Lifting a Smile Ban
.
.
.
Chapter 1
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T
Indonesian
Genre : Romance
Cast : Sakura H., Sasuke U., and other.
.
Semua karakter yang ada disini milik MK.
Saya cuma minjem bentar.
.
WARNING : OOC, AU, CERITA ABAL, GAJE, NGEBOSENIN, TYPOS, DKK (Semoga aja ngak).
.
.
Hai, ketemu lagi sama author yang satu ini. Saya membawa fic baru lagi nih /bukannya terusin fic yang lain malah buat yang baru lagi/ Hahahaha, gomen-gomen. Lagi ada ide soalnya. Dari pada author banyak bacot mending langsung aja ke ceritanya.
HAPPY READING ^_^ .
.
.
.
.
.
.
Sekarang aku berada di studio pemotretan, aku adalah manager sekaligus asisten dari seorang model terkenal yaitu Sasuke Uchiha. Sebenarnya aku adalah teman masa kecilnya. Sasuke adalah model yang tidak boleh tertawa ataupun tersenyum di depan kamera, karena itu aku harus menjaganya agar tidak tertawa dan tersenyum.
Perkenalkan namaku adalah Sakura Haruno, sekarang Sasuke sedang ada pemotretan untuk majalah musim panas.
''Bagus Sasuke!, angkat tanganmu, miringkan kepalamu dan lihat sedikit ke atas''Kata fotografer memberi arahan. ''Iya ok!, tetap seperti itu lalu sekarang tersenyum''Lanjutnya lagi.
Mendengar hal itu aku terkejut dan langsung berdiri lalu mengajukan protes.
''Tidak boleh!''Kataku sedikit berteriak. ''Tolong jangan foto senyuman, karena Sasuke sudah di kontrak sebagai model yang tak pernah tertawa ataupun tersenyum''Lanjutku menjelaskan lalu berjalan mendekati Sasuke.
''Sakura-san''Kata fotografer mencegahku untuk membawa pergi Sasuke.
''Ayo Sasuke kita pergi, kita sudah selesai disini''Kataku melangkah pergi sembari menarik pergelangan tangan Sasuke.
Aku kemudian berhenti setelah melihat keringat Sasuke bercucuran. Aku langsung mengambil handuk di tasku dan membersihkan muka Sasuke.
''Penjagaannya ketat sekali, hari ini pun gagal, suatu saat nanti aku akan bisa memotret wajah tersenyum Sasuke''Kata fotografer tersebut sedikit menyeringai sambil menatap ke arah Sakura dan Sasuke.
Mendengar perkataan sang fotografer aku langsung melempar handuk yang kupakai untuk mengelap keringat Sasuke ke arah fotografer tersebut.
Pluk.
Handuk tersebut berhasil mendarat di wajah sang fotografer.
''Berhasil''Kataku senang.
Ku lihat fotografer itu marah sambil melepar handuk tersebut ke lantai. Mungkin sekarang dia mengatakan sumpah serapah kepadaku, namun aku tidak peduli. Setelah itu aku kembali menarik pergelangan tangan Sasuke untuk membawanya pergi.
Sesampainya di ruang tunggu, ku putuskan membuat teh untuk Sasuke dan diriku, pastinya.
''Ah capeknya!''Keluh Sasuke yang telah duduk disalah satu kursi.
''Apa yang melelahkan, tugasmu hanya berdiri dan berpose saja''Protesku sembari memberikan teh ke arah Sasuke lalu duduk disampingnya.
''Pastinya melelahkan jika kau diharuskan tak boleh tersenyum apalagi tertawa apapun yang terjadi. Mana mungkin kau mengerti penderitaanku sekarang. Blaa...blaa...blaa...''Kata Sasuke panjang lebar sembari mengambil gelas berisi teh di tanganku. (Kyaa, baru kali ini Sasuke berbicara panjang lebar#Plaakk).
Lalu setelah mendengar hal tersebut, aku terdiam. Berfikir bagaimana seharusnya aku menanggapi perkataannya. Tapi aku tak menemukan jawaban yang tepat, akhirnya ku putuskan untuk menyerah dan mulai meminum tehku perlahan.
''Hei Sakura, senyuman ini bagaimana?''Kata Sasuke lagi setelah aku tak meresponnya. Kali ini Sasuke sedang tersenyum, senyuman yang bisa membuat semua wanita meleleh ketika melihatnya.
Byuuuuuuuuuur.
Aku kaget, reflek menyemburkan teh yang ku minum. Tapi sialnya malah mengenai muka Sasuke.
''Tidak bisa! benar-benar tidak bisa dimasukkan ke majalah''Kataku panik sembari mengambil tissu lalu memberikannya kepada Sasuke. Hah, benar-benar membuatku gugup ketika melihat ekspresinya yang kembali datar. Mungkin dia sekarang benar-benar marah kepadaku karena telah menyemburkan teh di wajah gantengnya.
''Hn''Kata Sasuke sembari mengambil tissu di tanganku sedikit kasar lalu mengelap mukanya. Sekarang dia mulai memalingkan muka.
Ah, ini benar-benar gawat. Aku telah membuatnya banar-benar marah sekarang.
''Maafkan aku Sasuke, aku benar-benar tak sengaja''Kataku meminta maaf berharap Sasuke akan memaafkanku. Tapi nyatanya dia hanya berkata ''Hn'' membuatku semakin merasa bersalah. Karena jika Sasuke sedang marah dia akan menjadi orang yang sangat menakutkan.
