Title: Turning Noise

Rating: T

Genre: Action/Romance

Disclaimer: Pandora Hearts—Jun Mochizuki


Summary :

Bertempat di masa kini, disebuah peradaban kota modern. Berfokus pada sebuah SMA yang terletak ditengah kota tersebut. Seorang siswi, tepatnya pelajar kelas 2 SMA memulai pagi harinya seperti biasa, ia tidak tahu kalau pagi itu akibat sebuah kejadian sepele, ia akan membuka dunia baru dalam lembar hidupnya…

Warning : Ada AU alias Alternate Universe/ AT alias Alternate Timeline/ OOC alias Out Of Character + kegajean di fic ini.

Gak suka? Silahkan tinggalkan~ Review? Critic? Flame? Silahkan, jangan malu-malu *author digebuk*


Day 1 – Story of the Crashed Bike

[Cloudy, Monday - Spring]

CIP CIP CIP

Udara pagi hari di bulan April memang sangat menyegarkan, bukan?

Itulah menurut seorang pelajar yang bersemangat untuk memulai pagi baru sebagai seorang pelajar, kembali duduk di kelas yang membosankan sambil terus melihat keluar jendela.

Setidaknya selama ini, itulah hidup yang dirasakan siswi itu. Ia tinggal sendiri di sebuah kamar di apartemen tua (atau bisa dibilang bobrok) yang katanya milik sebuah perusahaan besar di kota itu dan hidup dari hasil kerja sambilan. Kemana orang tua gadis itu? Semua bilang mereka sudah mati.

Pagi itu sinar mentari sudah memasuki kamar kecilnya seraya ia sarapan, ia lalu membuka gorden kamar, membereskan sisa sarapannya dan bergegas pergi ke sekolah dengan seragam seifuku hitam-nya.

Sekolah yang ditujunya? Ada satu SMA yang dekat dengan apartemen bobroknya itu, SMA Negeri yang lumayan besar bernama Abyss—lebih dikenal dengan sebutan Abyss Gakuen. Kebanyakan penduduk di kota itu menuju SMA yang cuma satu-satunya disana, ya termasuk si siswi.

Pagi ini dia berjalan seperti biasa melewati tanjakan sepi sekitar 500 meter dari sekolah.

KRING KRING

Ada suara sepeda terdengar di belakang si siswi. Yah, biasa, banyak murid yang datang menggunakan sepeda.

KRING KRIIING

Entah kenapa orang itu terus membunyikan bel sepedanya, si siswi yang merasa agak terganggu menengok ke arah datangnya sepeda itu—dan terkejut bukan main.

Kenapa? Di ujung bibir tanjakan yang menuju turun, ada siswi yang mengendarai sepeda. Tampaknya rem sepeda itu blong dan siswi perempuan berambut panjang yang berpakaian sama dengannya sudah berusaha menyuruhnya untuk minggir dengan klakson (?) sepeda tetapi ia tak mengindahkannya. Dan sepertinya sudah ada yang bisa memprediksi kejadian berikutnya…

Yap, sang siswi malang itu tertabrak sepeda kencang di jalanan sepi dan tak ada orang terdekat disana selain mereka.

BRAKKK

Siswi yang tertabrak itu terlihat baik-baik saja!

Dia bangun dari tempat ia terjatuh lalu merapikan sepeda yang sudah menabraknya. Siswi malang itu juga menemukan sang murid pengendara sepeda yang tidak sadarkan diri (cat : nyusruk di tong sampah) dan tanpa berkata apa-apa langsung membawa murid itu dan sepedanya (yang stangnya sudah penyok) menuju sekolah.

Untungnya, bel sekolah masih belum berbunyi, dan tampak gerbang depan sekolah lumayan sepi. Hanya dua orang murid laki-laki tinggi besar yang sedang berjalan masuk menuju sekolah, yang satu berambut hitam acak-acakan dan satunya lagi berambut pirang panjang yang dikuncir dengan pita hitam.

Sekedar info, seragam cowok SMA Negeri Abyss adalah jas dan celana panjang bahan berwarna hitam dengan sedikit variasi garis putih, kemeja putih dan dasi hitam. Seragam ceweknya memakai seifuku hitam dengan variasi garis berwarna kuning.

