Dia Kim Joonmyeon.
Dia ganteng, kulitnya putih mulus, kaya, mobilnya banyak, rumahnya banyak, memiliki perusahaan dimana – mana, dan uangnya bagaikan air terjun. Ngalir terus tanpa pernah berhenti sekalipun lagi kemarau. Intinya dia itu adalah seorang pengusaha muda yang sukses.
Tapi..
Walaupun hidupnya dipenuhi oleh kelebihan, tentu saja ia masih punya beberapa kekurangan -selain tingginya- tentunya. Toh kekurangan itu memang sifat alami manusia, iya kan?
Kekurangannya, yaitu ia masih menjomblo sampai saat ini. Kalian tahu apa itu J-O-M-B-L-O? Itu loh yang nama kerennya single itu, yang kalau dicari di kamus KBBI artinya sendirian, tak memiliki pasangan gitu.
Selama 25 tahun ia hidup di dunia yang fana ini, ia belum pernah merasakan apa itu yang namanya rasanya jatuh cinta. Puluhan bahkan ratusan –sebenarnya tidak sampai ratusan sih, tapi biarin aja. Biar kesannya hiperbolis gitu- wanita berbagai umur pernah mencoba menyatakan cinta padanya. Dan si pemuda kaya, nan ganteng namun bertubuh agak pendek itu hanya menjawab pernyataan cinta mereka dengan gelengan dan senyuman dibibir nya yang sensual itu. Mirip patung guguk yang ada di dashboard gitu ya? Bedanya kalau patung guguk yang ada di dashboard itu angguk – angguk, nah kalau si ganteng ini geleng – geleng. Garing ya? Emang.
Karena fakta yang demikian, banyak orang diluar sana mempertanyakan mengenai status orientasi seksualnya. Apakah ia 100% NORMAL atau 100% GAY. Tapi dengan lantang ia pun mendeklasikan bahwa ia 100% NORMAL.
Ah masa?
Yakin nih?
Kok saya kurang yakin ya?
.
.
.
Mr. Straight?
Cast : Kim Joon Myeon
Zhang Yi Xing
Genre : Romance, Drama
Rated : T
Disclaimer : Zhang Yi Xing and Kim Joon Myeon belong to themselves. But this fict is belong to me.
Warning : This fiction is contain with Boys Love/Slash/ Shounen – ai, so if you hate these thing better you press the 'back' button on your web browser. Thank you.
Enjoy the story~
.
.
.
Seorang perempuan dengan dandanan yang cukup tebal berjalan masuk kedalam ruangan Joonmyeon setelah sebelumnya mengetuk pintu ruangan atasannya tersebut. Entah sengaja atau tidak tapi dua kancing teratas perempuan itu terbuka. Menampil belahan dada daripada perempuan yang menjabat sebagai sekretarisnya itu.
Joonmyeon memutar matanya jengah. Puluhan kali pemuda itu bilang pada sekretarisnya -yang sok seksi- itu untuk mengancingkan bajunya dengan benar, tapi kenapa lagi – lagi dia membuka dua kancingnya seperti itu? 'Dasar. Dia itu keledai apa manusia sih? Dibilangin berkali – kali kok enggak ngerti – ngerti!' dumel Joonmyeon dalam hati.
"Ada apa tuan Kim?" tanya perempuan itu sambil mengedipkan matanya –sok polos-.
"Mulai hari ini aku ingin jabatan kamu diganti oleh orang lain," ucap Joonmyeon kelewat santai. Mengabaikan kernyitan aneh di wajah berbedak tebal itu.
"Apa maksud anda tuan?"
"Mulai hari ini kau akan ku pindah tugas kan di direksi lain. Dan ah ya, sebelum kau mengakhiri jabatanmu. Aku ingin kamu mencarikan aku seorang pengganti. Terserah mau laki – laki atau perempuan. Tapi kalau bisa sih yang laki – laki. Aku lelah melihat wanita yang berdandan dengan tepung soalnya," ujar Joonmyeon dengan nada kalem.
Perempuan itu masih memandangi Joonmyeon dengan pandangan tidak percayanya. Jadi dia seriusan dipindah tugas kan? NOOO! Berarti dia udah enggak bisa ngegodain bos gantengnya lagi dong? Andweee!
Joonmyeon menaikkan sebelah alisnya ketika menyadari bahwa mantan sekretarisnya itu masih berdiri di tempat semula. "Apa yang kau tunggu? Cepat lakukan apa yang aku perintahkan!"
Dan detik berikutnya wanita itu langsung pergi -dengan wajah kusut- dari ruangan Joonmyeon.
.
.
.
Dan disinilah Yixing berada. Pemuda manis kelahiran 7 Oktober 1991 itu memandang takjub kearah lobby perusahaan Kim Coorporation. Ini sungguh keajaiban baginya, karena dapat berkesempatan untuk menyerahkan berkas lamarannya pada salah satu perusahaan raksasa di dunia itu.
