Title : That Girl is Gumiho (Remake)
Cast : Kyuhyun, Kibum dan teman-teman ^^
FF ini milik: v3aprilia Feat. LiaaML
Special appearance: Kim Young Ok (Protect The Boss, God Of Study)
Genre: comedy abnormal, romance (dikit)
Length: 4-series
Rate: PG
Type : GS (for some charas)
Warning : It's a GS fanfict. As you see in other ff. DLDR.
V.D Entertainment
.
.
Proudly Present
.
.
:::That Girl is Gumiho:::
Part 1
Special Desember Ceria KiHyun
.
.
.
Kibum menguap lebar ngalahin kuda nil saat dia tiba-tiba terbangun di pagi buta (baca: jam enam, pagi buta versi Kibum). Dia bangun dari tempat tidur, kriyep-kriyep, molor lagi dengan posisi duduk. Kemudian kebangun lagi, gosok-gosok pantat, ngusap iler di sudut mulut, garuk-garuk kepala, merem lagi. Terus kebangun lagi, berusaha nyeret badannya yang baru keisi setengah nyawa, tidur lagi di lantai. Gitu terus, dan alhasil dari tempat tidur ke pintu kamar aja perlu waktu setengah jam.
Kelar mandi dan beresin tempat tidur *anak rajin, padahal cuman takut digampar neneknya aja gara-gara tempat tidur berantakan*, Kibum beranjak ke teras rumah untuk sarapan bersama neneknya. Yap, libur sekolah ini Kibum lebih milih ngabisin waktu dengan liburan ke desa neneknya di daerah Cheonan, daripada pulang ke Jepang, dan hari ini adalah hari terakhir Kibum ada disini. Alesannya Kibum lebih milih liburan ke desa, kali aja dia nemu cewek cantik di desa neneknya, karena menurut pemikiran dodolnya, suasana desa yang masih asri dan segar bisa memberikan dampak yang bagus untuk gadis-gadis di desa. Gadis-gadis itu pastinya terlihat lebih cantik dan segar, jauh dari bahan pengawet kimia berbahaya.
Tapi rupanya, dugaan Kibum salah. Boro-boro nemu cewek cantik, selama dua minggu disini, yang dia liat cuman nenek-nenek dengan bau minyak angin semriwing. Kalopun dia nemu gadis yang seumuran sama dia, ngga ada cantiknya sama sekali. Kalo ngga bertompel besar di pipi, jerawatan sekujur muka, gendutnya ngalahin Shin Young. Berabe dah.
"Kibum-ah, tahun ini ada anak didesa sini yang bakalan sekolah di Seungshin," kata Young Ok, nenek Kibum.
"Oh ya? Cewek atau cowok?" tanya Kibum sambil menyeruput supnya.
"Kalo cewek kamu langsung semangat kan," tebak Young Ok. Kibum terkekeh sebentar, tapi tidak terlihat antusias. "Biasa aja lah, halmeoni. Palingan ngga cantik…"
"Lagak lu!" Young Ok udah siap-siap nabok kepala Kibum, dan Kibum buru-buru menghindar. "Kemarin waktu ngeliat Bo Kyung aja langsung malu-malu trus ngacir masuk ke kamar…" ledek Young Ok.
"Bo Kyung?" tanya Kibum bingung. Selama dia liburan disini, Kibum sama sekali ngga ngerasa pernah tersipu-sipu ngeliat cewek disini. Kalo merinding mah, sering. "Bo Kyung yang mana?"
"Yang bantuin kamu bawain tas kerumah, waktu kamu baru nyampe kesini."
"Hah? Yang itu?!" seru Kibum kaget. Bo Kyung yang disebutin neneknya itu emang rada montok (baca: bulet) dan mukanya banyak flek item bekas jerawat, dan waktu bantuin Kibum bawain tas, tuh cewek cengengesan mulu ngeliatin Kibum, mungkin baru kali itu dia ketemu cowok ganteng nan kiyut turun dari surga. Sementara Kibum, begitu nyampe rumah neneknya langsung ngacir ke kamar.
"Ngga mau!" kata Kibum. "Tega-teganya halmeoni nuduh aku naksir sama beruang madu!"
Pletaaak! Sendok nasi melayang dan nyaris bikin dahi Kibum bocor. "Jangan sembarangan ngatain anak orang! Gitu-gitu Bo Kyung rajin tau bantuin nenek di sawah, daripada kamu yang kerjaannya molor mulu!"
"I, iya halmeoni…" kata Kibum takut-takut.
"Dan jangan ngata-ngatain Bo Kyung beruang madu!" omel neneknya lagi. "Bo Kyung itu bukan beruang madu, tapi bayi kuda nil!"
Hening.
"Udah, cepet abisin sarapannya, trus beres-beres baju. Nanti halmeoni mintain tolong Bo Kyung buat nganterin kamu ke…"
"Ngga usah halmeoni, makasih, aku bisa kok jalan sendiri," Kibum menolak halus.
