Cherry Chibi present

Love Disease

Stay

[CAST:;: Lee Sungmin, Shim Changmin]

[GENRE:;: Shounen-ai, Angst]

Happy reading~

It's time for both of them

Their tears

Seorang namja manis berjalan di jalan setapak itu seorang diri. Ya, seorang diri tanpa sosok yang selalu disampingnya seperti sebelumnya. Dalam rengkuhan tangannya terdapat seikat besar lili putih. Keheningan disekitarnya tak membuat kecepatan langkahnya berubah. Pandangannya lurus kedepan, dengan setengah tatapan kosong. Tapi seketika langkahnya terhenti ketika melihat seseorang duduk, berjongkok dengan posisi berdo'a, didepan makam yang ditujunya.

"Kau…" sosok itu perlahan membuka matanya yang tertutup lalu menoleh kearah namja manis itu. Dia kembali menutup matanya dan menundukan matanya saat sang namja manis berjalan menghampirinya.

"Kehilangan saudara kembarmu?" tanya namja manis itu sembari meletakan bunga yang dibawanya tepat didepan nisan dihadapannya, tepat disamping seikat besar bunga mawar hitam. Namja yang berada disampingnya hanya tersenyum kecil. Namja manis itu ikut berjongkok lalu berdo'a.

Keheningan sempat menyelimuti mereka beberpa saat hingga sebuah suara memecah keheningan. "Sungmin hyung sendiri juga jadi kehilangan roommate, kan?"

Namaj yang dipanggil Sungmin itu membuka matanya dan tersenyum kecil. Kembali, keduanya terdiam. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing. "Bukankah yang paling kehilangan dia adalah kau, Changmin-ssi?"

Changmin hanya tertawa kecil, seperti hanya tersenyum, lalu berdiri dari posisinya. "Sudahlah, lupakan masa lalu." Sungmin berdiri dan berjalan dibelakang Changmin. Kepalanya tertunduk, kembali teringat masa lalu yang selalu jika mengingatnya dia merasa tak ada udara disekitarnya. Sesak. "Yang bisa kita lakukan hanyalah menatap kedepan." Ucap Changmin, kembali memecah keheneningan diantara mereka. "Tak ada gunanya hanya menyesali masa lalu."

Sungmin tersenyum tipis mendengar perkataan Changmin. Diapun tahu akan hal itu, hanya saja tak bisa dipungkuri dia memang sering melakukan hal tak berguna seperti itu.

Tiba-tiba Changmin menghentikan langkahnya, membuat Sungmin mengangkat wajahnya dan menatap namja yang lebih muda darinya itu. Changmin membalikan tubuhnya hingga kini mereka berdua saling berhadapan. "Kita sama-sama salah." Ucap Changmin, tersenyum tipis. Sungmin balas membalasnya dengan senyum tipis. Dia melanjutkan langkahnya. "Kita seimbang." Timpal Sungmin saat melewati Changmin yang masih diam di tempatnya.

Changmin membalikan tubuhnya, menatap Sungmin yang berjalan keluar dari taman mati tempatnya berdiri sekarang. Sungmin mengangkat tangannya dan melambaikannya, tanpa menatap Changmin. Changmin balas mengangkat tangannya sedikit, walau tahu Sungmin takkan melihatnya.

Sepeneninggal Sungmin Changmin masih tetap terdiam di tempatnya. Dia menghela nafas panjang. "Seimbang, ya." Gumamnya pelan, sangat pelan.