau menggeleng.
"Intinya…kau tidak ingat kenapa bisa ada disini? Wah, amnesia berarti…"
"I, Iya maafkan aku…" Reyvateil itu merajuk.
"Sudahlah, lupakan soal itu dulu. Nanti akan kudiskusikan dengan Byakuran-sama. Siapa namamu?" tanya Yama ramah.
"…Mukuro Rokudo," Reyvateil itu mencoba mengingat. "Cuma nama itu yang kuingat…"
"Aku Yamamoto Takeshi," Yama menjabat tangan Mukuro. "Kuyakin Byakuran-san setuju kalau kita mencari ingatanmu—"
SRAKK
Nampaknya Byakuran sudah mendengar semua pembicaraan itu, ia masih dalam ekspresi wajah biasa dengan senyumnya yang simpel. Dia membawa ember air atas suruhan Yama.
"Jadi…bagaimana pendapatmu Byakuran-san?"
"…Kalau reyvateil ini bisa bertahan hidup, dia boleh ikut perjalanan kita," jawabnya dengan sedikit ketus. "Hanya itu persyaratannya, puas kau Reyvateil Lemah?"
Mendengar kata-kata itu Mukuro merasa makin terhina dan kesal.
"Mau bicara apa kau, Reyvateil? Istirahat sana! Besok kita akan berangkat,"
"Tch…ya, ya…"
Pertemuan Byakuran dengan Reyvateil itu—Mukuro—membuat suasana makin memanas di camp kecil itu. Kemungkinan mereka akur sangat kecil, seperti yang dipikir oleh Yamamoto. Tapi apa yang akan mereka cari di perjalanan menuju Tower Sol Infel esoknya? Apakah memori Mukuro akan kembali?
A/N : Yah, pertama-tama saya bilang…maaf banget saya ga jago buat fic (dan kayaknya OOC berat deh). Oh ya soal skill Byakuran/Vanguard lain ngambil dari nama-nama skill dari weapon/ring-nya *plak* Btw, tolong minta review, kritik, sarannya untuk fic ini~!