Kelar sarapan, Kibum membereskan baju-bajunya karena sebentar lagi dia sudah harus kembali ke Seungshin, tempat makhluk-makhluk abnormal bersarang dan saling berbagi kesablengan satu sama lain. Beberapa saat kemudian, Kibum keluar kamar dengan satu ransel besar warna hitam.
"Halmeoni, kemarin aku sempat tanya ke harabeoji yang tinggal di sebelah rumah ini, katanya dipinggir desa ada danau ya," kata Kibum. "Yang ada kuil tuanya."
"Iya, tapi untunglah kamu baru tau danau itu kemarin, jadi kamu ngga sempat kesana," kata Young Ok.
"Emangnya kenapa?"
Young Ok menghela napas berat, gayanya persis ibu-ibu di sinetron yang berusaha ngomong ke anaknya kalo ternyata dia bukan anak kandung, atau adegan ketika cewek ngomong ke pacarnya kalo dia hamil diperkosa tukang rujak. "Sangat berat untuk menceritakannya, cucuku…"
"Cerita halmeoni, ceritakan…" pinta Kibum lebay, sambil menggenggam tangan keriput neneknya. "Katakan yang seujurnya padaku, apa yang terjadi disana? Apa dulu halmeoni diperkosa tukang sapu kuil, lalu hamil Appa-ku?"
Ulekan sambel melayang ke kepala Kibum. "Bukan gitu!" kata Young Ok gedeg. "Di kuil itu… katanya lho ya, ada Gumiho yang gentayangan disana dan suka makan hati cowok ganteng…"
"Ah, halmeoni bisa aja muji aku ganteng…" Kibum nyengir kambing sambil ngais-ngais tanah, keGRan.
-_- Bisa-bisanya mantu gue ngebrojolin anak dodol macem gini, gumam Young Ok. "Yah, pokoknya ceritanya kayak gitu deh. Konon ada beberapa orang yang ngeliat penampakan cewek pake baju putih yang berekor sembilan, katanya sih itu Gumiho."
"Yaelah, hare gene masih percaya Gumiho? Ngga gaul!" kata Kibum ababil, padahal dia udah hampir pipis di celana.
Lagi-lagi ulekan sambel melayang.
Setelah pamit sama neneknya, Kibum jalan sendirian menyusuri jalan tanah di desa yang masih asri itu. Sesekali dia membungkuk sopan kepada tetangga-tetangga neneknya, kecuali saat dia ngeliat Bo Kyung. Begitu ngeliat cewek itu nyengir sambil melambai-lambai kearahnya dari radius 5 meter, Kibum ngibrit.
Kibum melihat ke arlojinya. "Baru jam segini, ngga usah lah buru-buru balik ke Seungshin, palingan anak-anak juga belom pada dateng ke sono."
Tiba-tiba saja, nongol ide buat jalan-jalan bentar ke danau di pinggir desa. Kibum belok dari jalan keluar desanya menuju ke danau tersebut. Kibum menelusuri jalan setapak tanah yang semakin menurun, mengarah ke danau kecil yang diceritakan neneknya. Suasana di sepanjang jalan itu sepi, hanya satu dua penduduk desa yang berpapasan dengan Kibum. Bunyi jangkrik bersahutan di balik sesemakan.
Setelah berjalan hampir sepuluh menit, akhirnya Kibum sampai di danau itu. ngga ada kesan sama sekali saat Kibum melihat danau itu, dengan kuil tua yang berada di tengahnya dan jembatan kayu yang menghubungkan pinggir danau dengan kuil. Suasananya mirip dengan apa yang ditonton Kibum di My Girlfriend Is Gumiho. Bunyi jangkrik semakin ramai terdengar, tak ada siapapun disana kecuali Kibum.
Jembatan kayu itu masih basah saat Kibum berdiri di ujungnya, karena hujan deras semalam. Dengan hati-hati Kibum berjalan di pinggir jembatan, sambil melihat pemandangan sekitar danau yang sangat indah. Air danaunya terlihat jernih, dengan ikan-ikan gemuk berwarna-warni yang berenang di bawah jembatan. Kibum semakin tidak percaya dengan rumor Gumiho yang diceritakan neneknya.
"Ngga mungkin ada di tempat kayak gini…" gumam Kibum.
Dia sampai di kuil tua itu. Perlahan Kibum mendorong pintu kayunya, awalnya dia mengira kalau pintunya pasti berdebu. Tapi ternyata pintunya bersih, meskipun sudah tua. Berarti ada orang yang rajin bersih-bersih disini. Kibum masuk kedalam, melihat-lihat sekitarnya.
"Annyeonghaseyo, apa ada orang disini?" kata Kibum. Tak ada jawaban. Kibum mulai menapaki tangga yang mengarah ke ruang utama. Tapi ruang utama itu disekat rak-rak yang berisi guci-guci kecil, sehingga Kibum tidak bisa melihat ruang utama dengan jelas.
Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh di luar, ternyata langit sudah mendung lagi, dan sudah terdengar bunyi gemuruh guntur. Kibum menoleh ke luar, hendak pergi dari tempat itu dan kembali ke rumah.
