Sad Love Song
Chapter 1: Resent
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Warning: AU, OOC, OC
Summary: Sakura gadis miskin bersuara emas bertemu Pemuda Tampan kaya raya yang manja dan kesepian, sebuah lagu membawa mereka ke dalam perasaan yang asing bernama 'cinta'. banyak rintangan yang harus mereka jalani, namun kenyataan tak semanis perasaan, dan takdir tak semulus keinginan.
...I was born to live up to
The universe i imagined as a child
I'm baby, i want to cry
The pain it takes to get it
Is so good
Begitulah alunan suara merdu seorang gadis setelah menyelesaikan nyanyian ke-3 nya di pinggiran jalan pusat kota Konoha yang masih tampak ramai karena waktu masih sangat dini untuk pergi tidur. Suara riuh tepuk tangan terdengar dari para pejalan kaki yang mampir untuk melihat pertunjukkan sang gadis musim semi, tak jarang juga yang memuji suara indah si gadis, mereka begitu terhibur sampai-sampai ada yang berani memberikan uang dengan nominal yang cukup besar jika diberikan untuk seorang musisi jalanan.
"Hahh, penghasilan hari ini rumayan untuk makan besok." Si gadis berambut bubble gum itupun melenggang pergi menuju rumah kecil sederhananya yang terletak di pinggiran kota Konoha, tempat tinggalnya sementara bersama seorang nenek dan tiga orang anak.
"Sakura, kau pasti lelah, istirahatlah dulu Nak" Sang nenek yang diketahui nenek Mito dengan suaranya yang serak menyuruh cucu 'Sementara' nya untuk beristirahat.
"Baik Nek, ini Nek penghasilan Sakura hari ini." Sang gadis memberikan uang hasil jerih payahnya hari ini untuk nenek Mito.
"Nee-chan pasti lelah kan? Sini kami pijit, supaya lelahnya hilang, hehehe" Anak kecil perempuan bernama Rin menawarkan.
"Iya Nee-chan, sini kami pijit, Nee-chan kan pasti lelah sudah kerja seharian." Sahut dua anak kecil lainnya yang yang ternyata kembar bernama Sora dan Sara.
Keakraban yang tercipta di rumah kecil Sakura dan keluarga 'Sementara'nya begitu hangat, meskipun kehidupan sempurna jauh dari jangkauan mereka, setidaknya asal dapat berkumpul dengan orang-orang yang saling menyayangi itu sudah cukup bagi Sakura untuk menghilangkan penat setelah seharian bekerja.
- Sad Love Song-
"JII-SAN!"
"Ya, Tuan muda, ada apa Tuan memanggil saya?" Sahut laki-laki paruh baya yang ternyata bekerja sebagai kepala pelayan keluarga Uchiha.
"Kemana Kaa-San dan Tou-San?" Dengan tidak sopannya, seorang pemuda berparas tampan dengan gaya rambut melawan gravitasi berbicara kurang sopan sambil membentak kepala pelayannya tersebut.
"Tuan dan Nyonya besar baru saja pergi, mereka bilang ada urusan mendadak di Amerika yang harus diselesaikan hari ini." Dengan nada suara bergetar, kepala pelayan bernama Tazuna memberitahukan perihal Tuan dan Nyonya besarnya meninggalkan kediaman mereka secara mendadak.
"Mengapa mereka tidak memberitahukanku bahwa mereka akan pergi ke Amerika, Jii-san?" Sahut pemuda berambut raven mencuat kebelakang dengan nada yang terdengar sedih bercampur kecewa.'Mengapa mereka pergi begitu cepat, padahal ada sesuatu yang ingin kukatakan' di dalam hati sang pemuda merasa hatinya begitu hampa.
"Maaf Tuan muda Sasuke, Tuan Fugaku-sama dan Nyonya Mikoto-sama memerintahkan kepada saya agar tidak memberitahu berita ini kepada Tuan muda Sasuke." Dengan sopan dan penuh pengertian kepala pelayan keluarga Uchiha itu menjelaskan.
"Oh begitu..." Tersirat nada kecewa dalam suara sang Uchiha muda, tanpa meminta penjelasan lagi kepada Tazuna, Sasuke melangkah menaiki tangga megah yang terbentang di hadapannya menuju kamar pribadinya.
"Tuan muda, apakah Tuan muda menginginkan sesuatu?" Sebelum tuannya menaiki tangga Tazuna berinisiatif menanyakan barangkali ada sesuatu yang dibutuhkan Tuan mudanya, mengingat Tuan mudanya baru saja pulang selesai mengikuti sebuah pertandingan judo tingkat nasional.
"Tidak ada yang kubutuhkan Jii-san"
Di dalam kamar yang hampir seluruhnya didominasi warna biru tua yang diisi berbagai perabotan bergaya minimalis yang semuanya kelihatan berkelas dan elegan, seorang pemuda berusia 17 tahun bersender di beranda kamarnya menikmati hembusan angin malam yang dingin, sedingin hatinya yang tidak dapat merasakan hangatnya kasih sayang orang tuanya sejak ia kecil hingga sekarang. Ditemani suara binatang-binatang malam, Sasuke merayakan kemenangannya seorang diri.
