Title : Gakko e Ikimashou !!!

Pairing: SasuNaru and -May be- Others Pairing In Next Chapter

Rating: T (Masih aman kok, hehehe...) Tapi kalau terasa terlalu Vulgar tolong beri tahu Yuuya ;)

Genre: Humor / Romance

Language: Indonesian

Warning: Shounen Ai (Fluff), Boy X Boy, DON"T LIKE DON"T READ !!!

Disclaimer: Naruto CS punya Masashi Kishimoto-sensei, Let's Go To School punya Aya Kanno, Gekko e Ikimashou punya Yuuya, ehehehe XP XP

Summary : Uzumaki Naruto seorang guru baru yang mengajar di Seishun Konoha High School berkat rekomendasi dari Kakak kelasnya, Kakashi, seorang guru yang juga merupakan junior Minato-sensei, Guru yang mengubah hidup Naruto, dari anak yang membenci sekolah menjadi menyukai sekolah, bahkan pada akhirnya Naruto menjadi pengajar karena ingin seperti Minato. Dia bertemu dengan Uchiha Sasuke, salah satu penerus utama keluarga Uchiha yang menjadi muridnya. Kira-kira apa yang bakal terjadi ya??!!!

A/N : Kisah ini berdasarkan kisah Let's Go To School yang merupakan cerita tambahan di Manga Heart Blossoms dari Aya Kanno jadi jangan heran kalau ada peristiwa ataupun dialog yang sama persis, walaupun 'ga semuanya, hehehe... AU, banyak OOC di sini.

Special Thanks For Ran-Chan, Domo~ buat nerjemahin kata Let's Go To School ke Nihongo, ehehehe...

Sa~ Minna-san! Have a Nice Read, Dattebayo~!!!


************************************************************************

Gakko e Ikimashou!!!

************************************************************************


Phase 1

Let's Go To School!!!


Seishun Konoha High School, sekolah elit khusus laki-laki. Pagi itu rasanya ada yang sedikit berbeda...

"Konichiwa minna! Kochirawa Ore Uzumaki Naruto! Guru sejarah sekaligus Wali kelas 3-A, Sa Ganbarimashou!"

Suara lantang itu membahana di gedung olahraga pagi itu. Seorang guru berambut pirang itu tampak mengepalkan tangannya ke udara. Mata birunya berbinar-binar ceria.

"Sa minna, ikkou... Ugh!"

Belum sempat guru baru itu menyelesaikan kalimatnya, mike yang tepat berada di depannya membentur mukanya dengan keras.

"E-eeh...Uwaaaaaaaaa...!!!"

Seketika itu juga sang guru kehilangan keseimbangan dan...

GABRUUUKKKK!!!

Ngiiiiiiiiinggggggg...

Mike yang terbentur lantai menimbulkan suara dengungan yang memekakan telinga, bersamaan dengan itu sang guru terjatuh dari podium dengan indahnya.

"..."

"Ano... Uzumaki-sensei, daijobu ka?"

Seorang guru berkacamata tampak menghampiri guru berambut pirang yang terkapar tak berdaya itu.

-

-

-

"Yare-yare~ mati dia..."


3-A, kelas paling elit, tentu saja hampir seluruh penghuninya adalah murid-murid dari keluarga terkaya di kota Konoha ini. Sebagian besar orang tua mereka adalah penyumbang dana terbesar bagi Seishun Konoha High School, maka tak heran kelas 3-A menjadi kelas yang mendapatkan 'perhatian' serta 'perlakuan khusus'.

Pagi itu di kelas 3-A, ada yang lain dari biasanya...

"Saa~ minna! Seperti yang sudah aku bilang tadi, aku akan menjadi Wali kelas 3-A sekaligus mengajar Sejarah, namaku Uzumaki Naruto, tapi kalian boleh memanggilku Naruto saja, hal yang kusuka adalah ramen, hal yang paling ku benci adalah menunggu tiga menit agar ramenku siap dimakan, tempat favoritku adalah Ichiraku ramen, di sana kalian bisa memakan macam-macam ramen dengan rasa yang berbeda, ada miso ramen, beef ramen, bahkan..."