"Sreeeek…"
Deg! Bulu kuduk Kibum berdiri. Di ruang utama tempat menaruh sesajian itu, sepertinya ada seseorang. Kibum mengintip dari celah-celah rak, tidak ada siapapun. Kibum mengelus tengkuknya, merinding.
"Sreeeek…"
Kali ini suara sesuatu yang berat bergeser. Kibum mengintip lagi.
Di ujung ruang utama, dia melihat sesuatu berwarna putih bergerak-gerak. Rambut hitamnya yang panjang menutupi sebagian punggungnya, dan dia terus bergerak-gerak seperti ingin melepaskan diri.
Kibum mangap. Apaan tuh?
Sosok berbaju putih itu berhenti bergerak, seperti menyadari kalau ada seseorang yang memperhatikannya. Sosok itu berbalik, dan ternyata dia seorang gadis.
"Neomu yeppo…" gumam Kibum tanpa sadar. Gadis itu seperti menyadari Kibum yang mengintipnya, matanya yang bulat indah menatap Kibum.
"Bisa minta tolong?" tanya gadis itu, dengan suaranya yang lembut. "Bebasin aku…"
Kibum seketika tersadar dari lamunannya. Bebasin aku? Kibum menatap gadis itu heran. Dia kemudian melihat kearah sesuatu yang digenggam gadis itu. Benda itu berwarna putih panjang, dan sepertinya tersangkut. Yang bikin Kibum kaget sampe-sampe lupa napas, benda itu berbulu.
Ekor!
"Gyaaaaaa …Gumihoooo!" Kibum menjerit histeris dan lari tunggang langgang keluar dari kuil. Beberapa kali dia jatuh karena jembatan kayu yang licin dan hujan gerimis, tapi Kibum ngga peduli. Kalopun harus merangkak, dia bakalan merangkak, yang penting dia ngga dikejar Gumiho!
"Tunggu, jangan pergi!" terdengar suara gadis itu dari dalam kuil. "Tolong bebasin aku dulu…"
"Shireo!" teriak Kibum, lalu bangkit dan lari lagi. Tapi tampaknya jembatan kayunya terlalu licin hingga Kibum terpeleset lagi, dan malangnya, Kibum nyebur ke danau.
"Aaaghh… tolong… blep…blep…" Kibum ngap-ngapan mencoba berenang, tapi sayangnya sodara-sodara, cowok dodol ini sama sekali ngga bisa renang. Dia mendorong kakinya supaya bisa berenang mendekati jembatan, sementara tangannya menggapai-gapai keatas. Tapi semakin kuat Kibum mencoba mendorong, dia semakin tenggelam.
Perlahan Kibum mulai kehabisan tenaga, sementara tubuhnya sudah semakin tenggelam. Tangannya melemah, dan saat dadanya semakin sesak dan pandangannya semakin menggelap, dia melihat gadis Gumiho itu ada di atasnya, menatapnya dengan panik dari atas jembatan…
Kibum mengerjapkan matanya, menatap nanar ke sekelilingnya. Dia merasakan tangan dan punggungnya menyentuh tanah basah, dan ternyata Kibum memang terbaring di pinggir danau dengan tubuh basah kuyup.
"Sudah sadar, oppa?"
Kibum menoleh kearah suara yang terdengar lembut itu. Sosok gadis cantik berbaju putih berjongkok di sampingnya. Matanya yang bulat lucu menatap Kibum dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu.
"Cantiknya…" gumam Kibum dalam hati. Tapi sedetik kemudian dia tersadar. Kibum lalu memandang gadis itu ngeri.
"Gyaaaaa! Kamu siapa?!" tanya Kibum. Dia sekilas melihat tasnya ditaruh tak jauh darinya.
"Aku?" gadis itu menunjuk dirinya sendiri. "Namaku Kyuhyun…"
"Aaaaaaarrgh! Gumiho! Gumiho!" Kibum tiba-tiba menjerit histeris, lalu menyeret badannya menjauhi gadis bernama Kyuhyun itu. Kyuhyun kayaknya ngga ngeh kalo yang dimaksud 'Gumiho' sama Kibum itu ya dia sendiri. Kyuhyun refleks memeluk lengan Kibum, ikut-ikutan takut.
"Huwaaaaa, dimana Gumihonya, oppa? Dimana?" jerit Kyuhyun takut.
"Lepasin! Lepasin! Jangan makan aku!" teriak Kibum.
"Aku juga ngga mau mau dimakan! Jangan makan aku!" teriak Kyuhyun.
"Lepasin tangan gue! Lepasin!"
"Aku takut, oppa! Aku takut sama Gumiho!"
Kibum berhasil melepaskan tangannya dari rangkulan Kyuhyun. Dia menyambar tasnya, lalu kabur dari pinggir danau sambil jejeritan kayak orang gila lepas. Kyuhyun berlari mengikutinya.
"Aaaaarrgh, jangan ikutin gue! Jangan makan gue!" teriak Kibum.