- Sad Love Song-
-Sakura POV-
'Kaa-san, Tou-san, semoga kalian tenang di alam sana, tolong jaga Sakura dari atas sana' Sakura merenung sambil duduk di bangku taman dan memandang langit yang masih gelap, menikmati sepoi-sepoinya udara pagi musim semi yang sejuk dan dingin mengingat waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi.
"Oh ya ampun, aku hampir lupa mengantar susu dan koran!" Pekik Sakura saat dirinya baru menyadari pekerjaannya yang satu ini, ya, pekerjaan Sakura nukan hanya seorang musisi jalanan yang ia lakoni dari sore hingga malam, sejak 2 tahun yang lalu, sakura harus bekerja membanting tulang dari dini hari sampai malam untuk membiayai nenek Mito yang sakit-sakitan, ketiga adik angkatnya, Rin, Sora dan Sara yang masih bersekolah. Mulai dari mengantar susu dan koran yang bisa ia kerjakan secara bersamaan saat di pagi hari, menjadi karyawan paruh waktu di POM bensin selesai mengantar susu dan koran dari pagi sampai sore, barulah ia melakukan pekerjaan favoritnya sekaligus hobinya yaitu bernyanyi di pusat kota Konoha dari sore hingga malam hari, gadis musim semi itu merasa dengan bernyanyi ia dapat menghilangkan kesedihan sekaligus kepenatan yang dialaminya setelah seharian bekerja, yah tidak ada ruginya, karena hobinya inipun Sakura masih dapat menghasilkan uang bukan.
...I'm holding back my tears
I promise I have to be stronger than anybody
We don't need to say goodbye
When I close my eyes
I can see you right away
I remember you
" Sakura mengakhiri bait nyanyian terakhirnya dengan diiringi petikan gitar akustik coklat milik peninggalan kakak laki-lakinya.
"Aku ingin membelikan sesuatu untuk nenek Mito, Rin, Sora dan Sara dengan uang tabungan ku yang selama ini ku tabung, kira-kira apa yang harus ku beli ya?" Sakura dengan langkah riang menuju ke sebuah pusat perbelanjaan yang malam itu mengadakan acara 'Midnight Sale' untuk produk pakaian manula dan anak-anak, kebetulan sekali pikir Sakura. Akhirnya dia memutuskan untuk membelikan keluarganya pakaian baru, karena Sakura pikir sudah lama mereka tidak membeli pakaian baru.
-End of Sakura POV-
- Sad Love Song-
Di Mansion Uchiha
"Jii-san, aku ingin cari angin sebentar, tolong siapkan mobil" Sasuke melangkah meninggalkan Tazuna sang kepala pelayan dengan langkah angkuh dan acuh terhadap para pelayan-pelayan yang dari tadi setia menemani dan memenuhi kebutuhannya seorang di Mansion Uchiha yang megah dan mewah.
"Baik Tuan muda" Tanpa bertanya kemana Tuan mudanya akan pergi larut malam begini, Tazuna segera menyiapkan mobil yang diminta oleh Tuan mudanya tersebut, tanpa menunggu lama mobilpun segera dipersiapkannya.
"Jaga rumah ini baik-baik, kalau sampai ada sesuatu yang buruk terjadi— kau akan kupecat!" Sasuke mengancam Tazuna dengan kata-kata menusuk dan tatapan tajam bagai elang hendak memangsa buruannya.
"Ba-baik Tuan muda, saya akan memperketat keamanan di sekitar sini." Tazuna menjawab perintah Tuan mudanya dengan nada takut-takut seolah hidupnya akan berakhir di tangan seorang Uchiha muda.
- Sad Love Song-
Sasuke meng-gas mobilnya dengan kecepatan tinggi, berhubung malam sudah larut, tidak terlalu banyak kendaraan berlalu lalang di jalanan kota konoha yang terlihat sepi. Sasuke melihat keramaian di sekitar salah satu pusat perbelanjaan yang bertliskan 'Midnight Sale' merasa tertarik dan belum pernah mengunjungi event seperti ini mengingat ia berasal dari keluarga yang tidak perlu diragukan lagi jumlah kekayaannya dan ia selalu membeli kebutuhannya di salah satu mall besar milik keluarga Uchiha.
"Hei! Minggir-minggir! Aku yang mendapatkan baju itu terlebih dahulu!" terdengar suara ibu-ibu yang sedang memperebutkan baju incarannya.
Suara riuh terdengar di sebuah ruangan yang menjual barang-barang dengan harga miring yang terbilang fantastis, bagaimana tidak, potongan harga yang ditawarkan mencapai 90%, tak elak hal tersebut menjadikan magnet untuk didatangi oleh pembeli yang tergiur dengan penawaran yang tak tanggung-tanggung.
Kecuali Sasuke, ia hanya ingin mencari angin diluar untuk menghilangkan kejenuhan dan tentu saja rasa kesepiannya.