Jam menunjukkan pukul 09.30 PM, waktunya Sasuke untuk pulang ke apartemennya.
~.~Diperjalanan pulang~.~
Kami hanya diam satu sama lain. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Sasuke yang sejak tadi terus memandang ke luar jendela, tambah membuatku bingung harus melakukan apa agar dia mau memaafkanku. Sekarang aku mulai mencari-cari topik pembicaraan untuk dikatakan. Oh iya aku ingat. Aku mulai mengambil sebuah buku di dalam tasku, lalu membukanya dan membaca sesuatu disitu.
''Besok kau harus bangun pagi, kita harus berada di pantai jam 06.00 AM, dan juga ada pemotretan jam 12.00 PM dan bla bla bla''Kataku panjang lebar, menjelaskan jadwal yang harus dilakukan besok.
''Hn''Kata Sasuke masih terus menatap keluar jendela.
Hah, dia masih saja hanya mengatakan ''Hn''. Lalu ku coba cara lain untuk mendapatkan perhatiannya.
''Dan besok akan ku buatkan makanan untukmu, bagaimana?''.
''Hn''Kata Sasuke masih tetap menatap keluar jendela.
Karena dia terus meresponku dengan jawaban itu membuatku jengah juga dan kembali diam.
Tak lama kemudian kami sampai di apartemenya. Dia turun dari mobil dan langsung berjalan masuk, sungguh membuatku risih saat dia marah. Ok, besok aku akan mencoba meminta maaf lagi padanya. Semoga dia memaafkanku dan tidak mendiamkanku seperti ini.
Mobil pun berjalan meninggalkan apartemennya dan menuju rumahku.
~.~Sesampainya di rumahku~.~
''Arigatou Kakashi-san''Kataku kepada supir Sasuke yang bernama Kakashi Hatake.
''Ah iya iya. Jangan sungkan begitu, kita kan sudah lama berkerja bersama''Kata Kakashi diakhiri dengan tersenyum.
''Hahaha, baiklah. Kalau begitu besok Kakashi-san harus berada di apartemen Sasuke jam 05.30 AM. Tak boleh telat''Kataku sedikit bercanda kepada Kakashi.
''Baiklah, saya pergi dulu kalau begitu''Kata Kakashi tersenyum sembari pergi.
Setelah melihat Kakashi-san pergi, aku pun berjalan masuk ke arah pagar rumah. Hah, hari ini sangat melelahkan.
''Tadaima''Kataku sambil melepaskan sepatuku.
''Okaeri Sakura-chan, apakah kau sudah makan?''Tanya kaasanku yang sedikit berteriak dari dapur.
Akupun menghampiri kaasan yang berada di dapur, mengambil air dingin di kulkas, kutuangkan air tersebut di gelas lalu menaruhnya lagi di kulkas.
Sekarang aku telah duduk di kursi sambil meminum air tersebut.
''Aku belum makan kaasan. Bahkan sekarang aku sangat lelah''Keluhku pada kaasan.
''Begitukah?. Apakah hari ini Sasuke mendapatkan banyak perkerjaan?''Tanya kaasan sembari memasak.
''Ya begitulah kaasan, oh iya tousan mana?''Tanyaku sembari meminum air tersebut lagi.
''Tousanmu akan pulang terlambat sekarang, banyak yang harus tousanmu kerjakan di kantor''.
''Ah, aku mengerti. Pasti tousan juga sangat lelah sepertiku''.
''Sudahlah, ini makan''Kata kaasan sembari memberiku mangkuk yang berisi nasi tori oyako-don.
Aku mulai mengambil mangkuk dari tangan kaasan dan mulai menyumpit makanan tersebut. Tapi sebelum itu aku mengucapkan ''Itadakimasu'' dan mulai memakannya.
Mengingat makanan, aku jadi ingat sesuatu. Tadi aku mengatakan kepada Sasuke untuk membuatkan sarapan. Hah, bodohnya aku. Pasalnya aku lupa bahwa diriku tak bisa memasak.
''Kaasan, besok buatkan aku bento ya. Karena pagi-pagi sekali aku sudah berangkat''.
''Baiklah''.
Ah, untunglah aku punya seorang kaasan yang pandai memasak. Jadi aku tak perlu repot-repot membuatnya, lagi pula belum tentu masakanku enak. Sayangkan kalau dibuang.
Setelah makan, aku langsung menuju ke kamar untuk tidur. Sebelum itu aku sikat gigi dan mencuci muka terlebih dahulu. Sekarang aku mulai merebahkan tubuhku di kasur.
''Hah, sekarang waktunya untuk tidur''Kataku sambil memeluk guling.
''Oyasumi''Gumamku sambil memejamkan mata perlahan.
Ku harap besok Sasuke akan memaafkanku. Semoga saja.
Akhirnya aku mulai benar-benar terlelap.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
Author : Hahaha, saya buat fic baru lagi nih.
Sakura : Bukannya nerusin fic yang lain, malah bikin lagi.
Author : Gomen...gomen... Cuma lagi ada ide nih.
Sakura : Terserah author lah. Yang penting aku jadi sama Sasuke*Teriak gak jelas*.
Author : Wah, kayaknya Saku-chan lagi seneng nih. Dari pada kita ganggu dia lebih baik sekarang waktunya REVIEW. Jangan sampai readers menjadi pembaca gelap ya, jadi baca di tempat yang terang ok #Plaaak. Kritik dan Saran author terima tapi jangan flame ya kalo dikit-dikit mah gak papa deh. Udah dulu ya, Janee~
.
.
.
ll
ll
ll
ll
v