"Aaaaaaah, Gumihonya di belakangku ya? Tungguin, aku takut!" teriak Kyuhyun.
Kibum makin kenceng larinya, dia ketakutan setengah mampus ngeliat Kyuhyun ngejar dia di belakang. Padahal nih cowok udah ngerasa larinya kenceng banget sampe pol, tapi tu cewek bisa juga ngejar.
"Nih makhluk napsu banget pengen makan gue…" pikir Kibum panik.
Kibum terus berlari sampai akhirnya dia menemukan jalan besar. Tepat saat itu ada bis melintas dan berhenti di halte yang tak jauh dari tempat Kibum berdiri mengatur napasnya yang udah ngak-ngik-nguk. Melihat bis itu, Kibum langsung sprint ke halte dan melompat masuk ke bus.
"Amaaaaaan…" gumam Kibum, napasnya ngos-ngosan. Dia melihat ke belakang bus. Gadis itu sudah tidak terlihat lagi.
Keesokan harinya, di Seungshin High School Dormitory…
Kibum berjalan gontai menuju ke lapangan, tertinggal dari teman-temannya. Kaki dan badannya pegel ampun-ampunan gara-gara kemarin lari tunggang langgang nyelametin diri dari gadis Gumiho itu.
Sampai di lapangan upacara, dia langsung baris di barisan belakang. Teman-temannya udah lebih dulu sampai disana, terutama cowok-cowok. Eits, apa ini berarti murid-murid cowok Seungshin lebih rajin dan disiplin dibanding murid-murid cewek? Oh, tentu tidak. Rajin itu adalah daftar nomer kesekian dalam kamus cowok-cowok Seungshin yang udah kondang dengan kelihaian mereka menggabungkan antara kegantengan wajah dan kedodolan otak ini. Bukan kedisiplinan yang membuat mereka rajin baris di lapangan, melainkan murid-murid angkatan baru yang masih kinyis-kinyis itu, yang sudah baris dengan rapi di barat lapangan. Cowok-cowok ini punya kerjaan baru yang sangat istimewa di hari penerimaan siswa baru ini: hunting cewek cakep.
"Min, Umin, lu ngapain memble gitu?" Kris nowel Xiumin. Yang ditowel malah makin memble, bibir bawah makin merdeka berkibar-kibar.
"Ini hari pertamaku sekolah tanpa kehadiran Siwon hyung…" ratap Xiumin lebay, lalu menatap nanar ke langit biru. Berasa bisa ngeliat Siwon di atas langit lagi terbang-terbang sambil main harpa kali yak?
"Widiiiih, lebay… Biasa aja kali Min, Siwon hyung masih di Korea ini, bukannya bedol rumah ke planet Mars," kata Chanyeol, kumat frontalnya.
"Kalo kangen, samperin aja ke depan rumahnya sambil bawa banner gede "Siwon oh, Siwon oh, Siwon… I love you…" Jongin joget dengan goyangan super mantap, author ngga mau tanggung jawab kalo seandainya Sule nuntut Jongin gara-gara lagu 'Mimin'-nya diacak-acak gitu. Chanyeol ngakak. Xiumin melengos judes.
"Udah deh Min, mending hepi-hepi disini, tuh liat banyak yang cakep noh anak kelas satu…" Chanyeol nghibur Xiumin sambil nunjuk-nunjuk anak kelas satu. "Noh, yang itu pas banget buat lu, Min. Lu demen kan sama yang tinggi begitu?"
"Yang kamu tunjuk itu kan cowok!" kata Xiumin.
"Lha, itu demenan lu kan?" tanya Chanyeol polos.
Obrolan akrab itu berakhir dengan aksi jambak-jambakan sampe kedua cowok ini kayang berjamaah, karena mereka saling narik kepala masing-masing ke belakang. Kris langsung noleh lagi ke depan ngeliat kepsek BoA pidato, pura-pura ngga kenal dengan dua cowok itu.
"Tau gitu si Xiumin kagak usah gue tegur, deh…" pikir Kris.
Sementara itu, Kibum mukul-mukul bahu dan pahanya sambil meringis kesakitan, badannya berasa rontok semua. Rasanya pengen cepet-cepet kelar nih upacara, trus dia bisa ngacir ke kamar asrama buat tidur seharian. Bolos aja deh hari pertama ini, pikirnya.
Karena bosen, Kibum iseng ngeliat-liat ke sekelilingnya, ke barisan kelas 3, barisan kelas 1, dan para orangtua murid baru yang duduk di belakang. Di barisan kursi paling depan, Kibum melihat seseorang yang sudah ngga asing baginya.
"Halmeoni?" tanyanya.
"Apaan? Halmeoni?" kata Jongdae, ngga sengaja denger gumaman Kibum.
"Deuuu…. Jongdae paling ngga bisa nih yee, denger kata 'halmeoni'…" ledek Jongin. "Keingetan neneknya Luhan terus ya, Jong?"
BUAAGH! Jongin jongkok dan meringis megangin matanya yang biru-biru ditonjok Jongdae. Puas mem-bully Jongin, Jongdae noleh ke Kibum lagi. "Halmeoni lu, hyung?"
