Ini pagi yang tak biasa untuk Hinata. Melirik kalender di kamarnya, Hinata tersenyum kecil. Gadis manis berusia 17 tahun itu kemudian mengambil tas sekolahnya, dan tak lupa mengambil kotak berisi kue yang dibuatnya semalam.
Hinata tersenyum dengan rona merah di pipi. Gadis itu kemudian berjalan ke luar dari rumahnya dan pergi ke rumah sebelah, ke rumah tetangga yang merupakan teman sejak kecilnya.
Hinata menekan bel pintu rumah itu. beberapa detik kemudian seseorang membukanya dengan terburu-buru.
"Ah, Ohayou Hinata-chan," sapa wanita itu. Hinata mengangguk dan membalas salam dari wanita yang bernama Mikoto itu. "Ah, kebetulan kau kemari. Bibi mendadak ada urusan, boleh bibi memintamu untuk membangunkan Sasuke lagi*? anak itu memang tidak bisa bangun kalau tidak dibangunkan," cerita Mikoto. Hinata membeku. kemudian mengangguk menyetujui, meski dengan setengah hati.
Maka, ketika Ibu dari Sasuke itu pergi, Hinata tidak langsung masuk ke dalam rumah Sasuke. Gadis itu menarik nafas berkali-kali, menenangkan hatinya dan jantungnya yang berdebar tidak karuan, kemudian beranjak menuju kamar Sasuke.
Otanjoubi Omedetou, Sasuke-kun!
.
Disclaimer:
Naruto (c) Masashi Kishimoto
.
.
Standar Warning diterapkan disini. (OOC, Typo, GJ, dll)
.
Semoga Fict Pendek ini gak mengecewakan :D
Happy reading, minna~
"Sa-Sasuke-kun?"
Hyuuga Hinata membuka pintu kamar perlahan. Tak ada jawaban. Uchiha Sasuke masih tampak terlelap di tempat tidurnya. Dengan was-was, Hinata berjalan memasuki kamar Sasuke. Tapi, gadis itu tidak langsung mendekati Sasuke – seperti pagi-pagi yang pernah dijalaninya ketika mendapatkan amanat dari Mikoto untuk membangunkan bungsu Uchiha *– melainkan pergi menuju jendela dan membuka tirainya sehingga sinar matahari pagi menyeruak masuk ke kamar yang di dominasi biru tersebut. Menyebabkan tubuh Sasuke menggeliat tak nyaman karena cahaya matahari menerpa wajah tampannya.
"Sa-Sasuke-kun, bangun. A-aku tidak akan mendekatimu sebelum kau bangun lho," ancam Hinata sambil masih tetap berdiri di dekat jendela, tempat yang menurutnya aman.
Dan beberapa detik kemudian, tubuh Uchiha Sasuke bergerak mengambil posisi duduk di atas ranjang sambil berdecak. Hinata tersenyum penuh kemenangan. Dia tahu pemuda itu menunggu kesempatan Hinata membangunkan dirinya dengan caranya yang biasanya, yaitu langsung mendekati Sasuke dan mengguncang-guncang tubuhnya agar Sasuke dapat menggunakan kesempatan itu untuk menarik Hinata ke ranjang dan menjadikan gadis itu guling dadakan selama minimal setengah jam ke depan.
"Ohayou, Sasuke-kun," ucap Hinata riang yang hanya ditanggapi oleh 'Hn' andalan Sasuke dengan tampang BT berat, mungkin kesal karena tidak bisa memeluk Hinata seperti biasanya. "Ayo segera bersiap, Sasuke-kun," perintah Hinata yang masih setia berdiri di dekat jendela, berjarak beberapa meter dari Sasuke. Sasuke berdecak kemudian melompat dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi. Namun, belum sempat memasuki kamar mandi pribadinya, tak sengaja mata onyx Sasuke melihat sebuah kotak berukuran sedang yang tersimpan manis di atas meja belajarnya.
"Apa itu?" tanya Sasuke sambil memandang Hinata yang menunduk dengan rona merah di kedua pipi.
"Ka-Kau boleh membukanya," kata Hinata malu. Melihat tingkah Hinata yang malu-malu kucing, Sasuke segera mengubah arah tujuannya dari kamar mandi ke meja belajarnya dan membuka kotak berukuran sedang tersebut dan Sasuke terdiam melihat isinya.