Hanya beberapa murid yang memperhatikan 'ceramah singkat' wali kelas mereka yang baru itu, mungkin heran kenapa wali kelas sekaligus guru mereka tampak lebih muda dari yang mereka pikirkan, ataupun keheranan karena obsesinya terhadap ramen yang sungguh amat sangat berlebihan. Sementara itu, murid yang lain tampak sibuk mengobrol, membaca majalah atau bahkan tertidur.

'Sugoiiiiii~ aku tak menyangka aku bisa mengajar sekaligus menjadi wali kelas di kelas yang penuh dengan murid-murid terkenal seperti ini. Mungkin nanti aku akan berterimakasih pada Kakashi-senpai karena telah merekomendasikan aku menjadi Guru di sini,'

Pikir Naruto saat memandang ke arah anak didiknya.

Jelas saja, siapa yang tak kenal murid-murid di kelas 3-A. Wajah-wajah mereka biasa menghiasi layar televisi dan koran lokal, berita tentang anak-anak para pengusaha kaya itu selalu Up To Date -begitu ya istilahnya?- yang jelas paparazi rela tidur di halaman rumah mereka demi mendapatkan secuil gosip terbaru. Beberapa murid berpakaian rapi, memakai jas seragam yang jelas-jelas terbuat dari kain yang mahal.

'Uuuaaghh! Silau. Benar-benar silau. Mereka terlalu bersinar...' pikir Naruto.

-lebay dech-

'Yosha~! Aku menjadi lebih semangat! Fight Naruto!! Ough!'

"Yosh! Baiklah akan aku absen dulu, Ummm..."

Naruto menghentikan Day dreamingnya dan tampak membuka daftar absen yang kini tengah dipegangnya.

"Aburame Shino..."

Seseorang berkacamata hitam mengangkat tangannya dengan malas-malasan tanpa mengatakan sepatah katapun.

'Uh! Dia mau berlagak atau tukang pijat sih?' batin Naruto.

"Akimichi Chouji..."

"Ha..GLEK...iikk! Sen...Nyemm GRAUK... sei... Nyemm Nyemm... "

'Owh! Tukang makan di kelas, tipikal Si Gen... '

"JANGAN SEBUT KATA ITU...!!!"

Teriakan dadakan itu hampir saja membuat jantung Naruto copot dari tempatnya. Seorang pemuda tampak berdiri dari tempat duduknya, kalau di perhatikan rambut hitamnya yang di kucir satu itu membuatnya terlihat seperti emmm... nanas?!

Wajahnya tampak memucat dan berkeringat.

"Jangan mengucapkan kata yang tabu di dengar oleh Chouji, " jelasnya.

Dahi Naruto tampak berkerut.

'Memangnya tadi aku mau bilang apa ya?' pikir Naruto.

"Oh, maksudmu Gen..."

"JANGAN...!!!"

Lagi-lagi perkataan Naruto dipotong oleh pemuda berambut nanas itu.

"Ck, mendokusei~ Kalau kau masih mau sehat dan kembali mengajar besok, lebih baik jangan pernah bilang kata 'itu' di depan Chouji," katanya lagi, kali ini sedikit mengancam sepertinya.

Maksudnya kata 'itu', Gendut ya?! Namun Naruto tak mengatakannya keras, dia tak bisa membayangkan kalau satu kata itu bisa membuatnya 'tidak baik-baik saja'. Hiiiiii...

"Ha-Haik..." kata Naruto sedikit terbata, dia masih ngeri membayangkan apa yang bakal terjadi padanya kalau satu kata itu terucap keras di hadapan bocah Gen... Ups!

"Ore wa Nara Shikamaru dan jangan panggil aku lagi karena aku ingin konsentrasi memandangi awan!"

Setelah memperkenal dirinya, pemuda berambut nanas yang bernama Nara Shikamaru itu kembali duduk di 'kursi malas'nya sembari memandang awan yang berarak yang terlihat jelas dari jendela.