"Ho'oh," kata Kibum.
"Lu kan bukan murid baru, hyung, ngapain halmeoni lu dateng?"
"Ya pasti bukan karena gue lah," kata Kibum. "Oiya, halmeoni bilang ada cewek di kampung gue yang tahun ini jadi murid di Seungshin…"
"Cewek? Cakep ngga, hyung?" tanya Jongdae dengan ekspresi penuh napsu. Ini beneran lho, nyatanya pas Jongdae nanya, idung Jongdae kembang kempis kayak kambing jantan di musim kawin.
Kibum mencibir. "Ngga yakin deh, Jong. Sebulan gue refreshing kesana, membersihkan paru-paru dari polusi Seoul, ngga ada gue nemu yang bening-bening. Butek semua."
"Yah, ngga asik…" Jongdae mendadak hilang gairah. "Kau memberiku harapan palsu, Kibum hyung…"
"Yee, lu nya aja yang napsuan! Siapa juga yang ngasi harapan ke elu!" kata Kibum.
Karena sama sekali ngga merhatiin, tanpa terasa upacara penerimaan murid baru selesai. Setelah ini murid-murid baru itu akan diajak berkeliling sekolah. Kibum buru-buru berjalan ke seberang lapangan, ke asrama. Matanya udah 5 watt, bawaannya pengen tidur aja. Kayaknya kelamaan sekamar sama Sehun, nih cowok mulai ketularan kebonya deh. Asal jangan ketularan Kissing Monster aja.
Tapi langkah Kibum terhalang oleh cowok-cowok sesama anak kelas 2 yang bergerombol melototin ke satu arah sambil berulang kali berdecak kagum.
"Gilaa, tuh cewek cantik banget…" celetuk Baro, cowok kelas 2B. Bibirnya manyun-manyun, siul-siul ganjen berharap cewek yang dia pelototin bakalan noleh.
"Imut banget… itu emaknya dulu ngidam apaan yak?" timpal Sandeul.
"Yang jelas ngga ngidam ngemut ban bekas…" kata Jeongmin.
"Kok gitu?"
"Soalnya kalo ngidam ngemut ban bekas, ntar yang lahir mukanya kayak lu, mancung di bibir," Jeongmin nunjuk Sandeul.
"Kepret lu!"
Kibum melihat kearah cowok-cowok itu. Bisa dilihat kalau cowok-cowok itu sedang melihat ke kerumunan murid-murid cewek kelas satu yang masih menunggu anggota OSIS untuk menemani berkeliling sekolah. Tak ada yang benar-benar istimewa di mata Kibum, sampai akhirnya dia melihat satu sosok mungil yang berdiri agak di belakang kerumunan anak-anak kelas satu.
Kyuhyun!
Kibum mendadak keringet dingin, kakinya kelotakan gemetar. Sementara cowok-cowok lainnya terpesona karena memang si Kyuhyun ini cantiknya menyengat sampai ke hati #eeaak, Kibum malah ketakutan.
Kibum buru-buru lari dari tempat itu sebelum Kyuhyun sempat melihatnya. Dia kabur menjauhi kerumunan anak-anak kelas satu di sisi timur lapangan, ngibrit ke gedung belakang aula.
"Gila tuh Gumiho ngikutin gue sampe kesini…" gumam Kibum, keringet dingin ngocor ngga berenti-berenti. Yang ada di kepalanya saat ini adalah, nyari Ryeowook minta jimat penghalau Gumiho.
Kibum segera pergi ke kelas 3, berharap Ryeowook lagi baca mantra atau ngapain kek gitu di kelas. Tapi bahkan belum sampe ke gedung kelas, rombongan kecil anak-anak kelas satu menghalangi jalannya.
"Permisi, permisi… numpang lewat ya…" kata Kibum. Anak-anak itu langsung minggir mempersilakan Kibum lewat. Begitu Kibum berdiri tepat di belakang cewek berambut panjang, cewek itu berbalik dan matanya tepat menatap kedua mata Kibum.
Cewek itu ternyata Kyuhyun.
"Gyaaaaaa!" teriak Kibum. Anak-anak kelas satu itu pun ikut kaget denger teriakan Kibum, begitupun dengan Kyuhyun. Dia yang awalnya kaget bercampur senang bisa bertemu lagi dengan Kibum, berubah menjadi kaget ngeliat Kibum mendadak teriak kayak orang kesurupan. Kibum berbalik arah dan lari menghindari Kyuhyun.
"Oppa!" panggil Kyuhyun. "Oppa!"
Kibum ngga peduli dengan teriakan Kyuhyun. Dia ngacir sambil ketakutan, sesekali menoleh ke belakang. Kibum makin histeris bercampur stress setelah ngeliat ternyata Kyuhyun berusaha ngejar dia!
"Mamaaaaak, dia ngejar gue lagiii…" kata Kibum histeris.
"Oppa, tunggu!" panggil Kyuhyun.