"Otanjoubi omedetou, Sasuke-kun," ucap Hinata di belakang Sasuke. Isi kotak itu adalah kue berbentuk persegi dengan whipedcream yang menutupi semua bagian kue dengan hiasan buah tomat di atasnya dan tulisan, Otanjoubi omedetou, Sasuke-kun di atasnya. "A-anu... A-aku membuat kuenya tidak terlalu manis kok, Ja-jadi... Sasuke-kun bisa memakannya," kata Hinata panik ketika tak ada tanggapan dari pemuda berambut pantat ayam itu. Tapi, Sasuke tidak mempedulikan kalimat Hinata kemudian berbalik memandang Hinata yang terlihat panik.
"Kemari," perintah Sasuke membuat Hinata semakin gelagapan. Bukannya mendekat, Hinata malah berusaha menjauhi Sasuke dengan cara mundur sampai tubuhnya membentur jendela kamar.
"U-Untuk ap- Kyaa!"
Belum sempat menyelesaikan pertanyaannya, hanya dalam hitungan detik – jangan bertanya bagaimana caranya – Hinata sudah tertarik ke dalam pelukan Sasuke, membuat gadis itu blushing berat dan mendadak seperti orang yang kekurangan oksigen.
"Sa-Sasu-"
"Kau tahu berapa usiaku sekarang?"
Hinata mengingat-ngingat.
"De-delapan belas tahun?" jawabnya tak yakin. Seingatnya, Sasuke lahir ditahun yang sama dengannya, mereka hanya terpaut lima bulan dengan Sasuke yang terlahir terlebih dauhulu, tentu saja.
"Kau ingat rupanya."
Hinata memilih untuk tak menjawab. Lagipula, dia tidak bisa berkata apa-apa ketika tangan Sasuke memeluknya lebih erat.
"Kau pikir di usiaku yang segitu, aku akan senang hanya dengan sebuah kue?"
"E-Eh? La-lalu, a-apa yang kau inginkan Sa-Sasuke-kun?" tanya Hinata gelagapan, agak sedih ketika Sasuke tidak terlalu senang dengan kue ulang tahun yang susah payah dibuatnya semalam.
Tapi, bukannya menjawab, Sasuke malah membawa Hinata – dan juga dirinya sendiri – ke atas ranjang. Hinata memekik perlahan, apalagi ketika Sasuke memeluknya dengan sangat erat.
"Kau tahu pasal 731 Undang-undang kewarganegaraan**?"
"E-eh?"
"Untuk dapat diizinkan menikah, perempuan harus berusia 16 tahun dan laki-laki harus berusia 18 tahun," kata Sasuke. Untuk pertama kalinya, Hinata merasa Sasuke agak banyak bicara pagi ini. Ta-tapi apa maksudnya dengan pasal itu? Memangnya Sasuke mau -
"Makanya, bagaimana jika hadiah ulang tahun darimu adalah menyetujui proposal pernikahan dariku –"
Hinata merasa jantungnya berhenti untuk beberapa detik hanya untuk berdetak lebih cepat dari batas normal.
" – nona Uchiha Hinata?"
Dan Hyuuga Hinata, tak sanggup mempertahankan kesadarannya ketika mendengar marganya yang berubah menjadi Uchiha dengan warna merah di wajahnya. Melihat itu, Sasuke hanya tersenyum simpul.
Ah, betapa dia merasa senang dengan datangnya hari ulang tahunnya yang ke-18 ini.
Mungkin, dia akan langsung mengutarakan keinginannya kepada orang tuanya dan sesegera mungkin menjadikan Hinata miliknya dalam sebuah ikatan pernikahan, sesegera mungkin.
.
FIN
.
A/n:
Otanjoubi Omedetou Sasuke-kun~ #TebarBunga
Akh, agak telat satu jam sih, tapi gak apa-apalah ya... Niat saya emang mau bikin hadiah ultah buat Sasuke. XD
Ngebelain bergadang buat Fict ini... dan aslinya Fict ini idenya lima menit sebelum jam 12 teng... Padah dari jam sembilan udah ada di depan leppi untuk bikin birthday Fict... (n.n)
Oh ya, ada keterangannya ni..
*) Settingnya di ambil dari Fict Collab aku dengan Amai Yuki-chan yang berjudul, Okinasai, Sasuke-kun, Tapi Cuma ngambil settingnya aja.. ato bisa dibilang ini Side storynya. BUKAN SEKUELnya ya...
**) Itu pasal aku ambil dari komik Ourannya Bisco Hatori, jadi kalau salah, jangan salahkan saya, tapi salahkan saja Bisco Hatori-sensei... #DiGeplaked
Akhir kata, karena saya ngetik ini jam dua belas malem, dengan tubuh yang hampir remuk, dan kesadaran kurang dari seratus persen, aku Cuma mau bilang maaf kalau ada Typo bertebaran dan ceritanya sedikit sekali...
Selanjutnya,
Bolehkah saya meminta repiuw dari kalian semua?
Fuyu-yuki-shiro