Mendengar suara sepeda terseok-seok dari kejauhan, siswa berambut hitam itu langsung menengok ke arah jalanan, memperhatikan si siswi yang ia tak kenali mukanya masih jauh dari gerbang sekolah.

"Hm? Ada apa, Gil?" tanya si siswa pirang.

"Hei…bukannya itu Kaichou?"

"…Ooh! Iya itu kaichou…siapa yang membawa dia…siswi sekolah ini juga… kan?"

Dua siswa itu tetap ngobrol (atau mungkin ngegosip?) seraya sang siswi malang datang mendekat, ia menggendong siswi yang disebut-sebut Kaichou itu sambil menenteng sepeda yang agak penyok milik si Kaichou.

BRUK

"H—Hei Gil! Siswi itu pingsan!"

"Vince, bawa dia ke ruang kesehatan! Aku akan urus Kaichou—!"

Pukul 08 : 00 – Ruang kesehatan

Gadis itu kembali membuka matanya, kini ia melihat langit-langit, yak, ia berada di sekolah—tepatnya ruang kesehatan. Siswi itu terbaring di ranjang empuk dengan selimut putih.

"…Kan sudah kubilang kalau sepedamu itu harus sering diperiksa, Kaichou!"

"Tch, ini semua bukan salahku kan! Dia sendiri yang tidak mau minggir…"

"Kaichou, dia pingsan karena sepedamu, jadi itu juga salahmu!"

"Berisik kau, dasar ganggang laut!"

"A—Kaichou! Aku ini wakilmu lho!"

"Apa hubungannya ketua dan wakil OSIS disaat begini dasar ganggan laut!"

Siswi itu merasa bersalah, ia pun turun dari spring bed ruang kesehatan dan menghampiri mereka di balik tirai.

"M…Maaf,"

Dua orang siswa tadi pagi dan gadis sepeda yang ia tolong ada disana, dan tampak terkejut.

"Ah, tak usah minta maaf begitu," si siswa hitam merasa tak enak hati.

"Kau tidak salah kok, sesuai kata ganggang laut ini, kau sudah membawaku sampai sekolah dan akhirnya kau pingsan, jadi…aku berterimakasih~" Sang gadis sepeda menyalami tangannya.

"Syukurlah kau baik-baik saja, kupikir kau…"

"Vince!" bentak si siswa hitam.

"Oh ya, tidak sopan kalau tidak memperkenalkan diri. Namaku Alice—ketua OSIS Abyss Gakuen, ini Gilbert Nightray wakil ketua OSIS dan adiknya Vincent Nightray bendahara OSIS, kau siapa?"

"Aku…? Aku Echo, kaichou…" Gadis itu memperkenalkan diri.

"Ooh, Echo-san yang dari kelas 2-2 itukah?" ujar Alice kembali. "Pokoknya salam kenal, dan aku berhutang budi padamu,"

Gadis itu berkenalan dengan perangkat OSIS dari Abyss Gakuen. Walaupun sang gadis tidak bisa membuka dirinya dan hanya bicara seperlunya.

"Nah, kami kembali ke kelas dulu yah, Kaichou," Gil menepuk bahu Alice.

"Sampai jumpa lagi, Kaichou dan Echo-sama," sambung Vincent yang ikut keluar bersama Gil.

Alice lalu menyuruh Echo untuk kembali ke kelas bersamanya. Kelas Alice adalah kelas 2-4, mereka pun berpisah ditengah jalan. Senyum Echo terlihat manis dari bibirnya, seperti ungkapan 'Begini yah, rasanya mengenal dunia ini?'

Saat masuk kelas, ia langsung duduk dibangkunya dan tetap tersenyum melewati kelas hari itu. Senin pun berlalu, dengan pertemuan baru.

-Monday Ends-


A/N : Apa yang terjadi dengan sepeda Alice? Memang rem-nya blong dan sudah separuh stangnya penyok akibat kebentur tiang listrik, tetapi setidaknya Vincent bisa memperbaikinya, apa dia montir?—Vincent memang kerja sambilan sebagai montir di salah satu Tambal Ban terdekat…err, cukup!

Bagaimana pendapatnya soal fic ini? Mengambil setting masa kini dengan chara dari masa kuno *plak* Maaf saya kurang ahli… pokoknya, terima kasih sudah membaca!