Waktu Kyuhyun berlari ngejar Kibum dan melewati gerombolan murid-murid cowok, tanpa dikomando cowok-cowok itu kompak pada noleh ngeliatin Kyuhyun dengan tatapan penuh pesona. Kecantikan Kyuhyun ini membuat cowok-cowok terbius.
"Ooh, ada sekelebat bayangan putih yang mempesona dan wangi melintasi relung hatiku…" kata Henry, saat Kyuhyun berpapasan dengannya. Mendadak otaknya yang suka error secara otomatis merangkai berbagai macam kata-kata puitis khas infotainment Investigasi Selebriti.
Macem-macem dah reaksi cowok-cowok itu saat Kyuhyun berlari ngelewatin mereka. Yang matanya sipit mendadak bulet gara-gara terlalu napsu melotot, ada yang mimisan, ada yang matanya langsung melengkung mesum, bahkan Jongin pun langsung siul-siul ganjen, membuat dia sukses ditabok sama Kyungsoo.
Tapi Kyuhyun ngga peduli dengan cowok-cowok itu, dia masih konsen nguber Kibum.
"Oppa!" panggil Kyuhyun.
Kibum terus lari, dia ngga sadar kalo dia malah lari ke dalam lapangan basket indoor yang juga rame dengan anak-anak kelas satu. Kyuhyun menyusul masuk kesana.
Kibum ngos-ngosan, jongkok di dekat ring basket.
"Oppa!" panggil Kyuhyun.
"Jangan deket-deket!" teriak Kibum, membuat anak-anak kelas satu dan murid-murid kelas lain yang ada disana sontak menoleh kearah Kibum.
Kyuhyun menatap Kibum bingung.
"Kenapa…?"
"Jangan deket-deket!" teriak Kibum lagi, kali ini dia membentuk tanda salib dengan kedua tangannya. "Pait, pait, pait, pait…"
"Oppa kenapa sih?" tanya Kyuhyun bingung.
"Jangan deket-deket gue, Gumiho!" teriak Kibum. "Jangan makan gue, jangan makan gue!"
"Hah?" Kyuhyun ngga konek. "Gumiho? Mana Gumiho?" dia noleh ke belakangnya. Jelas aja ngga ada Gumiho disana, yang ada cuman anak-anak kelas satu yang bisik-bisik ngeliat tingkahnya Kibum.
"Eh, sunbae yang itu bilang apa? Gumiho?"
"Di lapangan ini ada Gumiho, gitu? Iiih, takut…" kata salah satu anak kelas satu lalu ngelus-ngelus tengkuknya.
"Keluar aja yuk dari sini? Kok aku merinding ya…"
"Adik-adik, tenang… Ngga ada yang namanya Gumiho…" kata Taemin berusaha menenangkan anak-anak kelas satu ini. Murid-murid cowok anggota basket, termasuk Minho, juga berusaha membujuk anak-anak kelas satu supaya tetap berada di lapangan indoor. Tapi anak-anak itu udah terlanjur merinding denger teriakan Kibum, mereka tetep keluar dari lapangan indoor.
Minho yang gedeg mampus langsung nyamperin Kibum yang masih mengkeret di bawah tiang ring basket. "Heh, Kibum! Kalo mau nyari sensasi, kira-kira dong! Tuh anak-anak pada kabur kan! Kalo sampe tahun ini yang daftar di ekskul basket menurun, itu semua salah lu!"
"Oppa, tenang dulu…" kata Taemin. "Kibum oppa, ngapain sih teriak-teriak?"
"Gumiho… Gumiho…" rengek Kibum sambil nunjuk-nunjuk Kyuhyun yang berdiri di depannya. Minho-Taemin noleh kearah Kyuhyun yang berdiri di sebelah mereka, dan Kyuhyun langsung geleng-geleng.
Begitu ngeliat Kyuhyun, cowok sesengak Minho pun langsung terpesona. Minho yang awalnya ngamuk pengen nge-dribble kepalanya Kibum, seperti luluh dengan kecantikan cewek mungil ini.
"Yeppo…" gumamnya tanpa sadar.
Minho digampar Taemin, lalu diinjek-injek.
Sementara Kyuhyun masih bengong ngeliatin Taemin nge-bully Minho, Kibum manfaatin kesempatan itu untuk berbalik dan lari secepat-cepatnya.
BUAAK! Malang tak dapat ditolak, Kibum nabrak tiang ring basket tepat di dahinya dan dia pun sukses pingsan. Sial bener nih bocah, dua kali ketemu Kyuhyun, dua kali pula dia pingsan.
2 jam kemudian…
Kibum membuka matanya dan ternyata dia sudah ada di ruang kesehatan. Hidungnya langsung mencium bau obat khas ruang kesehatan, sekaligus bau khas bujang lapuk yang doyan lelaki (baca: Leeteuk).
"Kibum-ah…"
Kibum noleh ke arah suara yang memanggil. Ternyata neneknya, Young Ok.