Dengan gerakan was – was ia pun mulai melangkahkan kakinya kearah resepsionis yang berada tepat beberapa meter di depannya. Kakinya gemetar, jantungnya kian memacu cepat saat resepsionis itu menyapanya kemudian menunjukkan dimana letak ruangan the Big Boss yang sebentar lagi akan menjadi bosnya itu –tentunya jika dia di terima-.
Keringat dingin mulai membanjiri wajah polosnya, dan dengan gerakkan lambat Yixing pun mengetuk pintu yang terbuat dari kaca tersebut.
"Masuk," balas orang yang ada di dalam ruangan itu, dan hal itu sukses membuat Yixing menggigiti bibirnya, gugup.
"Permisi tuan," ucap Yixing sopan.
"Hm," balas Joonmyeon singkat, sambil melirik sekilas lelaki manis yang berdiri beberapa meter darinya itu.
Deg..
Deg..
Eh? Kok jantungnya Joonmyeon berdetak abnormal ya?
Perasaan gugup pun tiba – tiba saja menghampirinya, matanya pun tak bisa lepas dari sosok manis itu.
Dan.. pikiran – pikiran ngaco pun mulai berseliweran di kepala yang isinya bisnis itu.
"Silahkan duduk," ucapnya singkat. "Di pangkuanku,"
APA?
Joonmyeon melotot, Yixing melongo.
Ups. Joonmyeon keceplosan menyuarakan pikirannya. Dapat kita lihat rona merah tipis mulai mewarnai kedua sisi pipi gembil milik Yixing.
Yixing pun menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang mulai berwarna merah tipis itu. Duh unyu banget ya? Jadi emesh.
"E-eh- anu- maaf maksud aku kamu silahkan duduk di kursi ini,"
Yixing mengangguk sekilas, lalu berjalan pelan kearah kursi yang dimaksud oleh Joonmyeon.
Joonmyeon berdeham ganteng sebelum kembali mengeluarkan suara sexynya itu. "Jadi? Boleh aku lihat berkas mu?"
"Tentu saja tuan," jawab Yixing lugas dengan senyuman tipis dibibirnya. Aw, biarpun senyuman Yixing cuma segaris tapi efek buat Joonmyeon luar biasa.
Yixing pun menyerahkan amplop cokelat; berisi berkas – berkas yang diperlukan ke Joonmyeon. Setelahnya ia langsung mengecek satu persatu berkas itu dengan teliti.
"Jadi? Kamu ini lulusan sekolah tinggi akutansi?" tanya Joonmyeon yang dibalas anggukkan oleh Yixing.
"Ya tuan,"
"Baik, kamu aku terima,"
Hanya empat kata yang diucapkan Joonmyeon, tapi memiliki berjuta arti untuk Yixing.
"...Ini bukan mimpi kan?" ucap Yixing tidak percaya. Ia berkali – kali mencubiti pipi gembilnya untuk membuktikan bahwa ini bukanlah sebuah mimpi.
"Ugh.. sakit. Tapi kenapa aku merasa ini sebuah mimpi yang sangat indah ya?" gumam Yixing.
Joonmyeon menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Yixing yang sangat unyu itu, "Kalau kamu masih belum percaya ini kenyataan, coba kamu kemari lalu cium pipiku,"
Dan. Sekali lagi ucapan ngelantur pun dengan suksesnya meluncur dari bibir Joonmyeon.
Yixing menggeleng kepalanya cepat dengan rona tipis di pipinya. "Tidak tuan, tidak. Aku percaya ini nyata,"
Joonmyeon pun melengos.
Yah gagal deh dapat ciuman dari sekretarisnya yang baru ini.
Eh tunggu? Kok Joonmyeon jadi ganjen sama sekretaris barunya sih? Padahal sekretarisnya ini kan cowok. Apa... jangan – jangan Joonmyeon mulai melenceng?
Kalimat barusan pun membuat Joonmyeon membeku seketika.
'Aku.. masih normal kan...?'
.
.
.
~TBC~
Pojokan author :
Hai kalian~ *tebar bunga* saya balik dengan ff bersambung yang mungkin akan bersambung dalam beberapa chap kedepan. Dan fict ini akan saya lanjutkan jika kalian mau memberikan tanggapan positif untuk fict saya ini :D
Soal alur, fict ini alurnya enteng kok. Seringan bulu :D saya gak mau ngasih hal – hal yang berat dalam percintaannya icing dan omyun yang absurd itu mereka terlalu konyol untuk menjalani percintaan yang sulit /apa
Btw, bagi yang udah review di fict saya yang sebelumnya... TERIMAKASIH! SAYA CINTA KALIAN! /Tjiepok satu – satu/
Makasih karena sudah meluangkan waktu untuk membaca fict absurd saya ini :D feedback anda saya tunggu di kotak review~ bye see ya di chap depan *tebar flying kiss*
Oh iya satu lagi.. somebody tolong buatin fict double B dong :") saya lagi kepincut banget sama pairing BobbyxHanbin. saya bener - bener kepincut sama keidiotan mereka pas lagi nge maho berdua /apa :") jadi plis siapapun.. buatin /ngerengek/ nanti saya bakal datengin kotak review anda kok. tenang aja xD makasih~
So, mind to give me a feedback? :D