Baru saja Sasuke, ingin melangkah lagi, tiba-tiba ada seorang gadis yang menabraknya dari depan, gadis tersebut menginjak kaki Sasuke dengan sepatu lusuhnya, mungkin gadis itu sedang berusaha mendapatkan baju yang sedang diperebutkan dengan pembeli lainnya, sehingga ia tidak sadar telah menginjak kaki seseorang dengan posisi gadis itu membelakangi orang tersebut.
"Hei, gadis aneh! Kau menginjak kakiku baka!" Sasuke berteriak kepada orang yang diterkanya sebagai seorang gadis dilihat dari ciri-cirinya yaitu memiliki rambut aneh berwarna pink yang diikat asal memakai topi rajut butut berwarna coklat.
"Oh, maaf, aku tidak sengaja" Setelah berkata seperti itu, sang gadis yang ternyata adalah Sakura berbalik lagi memperebutkan baju incarannya.
"Hanya maaf katamu? Ganti!" Dengan nada geram Sasuke yang keadaanya sudah marah mulai naik pitam karena si gadis hanya meminta maaf kemudian mengacuhkannya, sepatu sport kesayangannya yang harganya selangit itu harus ternodai oleh sepatu murahan yang kotor dan lusuh.
"Apa katamu barusan hah? Ganti? Kau kira kau ada dimana Tuan? Ini tempat umum yang ramai, tempat ini disesaki orang banyak, wajar jika aku tidak sengaja menginjak kakimu itu tuan muda yang terhormat!" Sakura kesal jika ada orang yang mengganggunya disaat dirinya sedang sibuk pada kegiatan yang dinggapnya penting seperti sekarang, meskipun orang yang ada dihadapannya sekarang adalah pemuda berwajah tampan, cool dan bertubuh atletis, ahh, cowok idaman sakura sekali. Tetapi sakura menepis pikiran tersebut, meskipun memiliki fisik sempurna, tapi kalau kelakuannya menyebalkan, enyah sajalah.
"Iya ganti! Kau telah menodai sepatu mahalku dengan sepatu kotormu yang kampungan, gadis bodoh!" Sasuke menatap iris emerald Sakura dengan mata onyxnya yang tajam bagaikan sebilah pedang yang siap menusuk lawannya.
Lagi seru-serunya pertengkaran antara Sasuke dan Sakura, tiba-tiba seorang pramuniaga menghampiri Sakura dengan membawa pakaian yang tadi diperebutkan Sakura bersama beberapa orang tua.
"Maaf Nona, anda harus membeli baju ini karena anda telah merusaknya." Pramuniaga tersebut berbicara sambil menyodorkan baju yang sidah robek di bagian lengannya, dan sangat kebetulan baju tersebut bukanlah baju diskon-an, baju tersebut ternyata berasal dari keranjang di sebelah keranjang baju diskon, sakura salah mengambil baju itu dan memperebutkannya dengan ibu-ibu tua tadi, namun mereka lebih cepat dari Sakura dan menyadari bahwa baju tersebut tidak di diskon, sehingga mereka melepaskan baju tersebut untuk Sakura disaat Sakura bersitegang dengan Sasuke yang secara tidak sadar karena perkataan Sasuke yang membuatnya jengkel, ia pun merobek bagian lengan baju tersebut. Sakura pun sadar dan melihat harga dari baju tersebut dan betapa kagetnya Sakura saat itu mengetahui berapa harganya.
"Maaf Nona apakah saya harus berurusan dengan pihak yang berwajib jika saya tidak dapat membayar baju ini?" Sakura berkata demikian dengan wajah memelas sambil menahan rasa takut teramat sangat.
"Nona sudah mengetahui jawabannya kan?" Pramuniaga tersebut berkata dengan sedikit nada kesal di dalamnya, kemudian ia membawa Sakura ke pihak keamanan pusat perbelanjaan tersebut.
Sasuke menyeringai licik. 'membutuhkan bantuanku heh, gadis miskin bodoh, huh maaf saja'. Sasuke berlalu meninggalkan Sakura dan kembali ke mobilnya.
Sementara itu di suatu ruangan tempat dimana Sakura berada bersama beberapa orang pihak keamanan Mall yang entah terlihat sangar bagi Sakura.
"DASAR COWOK MENYEBALKANNNNN!" teriakkan Sakura bergema di ruangan tersebut.
-TBC-
Ini sudah ku edit ulang, happy reading minna-san
Perkenalkan namaku hitomi namikaze, author , gimana? Minna-san? Rumayan gak? Pasti aneh ya? Ini fic pertamaku loh. Mudah-mudahan bisa menghibur reader sekalian.
Maaf bgt kalo banyak kesalahan kata yang bertaburan dimana-mana, kesamaan karakter tokoh, cerita pasaran, de el el yang pasti masih banyak lagi kekurangan dan kesalahan lainnya. Yah namanya juga belajar, gpp kan kalo berbuat salah. Tapi aku disini udah teliti banget ngedit kata-katanya supaya gak ada kesalahan pengetikan huruf.
Mohon kritik dan sarannya, tolong jangan flame aku, aku belom siap mental...
Akhir kata, mind to Read And Review?