"Ough! Wakatta! Wakatta!"

Naruto hanya mengangguk-angguk dan segera melanjutkan absensinya.

"Hyuuga Neji... "

"Haik, Naruto-sensei!"

Hee?!

Sesaat semuanya membeku. Mata Naruto tetap terpaku pada sosok 'cantik' yang tampak mengangkat sebelah tangannya. Rambut hitam panjangnya yang berkilau tampak kontras dengan kulitnya yang putih, warna yang sama seperti sepasang mata yang kini menatapnya. Sebuah senyuman manis terukir dari bibir pink miliknya.

"O-Onna?! Masaka?!"

Tanpa Naruto sadari, dia berbicara terlalu keras.

'Uso da ?! Apa gadis ini tersesat? Bukankah sekolah ini sekolah khusus laki-laki? Apa aku yang salah lihat? Apa ada yang salah dengan mataku?' pikirnya.

Senyum dari Bibir pink itu tiba-tiba menghilang, digantikan muka cemberut yang membuat bibir pink itu maju beberapa centi.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan Sensei, Ore wa Onna janai!" ucap pemudi... eh pemuda itu dengan nada kesal.

"S-Sou ka? Ahahaha... "

Naruto sedikit nervous, dia menggaruk rambut pirangnya yang tak gatal. Naruto masih belum percaya dengan penglihatannya, postur tubuh maupun penampilan muridnya ini lebih cocok di katakan sebagai seorang gadis. Dia lebih pantas dibilang 'Cantik' daripada 'Tampan'. Bahkan dia lebih 'Manis' daripada Sakura-chan, teman sekolah sekaligus 'cinta pertama' Naruto dulu.

(Iner Sakura : SHANNAROOOOO!!!)

"Apa kau mau bukti, Sensei?" tanya Neji, seringai nakal tampak di wajah manisnya.

"N-NANI?!"

Bulir-bulir keringat dingin mulai muncul di dahi Naruto saat murid yang bernama Hyuuga Neji itu berdiri dan melangkah menghampirinya. Pelan dan emmm... menggoda?!

"A-Ano..."

Naruto tak dapat berkata apa-apa saat Hyuuga Neji kini berdiri berhadap-hadapan dengannya. 'Kecantikan' muridnya itu, lebih terlihat jelas kalau dari dekat begini.

'Hei, hei... apa yang aku pikirkan?'

Hyuuga Neji semakin mendekat, hampir tak ada jarak diantara mereka. Bahkan hidung mereka pun sempat bersentuhan.

Mendadak seluruh kelas menjadi riuh ramai, ada yang bersiul bahkan menyoraki mereka.

"Go! Neji-chan! Go! Neji-chan!"

'NE-NEJI-CHAN?!' O.o Teriak Naruto dalam hati. Pikirannya jadi kacau, apalagi dia bisa merasakan hembus nafas yang membuatnya bergidik saat Hyuuga Neji berbisik menggoda di telinganya.

"Mau bukti, sensei?"

Naruto hanya bisa berdiri mematung, ingin berteriak tapi suaranya tersangkut di tenggorokan, mulutnya hanya membuka dan menutup seperti ikan saat menyaksikan jari-jari lentik milik Hyuuga membuka kancing seragamnya sendiri. Satu kancing terlepas, satu kancing terlepas lagi, lagi dan...

Ugh!

'Kami-sama! Apa yang ingin bocah ini lakukan? Masaka?! Apa dia serius ingin telanjang di depanku dan semua teman-temannya?!

Tiiiiiiiiiiiiidddaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkk!!!


GREEEEKKKKK!!!

Hanya tinggal satu kancing lagi agar ehemmm... dada putih yang ternyata datar itu terekspos ke dunia, namun pintu ruang kelas 3-A kembali terbuka.

'Tasukata~' Naruto sedikit menarik nafas lega.

"Uchiha!"

"Hyuuga!"

