"Hei, hari ini kita ke karaoke yuk!"
"Boleh juga! Mumpung besok tak ada PR. Hahaha...!"
"Hei, Roderich! Kau mau ikut juga?"
"Jangan ajak dia. Dia kan sibuk dengan klub musiknya."
"Benar juga ya."
"Maaf ya, Roderich. Kami hanya tak mau mengganggumu saja kok."
"Iya."
"Ayo teman-teman. Kita berangkat."
"Ayo! Bye Roderich!"
Hetalia Axis Power(c) Hidekaz Himaruya
Roderich P.O.V
Mimpi... Mimpi yang menyebalkan, sial! Terkutuk lah diriku karena bisa bermimpi seperti itu, Hahahaha...
Huf... Menyebalkan sekali bisa mengingat masa-masa terkutuk saat SMP. Saat aku tak punya teman seorang pun. Saat musik adalah hal yang terpenting bagi hidupku-tidak, bukan untuk hidupku-tapi musik menjadi hal yang amat sangat penting bagi keluargaku.
Kedua orang tuaku adalah bangsawan di negaraku. Mereka berdua juga adalah musisi ternama. Ya, turun temurun seluruh keluargaku adalah keluarga musisi. Semua, semuanya! Anak, cucu, semuanya harus menjadi musisi.
Begitu juga denganku. Aku diwajibkan menjadi seorang musisi. Dilatih terus menurus tanpa henti agar dapat memainkan berbagai jenis instrumen. Tak masalah bagiku. Aku sendiri mencintai musik.
Tapi jika harus terus mnejadalami musik seperti ini, sampai-sampai aku tak memiliki teman seperti ini, lebih baik tidak. Lebih baik aku tak pernah mengenal yang namanya musik sedikit pun. Jika akhir seperti ini.
Ya, penyesalan selalu datang di akhir.
Hari berlalu sampai akhirnya aku masuk kelas 3 SMP. Sebuah kabar mengejutkan datang padaku. Aku dipanggil menghadap Presiden Republique of Osterreich. Aku mengikuti tes akademik dan phsyco test. Aku juga disuruh untuk menunjukkan potensi musikku.
Lalu tiba-tiba, pemimpin negara Austria itu tersenyum tanganku dan menjabat tanganku kencang, lalu berkata,
"Selamat Roderich Edelstein. Mulai sekarang, kau adalah presonifikasi dari negara Rebuplique of Osteireich."
Sebuah kalimat yang terus mengiang di telingaku hingga sekarang.
Beginilah aku. Aku menjalani kehidupanku sebagai siswa kelas 3 SMP. Tapi aku tak seperti siswa lainnya. Aku, seorang personifikasi negara Austria.
Seorang indivdualis yang bertumbuhannya mengikuti perkembangan negara Austria.
Seorang individualis yang hidup-mati tergantung makmur-hancurnya negara Austria
Seorang individualis yang benar-benar individu.
Seorang individualis yang secara terpaksa tak memiliki orang tua.
Intinya,
Aku immortal
Abadi
Ya, mulai saat itu, walaupun aku menggunakan nama Edelstein-nama keluarga ayahku-aku sudah terikat dengan mereka.
Aku adalah individu yang benar-benar individu
Presiden itu mengizinkan tinggal bersama orang utaku sampai aku lulus SMP. Tentu saja aku senang. Orang tuaku juga senang. Tapi orang-orang disekolah tak ada yang mengetahui bahwa aku adalah seorang personifikasi. Aku juga tak ingin mereka tahu. Biarlah yang mengetahui hal ini hanya aku, orang tuaku, juga para pemerintah di Austria.
Mereka bilang, identitasku akan disebarkan secara luas saat aku masuk SMA. Katanya juga, aku akan dimasukkan SMA khusus. Entah seperti apa SMA itu, sejujurnya aku kurang peduli.
Dan sampai akhirnya aku lulus SMP itu dengan nilai terbaik. Aku tak mengikuti acara perpisahan di sana. Karena orang-orang di SMP itu, akan melupakan aku yang sekarang. Karena, sejak saat itu, mereka tak akan lagi mengenal sosok "Roderich Edelstein".
Saat mereka bertemu denganku dikemudian hari, tak akan ada yang mengingatku. Karena aku sudah bukan "Roderich Edelstein" lagi.
Mulai sekarang, aku adalah, The Republique of Osterreich. ===========================================================================
Setelah berpisah dari kedua orang tuaku, aku diberikan rumah sendiri di Austria. Dan seperti yang mereka janjikan, aku akan di masukkan ke SMA khusus. Aku tak sabar menantikannya.
Dan hari itu pun tiba. Aku asuk ke SMA yang mereka sebut-sebut sebagai SMA khusus. Itu SMA boarding school yang terletak di Inggris.
Dan yang membuat sekolah itu disebut sebagai sekolah khusus adalah, ternyata sekolah itu adalah sekolah khusus untuk personfikasi negara seperti ku.
Aku sangat senang bersekolah di World Academy ini. Sangat menyenang bertemu dengan teman-teman yang bernasib sama.
Immortal
Tak punya kelaurga
Individualis yang benar-benar individu
Teman pertamaku bernama Vash Zwingli, personfikasi dari negara Swiss, tetangga negaraku. Dia orang yang baik dan kuat. Tapi dia menyeramkan dan pelit. Ya, pelit. Kalau masalah seram, dia itu selalu membawa senapan kemana-kemana dan tak segan-segan menembakkannya pada orang yang mengganggunya.
Dia memiliki adik bernama Lily Zwingli, personifikasi dari negara Liechtenstein. Tapi Lily masih SMP kelas 3. Satu tahun lagi dia akan ada disini.
Pertama kali bertemu dengan Vash saat kami mengetahui bahwa kami itu "bertetangga". Dan juga karena kita sama-sama negara netral. Kami cepat akrab karena kesamaan dan kedekatan negara kami.
Vash adalah orang yang sangat baik. Dia selalu melindungiku. Aku adalah anak yang lemah disini. Sering menjadi sasaran bully senior. Tapi Vash selalu melindungiku. Dia bahkan pernah menembak salah seorang kakak kelas yang menghajarku. Akibatnya dia harus dihukum oleh kepala sekolah, Germania-personifikasi dari Germania. Entah apa hukumannya.
Sekarang aku sudah kelas 2 SMA. Ada sedikit perubahan fisik dari ku. Sekarang aku memakai kacamata, frame bawah berwarna hitam.
Juga ada perbuhaban pshycologis. Sekarang, entah kenapa aku menjadi memiliki sifat yang keras kepala, selalu berusaha menjadi yang terbaik, dan sulit tersenyum. Semua hal itu-jika di simpulakan, aku sekarang memiliki kepribadian aristokrat. Di tambah kacamataku, mendukung kepribadian baruku.
Menurut bossku (presiden Austria), itu pengaruh dari keadaan Austria. Austria adalah sebuah negara musik dan kaya akan bangsawan yang anggun. Karena rakyatku seperti itu, jadilah aku seperti ini. Ini lah nasib menjadi personifikasi
Tak perlu repot membuat kepribadian
Kepribadian kita akan terbentuk sesuai kepribadian rakyat kita
Dan sekarang inilah aku. Seorang personifikasi dari negera Austria. Kutinggalkan nama Roderich Edelstein-ku. Mulai sekarang, namaku adalah, Austria.
Hetalia Axis Power (c) Hidekaz Himaruya
Twilight Prince present
Me
Warning:
Nation named used, OOC maybe, typo(s)