Park Chanyeol

Byun Baekhyun

.

Rated M

Firecracker56

Disclaimer : Story it's my mine. Don't plagiat, copy-paste etc without my permission!

Warning : GS (Gender Switch) content if you not like that just close ur tab! TYPO everywhere.

Summary :

Orientasi seksualnya yang melenceng membuatnya harus dikucilkan dari lingkungan, bahkan keluarganya sendiri. Ketika ia memiliki satu orang untuk dipercaya, ternyata orang itu pula yang membawanya pada rasa sakit.

.

.

.

PROLOG

.

.

Aku melangkahkan kaki ku menyusuri area pemakaman yang terlihat senggang ini. Tentu saja jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, dan aku dengan segala keberanian yang tersisa tetap melangkahkan kaki untuk bertemu dengannya. Satu-satunya orang yang kumiliki dan ku sayangi sepenuh hati, namun dengan tega pergi meninggalkan ku sendiri di dunia yang kejam ini.

Pemakaman yang berada diatas bukit ini membuat hembusan angin malam menusuk tubuhku yang hanya terbalut dengan kemeja tipis. Tak ku pedulikan juga langit yang tampak mendung, siap untuk menumpahkan tetesan air.

Akhirnya setelah berjalan untuk beberapa waktu aku tiba di sebuah batu nisan, telihat beberapa rumput liar mulai tumbuh menjalari makamnya. Menandakan seberapa lama makam itu tidak di kunjungi oleh saudara-saudaranya.

Menghembuskan napas lelah, akupun memutuskan untuk duduk.

"Ku pikir sudah saatnya aku menyusulmu..."

.

~oOo~

.

Aku ingat saat pertama kali kami berjumpa. Ia adalah salah satu teman dari kakak perempuan ku, aku mengenalnya sebagai Park Chanyeol. Seorang psikiater di Rumah Sakit ternama di Seoul.

Masih berusia sekitar 26 tahun, berwajah tampan, berpostur layaknya seorang model, memiliki sikap yang ramah.

Mungkin itu semua sudah bisa untuk meluluhkan hati setiap wanita bukan?

Tapi tidak dengan ku, aku sama sekali tidak tertarik dengannya. Meski kami saling berjumpa dan sesekali berbagi obrolan ringan, itu semua tidak lantas membuat ku bisa melupakan sosoknya yang berada di sana.

"Aku tidak tertarik padamu. Aku seorang lesbi!"

Biar saja! Biar seluruh dunia tahu kebusukanku. Aku tidak takut. Untuk apa? Gunjingan? HAH! Aku sudah terbiasa dengan itu semua. Bahkan keluarga ku pun mungkin sudah menganggap ku mati saat ini. Karena terlalu malu menanggung aib diriku.

.

.

.

Test dirve lagi cint!! Hehehehe, mungkin ada yang minat? Kalau tidak delete soon yaa :)

Thanks and sign,

Frckr56