"Halmeoni!" Kibum langsung memeluk neneknya. "Halmeoni, ada Gumiho ngejar-ngejar aku sampe kesini! Tolong aku, Halmeoni!"
"Gumiho?" tanya Young Ok ngga konek. "Gumiho apaan?"
"Gumiho di kuil tua di tengah danau itu, lho!" kata Kibum. "Dia ngejar aku sampe ke sini, Halmeoni! Dia disini!"
"Haaah?" tanya Leeteuk. "Hari gini lu masih percaya Gumiho? Inget umur, woooy, inget umur! Dikibulin mau aja!"
"Tapi aku beneran liat, ahjussi! Dia berekor!"
Young Ok dan Leeteuk saling pandang dengan heran.
"Ahjumma, saya punya rujukan rumah sakit jiwa yang bagus. Mau?" tawar Leeteuk.
"Enak aja! Emangnya cucu gue udah gila?!" Young Ok siap-siap nyambit Leeteuk pake tas tangan.
"Halmeoni…" rengek Kibum. "Halmeoni, aku ngga bo'ong…"
"Ini lagi!" bentak Young Ok. "Ngga ada yang namanya Gumiho! Gosip yang dibikin orang-orang di kampung itu bo'ong! Lha kemaren kan kamu sendiri bilang ngga percaya sama yang begituan!"
"Tapi… tapi…"
"Bawel banget sih lu! Gumiho itu kagak ada! Titik!" kata Young Ok gedeg. "Yaudah lah, kayaknya kamu udah ngga apa-apa nih, halmeoni pulang aja ya. Kamu balik sana ke asrama," katanya lalu berjalan keluar ruang kesehatan.
"Halmeoni, Kibum oppa gimana? Ngga apa-apa?" tiba-tiba aja Kyuhyun masuk ke ruang kesehatan. Kibum yang ngeliat Kyuhyun masuk ke ruang kesehatan langsung jejeritan dan refleks memeluk Leeteuk.
"Gyaaa… Gumiho!" teriak Kibum.
"Lepasin, woooy! Lu nyekek leher gue!" Leeteuk meronta-ronta hendak melepaskan diri.
Kibum noleh ke orang yang dia peluk itu. "Gyaaa… mahoo!"
PLEETAAAK! Leeteuk ngegampar Kibum, tapi setelah itu giliran Leeteuk yang digampar sama Young Ok gara-gara berisik.
"Ngga apa-apa, gara-gara kebentur tadi otaknya Kibum jadi rada geser dikit," kata Young Ok ngaco. Buset dah, otak geser dikata ngga apa-apa. Pandangan Young Ok lalu tertuju ke depan pintu. "Apaan tuh ribut-ribut?"
Young Ok mendengar suara gaduh di koridor di luar ruang kesehatan, ternyata hampir 30-an murid cowok pada umpel-umpelan menuhin sepanjang koridor di depan ruang kesehatan itu, semuanya saling sikut, bejek, bacok (?) supaya bisa ngeliat Kyuhyun dari jarak dekat, kehebohannya bahkan ngalahin suasana di Bandara Soekarno-Hatta waktu Super Junior dateng ke Indonesia. Kecantikan Kyuhyun ternyata sudah menyihir anak-anak yang emang dari awal udah gila ini, untuk menjadi lebih gila lagi, jadi waktu Kyuhyun jalan ke ruang kesehatan, hampir semua cowok-cowok ngikutin dia kesana.
Ngga cuman itu, anak-anak cowok lain juga banyak yang teriak-teriak manggilin Kyuhyun dari luar jendela. Beberapa cowok bahkan sampe kegencet ke kaca jendela, mukanya ketempel ke jendela sampe mencong-mencong ngga karuan gara-gara kegencet sama orang di belakang mereka. Tapi meskipun muka udah abstrak ngga karuan, mereka masih sempet-sempetnya ngelambai-lambai kearah Kyuhyun.
Aaaaaaarrgh, ngapain sih nih anak-anak pada ngerusuhin daerah territorial gue? Belum pernah dicipok sampe mampus kayaknya nih orang-orang! pikir Leeteuk dalem hati, nafsu ke-homo-annya kumat seiring dengan kemarahannya.
"Heh curut! Lu ngapain ikut? Lu kan udah punya pacar! Kyungsoo mau lu kemanain?" semprot Eunhyuk. Donghae diem-diem SMS Kyungsoo.
"Tau nih! Ketauan Kyungsoo sunbae bisa digoreng lu!" kata Chanyeol.
"Lu keluar sono! Ini buat jomblo doang, tau!" omel Jongdae.
"Berisik ah! Chanyeol-Jongdae juga sama aja, udah ngga single! Lu berdua kan udah punya keponakannya Kepsek Boa sama neneknya Luhan!"
BUAAAGH! Jongin sukses ditendang keluar, dan di luar ruang kesehatan pun ternyata sudah ada Kyungsoo yang lagi ngasah golok. Kelar diasah, tuh golok diputer, dijilat, trus dicelupin ke susu.
"Kyu… Kyungsoo jagi…" Jongin gemetaran.