Kedua murid berkulit pucat itu saling mengirimkan tatapan tajam masing-masing. Suasana kelas mendadak sunyi senyap. Naruto terpaksa menelan ludah melihat situasi yang mendadak tegang begitu si rambut ayam ini muncul.

Yeah, rambut ayam. Kata-kata itulah yang pertama kali muncul di benak Naruto saat melihat rambut hitam kebiru-biruan milik muridnya yang satu ini. Sosok jangkung yang tak lain adalah keturunan keluarga Uchiha, pemilik beberapa perusahaan yang merajai hampir separuh dari perekonomian di Konoha. Sosok yang dikagumi seluruh wanita -bahkan pria- karena ketampanannya, sosok yang selalu membuat surat kabar, majalah serta tabloid laris manis diserbu pembeli karena pemberitaan mengenai dirinya.

Pokoknya hanya satu kata yang cocok untuk makhluk yang satu ini.

Sempurna.

"A-ano..." Naruto tak tahu harus berkata apa menghadapi 'adu mata' dari kedua pemuda 'Cantik' ini.

"Terlambat lagi, Sasu-chan?!" tanya Neji dengan nada mengejek.

"Cih!!!" Sasuke tak mau repot menanggapi ledekan itu, dia kemudian berjalan menuju bangkunya. Bangku satu-satunya yang memang hanya miliknya, karena tak satupun murid 3-A yang memiliki nyali untuk duduk bersebelahan dengan keturunan Uchiha yang selalu Bad Mood itu.

Kalau macam-macam, bukan cuma Death Glare khas Uchiha Sasuke yang terkenal itu saja yang bakal mereka dapatkan, tapi bisa jadi menginap selama tujuh hari tujuh malam di Rumah Sakit. Diam-diam Sasuke juga jago berkelahi loh.

"Sa~ Uchiha Sasuke-kun kan? Bisa katakan padaku kenapa kau terlambat?" tanya Naruto seraya menghampiri bangku milik pemuda yang bernama Sasuke itu.

Sasuke hanya meliriknya Naruto sebentar, dia lalu membenamkan wajahnya di antara kedua lengannya yang tertelungkup di meja.

'Twitch Twitch'

"Ehemm, ini masih jam pelajaran Uchiha Sasuke-kun!!!" ujar Naruto sedikit kesal melihat kelakuan muridnya yang seenaknya sendiri itu.

"Diam Dobe, aku ngantuk dan ingin tidur!" bentak Uchiha Sasuke sambil memasang earphone di masing-masing telinganya.

'D-Dobe?!'

Amarah Naruto kini tak terlahan lagi.

"Ko-Kono Temeeeee~ ! Aku ini Wali kelasmu tahu!!" bentak Naruto keras.

Terlambat, dengkuran halus sudah terdengar dari Uchiha Sasuke yang kini tampak tertidur pulas. Naruto hanya mendengus kesal.

"Naruto-sensei, apa masih perlu bukti?" tanya Neji.

Naruto menoleh ke sumber suara itu. Pakaian Neji belum juga di rapikan, dia malah mengedipkan sebelah mata silvernya ke Naruto sembari menyengir lebar.

Oh My God.....

TBC


Wew Pendek?! Hehehe...

Tapi Yuuya senang sekali menulis fic ini, apa lagi di temani IKEMEN Boogie yang jadi Ost Hanakimi (Hanazakari no Kimi tachi e, My Favorite Dorama too XP). Hahaha rasanya bersemangat sekali, bahkan jadi pingin sekolah lagi neh...

Wakwakwak... XD XD

Fic ini didedikasikan buat temen-temen yang sudah memasuki ajaran baru maupun yang lagi syibuk dengan urusan kuliahnya, wew yang sudah jadi Mahasiswa *Wink Wink*.

Hehehe... Semangat terus ya?!!

Minna~ Ganbarimashou!!! Oh ya, Met Puasa juga!!! Meskipun harus menahan Lapar dan dahaga -duh!- tetep Semangat nge-Fic ya!!! *dikemplang* Ibadah juga jangan lupa dink!!! Hohohoho...

Read & Review!!!