"Udah bosen idup lu, Jong?" tanya Kyungsoo, suaranya dingin tapi nyeremin.
"Kagak… kagak bosen kok… Sueeer…" kata Jongin. Detik berikutnya Jongin udah ngacir menghindari kejaran Kyungsoo yang ngamuk ngejar dia sambil ngacung-ngacungin golok.
Leeteuk langsung ngebongkar lemari mencari sesuatu. Setelah itu dia menggeser jendela, dan…
WUUUSH! Bagaikan petani sedang membasi hama wereng di sawah, Leeteuk nyemprotin cowok-cowok dodol di luar jendela itu dengan alkohol 90%. Nyemprotnya juga bukan pake semprotan dari botol plastik lagi, tapi pake alat yang mirip dengan alat penyemprot pestisida.
"BUBAR LU SEMUAAAAA!" teriak Leeteuk. Ngga sampe semenit, sudah terlihat puluhan tubuh bergelimpangan di luar jendela, pada teler disemprot alkohol. Kibum nganga ngeliat Leeteuk dengan garangnya mompa alat itu dan menyemprotkannya ke cowok-cowok itu, ngga jelas deh kekaguman Kibum itu karena Leeteuk terlihat keren, atau malah heran kok bisa-bisanya Leeteuk punya barang begituan di ruang kesehatan. Dokter hewan aja kagak bakalan sampe segitunya kalo mau ngobatin gajah.
"The power of maho…" kata Kibum.
Crooot! Kibum ngga luput dari semprotan Leeteuk, dan Kibum pun lagi-lagi pingsan. Tapi setelah itu giliran Leeteuk yang klenger gara-gara kepalanya ditabok Young Ok.
"Ngapain cucu gue juga lu semprot?!" bentak Young Ok. Nenek ini lalu menoleh ke sisa-sisa makhluk-makhluk ghaib (Trio Kwek-Kwek minus Jongin) yang masih betah gencet-gencetan di depan pintu.
"Ini juga, pada ngapain ngekorin Kyuhyun, hah? Lu kata induk bebek pada diekorin?" tanya Young Ok galak.
"Oh, annyeonghaseyo, nenek mertua. Apa kabar?" sapa Eunhyuk PD tingkat akhirat.
"Nenek mertua… nenek mertua… Sampe kucing beranak monyet juga gue ogah keluargaan sama elu!" kata Young Ok. "Keluar lu pada, keluar! Bikin penuh ruangan aja!"
Young Ok ini emang nenek-nenek super. Dia udah mau angkat tuh lemari kaca buat ngusir-ngusir cowok-cowok imbisil itu. Kerumunan makhluk-makhluk ghaib sontak bubar, koridor pun sepi seketika.
"Kekuatan orang zaman dulu memang menakjubkan…" kata Leeteuk, muka masih setengah teler.
Setelah 'kerusuhan' kecil (?) mereda dan Young Ok udah pulang, Kibum keluar dari ruang kesehatan. Itupun sebelumnya dia ngintip dulu keluar, mastiin kalo ngga ada Kyuhyun pada radius 10 meter. Setelah mastiin kalo suasana udah sepi, barulah Kibum berani kaluar.
"Oppa…"
"Huwaa!" Kibum teriak dan nyaris nabrak tong sampah. "Lu lagi! Ngga ngikutin semenit aja bisa ngga, sih?"
"Aku mau mastiin oppa ngga apa-apa," jawab Kyuhyun. "Oppa udah baikan, kan?"
Kibum ngga jawab, dia masih takut sama Kyuhyun. Cowok itu bergegas pergi ninggalin Kyuhyun.
"Oppa kira aku ini Gumiho ya?" tanya Kyuhyun tiba-tiba. Kibum berhenti, bulu tengkuknya merinding lagi. "Tadi sebelum pulang, halmeoni bilang ke aku," lanjut cewek itu.
"Emang bener lu Gumiho kan? Yang gentayangan di kuil tua itu?" kata Kibum.
"Aku ini manusia tulen, oppa!"
"Bo'ong! Gue liat sendiri waktu di kuil itu, pantat lu berekor!"
"Ekor?" tanya Kyuhyun bingung. "Itu bukan ekor, oppa! Itu syal-ku! Syalnya nyangkut jadi aku minta tolong oppa buat ngelepasin!"
Tapi Kibum masih juga ngga percaya (inilah efek buruk kalo terlalu menghayati cerita drama). Tanpa sengaja dia memandang keluar jendela, dan dia kaget karena ternyata sudah mulai sore. Mendadak Kibum punya ide dodol.
"Nanti malem, lu dateng ke halaman depan aula. Gue tunggu lu disana," kata Kibum.
"Ngapain?" tanya Kyuhyun.
"Pokoknya dateng!" kata Kibum, lalu pergi meninggalkan Kyuhyun.
.
.
.
To Be Continue….
Author's Note:
Ini adalah ff remake. Author aslinya udah Grey sebutin diatas. Cuma 4 chapter kok. Semoga responnya bagus ^^
See ya at next chapter…
